Eps 15. Sayap api amara

Zena langsung menarik pedang ganda miliknya, dan mengayunkan nya ke arah mereka bertiga, sebuah tebasan api yang panasnya bahkan mencapai 700 kelvin, serangan melesat ke arah mereka bertiga.

"(Gawat! Aku merasakan tubuhku mulai terbakar, apa yang harus aku lakukan? Kalau hanya aku yang ada disini,aku pasti sudah menerima serangan itu tapi, *melihat ke arah lili, glen, dan shizuna*, aku harus menahan serangan itu! Jika aku menahannya menggunakan blizzard, blizzard akan langsung meleleh karena panas dari serangan itu, kalau begitu!) blizzard tolong jaga yang lain, inferno ayo!"

"Baik!"

"Tentu saja!"

Amara mengembalikan blizzard ke bentuk manusianya untuk melindungi lili, glen, dan shizuna dari panas milik zena, dan langsung maju ke arah serangan itu dengan Inferno, amara langsung menahan serangan itu menggunakan inferno, hal itu membuat glen dan shizuna sangat terkejut.

"Kakak!"

"Bos!"

"Kapten!"

"Heee, tidak kusangka pedang itu dapat bertahan melawan panas dari ku, kalau hanya pedang biasa pasti akan langsung meleleh terkena api sepanas itu, sepertinya pedang itu bukan pedang biasa"

Amara dan inferno mulai merasakan sakit akibat panas tersebut, amara mulai mengalami luka bakar di tangannya, dan luka bakar tersebut perlahan menuju ke wajahnya, amara dengan sekuat tenaga berusaha mengajukan serangan itu ke atas, dengan usahanya amara berhasil membelokkan serangan itu ke atas.

Amara langsung berlutut kesakitan, inferno juga terlihat sedang menahan rasa sakit karena sedikit ujung pedangnya meleleh.

"Menakjubkan!!! Tapi itu adalah batas mu, aku hanya perlu mengayunkan pedang ini satu kali lagi, dan kalian semua akan musnah terbakar oleh api ku"

Amara berusaha bangkit kembali sambil menahan rasa sakit dari luka bakar itu. Lili, glen, dan shizuna terlihat sangat khawatir di belakang amara, tapi mereka juga tau bahwa mereka tidak bisa membantu amara.

Zena sekali lagi mengayunkan pedangnya, menciptakan tebasan yang sama panasnya, amara menahan serangan itu sekali lagi dan membelokkan nya ke udara, Inferno terlihat semakin meleleh, zena terlihat semakin senang.

"Ahahahaha...... Benar-benar hebat! Baru kali ini aku melihat ada kesatria yang bisa menahan dan membelokkan serangan ku!"

"(Inferno, apa kau masih kuat?)"

"(Sayangnya, satu serangan lagi maka aku akan meleleh sepenuhnya)"

"(Dia dan pedangnya telah mencapai batas, rupanya orang yang membuat mizuki trauma tidak sekuat yang aku pikiran, cukup mengecewakan tapi yah sudahlah, kurasa sudah waktunya aku mengakhirinya)"

Zena menciptakan kobaran api yang jauh lebih panas dari sebelumnya di pedangnya, bahkan hal yang ada di sekitar mereka menjadi meleleh akibat panas dari api tersebut.

"Ini sudah berakhir"

Sebelum zena sempat melancarkan serangan itu, bola berwarna emas melesat dan memotong tangan zena hingga membuat pernah miliknya terjatuh, zena sangat terkejut dengan serangan itu dan langsung mengambil langkah mundur.

Amara dan yang lain juga cukup terkejut dengan serangan tersebut, seraphina datang ke hadapan amara dan yang lain, bersama dengan zhula, uroboros, luna, nana, shina, dan ruby.

"Seraphina! Semuanya!"

"Aku merasakan panas yang tidak wajar dari Kerajaan Radiant, jadi aku memanggil yang lain dan bergegas kemari"

"(Siapa perempuan itu? Aku bahkan tidak merasakan energi aurora yang menuju ke arah ku saat dia melaku serangan, aneh tapi menarik)"

Zena mengangkat satu lagi pedangnya yang ada di tangan kanannya, dan mengumpulkan energi panas kembali.

"Hati-hati! Tebasan nya akan sangat panas!"

Gagang pada pedang mereka langsung menjadi sangat panas, dan mereka reflek melepaskan pedang mereka karena merasakan tangan mereka terbakar, pedang-pedang mereka juga merasakan panas yang luar biasa mengalir ke seluruh tubuh mereka, mereka dengan cepat merubah bentuk mereka manjadi manusia.

"Tidak peduli berapa banyak kalian berkumpul, serangga tetaplah serangga"

Zena melancarkan tebasan nya ke arah mereka, tapi dengan cepat ruby masuk ke bentuk rubah nya dan menahan tebasan api itu, lalu menetralkan panas pada api tersebut hingga api tersebut membeku dari tangan ruby, ekspresi terkejut dan kebingungan ada di wajah zena, amara dan yang lain terkejut dengan apa yang baru saja di lakukan ruby.

"Kau! Apa yang baru saja kau lakukan? Dan wujud apa itu?"

"Aku hanya menetralkan panas pada api tersbeut menggunakan aura dingin milikku"

"Ha? Apa maksudnya itu? Api tadi sepanas 900 kelvin"

"Di dunia ini, tidak ada yang tidak bisa aku dinginkan"

Zena mulai terlihat sedikit panik.

"Kemari cyro"

"Baik tuan!"

Ruby memunculkan pedang miliknya lalu bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih cepat daripada zena ke arahnya, ruby menebas zena dengan pedangnya, dan zena langsung terkurung membeku di dalam balik es.

Semuanya terdiam dengan mulut menganggap karena melihat kekuatan ruby, semua orang sangat terkesan.

Tiba-tiba, panas di sekitar mereka naik, dan balik es milik ruby meleleh, zena mulai memunculkan sayap miliknya, dan tangan yang tadi terputus kembali seperti semula.

"Sudah cukup, akan ku hancurkan kalian semua, beserta kerajaan ini"

Zena terbang ke atas kerajaan Radiant, dan menciptakan matahari buatan yang jauh lebih panas daripada matahari itu sendiri, segalanya mulai meleleh terkena panas dari matahari itu, bahkan semua orang mengalami luka bakar yang mengerikan, bahkan mereka sampai terbakar.

Amara mulai merasa putus asa, Amara mengepalkan tangannya, dan membulatkan tekadnya.

"Inferno"

"Ada apa tuan amara?"

"Mungkin, ini akan menjadi yang terakhir"

Inferno tersenyum.

"Kalau begitu, aku juga tidak masalah"

"Blizzard! Jaga lili, seraphina maaf aku tidak bisa bersamamu sampai akhir"

"Blizzard, meskipun kita sering bertengkar, kita tetaplah saudara, dan aku bangga bisa berjuang bersamamu, jangan bertingkat dengan breeze lagi yah"

Semua orang kebingungan dengan ucapan amara dan Inferno.

"Amara, apa maksudmu? Jangan-jangan!"

"Selamat tinggal, semuanya"

Amara dengan cepat terbang bersama inferno menuju ke bola api milik zena, tubuh amara mulia terbakar hanya dengan mendekatinya saja.

"Benar-benar nekat sekali, tapi, aku suka tekadmu itu"

Tubuh amara terbakar oleh panas tersebut, tapi amara masih melaju ke arah bola api itu, dan amara menusuk bola api itu menggunakan inferno, inferno perlahan mulai meleleh, hingga akhirnya bola api itu meledak dan menelan amara bersama inferno.

Semuanya terkejut, kesedihan terpancar dari mata mereka semua, terutama dari seraphina, blizzard, lili, dan zhula. Zena tertawa dengan sangat keras.

"Ahahahaha....... Benar-benar! Tidak bisa di percaya ada orang bodoh seperti dirinya! Ahahahaha....... Tapi, aku akan mengakui tekadnya"

Pusaran api tiba-tiba terbentuk di atas zena, zena dan semua orang terkejut dengan apa yang terjadi, pusaran itu mulai membentuk tubuh amara yang telah hangus terbakar, dan inferno yang telah meleleh. Sayap api bersama jubah dan mahkota api muncul di tubuh amara, bentuk inferno juga berubah menjadi pedang besar.

"Apa yang terjadi?"

Semuanya terkejut dengan bentuk amara dan inferno.

"Siapa sebenarnya kau ini? Ah! (Mahkota? Jangan-jangan!)"

Wajah zena langsung pucat begitu melihat mahkota milik amara.

"Kau! Pedang itu, tipe raja!!?"

*pedang tipe raja adalah pedang yang memiliki kekuatan tidak terbatas, hanya terdapat sembilan pedang tipe raja di dunia ini, dan dikatakan kekuatannya bisa menghancurkan dengan mudah menghancurkan matahari*

"Sekarang, saatnya ronde kedua"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***