Eps 4. Bangkitnya kesatria pemanah pertama.

Shizuna kini sudah tidak bisa melakukan apa-apa di hadapan amara, shizuna memasang wajah kesal.

"Tidak kusangka kau akan sekuat ini, kenapa kau tidak pernah muncul di medan perang? Kalau kau memiliki kekuatan sebesar itu, kau bisa menaklukkan seluruh ras dengan mudah, kenapa?"

"Karena, kekuatan milikku aku gunakan untuk menghancurkan dunia ini! Bukan untuk membunuh siapapun"

"Haa? Benar-benar perkataan yang tidak masuk akal! Kau pikir bisa melawan para dewa?"

"Tentu saja, aku akan membunuh mereka semua satu per satu"

"....... Dasar orang gila!!"

Tubuh shizuna berubah menjadi gas dan dia pergi ke tempat pedangnya terlempar, lalu mengambilnya.

"Ini kekalahan ku, seharusnya aku mendengarkan perintah yang mulia, sampai jumpa lagi inara"

Shizuna menghilang dari hadapan amara, dan amara kembali ke tempat gerombolan yang di serang itu berada.

"Benar-benar kacau"

Inferno dan lili datang ke tempat itu.

"Inferno, blizzard, bisa bantu mereka?"

"Tentu saja, tuan amara"

Inferno dan blizzard membantu mereka semua membereskan kekacauan itu, dan pemimpin dari gerombolan itu mendatangi amara.

"Permisi tuan"

"Hm?"

"Apakah anda seorang kesatria atau petualang?"

"Tidak, aku bukan keduanya, aku hanya kesatria lepas"

"Kalau begitu!!!"

Suara keras dari seorang perempuan terdengar dari sebuah kereta dengan lambang bangsawan terpasang di pintu kereta, perempuan itu menendang pintu dan seorang perempuan dengan rambut emas pendek dengan gaun putih keluar dengan sikap sombong, senyuman lebar dan nada yang keras sambil memegang sebuah kipas.

"Jadilah bawahan ku!!! Akan kuberikan apapun yang kau inginkan!! Asalkan kau mau menjadi bawahan ku, bagaimana?"

Seorang peremuan turun dari sebuah kereta

"Siapa kau ini?"

"Bagus kau bertanya, aku adalah putri kerajaan dari Kerajaan terkaya di dunia ini. Kerajaan Emas Radiant. Serapina Radiant!!!!"

"(Putri kerajaan? Sangat bagus kalau aku menerima tawaran dari tuan putri untuk menjadi seorang kesatria nya, aku bisa mendapatkan lebih banyak informasi yang aku tidak ketahui, tapi.....), akan ku pikirkan tawaran mu"

"Bagus kalau begitu, jangan sampai membuat kesalahan besar"

Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka, dan kali ini amara mengikuti mereka karena tujuan mereka sama. Amara berbalik menghadap pemimpin gerombolan itu.

"Jadi, kalian ini siapa?"

"Kami pengungsi dari Kerajaan specter, desa kami di hancurkan dan kami sudah tidak punya tempat tinggal, saat itu kami bertemu dengan tuan putri dan dia menawarkan kami tempat tinggal jadi kami mengikutinya"

"Ternyata hatimu mulia juga yah"

Seraphina kembali menyombongkan dirinya.

"Tentu saja, aku adalah penerus dari kerajaan Radiant, sudah sewajarnya"

Mereka akhirnya sampai di kerajaan emas Radiant, seraphina menyuruh amara untuk mengikutinya masuk ke dalam istana, seraphina menuntun amara ke ruang tamu, dan disana sudah ada ayah dan ibu seraphina.

Amara duduk di kursi bersama lili, blizzard dan Inferno berdiri di belakang mereka berdua.

"Aku adalah raja kerajaan Radiant, Maximus III Radiant, dan ini adalah istriku Aurora Radiant, kami sudah mendengar tentang dirimu dari putri kami tuan kesatria, pertama kami ingin berterima kasih karena telah menyelamatkan putri kami"

Yang mulia raja dan ratu menundukkan kelapa mereka di hadapan amara, amara berdiri dan sedikit panik

"Tidak perlu berterkma kasih yang mulia, aku hanya kebetulan lewat saja, jadi itu adalah ketidaksengajaan"

Raja dan ratu berhenti menunduk dan tersenyum ke arah amara.

"Kau benar-benar rendah hati"

Amara membalas senyuman mereka.

"Lalu yang kedua adalah, tentang tawaran putri kami kepadamu, bagaimana?"

Amara terdiam sejenak.

"........ Bisa beri aku waktu?"

"Baiklah"

"Terima kasih banyak"

Amara keluar dari kastil di ikuti seraphina dengan pakaiannya yang biasa.

"Ngomong-ngomong, aku belum tau siapa namamu?"

"Namaku amara, kesatria inara amara!"

"Amara yah? Apa kau sudah cukup lama menjadi kesatria? Dilihat dari aurora mu dan caramu bertarung, itu seperti kesatria yang sudah benar-benar terlatih dan sudah pernah mengalami pertempuran besar"

"Tidak, aku baru saja menjadi seorang kesatria"

"Hah?"

Seraphina sangat terkejut dengan perkataan amara.

"Itu mustahil! Kesatria yang baru saja muncul, tidak mungkin memiliki aurora dan kemampuan sehebat itu!"

"Percaya atau tidak, itu adalah hak mu"

Lonceng peringatan tiba-tiba saja berbunyi, dan kesatria yang membunyikan lonceng itu berteriak "ada segerombolan naga" berkali-kali, semua orang menjadi panik, amara dan seraphina langsung menuju ke gerbang depan untuk melihat situasinya.

Sesampainya di sana, para penjaga terkejut dengan kedatangan tuan putri seraphina dan langsung berlutut.

"Angkat kepala kalian, sekarang bukan saatnya bersikap formal! Kita harus mengatasi para naga itu dulu"

"Tapi tuan putri, mereka terlalu banyak, meskipun para petualang ikut membantu, aku masih tidak yakin kita akan menang"

"Tidak apa-apa, aku sendiri yang akan mengurusnya"

Amara sedikit terkejut tapi masih tetap memasang wajah polos sambil melihat ke arah seraphina.

"Amara, lihatlah kekuatan ku....... Breeze"

Pedang milik seraphina muncul dengan megah. Pedangnya memiliki bilah melengkung elegan, dilapisi anyaman kain biru langit. Kilatan angin biru menyertai, menciptakan aura misterius. Suara desiran angin membuatnya terasa seperti seni dari dunia lain.

Seraphina mengenggam pedang itu, dan seluruh musuh terhempas jauh ke belakang oleh angin kuat milik breeze. Seraphina berbalik badan dan menyombongkan dirinya.

"Perkenalkan amara, ini adalah pedang ku breeze, dengan ini aku bisa mengalahkan musuh sekuat apapun tanpa menyentuhnya sama sekali"

Breeze mengambil bentuk manusia yang anggun, berpakaian biru langit. Rambut panjangnya berkibar, mata biru memancarkan kebijaksanaan. Dengan senyuman ramah, dia menyapa amara.

"Salam kenal, aku adalah breeze, pedang dan penjaga dari tuan seraphina"

Inferno dan blizzard datang ke tempat itu, Inferno menggendong lili dan blizzard berjalan dengan santai.

"Jadi itu memang dirimu yah, breeze"

"Ara~ ara~ ternyata ada wajah lama di sini, lama sudah tidak bertemu yah"

"Blizzard, kau mengenalnya"

"Dari pada di sebut kenalan"

"Dia itu adik kami"

Amara sedikit terkejut, sedangkan seraphina sangat terkejut. Di tengah keterkejutan mereka, seorang perempuan berambut panjang dengan warna ungu bercampur dengan putih, menggunakan armor berwarna ungu sambil memegang pedang panjang dan besar berwarna perak dengan sepasang sayap perak di belakangnya muncul di atas mereka.

"Tadi itu serangan yang hebat, seperti yang di harapkan dari putri kerajaan Radiant, kekuatan yang mengerikan"

"Siapa kau ini?"

"Namaku zhula, pelayan dari raja iblis, raja ku memerintahkan diriku untuk menghancurkan kerajaan ini, tapi aku terlalu meremehkan kekuatan mu"

"Breeze!"

Breeze kembali ke tangan seraphina, dan seraphina melancarkan tebasan angin, tapi seluruh tebasan angin itu berhasil di hindari oleh zhula dengan sangat mudah.

"Blizzard! Inferno!"

Blizzard dan Inferno juga kembali ke wujud pedang mereka, dan amara melancarkan tebasan es dan api ke arah zhula, tapi sekali lagi, zhula menghindari serangan itu dengan sangat mudah.

"Karena aurora mu yang paling kuat, kupikir kita bisa sedikit bermain, tapi ternyata kau hanya seorang pemula, mengecewakan"

Zhula mengarahkan pedangnya ke arah mereka berdua, dan pedang zhula berubah menjadi bola-bola cahaya berwarna emas, dan menyerang amara dan seraphina. Mereka berhasil bertahan dari serangan itu, tapi serangan itu tidak berhenti sampai di situ.

"Bagaimana rencana mu selanjutnya seraphina?"

"Melawan musuh yang terbang, sangat sulit untuk menang, asalkan kota bisa membuatnya turun atau menjatuhkan nya, kita akan menang"

Zhula menarik kembali bola-bola cahaya nya, dan menggabungkan nya menjadi satu, bola itu menyerang ke arah seraphina, dan seraphina dan breeze terlempar ke belakang karena serangan itu.

Bola itu menuju ke arah amara, amara berhasil menangkis nya tapi dia termundur sedikit ke belakang, hingga akhirnya dia bersama Inferno dan blizzard juga terlempar ke belakang.

"Ternyata cuman seperti ini? Mengecewakan, pada akhirnya, yang lemah akan mati sia-sia....... Jangan dendam padaku"

Zhula kembali memecahkan bola cahayanya nya menjadi banyak, dan bola-bola itu membentuk sebuah pedang-pedang kecil dan langsung meluncur ke arah mereka, seraphina dan amara terkena banyak sekali pedang-pedang kecil itu, dan serangan itu berhenti.

Seraphina dan amara kesakitan karena serangan itu, mereka berusaha berdiri dengan sisa tenaga mereka dan akhirnya mereka berhasil berdiri sambil menahan rasa sakit.

"Bagaimana caranya agar kita bisa menjatuhkannya?"

"Bukannya sudah jelas, dengan panah"

"Tapi, panah biasa tidak akan bisa melukai kesatria seperti dirinya"

"Bisa pinjam breeze?"

Amara menatap ke arah seraphina, dan seraphina menatap balik ke arah amara dengan kebingungan, seraphina mengambil breeze yang terlepas dari tangannya, dan memberikan nya ke pada amara.

Amara menutup matanya sambil mengenggam breeze dangan kuat.

"(Apa yang coba dia lakukan? Tapi, sebelum itu selesai, mereka sudah akan mati-!"

Pedang breeze menyala dengan cahaya yang sangat terang, seraphina sampai terkejut.

"Jika panah biasa tidak bisa, aku hanya perlu membuat panah yang tidak biasa"

"Oi manusia! Apa yang kau akan lakukan padaku?"

Amara mengambil posisi seperti seorang pemanah dan mengenggam breeze seperti mengenggam panah.

"Oi! Apa yang kau pikirkan! Aku ini pedang bukan panah!!"

"Kalau begitu, akan ku buat kau menjadi panah!!!!"

"Ha!!!?"

Amara memposisikan tangannya seperti menarik sebuah anak panah, dan bentuk breeze tiba-tiba saja berubah menjadi panah angin beserta anak panah yang terbuat dari angin sudah berada di panah itu.

"Breeze: mode panah"

Semuanya terkejut dengan apa yang baru saja di lakukan oleh Amara, bahkan breeze sendiri sangat terkejut oleh hal itu.

"Mustahil, sebuah pedang menjadi panah?"

"Aku tidak pernah mendengar ini terjadi sebelumnya, ini sama seperti........ Keajaiban"

Amara mengarahkan panahnya ke arah zhula, dan zhula langsung menyerang amara dengan serangan yang sama, pedang-pedang kecil melesat ke arah amara, dan amara melepaskan anak paham miliknya.

Seketika itu, satu anak panah tadi memecah menjadi sangat banyak, dan menghancurkan seluruh pedang-pedang kecil itu dan terus melesat ke arah zhula, hingga akhirnya menembus sayap milik zhula.

Zhula terjatuh ke tanah dan hanya bisa terkejut dengan apa yang baru saja dia lihat.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***