Shizuna telah di kalahkan oleh amara sekali lagi, dan dia pingsan di pelukan amara, amara membawanya turun dari atas pohon dan membaringkan dia di tanah.
Seraphina, inferno, dan blizzard datang menemui amara, seraphina langsung memeluk amara dan menangis.
"Bodoh! Kau benar-benar membuat ku khawatir! Dasar! Amara bodoh!"
Amara langsung membalas pelukan seraphina, lalu mengelus kepalanya.
"Maaf telah membuatmu khawatir"
Mereka semua kembali ke kastil, dan raja maximus, amara, dan raja iblis mengadakan pertemuan, meskipun amara di paksa untuk menghadiri pertemuan itu.
Amara duduk di samping raja dan di hadapan raja iblis, mereka saling memperkenalkan nama mereka.
"Pertama salam kenal, namaku adalah Mephistopheles Daemonus, penguasa kerajan iblis, salam kenal"
"Aku adalah Maximus III Radiant, raja ke 3 dari Kerajaan emas Radiant"
"Namaku amara, kesatria tuan putri inara the miracle knight"
"Selanjutnya, aku ingin berterima kasih atas apa yang kau lakukan amara, tidak hanya menyelamatkan zhula, kau juga meminimalisir korban dan mencegah terjadinya endless war terjadi kembali, bahkan menangkap dalang di balik semua ini, aku benar-benar berterima kasih, kalau butuh apa-apa, jangan ragu untuk meminta"
"Terima kasih banyak, raja Mephistopheles"
"Begitu juga dengan kami, aku benar-benar berterima kasih telah menyelamatkan kerajaan Radiant dari masalah yang sangat besar, aku akan memberikan hadiah yang sepadan untuk itu, tapi dari ekspresi mu sudah mengatakan tidak membutuhkan hal itu, jadi kalau butuh apa-apa jangan ragu untuk memintanya"
"Terima kasih banyak, yang mulia"
Mephistopheles terlihat berpikir sejenak, dan akhirnya tersenyum.
"Amara, kurasa aku akak memberikan mu hadiah khusus atas jasamu ini"
Amara melihat ke arah raja iblis dan terlihat sedikit penasaran dengan hadiah yang akan di berikan oleh raja iblis.
"Apa kau kau mengambil zhula sebagai tunangan-"
Zhula yang menguping pembicaraan mereka langsung berlari ke arah raja iblis dan menendangnya hingga terlempar ke belakang.
"Apa yang anda pikirkan!!!"
Seraphina dan pasukan elit milik raja iblis masuk ke dalam, karena sudah ketahuan menguping pembicaraan Amara dan raja, mereka hanya bisa tersenyum.
"Ternyata kalian ini menguping yah?"
"Habisnya, kami penasaran"
Zhula masih menatap raja iblis dengan kesal, dan melihat ke arah amara lalu menunduk.
"Maaf, raja iblis kami memang suka berbicara sembarang"
"Ah, tidak apa-apa, tidak perlu minta maaf begitu"
"Tidak, aku bukan bicara sembarangan loh, zhula memang-"
Zhula kembali menendang raja iblis, tapi kali ini dia menendang raja iblis di bagian perutnya, hingga membuat raja iblis berlutut kesakitan.
Malamnya, amara, inferno, blizzard, breeze, lili, dan seraphina pergi mengunjungi shizuna yang masih pingsan di kamar untuk para tamu di kastil.
"Apa-apaan kekuatan nya itu? Aku tidak tau kalau pedang violet punya kekuatan se mengerikan itu"
"Yang lebih aneh, aku mencoba berbicara dengan violet dari tadi, tapi tidak ada respon sama sekali"
"Mungkin dia tidak menyukai cara berbicara mu yang sangat kasar bagaikan seorang gorila itu"
"Apa kau bilang!!"
Blizzard dan breeze saling menatap dengan tatapan yang saling membenci, dan inferno hanya bisa melihat.
Suara seorang anak laki-laki tiba-tiba saja terdengar di dalam pikiran amara.
"Tolong, tolong selamatkan tuan ku"
Amara terkejut dan langsung berbalik badan, tapi tidak ada seorang anak laki-laki di ruangan itu.
"Ada apa amara?"
"......... Tidak, tidak ada apa-apa"
Di tengah malam.
Shizuna terbangun dan dia melihat glen sedang berdiri sambil tersenyum di hadapannya.
"Glen? Kenapa kau disini?"
"Bukannya sudah jelas, aku datang untuk menjemput dirimu, benar-benar memalukan....... Kau sampai ketakutan seperti itu"
"Ketakutan? Apa yang kau-"
Shizuna kembali teringat soal pertarungan dirinya dan amara, dan dirinya yang telah di kalahkan oleh amara, shizuna langsung gemetaran.
"Jadi benar kau ketakutan, hanya melawan seorang bocah yang baru saja mendapatkan kekuatan, kau sampai ketakutan seperti itu, menyedihkan!"
"Dia itu monster, dia bukan manusia"
"Hm? Apa maksudmu?"
Shizuna menjelaskan dengan suara dan tubuh yang gemetar.
"Aku melihatnya...... Itu bukan manusia, saat dia menatap tajam ke arah ku...... Sosok yang sangat menyeramkan muncul di dirinya, aku langsung melihat tubuhku di cabik-cabik oleh sesuatu yang tidak jelas, dan dalam sekejap aku melihat tubuhku yang di cabik-cabik itu sudah kembali normal, tidak! Aku tidak mau lagi berurusan dengannya"
"Apa yang kau bicarakan dari tadi? Yah sudahlah, ayo kita pulang"
Di taman istana.
Amara sedang memikirkan tentang suara yang masuk ke dalam kepalanya tadi, beberapa saat kemudian, dia melihat glen dan shizuna terbang di atas kastil menuju ke luar kerajaan Radiant.
Amara dengan cepat mengejar mereka hingga akhirnya menyerang glen hingga membuatnya terjatuh ke tanah dengan sangat keras, shizuna yang terkejut langsung mendatangi glen.
"Glen! Kau baik-baik saja?"
"Kau melihat ku terjatuh dari ketinggian dan kau masih bertanya!!?"
"Ah, maaf"
"Begitu, rupanya kau juga seorang pahlawan dari Kerajaan Specter yah"
Glen melihat ke arah amara dengan tatapan yang tajam, sementara shizuna sudah trauma terhadapa amara.
"Siapa kau ini?"
"Nama ku inara, kesatria kerajaan Radiant!"
"Inara? Oh! Jadi kau yah yang mengalahkan dua pedang liar sendirian, dan yang menolak rekrutan shizuna!! Begitu yah, jadih kau yah orangnya"
Glen tanpa basa-basi lagi, langsung menyerang amara dengan kecepatan yang bahkan tidak bisa di lihat amara, amara tersadar saat dirinya sudah terbaring di tanah.
"(Apa yang terjadi?)"
"Menyedihkan, aku padahal berharap lebih dari dirimu, tapi kau kalah saat aku belum serius sama sekali"
Amara mencoba menggerakkan tubuhnya tapi tetap tidak bisa bergerak.
"(Kenapa? Tubuhku terasa mati rasa)"
"Percuma saja kau berjuang untuk berdiri, aku sudah mengunci seluruh anggota tubuhmu, jadi saat ini kau sudah tidak berdaya lagi"
Glen langsung memukul wajah Amara hingga membuatnya pingsan, dan langsung menggendongnya dan membawanya ke kerajaan Specter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments