Eps 11. Angin kemarahan

11 tahun lalu.

Amara sedang mangamuk seperti monster di tengah-tengah lautan api dan membunuh segalanya yang dia lihat.

Ruby sangat ketakutan melihat sosok amara yang sangat menyeramkan, amara melihat ke arah ruby dan mendatanginya, ruby semakin ketakutan dan kehilangan kekuatan untuk berdiri. Amara semakin mendekati ruby, dan akhirnya ruby pingsan karena ketakutan.

Di masa sekarang.

Amara dan ruby sedang mengamuk dan menghancurkan kerajaan Specter, para pahlawan mencoba menghentikan mereka berdua tapi itu sia-sia karena kekuatan mereka berdua benar-benar jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

Sementara seraphina, breeze, inferno, blizzard, dan lili yang di gendong oleh inferno sedang menuju ke kerajaan Specter, mereka melihat aura mengerikan milik amara.

"Aura apa itu?"

"Itu aura milik tuan amara"

"Benar-benar aura yang mengerikan, hebat kalian mau jadi pedang miliknya"

Mereka semakin mempercepat langkah mereka menuju ke kerajaan Specter.

Amara dan ruby masih mengamuk di Kerajaan, dan menghancurkan segala yang mereka lihat. Nana, shina, dan luna berusaha menghentikan ruby. Uroboros dan glen berusaha untuk menghentikan amara.

Seraphina dan yang lain akhirnya tiba di Kerajaan specter yang sudah benar-benar kacau, seraphina langsung berlari ke arah Koloseum dan melihat amara yang sedang melawan uroboros dan glen, uroboros dan glen benar-benar seperti mainan di hadapan amara, mereka bahkan tidak bisa menyentuh kaki amara sekarang.

"Amara!!!....... Blizzard, Inferno, lindungi lili!"

"Baik!"

"Ok"

Seraphina dan breeze langsung melompat ke arah amara, tapi angin tornado milik amara terlalu kuat hingga melemparkan seraphina dan breeze ke belakang.

Blizzard dan inferno sedang membawa lili menjauh dari pertarungan amara dan yang lain, di tengah jalan lili melihat ruby yang mengamuk dan berteriak.

"Kak ruby!!!"

"Lili jangan berteriak!!"

Blizzard dan inferno sontak terkejut dan blizzard langsung memarahi lili, dalam sekejap ruby muncul di hadapan mereka dan langsung menyerang mereka, blizzard dan inferno bisa menghindari serangan ruby tapi karena sudah ketahuan ruby tidak akan melepaskan mereka.

"Kakak ruby"

"Inferno, bawa lili menjauh dari sini"

"Aku juga akan bertarung!"

"Jangan bodoh! Jika kau mengeluarkan kekuatan mu, kerajaan ini akan di telan oleh api dan musnah"

"......... Baiklah! Kuserahkan kepadamu"

Inferno mengambil lili yang berada di gendongan blizzard dan langsung pergi menjauh.

Luna, shina, dan nana datang ke tempat itu dengan kondisi yang sudah terluka dan kelelahan, luna berteriak kepada blizzard.

"Jangan sakiti dia! Kumohon! Dia adalah teman kami"

Blizzard melihat ke arah mereka dan tersenyum.

"Tenang saja, akan ku usahakan tidak terlalu menyakiti nya"

Ruby menyerang blizzard secara brutal, tapi serangannya berhasil di hindari oleh blizzard dengan sangat mudah.

"(Meskipun dia kuat, dia hanya menyerang secara brutal tanpa memikirkan strategi apapun, benar-benar dan perasaan ini, berserk!)"

*berserk adalah amukan dari campuran antara kemarahan dan kesedihan yang tidak terkontrol*

Blizzard menangkap tangan ruby yang mengarah ke kepalanya, dan menendang perut ruby yang membuatnya terlempar ke belakang.

Ruby semakin marah, dan energi aurora miliknya semakin besar, tiba-tiba ekor rubah muncul patah ruby, semuanya terkejut melihat ekor rubah muncul pada ruby.

Ruby bergerak ke arah blizzard secepat cahaya, blizzard terkejut dan hampir tidak bisa menghindari serangan ruby, blizzard mundur, menjauh dari ruby.

"Apa-apaan kecepatan itu? Kalau aku tidak serius disini, aku akan mati"

Blizzard mulai menajamkan seluruh indra miliknya, saat ruby bergerak ke belakang blizzard, blizzard dengan cepat menangkis serangan ruby dan mendorongnya sampai ke luar kerajaan specter.

Inferno kemudian datang ke tempat blizzard.

"Apa kau sudah menaruh lili di tempat aman?"

"Tentu saja sudah"

"Baiklah, mari kita lakukan!"

Blizzard dan Inferno menyatu menjadi satu, gunung es dan gunung berapi yang lima kali lebih besar dari sebelumnya muncul di belakang mereka, tapi kali ini tidak membakar atau membekukan wilayah di sekitarnya.

"Sekarang......! Waktunya ronde ke dua!"

Di Koloseum.

Seraphina, breeze, uroboros, dan glen sudah tumbang di hadapan amara, mereka hampir tidak punya kekuatan untuk berdiri lagi, tapi mereka masih berusaha untuk berdiri dan menghentikan amara dari amukan nya.

Amara keluar dari pusaran angin miliknya dan mulai berjalan melewati mereka yang terbaring di tanah, zhula tiba-tiba datang dan berhasil memutuskan lengan amara yang membuat mereka semua terkejut.

"Zhula!!?"

"Maaf aku terlambat, bisa jelaskan apa yang terjadi?"

"......... Ah! Amara lepas kendali dan menghancurkan segalanya......!"

"Jadi begitu, kurasa sudah benar keputusan ku untuk menebas lengannya"

"Jadi kau bertaruh pada tindakan mu?"

"Tentu saja"

Zhula melompat dan memunculkan sayap miliknya, lalu menyerang amara dengan ratusan pisau kecil. Amara menggunakan anginnya untuk menghentikan pisau-pisau kecil milik zhula, pisau-pisau itu berpecah menjadi lebih kecil lagi dan berhasil melewati perisai angin milik amara dan menusuk amara.

Seraphina, uroboros, dan glen terkejut karena zhula berhasil melukai amara yang berhasil mengalahkan mereka dengan mudah.

Amara menatap zhula dan tiba-tiba tangan yang sangat besar yang terbuat dari angin milik amara muncul dari bawah tanah lalu menangkap zhula.

"Zhula!!!"

"Hgnnn! Gnh!!"

"(Kurasa tidak ada pilihan lain!), glen! Kau sudah bisa bergerak?"

"Apa yang kau rencanakan?"

"Sibukkan dia selama satu menit"

"Hah!!? Dan kau pikir aku mau mendengar perintah mu?"

"Kau ini!! Lagi pula kekacauan ini adalah salah mu!!!"

"Biar aku saja!"

Seraphina bergerak dan memotong tangan yang menangkap zhula, tangan itu terpotong dan zhula terlepas, uroboros langsung mengambil kesempatan dan memusatkan energi aurora miliknya di kristal yang berada di pedangnya.

Seraphina dan zhula terus menahan amara selama satu menit, hingga akhirnya kristal yang berada di pedang uroboros menyala terang.

"Menjauh dari situ!!"

Seraphina dan zhula yang mendengar teriakan uroboros langsung menjauh dari amara.

"Yamata no orochi!!!"

Genangan air yang sangat besar muncul di bawah kaki mereka, genangan air itu memenuhi seluruh Koloseum, dan ular berkepala delapan yang sangat besar muncul dari genangan air itu.

Seraphina dan zhula terkejut dan memutuskan untuk lebih menjauh dari tempat itu, Yamata no orochi mulai menyerang amara dengan semburan air yang sangat cepat dari salah satu kepalanya, amara menciptakan perisai angin dan perisai angin amara sekali lagi bisa di tembus, serangan itu langsung mengenai amara membuat bolongan besar di dadanya. Amara terjatuh ke tanah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***