Bab 20

"bagaimana Deka, apakah kamu setuju menjadi anak angkatku?"

Iman melambaikan tangannya, seorang anak kecil keluar dari kehampaan, kecuali iman, oskar dan tetua Moran, semua merasa terkejut dan waspada, bahkan penjaga bayangan yang paling dekat dengan anak kecil itu langsung menyerangnya, ya dia adalah Darma, kini kekuatannya sudah mencapai ranah Imortal ingkat tinggi, namun searangan pengawal bayangan leluhur itu di tahan hanya dengan satu tangan.

"siapa kamu?, apa tujuanmu disni?"

"hehh... ayah, setidaknya sebelum kamu mengeluarkan aku, jelaskan dulu sama mereka!" wajah Darma berubah muram.

"he he he, maaf, semuanya dia adalah anakku, aku kira tidak akan seperti ini, jadi aku asal memnggil dia saja, maafkan aku para tetua dan sudara sekalian"

"huh... untung aku kuat dan tampan, kalo tidak kakek tua ini sudah membunuhku"

"dari mana kamu tahu aku adalah orang tua?"

"heh... tidak ada yang bisa bersembunyi dari teknik mataku, dan ini hanya di tingkat rendah, ayahku bahkan menguasai teknik ini secara sempurna, tidak ada yang bisa di sembunyaikan darinya, bahkan anumu yang kecil juga bisa di lihatnya ha ha ha ha ha ha" Darma tertawa terbahak bahak.

"dasar bocah sialan, aku bunuh kamu!"

"jangan di dalam rumah, segala yang rusak di sekte ini, kamu yang menggantinya Darma!" ucap Iman acuh tak acuh, sementara yang lain yang mendengar itu hanya saling pandang.

Iman dan penjaga bayangan itu menghilang dari dalam rumah dan muncul di halaman, mereka berdiri di atas pohon bambu, sementara itu yang lain mengikuti mereka, hanya iman yang masih di dalam rumah, menyuling Pil yang di bawa moran sebelumnya saat dia mengeluarkan Darma dari pagoda surga.

"dia akan mejadi saudaramu nanti, namun sebelum kamu bisa menyamai kekuatannya, kamu harus rajin berlatih" ucap iman pada deka yang masih berdiri mematung melihat Iman. melihat Deka bengong, di bicara lagi "kenapa kamu bengong saja, cepat duduk di kursi itu"

"ahhh, iya tuan"

"jangan panggil aku tuan, tapi ayah, bagaimana?, dan kamu belum menjawab pertanyaanku tadi, apakah kamu setuju menjadi anak angkatku?"

"iya ayah aku setuju"

"he he, anda sudah dengan leluhur, di sudah setuju"

"baiklah, jagalah dia dengan baik"

"he he, itu sudah pasti, saat waktunya nanti kamu akan melihatnya bahakan menjadi yang terkuat di alam semesta yang kecil ini"

leluhur hanya tersenyum mendengar kat kata iman, yang menganggap omongan itu sebuah lelucon untuk membuat deka bangga memiliki ayah angakat sepertinya, iman kemudian berjalan menuju bagian samping ruangan itu yang memiliki area yang agak luas, mengeluarkan hebal dan mulai menyulingnya, leluhur tersentak melihat teknik penyulingan yang di gunakan oleh Iman, dia tidak pernah melihat ada yang memiliki teknik penyulingan seperti itu, karena teknik ini hanya bisa dia baca di buku buku kuno di perpustakaan sekte, beberapa saat kemudian, rumah itu bergetar, namun Iman masih menyuling pil dengan tenang, lima menit kemudian dua puluh pil tingkat sempurna level seuluh terbentuk dan berhasil selesai di buatnya, memasukan pil pil itu ke dalam butul giok masing masing berisi lima butir, Iman memberikan satu botol kepada leluhur, "minum ini satu perhari, lima hari kemudian kamu akan pulih sempurna"

seteah memeberikan pil itu iman menghilang dan mucul di depan Darma dan pengawal bayangan yang saling menyerang, Iman mengangkat tangan kanan dan kirinya dengan posisi akan menyentil sesuatu masing masing tangannya menghadap Darma dan anaknya, dalam sekejap mata Darma dan penjaga itu terpental seratus meter namun Darma terpental jauh, samapai menghancurkan empat gunung yang berada beberap mil dari sekte, dan itu tidak berhenti sampai di sana, Iman mengeluarkan serangan yang menekat semua orang bahkan sampai berlutut di tempat, serangan itu mengenai tubuh Darma telak membuat emat gunung yang di tembusnya tadi menjadi sebuah kawah yang sangat dalam dan besar.

"ayah, kenapa kamu malah menyerangku" ucap Darma marah dengan perbuatan ayahnya.

"kamu berani ribut,,,?, satu, aku sudah bilang jangan samapi ada kerusakan, kedua, kamu masih main main, padahal penjaga itu tidak mampu menahan sepuluh persen dari seranganmu, apakah kamu akan mempermainkan orang tua walaupun kamu kuat, dan mana tatakrama yang aku ajarkan pada orang tua"

"bukannya ayah juga begitu"

"apa kamu bilang?"

"tidak ada ayah, he he he " ucap darma sambil menggaruk kepalanya.

Ding "buah tidak jatuh jauh dari pohonnya"

"diam kamu system" ucap darma dalam pikirannya.

ketika mreka selesai bertengkar mereka baru sadar jika orang yang ada di sekitar mereka banyak yang mengalami luka parah, para murid dan tetua, patriak pun ikut terluka walaupun tidak parah karean serangan Iman yang di keluarkanya terahir kali, di hanya ingat melempatkan formasi perlindungan pada rumah leluhur dan banyak binatang buas tingkat tinggi juga yang mati karena dia, Iman tertegun, dia baru menyadari kesalahannya, walaupun kekuatan yang di keluarkannya tidak ada setengah persen dari kekuatan penuhnya namun sudah biasa memusnahkan dan melukai banyak orang.

"Darma, kelauarkan pil penyembuh dan bahan obat penyembuh lainnya, ini salah kita"

"bukan kita tapi ayah sendiri, kenapa juga pake bergaya mengeluarkan kekuatan untuk menyerangku"

"heh... baiklah ini kesalahan ayah, cepat bantu ayah"

"hemm, aku mau berjalan jalan di luar selama sebulan juag?"

"Dasara licik, baiklah"

Darma mengeluarkan jutaan pil dan kemudian menyebarkannya ke setiap orang di seluruh area sekte, sementara itu iman mendekati patriak, "maafkan saya Patriak, saya sudah minta anak saya untuk menyebarkan obat penyembuh untuk para murid dan tetua"

"siapa kamu?" Patriak menjadi waspada.

"saya Iman, dan sayalah yang menerima undangan patriak"

"musthail, jarak istana kekaisaran ribuan mil dari sini, jika perkiraan saya benar, Oskar dan tetua moran harusnya barus samapi hari ini disana"

Iman merasa sangat bodoh, karena oskar dan Moran sedang pingsan, namun itu sudah cukup membuktikan jika dia Iman yang di maksudkan patriak.

"lihatlah, itu adalah tetua Moran dan oskar"

"astaga, kenapa bisa seperti ini" Patraik bukan mengkawatirkan oskar dan tetua Moran namun menuju ke arah Luluhur Aldi, "apakah ada musuh kuat yang menyerang kita dan terimakasih leluhur telah membantu kami"

Iman yang mendengar itu menagis di dalam hatinya, dengan rasa bersalah dia meminta maaf  dengan tulus ternyata patriak tidak mengetahui apa yang terjadi.

"ini karean bocah itu bertengkar dengan anaknya gara gara penjaga bayangan leluhur"

"jangan bercanda leluhur, anak muda itu bahkan tidak memiliki qi dan kekuatan sepiritual di tubuhnya"

"ha ha ha ha, bocah, jelaskan padanya"

"heh, pak tua, omonganmu aja tidak di percayai apalagi penjelasanku" Ucap Iman.

"ayah ku sudah memberikan pil penyembuh sama semuanya"

"baiklah aku akan bantu mereka pulih lebih cepat"

Iman melayang dan menjentikan jarinya, sebutir sinat membungbung terbang ke atas dan kemudian membentuk kubah menutupi area sekte dan butian cahaya itu yang menjadi pusatnya, senua oarang yang ada di sana merassakan semua sel yang rusak di dalam tubuh mereka meregenerasi dengan cepat dan pulih seutuhnya dalam sekiat menit saja, tak tekecuali dengn leluhur Aldi dan leluhur sekte Morang, Patraik yang melihat itu mulutnya terbuka karena terkejut, anak muda ini yang tadi dia tidak percayai ternyata memiliki kemampuan seperti itu.

Terpopuler

Comments

Nino Ndut

Nino Ndut

knp orang kayak gitu bisa jd patriak sekte yak..wkwkwkwk

2024-03-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!