Bab 17

"aku merasa familiar dengan wajahmu, namun aku lupa dimana pernah melihatnya"

" he he he, aku memang sedikit keren dan tampan" ucap Iman, Liona yang mendengar itu merasa tidak percaya dengan apa yang dia dengar. setelah memeberikan lima obat yang baru dia suling ke pada kaisar, Iman kembali ke Goa untuk menjemput Darma dan yang lainnya, rencana awalnya, dia akan menyembuhkan sang kaisar dan meninggalkan Liona di istana kemudian melanjutkan perjalanan untuk menemukan warisan yang lain, namun kini dia merasakan jika ada campur tangan ras lain dalam usaha untuk menggulingkan kaisar saat ini, selain itu dia juga ingin mengetahui karakter kaisar ini, jika dia memiliki hati yang baik maka dia akan membuat kekaisaran Edgar ini menjadi kekaisaran yang terkuat di benua ini.

dua hari berlalu, sanga kaisar sudah mulai pulih, namun permaisuri tidak mengijinkannya mngurus kekaisaran sementara waktu, seentara itu Iman di berikan sebuah mension di dekat istana Liona sebagai tempat tinggal, pagi itu Iman duduk bermeditasi menyerap sinar matahari pagi, sesuai dengan teknik matahari dan bulan yang dia pelajari, sianar ini ternyata membuat bola cahaya yang ada di dantiannya semakin membesar seiring dia semakin sering menyerap sinar matahari ini.

"akhirnya, lebih besar sedikit, he he he he, dari pada tidak sama sekali" Iman nyengir sendiri, di istana Liona, Liona memperhatikan Iman dari balkon kamarnya, dua hari ini, dia selalu melihat Iman duduk bersila di taman setiap pagi jadi di selalu bangun pagi untuk melihatnya.

"apakah kamu sudah puas melihatku, dua hari ini kamu selalu bangun pagi hanya untuk menontonku meditasi"

mendengar suara itu di kepalanya, Lioan kaget dan langsung menjawab "siapa yang melihatmu aku cuma menikmati udara pagi di istana ini" para pelayan yang kebetulan membawakannya teh, mendengar kata kata Liona pun saling pandang.

"apakah nona tidak apa apa"

"ahhhh... aku tidak apa apa" Liona menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu.

Hari itu, Iman cuma bersantai di mensionnya, ini sebenarnya adalah suasana yang di idamkan iman selama in, Darma dia kirim ke pagoda surga untuk berlatih. sore hari datang dengan sangat cepat, dia masih duduk di gazebo dekat kolang dengan sebatang rokok di tangannya, para pelayan sibuk membuatkan makanan dan minuman yang aneh menurut mereka, buah yang di isi air beku dan di hancurkan sampai halu, roti yang di panggang trus di isi buah buahan di atasnya, semua ini adalah makanan yang aneh di dunia ini.

Para koki menjadi sangat bingung membuat makanan makanan itu, namun makanan dan minuman itu berhasil di buat sama mereka dan Iman sangat kagum dengan mereka, bahkan mereka merasa Iman adalah seorang dewa yang menyamar menjadi manusia.

ketika hari mulai gelap, Iman merasakan sesorang yang sangat kuat bersembunyi di awan di atas istana kekaisaran, Iamn langsung menghilang dan muncul di belakang oarang itu, dia adalah seorang laki laki tua berpakaian putih dan memiliki janggut putih yang panjang.

"pak tua, apa kamu tidak tahu malu mengintip orang di usiamu yang setua ini"

"sejak akapan kamu di sana?"

"he he he, sejak kamu berada disini dan mengintipku"

"siapa kamu sebenarnya?, apa tujuanmu membantu kaisar, apakah kamu mau menguasai kekaisaran ini dari dalam?"

"Dasar tua bangkotan, sekali ketemu kamu langsung menuduhku yang tidak tidak"

"seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kamu mengintipku"

"dasar pemuda yang tidak tahu sopna santun" laki laki tua itu langsung menyerang Iman, namun iman melambaikan tangannya, pemandangan di sekitarnya tiba tiba berubah, laki laki tua itu mengehentikan serangannya "teknik Ruang dan waktu, anak ini bukan orang biasa" batinnya.

"ehhh, aku sudah aturkan tempat malah kamu tidak jadi menyerang, kamu jadi berkelahi nggak?" Iman yang sebenarnya adalah laki laki konyol kembali ke sifat aslinya karena Liona, entah kenapa semenjak Liona bersamanya dia merasa jika hidupnya kembali bersemangat.

"siapa kamu sebenarnya"

"pertanyaan itu lagi, baiklah, aku Iman, apa sudah cukup"

"haihhh, anak muda jika kamu ingin menguasai kekaisaran ini maka aku akan sekuat tenaga melawanmu, namun jika kamu ingin membantu kaisar maka kita bisa berteman, aku adalah Aldi, leluhur kekaisran ini, kaisar sebelum kaisar saat ini"

"oh, ternyata kakek adalah kakeknya Liona, syukur aku tidak pakai jurus senggol bacok seperti biasanya"

"Jurus apa itu, aku belum pernah dengar?" ucap kakek Aldi.

"mau ku ajari, tapi kakek harus nurut sama aku, gimana"

"heh... tidak mau, dasar bocah sinting...aku masih ada urusan aku pergi dulu" kakek itu langsung pergi, namun dia tidak sadar jika iman membawanya ke hutan Lowo untuk bertarung agar tidak menimbulkan kehebohan.

"satu, dua , ti,,,,"

"bawa dulu aku kembali, kamu tidak kasiha aku terbang ke istana kekaisaran dari sini"

"siapa suruh main pergi saja he he he he" Iman menghilang dan muncul di sebelah kakek Aldi, memegang bahunya dan menghilang.

Cling....

mereka muncul di depan gazebo di mensian Iman, kakek aldi langsung berjongkok dan muntaj muntah "lain kali.... oeeekkk, lain kali .... oeeeek, ah ah, lain kali berikan orang tua ini aba aba"

"ha ha ha ha, kakek ternyata kamu mabuk udara ya ha ha ha ha" Iman berjalan menuju gazebo, mengambil rokok membakar ujungnya dan langsung menyesapnya, asap megepul keluar dari mulutnya saat dia menghembuskan asa rokok itu.

"eh, bocah beraninya kamu menertawakan ku, kaisar saja menunduk padaku jika di bertemu denganku"

"itu kan kaisar, bukan aku, ayo sini, aku punya minuman baru" Iman menyerahkan minuman yang baru dia minta di buatkan oleh koki, kakek alsdi langsung meminumnya, karena di berpikir itu minuman biasa, namun setelah dia minum, energi yang sangat besar masuk kedalam tubuhnya, diapun langsung duduk bersila di sebelah Iman dan menyalurkan energinya keseluruh tubuh dan menyimpannya dalam dantiannya, beberapa menit kemudian dia membuka mata.

"ini, minuman apa ini, diaman akamu dapat bahannya?"

"ha ha ha ha, jangan seperti orang linglung begitu, jika itu bagus buatmu, habisakan saja"

kakek aldi mengelengkan kepalanya beberapa kali melihat iman yang dengan mudah memberikan sesuatu yang sangat berharga pada orang lain, setelah kakek Aldi menghabiskan minuman itu di berhasil menerobos menjadi setengah imortal puncak, sedikit lagi akan meneroboh ke ranah imortal.

"anak muda terimaksih atas pemeberianmu, aku berhutang padamu, apa yang kamu inginkan dariku, aku akan berusaha memenuhi keinginanmu.

"he he he, ku takut kamu tidak bisa memmenuhi keinginanku jadi sudahlah, anggap aku sedang baik hati saat ini.

Iman menyesap rokoknya, dan menyesap minuman yang sama, namun di tidak seheboh kakek Aldi, karena kebutuhan energi Iman  yang berbeda, dia membutuhakan kelipatan yang berbeda setiap naik level, namun kini Iman sudah menjadi seorang yang terkuat di planet ini.

Kakek Aldi yang melihat itu merasa ketakutan dan takjub, energi yang begitu besar yang terkandung di dalamnya di anggap sebagai minuman biasa baginya, monters macapa apa dia ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!