Bab 12

Setelah selesai makan, Iman dan

yang lainnya melanjutkan perjalanan, setelah keluar dari kota Langgar mereka

melanjutkan perjalanan kearah barat yaitu menuju hutan lowo, Iman meningkatkan

kembali berat baju yang di apakai liona dan melanjutkan pelatihannya, walaupun

Liona seorang putri namun dia bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan

pengembara separti Iman, selain itu itu seiring waktu berjalan dia sudah

menjadikan Iman orag yang special di hatinya, dalam pikiran liona, Iman melatihnya

begitu keras agar dia mampu bersanding dengannya, sehingga semangatnya tumbuh

dan semakin kuat untuk menjadi kuat.

Namun berbeda dengan Iman, dia

melatih Liona karena misi yang di berikan system, selain itu semakin Liona kuat

Iman akan semakin cepat bisa meninggalkannya.

“kak iman, ini adalah gunung lowo”

Liona menujung kea rah gunung di depannya.

“baiklah mari kita lanjutkan

perjalanan, ini sedikit agak aneh, tidak ada pembunuh bayaran yang mengganggu

kita beberapa hari ini” ucap iman sambil melanjutkan perjalanan. Seperti biasa,

Liona berlatih teknik bertarung yang di ajarkan iman, tubuhnya kini sudah bisa

menahan beban hampir lima ton dan dengan kekuatan ini dia sudah mampu

menghadapi kekuatan kultivator di ranah kaisar dewa puncak.

Ding “system merasakan ada warisan

dari Dewa kegelapan di kedalaman gunung ini, silahakan tuan mengikuti petunjuk

system”

“hmmm, warisan lagi ya, baiklah

tunjukan jalan” tiba tiba di depan Imanmuncul tanda panah transparan, ini

merupakan tanda panah hologram yang di buat system dan hanya bisa di lihat oleh

Iman.

“Liona, Dharma, sesi Latihan hari

ini kita selesaikan sampai disini, aku masih ada urusan jadi kalian ikut aku”

Iman berjalan cepat mengikuti arah yang di berikan system padanya, seteah

melepaskan belenggu berat baju di tubuh Liona.

Banyak binatang buas yang

meghadang mereka di depan namun Iman hanya melambaikan tangannya dan semua

binatang itu meledak menjadi kabut darah, hal ini membuat Liona berkali kali

terkejut dan sekaligus kagum, dalam hatinya dia bertanya tanya seberapa kuat

Iman ini.

Tak berselang lama, kini mereka

sudah berada di ujung tebing, di depan mereka ada jurang yang sangat dalam

bahkan terlihat menakutkan, tanda panah dari system menunjuk kea rah bawah.

“haruskah aku terjun ke bawah,

adeh repot sekali” batin Iman.

“Darma temani liona berlatih di

pagoda surga, ayah ada urusan yang harus ayah kerjakan dan tidak bisa

membawamu” diapun meningkatkan berat baju yang di pakai liona lagi dan mengirim

mereka berdua ke dalam pagoda surga. Setelah itu Iman langsung melompat dan

terjun ke bawah jurang, seratus meter, sisi lain jurang mulai tidak terlihat, dia

terus turun kebawah hingga seribu meter kekuatan sepiritualnya tidak bisa di

gunakan, hingga makin dalam energi qinya juga tersegel secara otomatis membuat

Iman terjun bebas ke bawah, dalam keadaan gelap gulita bahkan dai tidak bisa

melihat tubuhnya sendiri, rasa takut mulai menyelimuti hati iman dan mulai

berpikir untuke menyelamatkan dirinya, karena dia tidak tahu seberapa dalam jurang

ini, diapun memnggil system namun tidak ada jawaban, kini dia benar benar

merasa sendiri dan putus asa, karena dia terbiasa malas berpikir, kini pertama

kali dia berpikir sampai otot daahi jeluar jika bisa di lihat dalam kegelapan

ini, hampit sepuluh jam dia berada dalam posisi terjun bebas ke bawah hingga

akhirnya di merasakan udara, seketika di jatuh di sebuah danau yang sangat luas.

Byurrrrrr…..

Berkat kekuatan fisik dan darah dewa

naga yang murni dia berhasil selamat walaupun mengalami luka dan patah dulang

di beberapa bagian tubuhnya, setelah susah payah diapun sampai di tepian danau,

tubuhnya mulai melakukan peyembuhan diri dengan cepat dan bisa di lihat dengan

mata telanjang.

“tubuh dewa naga memang sangat

mengesankan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika au belum menyatu dengan

tubuh ini” batin Iman sambil memperhatikan tubuhnya yang mulai kembali seperti

semula.

Selama bebarapa jam iman tidak

bisa bergerak, dan baru kemabali bisa bergerak ketika hari mulai menjelang

malam. “ehhhh disini seperti punya kehidupan sendiri, dari mana datangnya sinar

ini?” batin Iman yang baru sadar jika jurang ini sangat dalam maka seharusnya

tidak ada sinar sama sekali.

Dia mulai berdiri dan melihat

lihat di sekitarnya, karena dia tidak bisa mengeluarkan kekuatan sepiritual dan

Qinya diapun tidak bisa mengeluarkan baarang dari dalam cincinnya “hmmm aku

ahrus mencaritahu cincin ruang yang bisa di buka bebas tanpa kekuatan

sepiritual dan qi, sehingga aku bisa memakainya di saat saat seperti ini” batin

Iman.

Haripun mulai gelap, kini mulai

terdengar suara suara yang menyeramkan, Iman masih punya sedikit kepercayaan diri

untuk melindungi dirinya, namun mendengar suara suara seperti itu membuat dia

meningkatkan kewaspadaannya.

Semakain malam suara itu semakin

jelas namun, sauna yang di pikirkan Iman juga sangat berbeda, semakin malam

suasana di tempat itu semakin gelap bahkan kini di mulai tidak bisa melihat

apapaun di area sekitar lima meter di depannya, di berjalan ke arah dinding jurang

yang terlihat mejorok kedalam seperti goa namun tidak luas dan di depan goa

kecil itu ada batu besar, sangat cocok untuk bersembunyi sementara waktu sampai

dia bisa memahami situasi di tempat itu, samapai di sana di duduk bersila, kini

napaspun dia atus seminim mungkin untuk mengurangi ada yang mengetahui

keberadaannya.

Suara yang aneh dan menyeramkan

terus terdengar di telinganya namun karena dia tidak bisa melihat dan merasakan

apa apa di hanya duduk diam disana, hingga beberapa jam diapun tidak tahu namun

akhirnya kegelapa itu mulai memudar, dan temapat itu perlahan mulai terang

kembali, iman keluar dari gua kecil itu namun apa yang dia lihat membuatnya sangat

heran, jelas sekali jika tadi malam di mendengar banyak Langkah kaki di barengi

suara aneh, namun sekarang ini, semua yang dia lihat sama seperti saat dia baru

keluar dari danau, bahkan bekas di keluar dari air walaupun samar masih

terlihat olehnya “apa mungkin semua ini ilusi?” batin Iman.

“ahh bodo amat, aku haru focus pada

tujuan, setelah aku mendapatkan warisna yang di bilang system itu aku bisa

keluar dari sini” batin Iman lagi sambil berjalan menuju danau dan mulai

menyusurinya, bebeara waktu kemudian dia melihat sebuah pedang yang terikat

dengan rantai di sebuah batu, batu ini letaknya ada di dalam danau,

“aku harus bagaiman sekarang?, apa

aku harus mengambilnya?” belum selesai dia berpikir, pedang itu bercahaya namun

cahayanya bukan seperti biasanya namun cahaya itu berwarna hitam bercampung

jingga, “akhirnya kamu datang juga, mahluk mahluk itu semakin kuat sekarang aku

sudah hampir tidak bisa menyegelnya di sini”

“siapa yang bicara?”

“heh… ternyata reinkarnasi enguasa

yang sekarang sangat bodoh”

Iman mengernyitkan alisnya, namun

dia merasa familiar dengan suara itu dan merasa sangat akrab dengan pedang ini,

namun dia tidak tahu kenapa.

Tanpa dia sadari, dia berjalan kea

rah batu itu, namun anehnya dia tidak tenggelam namun berjalan di atas air dia

baru sadar ketika di memegang pedang dan melihat ke belakangnya, ternyata jarak

yang di tempuh lebij dari dua ratus meter dari tempatnya berdiri sebelumnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!