Setelah selesai makan, Iman dan
yang lainnya melanjutkan perjalanan, setelah keluar dari kota Langgar mereka
melanjutkan perjalanan kearah barat yaitu menuju hutan lowo, Iman meningkatkan
kembali berat baju yang di apakai liona dan melanjutkan pelatihannya, walaupun
Liona seorang putri namun dia bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan
pengembara separti Iman, selain itu itu seiring waktu berjalan dia sudah
menjadikan Iman orag yang special di hatinya, dalam pikiran liona, Iman melatihnya
begitu keras agar dia mampu bersanding dengannya, sehingga semangatnya tumbuh
dan semakin kuat untuk menjadi kuat.
Namun berbeda dengan Iman, dia
melatih Liona karena misi yang di berikan system, selain itu semakin Liona kuat
Iman akan semakin cepat bisa meninggalkannya.
“kak iman, ini adalah gunung lowo”
Liona menujung kea rah gunung di depannya.
“baiklah mari kita lanjutkan
perjalanan, ini sedikit agak aneh, tidak ada pembunuh bayaran yang mengganggu
kita beberapa hari ini” ucap iman sambil melanjutkan perjalanan. Seperti biasa,
Liona berlatih teknik bertarung yang di ajarkan iman, tubuhnya kini sudah bisa
menahan beban hampir lima ton dan dengan kekuatan ini dia sudah mampu
menghadapi kekuatan kultivator di ranah kaisar dewa puncak.
Ding “system merasakan ada warisan
dari Dewa kegelapan di kedalaman gunung ini, silahakan tuan mengikuti petunjuk
system”
“hmmm, warisan lagi ya, baiklah
tunjukan jalan” tiba tiba di depan Imanmuncul tanda panah transparan, ini
merupakan tanda panah hologram yang di buat system dan hanya bisa di lihat oleh
Iman.
“Liona, Dharma, sesi Latihan hari
ini kita selesaikan sampai disini, aku masih ada urusan jadi kalian ikut aku”
Iman berjalan cepat mengikuti arah yang di berikan system padanya, seteah
melepaskan belenggu berat baju di tubuh Liona.
Banyak binatang buas yang
meghadang mereka di depan namun Iman hanya melambaikan tangannya dan semua
binatang itu meledak menjadi kabut darah, hal ini membuat Liona berkali kali
terkejut dan sekaligus kagum, dalam hatinya dia bertanya tanya seberapa kuat
Iman ini.
Tak berselang lama, kini mereka
sudah berada di ujung tebing, di depan mereka ada jurang yang sangat dalam
bahkan terlihat menakutkan, tanda panah dari system menunjuk kea rah bawah.
“haruskah aku terjun ke bawah,
adeh repot sekali” batin Iman.
“Darma temani liona berlatih di
pagoda surga, ayah ada urusan yang harus ayah kerjakan dan tidak bisa
membawamu” diapun meningkatkan berat baju yang di pakai liona lagi dan mengirim
mereka berdua ke dalam pagoda surga. Setelah itu Iman langsung melompat dan
terjun ke bawah jurang, seratus meter, sisi lain jurang mulai tidak terlihat, dia
terus turun kebawah hingga seribu meter kekuatan sepiritualnya tidak bisa di
gunakan, hingga makin dalam energi qinya juga tersegel secara otomatis membuat
Iman terjun bebas ke bawah, dalam keadaan gelap gulita bahkan dai tidak bisa
melihat tubuhnya sendiri, rasa takut mulai menyelimuti hati iman dan mulai
berpikir untuke menyelamatkan dirinya, karena dia tidak tahu seberapa dalam jurang
ini, diapun memnggil system namun tidak ada jawaban, kini dia benar benar
merasa sendiri dan putus asa, karena dia terbiasa malas berpikir, kini pertama
kali dia berpikir sampai otot daahi jeluar jika bisa di lihat dalam kegelapan
ini, hampit sepuluh jam dia berada dalam posisi terjun bebas ke bawah hingga
akhirnya di merasakan udara, seketika di jatuh di sebuah danau yang sangat luas.
Byurrrrrr…..
Berkat kekuatan fisik dan darah dewa
naga yang murni dia berhasil selamat walaupun mengalami luka dan patah dulang
di beberapa bagian tubuhnya, setelah susah payah diapun sampai di tepian danau,
tubuhnya mulai melakukan peyembuhan diri dengan cepat dan bisa di lihat dengan
mata telanjang.
“tubuh dewa naga memang sangat
mengesankan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika au belum menyatu dengan
tubuh ini” batin Iman sambil memperhatikan tubuhnya yang mulai kembali seperti
semula.
Selama bebarapa jam iman tidak
bisa bergerak, dan baru kemabali bisa bergerak ketika hari mulai menjelang
malam. “ehhhh disini seperti punya kehidupan sendiri, dari mana datangnya sinar
ini?” batin Iman yang baru sadar jika jurang ini sangat dalam maka seharusnya
tidak ada sinar sama sekali.
Dia mulai berdiri dan melihat
lihat di sekitarnya, karena dia tidak bisa mengeluarkan kekuatan sepiritual dan
Qinya diapun tidak bisa mengeluarkan baarang dari dalam cincinnya “hmmm aku
ahrus mencaritahu cincin ruang yang bisa di buka bebas tanpa kekuatan
sepiritual dan qi, sehingga aku bisa memakainya di saat saat seperti ini” batin
Iman.
Haripun mulai gelap, kini mulai
terdengar suara suara yang menyeramkan, Iman masih punya sedikit kepercayaan diri
untuk melindungi dirinya, namun mendengar suara suara seperti itu membuat dia
meningkatkan kewaspadaannya.
Semakain malam suara itu semakin
jelas namun, sauna yang di pikirkan Iman juga sangat berbeda, semakin malam
suasana di tempat itu semakin gelap bahkan kini di mulai tidak bisa melihat
apapaun di area sekitar lima meter di depannya, di berjalan ke arah dinding jurang
yang terlihat mejorok kedalam seperti goa namun tidak luas dan di depan goa
kecil itu ada batu besar, sangat cocok untuk bersembunyi sementara waktu sampai
dia bisa memahami situasi di tempat itu, samapai di sana di duduk bersila, kini
napaspun dia atus seminim mungkin untuk mengurangi ada yang mengetahui
keberadaannya.
Suara yang aneh dan menyeramkan
terus terdengar di telinganya namun karena dia tidak bisa melihat dan merasakan
apa apa di hanya duduk diam disana, hingga beberapa jam diapun tidak tahu namun
akhirnya kegelapa itu mulai memudar, dan temapat itu perlahan mulai terang
kembali, iman keluar dari gua kecil itu namun apa yang dia lihat membuatnya sangat
heran, jelas sekali jika tadi malam di mendengar banyak Langkah kaki di barengi
suara aneh, namun sekarang ini, semua yang dia lihat sama seperti saat dia baru
keluar dari danau, bahkan bekas di keluar dari air walaupun samar masih
terlihat olehnya “apa mungkin semua ini ilusi?” batin Iman.
“ahh bodo amat, aku haru focus pada
tujuan, setelah aku mendapatkan warisna yang di bilang system itu aku bisa
keluar dari sini” batin Iman lagi sambil berjalan menuju danau dan mulai
menyusurinya, bebeara waktu kemudian dia melihat sebuah pedang yang terikat
dengan rantai di sebuah batu, batu ini letaknya ada di dalam danau,
“aku harus bagaiman sekarang?, apa
aku harus mengambilnya?” belum selesai dia berpikir, pedang itu bercahaya namun
cahayanya bukan seperti biasanya namun cahaya itu berwarna hitam bercampung
jingga, “akhirnya kamu datang juga, mahluk mahluk itu semakin kuat sekarang aku
sudah hampir tidak bisa menyegelnya di sini”
“siapa yang bicara?”
“heh… ternyata reinkarnasi enguasa
yang sekarang sangat bodoh”
Iman mengernyitkan alisnya, namun
dia merasa familiar dengan suara itu dan merasa sangat akrab dengan pedang ini,
namun dia tidak tahu kenapa.
Tanpa dia sadari, dia berjalan kea
rah batu itu, namun anehnya dia tidak tenggelam namun berjalan di atas air dia
baru sadar ketika di memegang pedang dan melihat ke belakangnya, ternyata jarak
yang di tempuh lebij dari dua ratus meter dari tempatnya berdiri sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments