Bab 16

mereka semua merasa apa yang di katakan Iman adalah kebenaran, karena orang orang yang serakah akan

menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya, selesai makan merekaduduk melingkar di pinggir api ungun yang di buat Darma, iman duduk santaidengan kopi di depannya dan sebuah rokok di sela jari tangan kanannya, kareantopengnya tidak di buka maka expresi wajahnya yang senangtidak bisa di lihat yag linya, misi penyelamatan yang di berikan system sudah selesai seratus persen.

"System status"

Nama : Iman

Ras : Manusia - Penguasa terbuang, penguasa seluruh Ras /2%.

Fisik- Tubuh: Dewa naga, Dewa kegelapan.

Senjata: Pedang kegelapan (kuger)

Kultivasi : Tidak terbatas

Poin pengalaman : Tak terbatas

Keterampilan : tak terbatas

Ruang penyimpanan : tak terbatas

Poin system : tak terbatas

Misi utama 1 : mengambil kembali semua warisan yang tersebar.

Penyelesaian : 0.05%

Misi utama 2 : melindungi dan membesarkan Darma sengan welasasih.

Penyelesaian : 20.001%

Misi sampingan 1 : menyelamatkan Putri kekaisaran Edgar

Penyelesaian : 100%, hadiah - bisa menggunakan poin pengalaman dan penukaran

Misi samapingan 2 : menyelamatkan kekaisaran Edgar.

Penyelesaian : 0%

Versy : 1.0

"he he he, system tingkatkan versi system ke versi tertinggi"

Ding "tuan yakin mau meningkatkan system ke versi tertinggi secara langsung?, ini alan membuat tertidur selama satu tahun"

"apa, satu tahun, bukannya kamu bilang menungkatkan system hanya butuh beberapa menit"

Ding "benar, jika tuan hanya meningkatkankannya secara bertahap"

"alasanmu banyak sekali, baikalah tingkatkan ke versi dua, dan tolong tiukarkan poin untuk satu slop rokok, he he he he"

Ding "satu slop rokok sudah tersimpan di inventory system, system akan memulai peningkaan versi mohon menunggu beberapa menit, saat itu berlangsung system akan off sementara waktu"

"he he he, yang penting dapat rokoknya dulu" Iman mengeluarkan rokok dan mulai menyesapnya, di tambah dengan kopi yang selalu ada di kendi-labu yang dia bawa, itu adalah atefak ilahi yang bisa membuat minuman apapun yang di inginkan hadiah pertama system saat dia bisa membunuh binatang seperitual pertamanya.

tetua Moran dan yang lainnya melihat iman dengan heran, semenjak dia bertemu, banyak barang barang yang aneh yang selalu di keluarkan sama dia, selain itu Moran merasakan makanan yang di makannya tadi semuanya berasal dari tanaman herbal langka yang mungkin tidak bisa di temukan di benua ini. sementara Moran berpikir siapa sebenarnya Iman ini, di tidak sadar jika Iman sudah berada di sampinya dan duduk disebelah Liona " sekarang kalian bisa memberithaukan padaku tentang penyakit kaisar, dan bahan obat apa yang di perlukan untuk mengobatinya"

"tabib istana mengatakan bahwa ayah terkena racun ular api es, jika kita bisa menemukan bunga bakung yin yang, maka kita bisa menyerap racun yang ada di tubuh ayah, ketua sekte sudah mengerahkan  aula misi untuk mengerahkan beberapa murid elit untuk melakukan misi rengan imbalan besar namun tidak ada yang pernah kembali"

"baiklah, sekarang kalian istirahat saja dulu, Liona kamu ikut aku keluar sebentar"

"Darma lindungi mereka dan jangan keluar dari gua, ayah merasakan ada sesuatu yang sangat kuat di kedalam gunung, ayah akan ke istan kekaisaran bersama Liona" Iman mengirim telepati pada Darma.

"baik ayah" Drama menjawab dengan telepati juga, tanpa berbicara apapun dia duduk bersila dan mulai meditasi. sementara iman pergi keluar gua dan menyentuh dahi Liona, setelah itu dia menghilang bersama Liona.

cling....

Iman muncul di kamar kaisar, ketika dia melangkah permaisuri terbangun dan waspada terhadap Iman yang memakai topeng "Ibu jangan takut ini, ini Liona, liona membawa kak Iman untuk memeriksa ayah"

"ternyata kamu Liona, bagaimana kamu bisa masuk kesini, tempat ini di jaga ketat oleh prajurit inti kerajaan atas perintah paman keduamu, dia juga yang mengagntikan tugas ayahmu saat ini menjalankan pemerintahan"

"aku juga tidak tahu bu, tadi aku lagi di hutan lowo bersama adik Rin dan Oskar serta paman Moran, tiba tima kak Iman membawaku kesini"

Iman berjalan ke arah ranjang kaisar, terlihat seorang laki laki yang berumur lima puluhan tahun sedang terbaring dengan tubuh yang kurus kering dengan beberapa bagian tubuhnya berwarna hitam, Iman menyentuh pergelangan tangannya dan memeriksa dengan energi seperitualnya.

"nyonya bisakah anda menyiapkan resep obat ini sekarang juga" ucap Iman samabil menyerahkan sebuah kertas yang di tulis setelah memeriksa kaisar.

"saya akan berusaha tuan"

"jangan panggil saya tuan, panggil saja Iman, itu terasa lebih nyaman"

"maaf, baik Iman saya akan segera siapkan"

"Liona dengan kekuatan fisikmu saat ini, kamu bisa berjaga di depan pintu, jangan sampai ada yang masuk kesini sebelum aku ijinkan masuk"

"baik kak Iman"

Iman melangkah dan mengangkat selimut sang kaisar dan melepas semua pakaian luarnya, dia mengeluarkan jarum perak dari cincin penyimpanan dan mulai menggerakannya dengan kekuatan sepeiritualnya, Liona yang berdiri sedkit jauh di dekat pintu sangat kagum dengan apa yang di lakukan Iman.

setelah semua jarum di tusukan di tempatnya, iman memasukan qinya untuk mendorong racun ke satu tempat agar bisa di keluarkan, beberpa menit kemudian kaisar bangun dan memuntahkan darah hitam yang banyak, lantai yang terkena darah tersebut langsung meleleh. Iman yang melihat itu langsung membakara darah itu dengan api illahi samapai tak tersisa.

"Liona, kemarilah, duduklah di sebelah ayahmu, sebentar lagi ayahmu akan sadar"

"benarkah...." Liona berlari kecil ke depan tempat tidur Kaisar, sementara itu permaisuri juga datang diikuti seorang pelayan di belakangnya membawa nampan yang berisi tanaman herbal yang di minta Iman sebelumnya. ketika melihat pelayan itu Iman menjentikan jarinya, meridian pelayan itu langsung meledak, dan belutut di lantai, permaisuri yang melihat itu langsung terkejut dan ketakutan, iamn tidak menghiraukannya, dia melambaikan tangannya lagi beberapa orang berbaju hitam jatuh bersimbah darah di lantai.

"ternyata hanya ikan teri saja da ikan besarnya berhasil lepas" Ucap iman sambil berjalan ke arah pelayan itu, mencengkram kepalanya dan menghisap ingatannya untuk mendapatkan informasi siapa yang menyuruh mereka. namun Iman tidak bisa mendapatkan informasi apa apa, karena sebagian informasi sudah di hancurkan melalui penghancuran jiwanya.

"hmmm, kesetiaan mereka sanga kuat" Iman mengeluarkan apu illahi dan membkar semua mayat ituhingga tak tersisa bahkan aura dan energinya juga ikeut terbakar. dia melangkah ke sebelah permaisuri. mengambil bahan obat dan memurkiankannya hingga menjadi sebuah pil, proses ini berlangsng beberapa menit saja, setelah selesai, sang kaisar pun membuka matanya, semua ini seakan sudah di perhitungkan oleh iman, setiap waktunya sangat tepat.

"aghh... aku kira aku tidak akan bisa membuka mataku lagi" ucap kaisar.

"ayah, bagaiman keadaanmu"

"Liona kamukah itu, kenapa kamu bisa ada di sini?"

"ayah terkena racun, aku membawa kak Iman untuk mengobati ayah"

"siapa itu?"

"kak Iman kemarilah, aku kenalkan pada ayah"

"anak muda bolehkah aku melihat wajahmu, aku ingin melihat wajah penolongku"

"ehmm tentu saja" Iman membuka topengnya, wajah pemuda yang tampan terlihat dengan rambut hitam panjangnya menambah kegagahan Iman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!