Bab 11

Mereka akhirnya melanjutkan

perjalanan dengan berjalan kaki, Liona berjalan paling belakang dengan wajah

yang kelelahan menahan beban baju yang dia gunakan.

“Bibi, waktu aku di ranah Nirwana sudah

bisa melompat dua ratus meter dengan beban itu, ayo bersemangat”

Mendengar itu Liona tidak mempercayainya

serratus persen karena Liona tidak bisa mengukur ranah kultivasi Darma dan Iman,

Dia menganggap Iman mungkin saat ini berada di ranah kaisar dewa tinggakt

tinggi, melihat dia dengan mudah mengalahkan lawan di ranah Kaisar nirwana.

“iya Bibi akan berusaha” Liona

mengertakan giginya melangkah lebih cepat, namun belum ada berjalan beberapa

kilometer, tenaganya sudah habis, mau tidak mau mereka harus beristirahat sebelum

melanjutkan perjalanan. Hal itu terjadi berulang kali hingga akhirnya Liona

terbiasa dengan beban berat baju itu, setelah terbiasa Iman langsung memaksa

liona untuk bertarung dengan pembunuh yang mengejarnya ataupun binatang buas

yang menghadang dalam perjalanan, setelah itu berat baju itu di tingkatkan

lagi, setelah terbiasa dia di apaksa untuk bertarung lagi entah dengan binatang

buas atau pembunuh yang mengejarnya, ini berlangsung selama dua minggu dalam

perjalanan ke kota Langgar, hingga akhirnya mereka sampai di gerbang kota,

Liona sudah bisa bergerak leluasa dengan beban dua ton, karena saluran qinya di

segel, dia hanya bisa menggunakan kekuatan fisiknya saja selama dua minggu ini.

Jika ada kultivator lain yang mengetahui ini mungkin mereka akan muntah darah melihat

pelatihan yang sangat kejam yang di lakukan iman Pada liona.

“Bibi sudah berjuang keras selama

dua minggu, ayo kita rayakan keberhasilan ini” ucap Darma pada Liona, namun dia

tidak berani menjawab melainkan melirik Iman, iman yang menyadari itu

mengangguk dan melambaikan tangannya, beban dua ton dari paakian itu langsung

menghilang, tanpa sadar liona merasa senang dan melompat, dia langsung

menghilang dari tanah dan berada di ketinggian lima ribu meter diatas tanah, Ketika

dia sadar dia langsung gelagapan karena ranahnya belum naik level sehingga

kesulitan untuk mengandalikan jatuh tubuhnya dari langit, melihat ini Iman

hanya tersenyum dan menghilang dari tempatnya, muncul di sebelah Liona di

udara, merangkulnya, kemudian menghilang lagi dan mendarat di tanah.

“hati hatilah mulai sekarang

mengguanakn kekuatanmu, dengan kekuatan fisikmu yang sekarang, kamu akan mudah

mengalahkan kultivator ranah kaisar nirwana tingkat tinggi” setelah bicara Iman

berjalan menuju pintu gerbang kota, beruntung mereka masih lumayan jauh dari

Pintu Gerbang sehingga tidak ada yang tahu apa yang terjadi dan tidak menimbulkan

ke hebohan.

Setelah membayar biaya masuk

karena Iman dan Darma tidak punya identitas, Liona tidk diijinkan mengeluarkan

token identitasnya untuk menghindari kehebohan dan terdeteksi oleh pembunuh

bayaran yang mengincarnya selama ini, mereka menuju ke sebuah rumah makan lantai

empat, di depannya ada plakat bertuliskan rumah makan bintang. Ketika mereka

samapai di meja resepsionis seorang pelayan Wanita menyapanya.

“sekamat datang tuan dan nyonya,

kalian mau makan di lantai berapa?”

Mendengar ucapan pelayan, Liona

tersenyum dan wajahnya memerah seperti udang rebus, di menyembunyikan wajahnya agar

tidak di lihat Iman, namun itu tidak luput dari pengelihatan Darma, Dia yang

meridukan kehangatan seorang Ibu yang selama beberapa hari ini di dapatkannya

dari Liona merasa sanagt bersemangat.

“kamu mau temapat yang sepi buat

kami bertiga, apakah masih ada?”

“masih ada tuan di lantai empat,

mari saya antar tuan kesana”

“baiklah, tunjukan jalan”

Meraka berjalan beriringan, Ketika

mereka melewati lantai dua dan tiga banyak orang yang makan di sana

memperhatikan mereka seperti artis yang di perhatikan Fansnya, stelah melalui

dua lantai mereka kahirnya sampai, meja di lantai emapat sedikit berbeda dari

lantai satu samapai tiga, di lanatai ini hanya ada tiga meja dan di sekat oleh tembok

pemisah sehingga sangat nyaman dan tidak ada gangguan dari luar, Iman duduk

paling pojok dan dikuti oleh Darma dan Liona.

“pesanlah sesuka kalian, anggap

ini menebus kerja keras liona dua minggu terakhir” Ucap Iman samabil

mengeluarkan rokoknya yang tinggal satu batang, melihat itu hatinya sakit

karena dia tidak akan bisa membelinya lagi.

“hore…”. Darma mulai memilih

makanan yang dia sukai begitupun Liona yang ikut bersemangat emmilih makanannya,

restaurant ini adalah restaurant yang menyediakan makanan dari binatang

sepiritual yang memiliki khasiat yang bagus buat kultivator.

Beberapa saat kemudian makanan

mereka pun datang, Iman yang lagi asik dengan kopi dan rokoknya mencoba membeli

rokok di toko system.

“system, beli rokok dengan poin

system”

Ding “merokok di larang oleh

dokter karena bisa menyebabkan impotensi dan penyakit jantung Tuan, poin system

tidak bisa di gunakan”

“ayolah system, satu bungkus saja

Ok?”

Ding, “karena tuan mengahbiskan

rokok karena melatih Liona, system akan membuat pengecualian, tuan boleh

membeli rokok satu batang dengan poin system dalam satu hari”

Wajah Iman langsung sumringah namun

seketika berubah muram “satu batang satu hari ya… ehmmmm, aku harus melatihnya

lebih keras lagi, he he he” batin Iman sambil memandang liona dengan senyum

iblisnya, namun Liona merasakan kegembiraan yang luar biasa dalam hatinya

melihat Iman memandangnya dengan senyuman, ini pertama kali Liona melihat dia

tersenyum. Namun dia pasti akan bunuh diri jika tahu apa yang di pikirkan Iman

saat ini hany demi sebatang rokok.

“baiklah, satu batang perhari juga

tidak jelek, itug utung Latihan ngirit rokok, he he he he”

Duaaarrrr….

Pintu ruangan empat mereka makan

di tending samapai hancur yang membuat setengah meja di die dekat pintu hancur,

makanan berhamburan kemana mana, Iman yang sudah menyadari aka nada orang yang

membuat masalah langsung melindungi liona dan iman.

“serahkan Wanita itu dan kalian

bisa pergi dari sini” ucap laki laki itu, mereka tidak hanya memilih acak ruaangan

iman, namun karena ruangan ini yang tidak memiliki fluktuasi energi yang kuat,

hanya di ranah kaisar Nirwana level rendah, namun dia salah memilih musuh saat

ini, karena dia tidak tahu Iman adalah naga di antara naga, seperti air yang

tenng menghanyutkan, Iman melambaikan tangannya dan laki laki itu langsung

menghilang tanpa jejak enatah mati atau masih hidup, ruangan yang hancur

kembali seperti semula begitu juga meja yang hancur sebelumnya, hal ini membuat

semua penghuni lantai emapat itu mengeluarkan keringat dingin dari punggungnya,

karea dia bisa merasakan kekuatan Iman sepintas yang langsung membuat mereka

ingin berlutut.

“jika kalian masih lapar, pesan

makanan lagi”

“ayah, apa yang ayah lakukan

dengan orang tadi”

“aku mengirimnya ke tempat yang

indah, yang mungkin bisa mengubah tabiatnya” ucap Ian sambil menyesap rokoknya

di barengan dengan Kopinya.

Sementara itu laki laki itu kini

muncul di sebuah gua yang gelap, sebuat mata merah di kejauhan memandangnya

dengan aneh, dia adalah minster gorilla bulu emas, dengan auranya di ranah

kaisar dewa puncak Gorila itu menekan laki laki itu “kamu harus menjadi

pelayanku sekarang atau mau mati, silahkan pilih?” mendengar itu laki laki itu

terkejut karean ini pertama kalinya dia melihat bianatang bisa bicara, akhirnya

dengan rasa ketakutan di hatinya dia menjawab, “saya akan melayani senior”,

Gorila itu tertawa dan menjawab, bukan aku tapi dia, seekor gorilla betina

sedang emelihatnya dengan rona merah di wajahnya, melihat ini laki laki itu

berjanji jika dia bisa keluar dari sini nanti dia akan menjadi orang yang baik

dalam sisa hidupnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!