Mereka akhirnya melanjutkan
perjalanan dengan berjalan kaki, Liona berjalan paling belakang dengan wajah
yang kelelahan menahan beban baju yang dia gunakan.
“Bibi, waktu aku di ranah Nirwana sudah
bisa melompat dua ratus meter dengan beban itu, ayo bersemangat”
Mendengar itu Liona tidak mempercayainya
serratus persen karena Liona tidak bisa mengukur ranah kultivasi Darma dan Iman,
Dia menganggap Iman mungkin saat ini berada di ranah kaisar dewa tinggakt
tinggi, melihat dia dengan mudah mengalahkan lawan di ranah Kaisar nirwana.
“iya Bibi akan berusaha” Liona
mengertakan giginya melangkah lebih cepat, namun belum ada berjalan beberapa
kilometer, tenaganya sudah habis, mau tidak mau mereka harus beristirahat sebelum
melanjutkan perjalanan. Hal itu terjadi berulang kali hingga akhirnya Liona
terbiasa dengan beban berat baju itu, setelah terbiasa Iman langsung memaksa
liona untuk bertarung dengan pembunuh yang mengejarnya ataupun binatang buas
yang menghadang dalam perjalanan, setelah itu berat baju itu di tingkatkan
lagi, setelah terbiasa dia di apaksa untuk bertarung lagi entah dengan binatang
buas atau pembunuh yang mengejarnya, ini berlangsung selama dua minggu dalam
perjalanan ke kota Langgar, hingga akhirnya mereka sampai di gerbang kota,
Liona sudah bisa bergerak leluasa dengan beban dua ton, karena saluran qinya di
segel, dia hanya bisa menggunakan kekuatan fisiknya saja selama dua minggu ini.
Jika ada kultivator lain yang mengetahui ini mungkin mereka akan muntah darah melihat
pelatihan yang sangat kejam yang di lakukan iman Pada liona.
“Bibi sudah berjuang keras selama
dua minggu, ayo kita rayakan keberhasilan ini” ucap Darma pada Liona, namun dia
tidak berani menjawab melainkan melirik Iman, iman yang menyadari itu
mengangguk dan melambaikan tangannya, beban dua ton dari paakian itu langsung
menghilang, tanpa sadar liona merasa senang dan melompat, dia langsung
menghilang dari tanah dan berada di ketinggian lima ribu meter diatas tanah, Ketika
dia sadar dia langsung gelagapan karena ranahnya belum naik level sehingga
kesulitan untuk mengandalikan jatuh tubuhnya dari langit, melihat ini Iman
hanya tersenyum dan menghilang dari tempatnya, muncul di sebelah Liona di
udara, merangkulnya, kemudian menghilang lagi dan mendarat di tanah.
“hati hatilah mulai sekarang
mengguanakn kekuatanmu, dengan kekuatan fisikmu yang sekarang, kamu akan mudah
mengalahkan kultivator ranah kaisar nirwana tingkat tinggi” setelah bicara Iman
berjalan menuju pintu gerbang kota, beruntung mereka masih lumayan jauh dari
Pintu Gerbang sehingga tidak ada yang tahu apa yang terjadi dan tidak menimbulkan
ke hebohan.
Setelah membayar biaya masuk
karena Iman dan Darma tidak punya identitas, Liona tidk diijinkan mengeluarkan
token identitasnya untuk menghindari kehebohan dan terdeteksi oleh pembunuh
bayaran yang mengincarnya selama ini, mereka menuju ke sebuah rumah makan lantai
empat, di depannya ada plakat bertuliskan rumah makan bintang. Ketika mereka
samapai di meja resepsionis seorang pelayan Wanita menyapanya.
“sekamat datang tuan dan nyonya,
kalian mau makan di lantai berapa?”
Mendengar ucapan pelayan, Liona
tersenyum dan wajahnya memerah seperti udang rebus, di menyembunyikan wajahnya agar
tidak di lihat Iman, namun itu tidak luput dari pengelihatan Darma, Dia yang
meridukan kehangatan seorang Ibu yang selama beberapa hari ini di dapatkannya
dari Liona merasa sanagt bersemangat.
“kamu mau temapat yang sepi buat
kami bertiga, apakah masih ada?”
“masih ada tuan di lantai empat,
mari saya antar tuan kesana”
“baiklah, tunjukan jalan”
Meraka berjalan beriringan, Ketika
mereka melewati lantai dua dan tiga banyak orang yang makan di sana
memperhatikan mereka seperti artis yang di perhatikan Fansnya, stelah melalui
dua lantai mereka kahirnya sampai, meja di lantai emapat sedikit berbeda dari
lantai satu samapai tiga, di lanatai ini hanya ada tiga meja dan di sekat oleh tembok
pemisah sehingga sangat nyaman dan tidak ada gangguan dari luar, Iman duduk
paling pojok dan dikuti oleh Darma dan Liona.
“pesanlah sesuka kalian, anggap
ini menebus kerja keras liona dua minggu terakhir” Ucap Iman samabil
mengeluarkan rokoknya yang tinggal satu batang, melihat itu hatinya sakit
karena dia tidak akan bisa membelinya lagi.
“hore…”. Darma mulai memilih
makanan yang dia sukai begitupun Liona yang ikut bersemangat emmilih makanannya,
restaurant ini adalah restaurant yang menyediakan makanan dari binatang
sepiritual yang memiliki khasiat yang bagus buat kultivator.
Beberapa saat kemudian makanan
mereka pun datang, Iman yang lagi asik dengan kopi dan rokoknya mencoba membeli
rokok di toko system.
“system, beli rokok dengan poin
system”
Ding “merokok di larang oleh
dokter karena bisa menyebabkan impotensi dan penyakit jantung Tuan, poin system
tidak bisa di gunakan”
“ayolah system, satu bungkus saja
Ok?”
Ding, “karena tuan mengahbiskan
rokok karena melatih Liona, system akan membuat pengecualian, tuan boleh
membeli rokok satu batang dengan poin system dalam satu hari”
Wajah Iman langsung sumringah namun
seketika berubah muram “satu batang satu hari ya… ehmmmm, aku harus melatihnya
lebih keras lagi, he he he” batin Iman sambil memandang liona dengan senyum
iblisnya, namun Liona merasakan kegembiraan yang luar biasa dalam hatinya
melihat Iman memandangnya dengan senyuman, ini pertama kali Liona melihat dia
tersenyum. Namun dia pasti akan bunuh diri jika tahu apa yang di pikirkan Iman
saat ini hany demi sebatang rokok.
“baiklah, satu batang perhari juga
tidak jelek, itug utung Latihan ngirit rokok, he he he he”
Duaaarrrr….
Pintu ruangan empat mereka makan
di tending samapai hancur yang membuat setengah meja di die dekat pintu hancur,
makanan berhamburan kemana mana, Iman yang sudah menyadari aka nada orang yang
membuat masalah langsung melindungi liona dan iman.
“serahkan Wanita itu dan kalian
bisa pergi dari sini” ucap laki laki itu, mereka tidak hanya memilih acak ruaangan
iman, namun karena ruangan ini yang tidak memiliki fluktuasi energi yang kuat,
hanya di ranah kaisar Nirwana level rendah, namun dia salah memilih musuh saat
ini, karena dia tidak tahu Iman adalah naga di antara naga, seperti air yang
tenng menghanyutkan, Iman melambaikan tangannya dan laki laki itu langsung
menghilang tanpa jejak enatah mati atau masih hidup, ruangan yang hancur
kembali seperti semula begitu juga meja yang hancur sebelumnya, hal ini membuat
semua penghuni lantai emapat itu mengeluarkan keringat dingin dari punggungnya,
karea dia bisa merasakan kekuatan Iman sepintas yang langsung membuat mereka
ingin berlutut.
“jika kalian masih lapar, pesan
makanan lagi”
“ayah, apa yang ayah lakukan
dengan orang tadi”
“aku mengirimnya ke tempat yang
indah, yang mungkin bisa mengubah tabiatnya” ucap Ian sambil menyesap rokoknya
di barengan dengan Kopinya.
Sementara itu laki laki itu kini
muncul di sebuah gua yang gelap, sebuat mata merah di kejauhan memandangnya
dengan aneh, dia adalah minster gorilla bulu emas, dengan auranya di ranah
kaisar dewa puncak Gorila itu menekan laki laki itu “kamu harus menjadi
pelayanku sekarang atau mau mati, silahkan pilih?” mendengar itu laki laki itu
terkejut karean ini pertama kalinya dia melihat bianatang bisa bicara, akhirnya
dengan rasa ketakutan di hatinya dia menjawab, “saya akan melayani senior”,
Gorila itu tertawa dan menjawab, bukan aku tapi dia, seekor gorilla betina
sedang emelihatnya dengan rona merah di wajahnya, melihat ini laki laki itu
berjanji jika dia bisa keluar dari sini nanti dia akan menjadi orang yang baik
dalam sisa hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments