Bab 19

Di tempat yang sangat jauh, di atas sebuah bukit yang di kelilingi jurang yang sangat curam, tangga  batu tersusun rapi dari bawah bukit menuju keatas, terlihat seperti sebuah naga yang sedang mendaki meraih pumcak bikut itu, sementara di di pucaknya terlihat bangunan yang dan dataran yang sangat luas, itu adalah sekte morang, para murid baru akan di uji tekad dan fisiknya melewati tangga batu dari bawah bukit menuju ke halaman utama sekte, awan yang melayang di sis bukit semakin membuat sekte ini terlihat seperti temapt para dewa yang ada di langit, para murid dari sekte ini terbagi menjadi Murid luar, inti, dalam, dan elite, namun ada juga murid magang, yaitu murid yang mampu melewati ujian namun kutivasi mereka belum sesuai dengan kreteria murid luar, Sekte akan menerima mereka dan melakukan pekerjaan pemeliharran sekte, bersih bersih, mencuci, memasak ataupun kegiatan kegiatan lain yang ada di sekte Morang.

di belakang sekte ada sebuah hutan bambu yang di lengakapi dengan araya iusi, di bagian tengah hutan bambu ada sebuah rumah sederhana, rumah itu haya ada satu kamar tidur, ruag tamu dan akamr mandi, seorang laki alki tua sedang terbaring di kamar tidur bangunan itu, terlihat laki laki tua itu hnay sendirian saja di sana namun ada beberapa penjaga yang ada dalam bayang bayang yang menjaga tempat itu, ranah mereka tidaklah rendah, hampir semua dari mereka berada di ranah setengah imortal.

sebuah portal muncul di depan rumah itu, Oskar dan Moran yang keluar petama kali, ikuti oleh kakek Aldi dan  Iman "tuan iman kamu benar benar bisa mengetahui semua yang ada di dalam pikiranku"

"berhentilah memanggilku tuan, panggil aku Iman, apa yang kulakukan itu hanya hal yang biasa dan sepele"

ketika iman hendak melangkah untuk masuk ke dalam rumah, dia merasakan aura kuat di sekitar mereka "teknik penyembunyian diri kalian sangat hebat sehingga tidak ada yang bisa mengetahui kalian ada di sini, aku mohon izin untuk mengobati leluhur sekte dan tidak ada maksud jahat"

mendengar apa yang di katakan Iman, mereka bertiga salaing pandang, seketika oskar dan Moran teringat dengan perkataan patriak bahwa di sisi leluhur terdapa orang orang yang kuat, mereka selalu dalam bayang bayang sehingga hampir tidak ada yang mengetahuinya, namun sebelum patriak tidak sadarkan diri, dia sempat memeberikan token aray dan mengatakan hal itu padanya dn meminta patriak merahasiakannya.

"saya Moran tetua agung sekte memeberi horman dan meminta maaf atas kelancangan say seudah menerobos masuk kediaman leluhur" namun setelah tetua berbicara semuanya menjadi hening karean setiap orang kecuali iman mengaharapakan jawaban dari oarang yang ada di balik bayang bayang itu, tidak ada jawaban sama sekali.

Iman yang sedari tadi menerima telepati dari mereka dan sudah mengijinkan masuk langsung melangkah ke dalam rumah, ketika dia masuk kamar terlihat orang tua yang sangat kurus sedang tidak sadarkan diri di tempat tidur. ketika iman akan mememeriksa denyut nadinya, seorang anak laki laki yang terlihat berumur dua belas tahun masuk membawa baskom berisi air dan kain "siapa kalian, kenapa kalian bisa ada di sini"

Iman memalingkan wajahnya ke arah pintu, ketika sia akan menjawab pertanyaan anak itu, suara system terdengar di pikirannya.

Ding "tuan anak ini memiliki tubuh fisik surgawi yang belum terbangun, masadepannya tidak terbatas"

"apa gunanya kamu meberitahuku hal ini system"

Ding "Tuan bisa merekrut anak ini dan melatihnya sehingga bisa menjadi bawahan tuan nantinya"

"apa perlu aku merekrut bawahan lagi, bukannya kuger bilang banyak yang menungguku di istana itu"

Ding "merekrut orang yang bisa bergabung dengan tuan dan bisa menjadi kekuatan tuan, akan sangat berguna di kemudian hari, apalagi unsianya hampir sama dengan Darma, hitung hitung mencarikan Iman teman bermain agar tidak kesepian"

"huh, kamu kan system apa kamu tahu gimana rasanya kesepian?"

Ding "system adalah tuan dan tuan adalah system, jadi semua yang tuan arasakan system mengetahuinya"

"baiklah, aku akan bicara denganya"

"he bocah, kenapa kamu melamun ketika melihat anak ini" kakek Aldi memukul pundak Iman

"he he he, maaf apak tua, aku hanya terkejut kenapa ada anak kecil seperti dia disni"

"Iman, disini , selain murid luar, dalam dan elit, kami juga menerima murid magang, untuk mendapatkan sumber daya mereka akan di berikan misi mengurus sekte atau aula yang ada, termasuk slah satunya mengurus kediaman leluhur, mungkin dia kesini mau mebersihakan leluhur"

"ehh, apakah anda tetua Moran?"

"maafkan saya tetua, silahkan lanjutkan, saya akan tunggu di luar, setelah akalian selesai tong beritahu saya, jadi saya bisa mulai membersihkan kake leuhur" setelah mengatakan itu, anak itu berbalik untuk keluar dari ruangan itu.

"tunggu siapa namamu, nama saya Deka tuan"

"jangan panggil aku tuan, panggil saja kakak atu apapun asalkan jangan tuan"

"baik Kak, ada yang saya bisa bantu lagi"

"setelah kamu selesai melakukan tugasmu, maukah kamu menemuiku secara pribadi?"

"baik kak, aku akan disini sehari ini jadi kakak bisa menemuiku kapan saja"

"Baiklah, tunggu aku di luar"

Iman, kembali memeriksa leluhur sekte yang bernama Sangkara itu, ternyata benar apa yang dia duga , ini adalah arcun yang sama yang di gunakan untuk mecoba membunuh kaisar, iman langsung mengeluarkan jarum peraknya memelepas selimut dan pakain patriak, di mengunakan delapan jarus surga untuk mengarahkan racunnya berkumpul dan mengeluarkannya, ketika process itu selesai, Sangkara memuntahkan darah hitam ke lantai dan lantainya seketika melelh, iman melambaikan tangannya dan membakarnya saapai tak tersisa.

"racunnya sudah di keluarkan, namunkarena sepertinya leluhur sekte sudah lama seperti ini, butuh beberapa bahan obat agar aku bisa menyulingnya menjadi pil, bisakah tetua mebantuku mencari bahan ini" ucap iman sambil menyerahkan kertas yang berisi resp bahan obat yang di butuhkannya.

"Deka, kamu sudah boleh masuk dan membersihkan leluhur" suara ian pelan namun Deka yang berada di luar mendengar kata kata Iman dengan jelas. bebrapa menit berlalu, leluhur membuka matanya dan berusaha untuk duduk.

"salam leluhur, saya Iman, tubuh leluhur sekarang belum seratus persen pulih jadi jangan memaksakan diri, tetua moran sedang pergi mencari bahan obat untuk pil pemulihan, setelah leluhur meminum pil itu nanti, leluhur akan pulih dengan cepat"

"terimakasih nak, aku berhutang nyawa padamu, katakanlah"

" bisakah leluhur mengijinkan saya menjadikan Deka sebagai orang saya"

"hmmm, baiklah namun itu berlaku jika dia setuju, jika tidak kamu tidak boleh memaksanya"

" Saya mengerti leluhur"

Terpopuler

Comments

D & D chanel

D & D chanel

ceritanya bagus thor, typonya mungkin bisa di double check sebelum di publish.

2024-03-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!