Bab 14

"baiklah, sekarang apa yang harus aku lakukan?'

"tuan, bisa menjelajahi jurang ini dan memusnahkan mayat hidup dan apara roh itu, mereka adalah nutrisi bagi saya"

"baiklah, mari kita menjelajahi tempat ini" iman berjalan menuju arah hulu danau sesuai arahan kuger, setelah berjalan beberapa saat, dia sampai di depan sebuah gua yang sangat gelap, namun tidak seperti sebelumnya kini Iman mampu melihat dengan jelas di dalam gelap kaean pengaruh qi kegelapan yang di milikinya.

"roaarrr, grrrrrr, gerrrr"

suara aneh terdengar menggema di dalam gua, Iman berjalan masuk dengan sanatainya, karena kini dia bisa merasakn kekuatan para mayat hidup itu, mereka hany mayat hidup biasa sehingga sangat mudah untuk di musnahkan, namun dia merasakan sesuatu yang sangat kuat di bagian dalam gua, sehingga di membereskan para mayat hidup dan roh itu dengan memberikannya pada kuger, kini kuger terasa semakin kuat setelah mendapatkan nutrisi mayat hidup dan para roh jahat itu, energi kegelapam mereka sangat pekat dan bagus untuk kultivator yang memiliki element kegelapan seperti Iman.

Iman melanjutkan perjalannannya secara perlahan dan samapai di ujung gua bagian dalam, ruangan disana sangat luas, ada beberapa pilar yang menopang gua itu di sebelah kanan dan kirinya, di tengah tengah ruang goa ada peti mati yang melayang dan di segel dengan rantai yang terhubung dengan pilar.

Ding "tuan kemana saja?, system tidak bisa menghubungi tuan sebelumnya"

"ehhh, harusnya aku yang bertanya, kamu tahu aku hampir mati jatuh dari atas dan kamu tidak menjawab panggilanku"

Ding "system tidak mengerti kenapa tiba tiba hubungan dengan tuan, saat tuan turun ke dalam jurang"

"trus kenapa sekarang kamu bisa terhubung?"

Ding 'tuan tanya saya, trus saya tanya siapa dong"

"kenapa ada system yang seperti kamu, harusnya kamu lebih tahu dari aku, ayo cepat cari tahu dan berikan aku informasinya, selain itu peti apa yang ada di depan sana itu"

Ding "itu adalah tubuh dewa kegelapan tuan, system bisa bantu penyatuan dan mendapatkan teknik penyegelan ilahi yang menyegelnya apakah tuan bersedia"

"baiklah"

Ding "penyatuan tubuh 20%..... 40% ....50%...."

Iman merasakan sakit yang luar biasa pada tubuhnya, dia langsung berlutut dan menahan rasa sakit yang luar biasa itu serta menjaga dirinya agar tetap sadar.

"80%..... 90 %..... 100%, penyatuan selesai, apakah tuan mau mengintegrasikan tubuh dewa kegelapan dengan tubuh dewa naga?"

"sialan kamu system, setidaknya berikan aku aba aba atau peringatan dulu, lakukan sekarang"

Ding "pengintegrasian tubuh dimulai .... 10%.... 30%.... 50%.... 70%.....90%....100%, terintegrasi, tuan kan sudah konfirmasi, system hanya menjalankan perintah" Iman yang mendengar jawan system ingin mencabik cabiknya.

Ding "system adalah tuan, jika tuan mencabik cabik system itu berarti mencabik vabik diri sendiri"

"........" Iman langsung tidak bisa berkat kata lagi.

Ding "teknik penyegelan tingkat dewa terdeteksi apakah tuan ingin mempelajarinya"

"baiklah"

Ding " 10%.... 40%.... 70%...90%...99%...100%"

Seperti biasa Iman sakit kepala beberapa menit saat semua informasi tentang teknik itu masuk ke dalam pikirannya, stelah semua selesai banyak informasi yang masuk ke pikirannya, dalam sekejap dia sudah menguasai teknik penyegelan itu.

"system tolong pindai apakah masih ada harta di jurang ini?"

Ding "tidak ada tuan, kita bisa meninggalkan jurang ini, semua warisan tuan sudah tuan dapatkan"

"baiklah, karena kamu sudah muali terhubung dan aku juga sudah muali bisa menggunakan qi, kita akan pergi dari jurang ini"

Cling.....

setelah berbicara, Iman berteleportasi ke atas jurang dan muncul beberapa ratus meter di atas pohon besar sebelah barat jurang kegelapan itu. ketika dia akan pergi ke arah barat kedalaman gunung, di melihat tiga orang bertarung sengit dengan seekor beruang besar setinggi tiga puluh meter, terlihat dua diantaranya sudah banyak mengalami luka, sedangkan satu orang yang sudah berumur lima puluhan tahun menahan beruang itu agar dua oarng itu bisa pergi, namun beruang itu lebih kuat beberapa kali lipat dari laki laki tua itu sehingga di teroental seratus meter saat di serang oleh beruang itu, kini beruang itu bergerak cepat ke arah dua orang yang terlihat masih muda itu, ketika akan berlari satu kaki salah satu anak muda itu terpleset dan jatuh ke tanah, beruang api datang dan langsung menyerang dengan cepat, namun sebelum serangan cakar itu menacapai pemuda itu sebuah biji kacang menembus kepala beruang api, dia langsung terdiam dan tumbang ke depan, kepalanya jatuh tepat di depan pemuda itu.

"Oscar, apa kamu tidak apa apa?" tanya temannya yang berlasri kembali ke arahnya.

"ya, aku baik baik saja, terimakasih ya, Rin" jawab pemuda itu pada temannya yang ternya permepuan bernama Ririn.

"apa maksudmu, aku tidak melakukan apa apa, bahkan tadi aku tidak melihat kamu terjatuh, aku mengira kamu yang membunuhnya"

"kalo bukan kamu pasti tetua Moran yang melakukannya"

"bukan aku juga yang melakukannya, pasti ada orang kuat yang sudah membantu kita"

laki laki tua yang di sebut tetua Moran itu langsung membungku ke sembarang arah dan mengucapkan terimakasih secara acak "terimakasih atas bantuan tuan, sudikah kiranya tuan menampakan diri?"

Detik demi detik berlalu dan berganti menit, namun tidak ada jawaban, ketika mereka bergerak menuju arah dalam barulah terdengar suara "jangan masuk lagi lebih dalam lebih baik kalian keluar dari hutan ini, ada banyak bahay di sana" setelah suara itu berhenti tiga buah pil melayang ke arah mereka, ketika mereka melihat pil itu mereka langsung terkejut dan membungkuk ke segaa arah lagi "ka...."

"itu hanya camilan buatku, jadi tidak masalah kalian ambil aku masih punya banyak"

"baiklah Tuan, terimakasih atas bantuan tuan, jika ada waktu datanglah ke ibukota kekaisaran, kamu akan menyambut dan menjamu anda dengan layak, nama saya Moran tetua sekte Morang, dan mereka ada Putra dan putri kaisar saat ini"

ketika mendengar itu Iman menghilang dan muncul di depan mereka dengan wajah yang memakai topeng "apakah kamu kesini, mencari obat buat sang kaisar?"

"bagaiman Tuan Tahu?" Moran dan dua muda mudi di balakangnya menjadi waspada ketika mereka mendengar apa yang di ucapkan oleh iman.

"kalian tidak perlu takut, aku cuma bertanya, karena kalian tulus mengenalkan diri kalian padaku, jika aku berniat jahat, apakah kalian pikir kalian masih hidup sekarang?"

"maafkan saya Tuan"

"hmm, hari sudah mulai malam, di sebelah sana ada gua, mari kita istirahat di sana" Iman mengajak mereka cepat cepat masuk goa dan memasang arai persembunyian dan serangan sekaligus.

"sekarang sudah aman" gumam Iman.

"apa maksud tuan?"

"ya... sekarang sudah aman, apa lagi" ucap iman dengan polosnya, selesai dia berbicara seperti itu beberapa orang datang ke depan goa tempat mereka beristirahat.

"tadi aku mersakan aura mereka di area ini, tidak mungkin aku salah"

"ah... makanya jangan banyak melamun dan pergi ke rumah bordil, sesitifitasmu jadi berkurang kan?, ayo kuta cari di tempat lain, jika kita tidak bisa mendapatkan putri pertama, putra mahkota bahkan lebih bagus, jarang jarang kita dapat kesempatan seperti ini, ketika dia kembali ke sekte kita tidak akan bisa lagi menculiknya"

mendengar ucapan beberapa orang itu iman langsung nyeplos bicara "ya kan? aman sekarang?"

mereka bertiga saling pandang dan berterimakasih sekali lagi, "terimakasih atas bantuan tuan lagi"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!