TSGM 20

Alika dan Alina yang ingin bertanya kepada Tatasya tidak berani mengungkapkannya. Karena apa yang sedang mereka lihat tidak bisa memungkiri kalau Tatasya akan terbuka mulunya untuk memberitahukan kepada mereka berdua. Tapi di sisi lain Tatasya yang melihat kedua pelayanya hanya berkata,”Apa ada hal yang ingin kalian tanyakan kepadaku?.” Alika dan Alina terdiam untuk sesaat dimana mereka ingin membuka mulutnya. Tapi sangat disayangkan kepala pelayan datang membawa makanan untuk Tatasya. Sehingga kedua pelayan itu tidak bisa tertanya karena ingin menyiapkan meja untuk Tatasya.

Sementara Tatasya yang melihat mereka berdua hanya bisa diam saja.”Kurasa mereka berdua ingin tahu dari mana bekas luka ini,”guman Tatasya setelah menatap kedua pelayannya. Karena meresa sudah bersih dia segera memakai piyama dan keluar kamar mandi. Alina dan Alika yang telah menyiapkan pakaian kembali terkejut dengan pakaian yang dibawa oleh Tatasya.

“Nyonya apa ini semua pakaian anda,”ucap Alika.Tatasya hanya tersenyum saja hingga dia berjalan ke arah mereka.

“Itu benar, apa kalian kira aku membawa pakaian mewah dan perhiasan banyak dengan harga yang selangit,”ucap Tatasya yang tersenyum.

“Maaf nyonya jika kami lancang. Apa anda ini anak diluar nikah?,”kata Alina. Alika yang mendengar itu penepuk punggung Alina.

“Aku tidak apa-apa, aku bukan anak diluar nikah. Tapi aku anak buangan oleh orang tuaku karena perbedaan rambut. Tapi dari pada itu halaman didepan kamarku itu apa bisa aku gunakan untuk menanam beberapa sayuran dan bunga,”ucap Tatasya.

“Tapi jika nyonya menanam sayuran atau bunga bukan itu akan rusak. Karena dekat dengan hutan ditambah lagi monster yang datang waktu itu dari hutan itu,”ucap Alina.

“Aku akan baik saja, tapi kalian berdua tidak terluka bukan kemarin,”kata Tatasya yang lembut. Alina dan Alika mengelengkan kepala mereka kalau mereka baik-baik saja. Tatasya yang mendengar itu tersenyum. Selesai berpakaian Tatasya memakan apa yang disediakan oleh mereka, dimana Tatasya bisa makan daging setelah selama ini makan sup dan roti kering.

“Maaf nyonya hanya ini yang kami miliki?,”ucap kepala pelayan. Tatasya menggelengkan kepalanya kalau makanan yang mereka berikan sudah cukup enak untuk Tatasya yang sudah menderita. Setelah beberapa hari di kediaman Raymon Tatasya yang sudah mengenal seluk beluk tempat barunya.

Tapi banyak dari ksatria dan pelayan yang melihat Tatasya dengan tatapan dingin dan acuh tak acuk. Alika dan Alina yang menemaninya berkata,”Maafkan kami nyonya mereka mungkin bersikap seperti itu karena anda dari keluarga Magareta.”

“Memangnya kenapa jika aku dari keluarga Magareta. Tapi sekarang aku sudah bagian dari keluarga Raymon bukan. Aku tidak akan memaksa kalian, selama aku bisa tinggal di sini, sudah cukup bagiku,”kata Tatasya dengan wajah sedih yang disembunyikan. Tapi saat Tatasya berkata seperti itu Alika dan Alina melihatnya tapi tidak bisa berkata yang lain.

Tatasya melihat ke arah keduanya dan berkata,”Aku baik saja tapi dari pada itu kapan tuan muda Raymon akan kembali ke kediaman ini?.” Alika dan Alina yang tidak tahu kapan tuan muda akan kembali hanya bisa diam saja.

Tapi Tatasya melihat wajah mereka sudah bisa menebak kalau tuan muda tidak bisa kembali pada waktu dekat ini. Tatasya sudah seminggu menyusaikan diri dengan lingkungan baru melihat pelayan dan ksatria masih belum menerima dirinya.

Tapi Tatasya tidak menyerah hanya dengan dua pelayan yang membantu dirinya itu sudah cukup untuk Tatasya. Tatasya kembali ke kamar setelah memilih bibit untuk ditanam di kebuh depan kamarnya. Alika dan Alina yang menyelesaikan pekerjaan yang lain, pergi meninggalkan Tatasya di kamar sendirian.

Tapi saat Tatasya berpisah di depan pintu, dia masuk sendirian. Melihat barang yang dia bawa sudah berantakan dan ada pakaian yang sudah sobek. Tatasya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas saja,”Aku harus kuat untuk menahan semua ini.”  Tatasya berjalan ke arah pakaian dan barangnya yang sudah berantakan.

Tanpa bantuan pelayan Tatasya membersihkan pakaian yang berserakan. Untuk pakaian yang sudah robek Tatasya tambal dengan kain yang sudah rusak. Tatasya hanya bisa melakukan secara diam-diam setelah semua kembali ketempatnya. Tatasya melihat ke arah teras, tampak pohon besar dan banyak didepannya.”Tapi monster kemarin itu kenapa bisa ada di sini ya. Seharusnya monster itu tidak ada di sini, ada yang aneh,”kata Tatasya sambil menjahit pakaian yang sudah robek dengan santainya.

Walaupun Tatasya merasa sedih dengan apa yang dia rasakan. Dimana Tatasya pergi selalu saja diperlakukan sama menyedihkan. Tapi Tatasya masih bisa bertahan hanya ingin mereka yang membenci Tatasya menderita untuk selamnya. Jadi Tatasya ingin tetap bertahan di tempat ini dengan perlakukan pelayan dan ksatria di kediaman Raymon.

Setelah sebulan berlalu Tatasya yang sedang berjalan melihat kembalinya tuan muda bersama dengan ksatria yang lain. Tapi saat Tatasya melihat dari jauh tampak wajah dari suaminya itu persis dengan Ilyas orang yang diselamatkan.”Dia tuan muda?,”ucap Tatasya kepada Alika yang bersama dengan dia.

“Itu benar dia adalah tuan muda dan juga suami dari anda nyonya. Apa anda ingin menyapanya sekarang?,”kata Alika. Tatasya yang melihat ke arah suaminya itu merasa kalau dia tidak suka dengan Tatasya. Sehingga Tatasya tidak ingin menyapanya dan berjalan ke halaman belakang dimana dia ingin menanam sayuran dan bunga.

Ilyas yang melihat tatapan dari seorang wanita mulai berjalan ke arah lain.”Dia apa wanita dari keluarga Magareta?,”kata Ilyas.

“Itu benar tuan muda apa anda ingin bertemu dengan beliau,”kata ksatria yang mengawalnya.

“Tidak aku ingin menyelesaika urusanku yang tertunda. Tapi apa kalian sudah menemukan apa yang aku inginkan,”kata Ilyas. Ksatria yang diberikan tugas itu mengangguk kalau laporan yang diminta sudah ada di meja ruang kerja Ilyas. Segera Ilyas pergi ke ruang kerjanya untuk membaca laporan tentang keberadaan Tatasya.

Tapi belum sempat membaca karena tumpukan dokumen yang harus diberiskan oleh Ilyas. Tatasya yang melihat sudah gelap hari itu segera kembali ke kamar. Alika dan Alina yang menyiapkan Tatasya karena mereka berdua mengira kalau Ilyas akan datang malam itu.

Tatasya yang menuggu suaminya datang tapi hingga tengah malam dia tidak datang sampai matahari akan muncul dia sama sekali tidak datang. Tatasya dengan wajah sedih teringat dengan pernikahan pertamanya dimana Alex juga sama sekali tidak datang. Tatasya berjalan menuju bak dimana dia mengalirkan air dingin dengan taburan bunga. Tatasya berendam di air dingin itu dengan wajah sudah meneteskan air mata.”Mana mungkin dia akan datang, dia juga sama saja dengan Alex yang pergi mencari wanita lain,”guman Tatasya yang dengan wajah sedihnya.

Air dingin menusuk tubuh kecil dan putih Tatasya hingga dia merasa baikan dia mencari pakaian dan berjemur disinar matahari yang mengarah ke teras kamarnya. Alina dan Alika datang melihat Tatasya sudah ada di teras.”Nyonya sedang apa disana?,”ucap Alika yang berjalan ke arah mereka.

“Tidak aku hanya ingin berjemur saja. Kalian datang ke sini apa ini apa ingin membersihkan kamar,”kata Tatasya. Alika dan Alina hanya menganggu saja, tapi keduanya melihat sikap Tatasya yang terlihat sedih dan pucat tidak bisa berkata apa-apa. Tapi apa yang akan dilakukan Alika dan Alina apa mereka akan bertanya kepada Tatasya apa yang sedang terjadi. Lalu bagaimana dengan ilyas setelah membaca informasi yang didapatkan?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!