TSGM 5

Pagi datang Tatasya yang menatap kasur di sebelah yang kosong hati Tatasya tampak sedih. Tapi dia tidak bisa berlalu sedih karena Alex yang tidak datang ke kamar Tatasya hanya bisa diam saja. Selesai membersihkan dirinya dia segera menuju ruang makan. Dimana Alex dan Tiara sudah datang lebih dulu tampak keduanya yang terlihat bahagia.”Kalian sudah menuggu lama ya,”ucap Tatasya yang bersikap santai dan biasa saja. Alex yang tidak merespon hanya diam saja sementara Tiara yang menghampiri Tatasya untuk duduk agar bisa memulai makannya.

Keduanya tampak seperti tidak terjadi apa-apa hanya bisa menyembunyikan perselingkuhan keduanya. Tapi Tatasya yang melihat kejadian malam itu hanya bisa menerima saja dengan hati yang sakit hati. Walaupun Tatasya menyembunyikan perasaan dan wajahnya dengan ekspresi tersenyum. Hati Tatasya tidak bisa berbuat apa-apa karena semua sudah menjadi bubur untuknya.”Kenapa aku harus mendapatkan perlakukan seperti ini,”batin Tatasya.

Tatasya yang mengingat malam pertama dirinya yang sudah diabaikan dan desakkan oleh mertua Alex yang ingin memiliki cucu. Tambah lagi gosip yang beredar dikalangan para bangsawan. Tatasya yang bisa menahan perasaan itu dengan tenang, tapi saat melihat mereka berdua dirinya tidak tahu mau berkata apa.

Sarapan berjalan dengan biasa sampai sapu tangan Tatasya jatuh dan ingin mengambilnya. Tampak di bawah meja dia melihat tangan Alex yang menyentuh kaki Tiara.Sebelum mereka melihat Tatasya sedang mengambil sapu tangan dia segera duduk kembali ke posisinya sebelum keduanya melihat ke arah wajah Tatasya.  Wajah Tatasya yang tidak percaya dengan perasaan sedih dalam hatinya hanya bisa menyembunyikan rasa sakit di depan mereka berdua.”Tiara apa kamu senang dengan sarapannya?,”ucap Tatasya berbasa-basi.

“Iya kakak, makasi sudah mengizinkan aku menginap malam ini,”kata Tiara yang dengan senyum polosnya. Tatasya hanya mengangguk saja sementara Alex tidak berkata apa-apa. Setelah kepulangan Tiara suasana rumah mulai dingin dengan Alex yang mengabaikannya lagi.

Di kamar Tatasya meminta orang untuk mencari tahu hubungan Tiara dan Alex tanpa sepengetahuan suaminya itu. Disela menugggu informasi yang diminta Tatasya menyibukkan dirinya dengan dokumen yang belum selesai. Tapi pikiran Tatasya masih terbayang kejadian malam itu. “Kurasa aku salah memilih suami,”guman Tatasya yang melihat keluar jendela.

Bibi pengasuh yang melihat Tatasya menghampirinya dengan teh yang dia bawa.”Nyonya apa yang sedang anda bicara barusan,”kata Bibi pengasuh yang berjalan ke arah depan tepat didepan Tatasya.”Bibi,”ucap Tatasya yang lengsung memeluk bibi pengasuh.

Bibi pengasuh yang melihat sikap Tatasya tidak seperti biasanya tapi tampak sama saat dia ada di rumah dulu. Membuat bibi pengasuh memeluk balik Tatasya.”Nyonya apa yang sedang terjadi, jika ada masalah nyonya bisa cerita kepada bibi,”ucap bibi pengasuh.

Tatasya hanya menggelengkan kepala dengan senyum diwajahnya. Setelah dua hari berlalu informasi yang di inginkan oleh Tatasya datang. Di amplop coklat yang masih terseger Tatasya membukanya. Hati Tatasya yang masih berdebar kalau apa yang dilakukan oleh Alex semua itu salah. Tatasya mulai membaca dengan perlahan dimana baru satu lembar air mata Tatasya sudah mengalir.

Di lembar kertas yang berisi kalau mereka berdua sudah berhubungan lebih dari 8 tahun itu sama dengan Tatasya kenal dengan Alex. Di informasi yang didapatkan oleh suruhan orang itu juga memberikan gambaran orang yang bersama dengan Alex waktu dan bulan semua sudah tercantum. Dimana saat melihat tanggal itu Tatasya tidak percaya kalau mereka mulai melakukan hubungan selayaknya suami istri. Setelah Tatasya sudah menikah dengan Alex, tepat pada malam pertama dimana Alex tidak datang. Alex bersama dengan Tiara sedang bercinta di saat dirinya menuggu kedatangan Alex.

“Bodohnya aku selama ini,”ucap Tiara. Dimana air mata dia tumpahkan semua tapi air mata itu tidak akan bisa berhenti begitu saja.

“Aku harus pulang memberikan ini kepada ayah dan ibu apa yang dilakukan Tiara di belakangku,”ucap Tatasya menghapus air matanya. Tapi Tatasya tidak pergi pada saat itu karena cuaca yang tidak mendukung dirinya untuk pergi.

Seminggu karena hujan yang tidak kunjung berhenti dengan dirinya yang mencoba menenangkan dirinya meminta izin untuk mengunjungi orang tuanya. Alex yang dengan santai mengizinkan Tatasya untuk pergi. Perjalanan menuju rumah yang berharap ada sambutan hangat tapi bayangan itu malah tidak ada.

“Dimana semua orang, aku sudah bilang kalau aku akan pulang hari ini. Tapi kenapa tidak ada yang menyambutku sama sekali termasuk para pelayan,”batin Tatasya. Tapi dirinya tidak merasa kecewa dia masuk dan berjalan menuju ruang tamu dimana semua orang akan berkumpul.

Tatasya yang sudah ada didepan pintu hendak membuka pintu mendengarkan pembicarakan orang tuanya.”Ayah ibu sampai kapan kita akan terus mengurus Tatasya, dia itu sudah tidak berguna lagi,”ucap Yendra.

“Cukup Yendra walaupun begitu dia adalah kakak kamu,”kata Mia.

“Kakak macam apa dia berbeda dengan kita. Ibu dan ayah saja juga tidak perduli dengan dia bukan selama ini,”kata Yendra.

“Sudah tapi dari pada itu dia memang sudah tidak bisa kita gunakan lagi. Ayah dan ibu juga sudah tahu kalau Tatasya sama sekali tidak bisa melahirkan anak untuk Alex,”kata Zho.

“Kakak jangan berkata seperti itu, ini salahku karena Alex menyukai aku dan mengabaikan kakak Tatasya,”ucap Tiara.

“Ini bukan salah kamu sayang. Ini salah kami yang tidak tahu kalau kamu menyukai Alex, jika dari awal kamu suka dengan dia kami akan menikahkan dia dengan kamu bukan kepada Tatasya,”ucap Theo.

“Tapi bagaimana jika kakak tahu kalau aku menyukai kak Alex ibu, pasti kakak Tatasya akan marah denganku,”ucap Tiara.

“Dia tidak akan marah dengan kamu Tiara, lebih baik dia tahu agar bisa bercerai bukan dengan Alex. Jadi Kamu bisa mengambil posisi Tatasya di rumah itu,”ucap Mia.

“Bagaimana jika kakak Tatasya tidak mau?,”kata Tiara yang sedang sedih dipelukan Mia.

“Dia pasti mau jika tidak mau kita paksa dia saja,”kata Mia.

“Itu benar kalau masih kurang  kita suruh orang untuk membunuh dia saja,”kata Yendra. Tatasya yang dibalik pintu mendengar itu dengan tubuh yang tegak dan tidak bergerak sama sekali menghela nafas. Tatasya yang pada saat itu itu hendak ingin pergi begitu saja tapi dia urungkan untuk pergi ke kamarnya.

Dimana dia mengingat masa lalu dia di tempat yang jarang dia tempati. Tapi dia merasa akrab dengan loteng tempat dia di hukum, tempat itu dia bersedih dan diasingkan oleh orang lain.”Karena berbedaan ini aku selalu bisa bertahan karena mengharapkan kasih sayang. Tapi selama ini aku menuggu terlalu lama sudah salah, aku bukan bagian dari mereka sejak adiku lahir,”guman Tatasya melihat ke luar jendela dimana dia tinggal dikurung oleh ayahnya. Di wajah tersenyum dengan penuh kesedihan ayah Tatasya dari belakang datang.”Kenapa kamu ada disini? Kata pelayan kamu datang berkunjung,”ucap Theo.

Tatasya menoleh dengan wajah biasa yang dia sembunyikan.”Ayah,”ucap Tatasya yang duduk di kasur dimana dia selalu tidur.

“Ayo kita turun ibu kamu dan ketiga saudara kamu sudah menuggu kamu,”ucap Theo yang hendak turun. Tapi saat hendek turun Tatasya berkata,”Ayah aku ini anak siapa?.” Theo yang mendengar itu langsung berhenti dan terdiam setelah itu dia menoleh.

“Tentu saja kamu ini anak kami berdua kenapa kamu berkata seperti itu?,”ucap Theo yang dimana jawabannya tidak perkataan jujur dalam hati seorang ayah. Bagaimana Tatasya akan bersikap kepada keluarga Magareta setelah semua yang dia dengar?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!