TSGM 19

Tatasya sudah sampai di kediaman Raymon dimana dia hanya disambut beberapa pelayan dan sekertaris Ilyas saja. Tatasya yang tidak terlalu berharap tinggi jika dia sampai di kediaman Raymon. Karena mata dari pelayan yang bekerja di kediaman Raymon sangat tidak suka dengan Tatasya. Dia yang sudah keluar tampak wajah yang meremahkan Tatasya. Tapi dia masih tetap bisa tersenyum dengan apa yang dilihat.

Tapi dalam hati kecil Tatasya berkata,”Kapan semua ini akan berakhir?.” Tatasya berjalan masuk ke dalam rumah dimana pelayan mengantarkan Tatasya. Dimana ruangan yang masih kotor pelayan itu mengantarkna Tatayas.”Nyonya anda akan tinggal disini selama anda di kediaman Raymom. Maaf untuk kondisinya kami sedang sibuk mempersiapkan pembasmian monster sehingga tidak bisa untuk membersihka kamar nyonya,”ucap Pelayan utama.

Tatasya hanya tersenyum saja kepada pelayan itu. Segera Tatasya masuk ke dalam walaupun kotor itu sudah merasa mendingan dari pada loteng tempat dia tinggal dulu di keluarga Magareta. Dimana ruangan di kediaman Raymon yang ditempati oleh Tatasya kamarnya cukup luas dan ada jendela besarnya. Dimana didepan kamar Tatasya tampak hutan yang dimana musuh bisa saja masuk ke dalam kamar.

Tapi Tatasya masih tetap bisa bertahan dengan kondisi yang ada. Pelayan segera pergi dari kamar Tatasya karena ada pekerjaan yang harus di usur. Pelayan itu saat pergi tanpa meminta izin kepada Tatasya. Melihat pelayan itu pergi tanpa permisi hanya bisa menghela nafas saja. Dimana sebelum Tatasya bisa berbaring dia membersihkan debu yang ada dikasurnya dengan jendela yang dia buka.

Cahaya masuk ke dalam kamar dengan kotoran debu yang tampak terlihat olehnya. Tatasya mulai membersihkan kasurnya dan tempat lain di ruangannya hingga semua tampak bersir Tatasya bisa berbaring dengan senang. Pelayan yang sama sekali tidak datang menemui Tatasya hanya bisa berkata,”Kenapa mereka tidak datang. Apa mereka meremehkan aku dengan kondisi yang mereka perlihatkan kepadaku seperti ini.”

”Akhirnya aku bisa hidup,”ucap Tatasya saat dia berbaring di kasur yang dia bersihkan sendiri. Tapi saat Tatasya bisa istirahat terdengar langkah kaki dimana ada dua pelayan datang ke kamar Tatasya.

Alika dan Alina datang masuk setelah mengetuk pintu karena tidak ada jawaban mereka berdua masuk. Melihat Tatasya yang berbaring tertidur, tapi setelah melihat sekelilingnya yang berish dan kasur yang ditempatkan Tatasya tidur membuat mereka bingung. Keduanya saling memandang satu sama lain karena keduanya baru saja diberitahukan kalau kamar Nyonya masih kotor dan belum dibersihkan.

“Siapa yang membersihkan kasurnya Alina?,”ucap Alika kepada kembarannya.

“Aku juga tidak tahu, karena belum ada pelayan yang masuk ke kamar ini sebelum nyonya masuk ke sini. Apa nyonya sendiri yang membersihkan kasur itu,”ucap Alina yang menebak.

“Itu tidak mungkin Alika diakan seorang bangsawan yang terhormat. Bagaimana dia mau membersihkan kasur yang penuh debu itu,”kata Alika.

“Jika bukan nyonya sendiri, lalu siapa. Di kamar ini hanya nyonya saja yang ada, masak hantu itu tidak mungkinkan,”ucap Alina melihat ke arah Alika. Setelah lama berdiri keduanya mulai membersihkan sisa debu yang belum di jangkau Tatasya tanpa membangunkan Tatasya yang tampak lelah.

Kedua pelayan yang telah selesai membersihkan kamar Tatasya dan hendak ingin keluar. Tapi saat Alika ingin menutup jendela kamar muncul monster yang tiba-tiba masuk ke kamar Tatasya. Membuat Alika yang ingin menutup terkejut dan jatuh ke lantai. Alina yang melihat juga dari belakang juga tidak bisa bergerak untuk menolong kembarannya. Tatasya yang saat itu tertidur  mendengar teriakan seorang wanita.

Segera Tatasya melihat ke arah sumber suara tampak monster dan ingin menyerang Alika segera berlari ke arah Alika. Tubuh yang ringan membuat Tatasya bisa sampai tepat waktu untuk menarik Alika masuk ke dalam. Setelah memberikan kepada pelayan Alina Tatasya mengelurkan belati kembar, yang dia simpan di kakinya.

Monster itu menyerang ke arah Tatasya dengan brutal dan tidak memiliki emosi. Tapi dengan keahlian Tatasya monster itu bisa dikalahkan dengan beberapa gerakan saja. Ksatria yang mendengar kabar kalau ada monster yang masuk ke dalam kediaman Raymon segera berlari menuju kamar Tatasya. Karena letak kamar Tatasya dekat dengan hutan, dimana monster sering muncul. Tapi saat ksatria dan pelayan utama datang monster itu telah dikalahkan oleh Tatasya.

Ksatria Raymon dan pelayan utama yang melihat Tatasya sangat terkejut dan tidak percaya kalau monster itu sudah dikalahkan oleh Tatasya.”Kalian berdua baik-baik saja, tidak ada yang terluka bukan,”ucap Tatasya setelah mengalahkan monster melihat ke arah dua pelayan yang ada dibelakangnya.

“Kami tidak apa-apa nyonya, terima kasih sudah menolong kami berdua. Tapi bagaimana dengan kondisi nyonya sendiri apa anda baik-baik saja,”ucap Alina dengan suara bergetar karena masih terkejut. Tatasya hanya tersenyum kepada mereka setelah melihat sekelilingnya.

“Apa kalian akan tetap melihat saja dan tidak ingin membereskan semua kekacuaan ini. Aku ingin segera tidur aku masih lelah ini,”ucap Tatasya menuju kasur. Tanpa berganti pakaian Tatasya langsung berbaring dimana dia tertidur pulas. Sementara ksatria dan pelayan yang melihat itu hanya bisa diam saja.

Ksatria yang mendapatakan perintah segera membereskan monster. Pelayan yang ada di sekitar ruangan kamar Tatasya segera membersihkan bercak darah dari monster yang sudah dikalahkan.”Kepala pelayan apa benar nyonya itu seorang bangsawan. Tapi kenapa kita lihat dia tampak orang biasa berbeda dengan nona yang datang ke sini, yang akan ketakutan,”ucap pelayan di samping kepala pelayan.

“Itu benar kepala pelayan saya juga sangat terkejut saat kami datang nyonya sudah berbaring dikasur yang sudah bersih. Apa lagi awalnya kasur itu masih berdebu dan belum diberishkan oleh kami,”ucap Alika.

“Itu benar ditambah lagi nyonya yang sangat trampil dalam berpedang berbeda dengan rumor yang diberikan. Apa selama ini kita salah dengan rumor yang ada?,”kata Alina.

Kepala pelayan yang tidak bisa menjawab hanya bisa menuggu tuan muda kembali untuk memberitahukan apa yang sudah terjadi saat ini. Untuk sementara Alika dan Alina di tugaskan kepala pelayan untuk menjaga Tatasya untuk membalas budi. Di paginya Tatasya terbangun dari tidurnya melihat ruangan sudah bersih dan tampak ada yang asing dimata Tatasya.”Kalian berdua siapa nama kalian, untuk apa kalian ada disini?,”ucap Tatasya yang biasa saja.

“Selamat pagi nyonya kami di tugaskan untuk menjaga nyonya saat ada di kediaman Raymon. Nama saya Alika,”ucap Alika.

“Saya Alina,”ucap Alina. Tanpa berpikir panjang Tatasya hanya bisa diam saja hingga dia bangun Alina berkata kalau bak mandi sudah siap untuk digunakan. Tatasya segera menuju bak mandi yang sudah mereka siapkan. Karena sudah lama Tatasya tidak dilayani oleh para pelayan.

Tapi saat di dalam bak mandi Tatasya sedikit bisa bersantai hingga keduanya masuk ke dalam melihat tubuh Tatasya yang penuh luka. Alika dan Alina yang tidak percaya melihat tubuh Tatasya hendak ingin bertanya. Tapi Tatasya yang sedikit melirik ke arah mereka yang meliht tubuhnya hanya berkata kalau ini hanya luka biasa saja. Tapi keduanya masih tidak tahu kenapa Tatasya bisa mendapatkan luka itu setelah Tatasya selesai membersihkan diri dia ingin segera makan. Tapi apa yang akan dilakukan oleh Alika dan Alina setelah melihat luka Tatasya apa mereka akan kasihan?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!