TSGM 17

Mia hanya diam tanpa berkata sedikitpun tidak merasakan kasih sayang dan ketidak perdulian dia sebagai ibu apa lagi saat itu Tatasya sedang terluka. Mia yang menyuruh pelayan untuk menjaga Tatasya sementara dia keluar ruangan dengan meninggalkan pelayan sebagai pengawasnya.

Mia yang sudah pergi dari ruangan Tatasya dan meninggalkan pelayan mengawasinya atas permintaan Mia. Pelayan yang sudah berganti mulai sedikit memperlakukan Tatasya dengan baik. Tatasya yang diberikan makanan dan pakaian walaupun sudah basi dan pakaian sudah usang.Tatasya juga bertanya dimana bibi pengasuh, tapi pelayan itu hanya diam saja dan menutup mulutnya. Tatasya telah berganti pakaian dan diberikan makanan ingin berjalan-jalan dimana dia hanya di izinkan pergi ke tiga tempat, taman, ruang perpustkaan dan halaman belakang.

Tatasya sedikit ada kelonggaran untuk bisa berjalan segera pergi ke taman untuk menghirup udara segar. Tapi di tengah perjalanan menuju taman Tatasya mendengarkan kabar kalau bibi pengasuh sudah dipecat. Dimana bibi pengasuh sudah meninggalkan kediaman Magareta di saat malam Tatasya di kurung. Tatasya mendengar itu berhenti melangkah dan melihat ruang terbuka dimana pohon yang hijau dan sejuk.”Kurasa ini lebih baik dari pada dia tinggal bersama saya,”batin Tatasya yang kembali berjalan.

Ditaman Tatasya melihat Tiara yang sedang berkunjung dan duduk bersama dengan Zho. Alex yang tidak ikut bersama mereka karena Tatasya tahu di jam seperti ini dia sedang sibuk. Tapi kenyataannya tidak Alex sedang duduk santai berbincang dengan Zho dan menatap penuh pesona ke arah Tiara.”Sangat serasi,”ucap Tatasya yang kembali menuju dalam dimana Tatasya tidak ingin melihat mereka.

Tatasya berjalan masuk menuju ruang perpustakaan dimana Tatasya di izinkan untuk membaca buku. Tatasya duduk dengan pelayan yang menjaga dia. Buku yang banyak untuk mengasah otak Tatasya dan untuk melupakan rasa sedih dia. Karena Tatasya tinggal sendirian di rumah yang dingin ini. Tanpa ada yang perduli dengan dirinya di sela membaca buku Tatasya teringat apa yang dikatakan  pelayan kediaman Raymon.

Tatasya mencari buku tentang keluarga Raymon dimana keluarga itu ada diwilayah perbatasan. Tatasya juga mencari tahu siapa duke yang ada diwilayah Raymon. Tatasya sedikit terkejut dengan nama Ilyas yang merupakan pewaris keluarga Raymon.”Kenapa nama ini sama dengan Ilyas yang dia selamatkan,”guman Tatasya.

“Apa yang kamu lakukan disini?,”ucap Theo yang melihat Tatasya sedang membaca buku.Tatasya menatap ke arah ayah yang ada didepannya dengan wajah dinginnya.”Tidak ada,”ucap Tatasya yang menutup buku dan mengembalikan buku itu. Segera Tatasya pergi dari ruangan perpustakaan tapi dihadang oleh anak buah Theo.

“Apa ayah ingin bicara dengan saya sampai harus menghentikan langkah kaki saya,”kata Tatasya dengan acuh karena tidak ingin mencari masalah dengan ayahnya.

“Apa kamu masih tidak mengerti kamu di sini hanya sebagai pengganti adik kamu. Itu hukuman yang pantas karena sudah mengambil hak dari Tiara,”ucap Theo yang sama sekali juga tidak perduli dengan Tatasya.

“Mengambil apa yang dikatakan oleh ayah. Apa ayah tidak bisa membedakan siapa yang disini sudah mengambil semuanya. Apa ayah tidak mau mengakui itu semua karena aku berbeda dengan kalian. Tapi aku tidak masalah, tapi dari pada itu kenapa ayah tidak membunuhku saja dari pada harus merawatku sama dengan kakek dan nenek yang sudah ayah bunuh,”ucap Tatasya yang berjalan melewatinya tanpa ragu.

Theo yang mendengar perkataan dari Tatasya sedikit terkejut dan berkata,”Itu benar kenapa aku tidak membunuh kamu sejak awal. Tapi aku ingin membunuh kamu dengan menghabisi musuh kerajaan ini.” Tatasya hanya tersenyum saja hingga dia sampai dikamar pelayan segera pergi dimana pintu segera tertutup kembali.

Di dalam kamar Tatasya melihat keluar jendela dari jauh terlihat bibi yang menatap dari luar gerbang. Tatasya yang tahu itu hanya bisa diam saja tapi saat Tiara keluar bibi pengsuh di dorong oleh penjaga gerbang di depan pintu. Tatasya melihat itu sangat gerang dan ingin sekali memukul Tiara yang menyuruh para penjaga gerbang. Tapi apa daya dia yang dikurung di loteng dengan pengawasan pelayan dan ksatria dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Tatasya hanya bisa menatap saja hingga pelayan datang membawa makanan dimana makanan yang diberikan hanya sup dan roti kering yang sudah tidak hangat. Tatasya yang diperlakukan tidak baik hanya bisa menerima itu saja. Setelah Tatasya selesai makan Zho datang ke ruangan Tatasya saat dia sedang merajut.”Kamu masih bisa bersantai ya Tatasya,”kata Zho yang melihat ke arah Tatasya.

“Jika iya kenapa, bukan ini yang kalian inginkan. Tapi apa bagusnya Tiara yang sudah merebut apa yang aku miliki ini, kakak Zho,”ucap Tatasya yang menatap ke arah Zho yang tahu semuanya. Zho masuk dan menutup pintu kamarnya dan duduk didepannya. Di wajah Zho yang terlihat santai dan ramah tapi dia memiliki sisi jahat yang tidak terlihat.

Saat itu Zho mengambi satu jarum dimana dia berjalan ke arah belakang Tatasya. Dimana Zho berbisik kepada Tatasya sambil menusuk tubuh Tatasya yang tidak terlihat oleh orang lain.”Kamu beruntung sebagai pengganti Tiara, lebih baik kamu mati disana bersama suami kamu Tatasya,”bisik Zho dengan tangan berulang kali menusuk punggung Tatasya.

Tatasya menahan rasa sakit sambil memenggang tangan dia dimana Tatasya menahan rasa sakitnya karena jarum menusuk kulit Tatasya.”Bagaimana kamu merasa sakit?,”kata Zho yang terlihat bahagia.

“Sakit kakak, kenapa kamu membenciku apa salahku. Apa karena rambutku yang berbeda dengan kalian sehingga kalian ingin menyiksaku,”ucap Tatasya mencoba sedikit bicara dengan menahan rasa sakit.

“Jika kamu tahu kamu itu bukan anak ayah. Kamu Itu anak dari ayah yang sudah mati, kamu tahukan kalau ibu terpaksa melahirkan kamu itu karena kakek dan nenek. Tapi beruntung juga setelah kamu lahir mereka mau pergi dari rumah ini hanya untuk mempertahankan kamu,”ucap Zho yang sama sekali tidak perduli dengan rasa sakit Tatasya.

“Apa yang kakak katakan aku tidak mengerti,”ucap Tatasya sedikit berkeringat dingin karena terus menahan jarum yang tertusuk oleh Zho.

“Kamu ingin tahu ayahku itu sudah membunuh ayah kamu dan merebut ibu kamu,”ucap Zho memberitahukan sedikit rahasia kecil. Tatasya yang mendengar itu sedikit tidak paham apa yang dikatakan oleh Zho sampai dia pergi keluar ruangan.”Apa maksud dari perkataan dia aku ini bukan anak ayah dan ibu lalu aku ini anak siapa kenapa kakek dan nenek mempertahankan diriku,”batin Tatasya yang sedikit mengerti setelah Zho pergi dari ruangan.

Di tempat lain sebelum Tatasya dibawa oleh para tentara bayaran. Ilyas yang pergi untuk bertemu dengan ksatria karena mereka mengikuti Ilyas dari saat mereka selesai berburu. Karena Ilyas masih tidak percaya dia segera pergi setelah bertemu para ksatria itu. Tapi saat dia hendak pergi kepala Ilyas merasa sakit dan membuat dia pingsan. Ksatria itu merasa gelisah dan membawa Ilyas ke kediaman Raymon disana dia diperiksa. Ingatan Ilyas tentang dirinya juga sudah kembali saat dia siuman tapi ada ingatan lain tentang Tatasya. Di saat ilyas lupa ingatan dia ingin mencari Tatasya.

Bersama dengan ksatria yang mengawal Ilyas pergi ke rumah Tatasya. Tapi saat Ilyas masuk ke dalam dia tidak menemukan Tatasya dan bibi. Ilyas mencari diseluruh tempat dimana Tatasya berkunjung. Tapi dia sama sekali tidak menemukan Tatasya membuat Ilyas kembali ke wilayah Raymon. Di rumah ilyas menyuruh pasukan bayangan untuk mencari Tatasya dan bibi yang bersamanya. Tapi apa pencarian Ilyas akan berhasil dan bagaimana dengan Tatasya saat itu?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!