Bab.18

Sementara dimension.

Ghina yang terlihat masih lemas memaksakan diri untuk melayani Sandra yang terus saja memberikan nya perintah ini dan itu.

Bahkan wanita muda itu harus menahan lelah karena terus dipaksa berjalan naik turun tangga untuk memenuhi semua keinginan dari calon Nyonya di rumah itu.

"Heh, Ghina. Kamu kemana aja sih kok lama banget?" seru Sandra lagi yang begitu memekik ditelinga saat Ghina tak kunjung datang saat Sandra memintanya membuatkan salad buah.

"Iya Nyonya, ini saya datang," jawab Ghina dengan suara yang semakin melemah disisa tenaganya yang hampir hilang karena terus saja di paksa bekerja padahal tubuhnya sudah benar benar kelelahan.

"Mana jus nya? Bukankah aku menyuruhmu membuatkan jus juga," pekik Sandra lagi saat Ghina hanya membawakannya salad buah saja.

"Ah, maaf saya lupa membawanya. Sebentar saya ambilkan dulu," jawab Ghina di sisa tenaga yang dia punya saat ini.

Ghina pun kembali menuruni anak tangga untuk mengambil jus yang ketinggalan di meja makan.

Akan tetapi, baru saja kakinya menapak di satu anak tangga. Tiba tiba Ghina merasakan kepalanya berdenyut serta pandangan mata yang memburam. Hingga beberapa detik kemudian, tubuh Ghina pun akhirnya terhuyung dan jatuh berguling guling dari lantai atas ke lantai bawah.

"Aaahhhhhh....."

Bruugghhhh

Bruugghhhh

Bruugghhhh

Set...

"Aawww, sa_sakit," gumam Ghina saat tiba dilantai bawah dan sebelum dia kehilangan kesadaran nya.

"Ghina," seru Bi Sarti saat melihat Ghina sudah tergeletak di lantai dengan darah segar yang keluar dari pelipis dan juga dari sela sela pahanya.

Bi Sarti pun segera berlari menghampiri tubuh Ghina yang sudah tidak sadarkan diri dengan tubuh yang sudah dipenuhi oleh darah segar.

"Ya Tuhan, tidak mungkin," lirih Bi Sarti saat melihat dari mana darah itu berasal.

"Apa, jangan jangan Ghina____" lanjut Bi Sarti yang tidak bisa melanjutkan ucapan nya karena begitu shock dengan keadaan Ghina saat ini.

*

*

Erwin berlari sekuat tenaga, menelusuri setiap lorong rumah sakit untuk mencari keberadaan Bi Sarti dan juga Ghina tentu nya.

Setelah Mendapatkan kabar jika Ghina dilarikan ke rumah sakit karena jatuh dari tangga, Erwin pun segera pergi ke rumah sakit dimana Ghina berada saat ini.

"Bi, bagaimana dengan Ghina?" tanya Erwin dengan nafas yang ngos ngosan setelah berada di depan Bi Sarti.

"Tuan, anda sudah datang?" tanya Bi Sarti dengan nada lirih dan juga mata yang sembab.

"Dimana Ghina dan bagaimana keadaan nya?" tanya Erwin lagi.

"Ghina, dia masih ditangani oleh dokter Tuan," jawab Bi Sarti.

“Lalu, apa yang terjadi? Kenapa dia bisa jatuh dari tangga?” tanya Erwin lagi, menatap cukup tajam ke arah Bi Sarti.

“Itu karena___,”

“Keluarga pasien atas nama Ghina,”

Panggilan dari seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang kenangan memotong ucapan Bi Sarti, yang hendak menjelaskan apa yang terjadi pada Ghina.

“Saya Dokter, saya anggota keluarga nya,” jawab Erwin yang kini beralih menghadap ke arah sang dokter.

“Apa anda Ayah dari pasien?” tanya dokter lagi saat Erwin datang menghampirinya.

“Bukan, saya kerabat jauh. Namun, untuk saat ini sayalah yang bertanggung jawab untuk Ghina,” jawab Erwin.

“Lalu, bagaimana dengan suami pasien? Dimana dia?” tanya dokter lagi yang membuat Erwin mengerutkan dahi nya.

“Suami? Kenapa anda menanyakan suami nya Dokter?” tanya Erwin bingung.

“Jadi begini Tuan. Karena kecelakaan yang di alami oleh pasien mengalami beberapa kali benturan keras dibagian perutnya. Hingga hal itu membuat pasien pun mengalami pendarahan cukup hebat dan dengan sangat menyesal kami sampaikan jika pasien harus kehilangan dua janin yang ada di rahim nya. Karena pendarahan itu juga, saat ini kondisi pasien masih dalam keadaan kritis. Namun, tenang saja kami akan berusaha yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa pasien dan tolong segera hubungi suami pasien untuk sampaikan berita duka ini.” jelas sang dokter.

Duuaaarrrr

Bagai disambar petir di siang bolong, tubuh Erwin bahkan sampai membeku saat mendengar bagaimana kondisi Ghina saat ini dan lagi….

Janin? Di Dalam rahim Ghina ada janin? Erwin benar-benar tidak menyangka jika wanita muda itu saat ini tengah mengandung anaknya. Namun, sayang janin itu harus kembali ke sang maha penciptanya.

“Baik Dokter, nanti akan saya sampaikan,” jawab Bi Sarti mewakili Erwin yang hanya bisa terdiam dengan tatapan yang kosong setelah tahu jika Ghina mengalami keguguran.

“Baiklah, pasien akan segera kami pindahkan ke ruangan ICU dan anda bisa melihat keadaan pasien di sana. Namun, ingat hanya boleh satu orang saja yang ada di dalam ruangan,” lanjut dokter lagi.

"Baik Dokter, terima kasih." jawab Bi Sarti sendu.

Bi Sarti sudah menduga jika saat ini Ghina tengah hamil. Meski wanita muda itu tidak meminta hal yang aneh aneh. Namun, dari tingkah laku dan juga kondisi tubuh yang mudah lelah serta mudah mengantuk membuat Bi Sarti menduga duga, jika Ghina sedang mengidam.

Akan tetapi, Bi Sarti tidak menyangka jika Ghina akan kehilangan janin nya disaat Ghina sendiri belum menyadari jika dia sedang hamil anak dari Erwin.

Sambil menunggu Ghina dipindahkan ke ruang ICU, Erwin dan Bi Sarti pun kembali duduk di kursi tunggu yang ada di depan ruangan penanganan.

“A_apa Bibi tahu kalau Ghina sedang hamil?” tanya Erwin lirih pada Bi Sarti.

Dada Erwin tiba tiba saja terasa penuh sesak saat tahu jika Ghina hamil anaknya dan kini harus kehilangan calon anak mereka.

"Tahu pasti Ghina hamil sih tidak, tuan. Hanya saja, saya sudah menduga akan hal ini karena perubahan sikapnya yang akhir akhir ini jauh lebih manja dan mudah lelah. Saya tidak menyangka jika Ghina benar benar hamil dan akan kehilangan calon anaknya secepat ini," jawab Bi Sarti dengan suara yang bergetar karena menahan tangisnya.

Kebersamaan nya dengan Ghina selama ini membuat hubungan mereka cukup dekat. Apalagi Ghina adalah wanita muda yang begitu hangat dan ceria. Mudah bergaul dengan siapa saja, termasuk dengan Alan. Anak sulung dari Bi Sarti yang kebetulan saat ini tinggal bersama Bi Sarti di paviliun rumah Erwin.

Hingga Bi Sarti pun ikut merasa sedih saat gadis itu terkena musibah seperti saat ini. Sungguh gadis yang sangat malang, karena kesalahpahaman dan salah informasi, Ghina harus terjerat hubungan yang rumit dengan Erwin.

Seorang pria yang jauh lebih tua darinya. Pria lebih pantas menjadi sosok Ayah untuk wanita muda itu.

"Lalu, apa yang terjadi? Kenapa Ghina sampai jatuh dari tangga?" tanya Erwin lagi menatap penuh selidik pada wanita baya itu.

Bi Sarti pun tampak menghela nafas panjang sebelum akhirnya menceritakan apa yang terjadi pada Ghina sampai akhirnya wanita muda itu terjatuh dari tangga dan mengalami keguguran.

Kedua tangan Erwin terkepal kuat saat mendengar serentetan cerita dari Bi Sarti tentang bagaimana Sandra memperlakukan Ghina selama Erwin pergi.

Kedua mata pria itu terpejam dengan rahang yang mengeras. Emosinya sudah tidak bisa dia tahan lagi saat tahu jika Ghina mengalami kecelakaan karena kelelahan setelah melayani semua keinginan dari kekasihnya itu.

"Aku titip Ghina Bi, kalau dia sudah bangun segera hubungi aku," ucap Erwin yang langsung bangkit dari duduknya.

"Anda mau kemana Tuan?" tanya Bi Sarti saat melihat majikannya itu bangkit.

"Ada yang harus aku selesaikan. Setelah semuanya beres, aku akan kembali kemari,"

Tanpa menunggu jawaban dari Bi Sarti, Erwin pun segera pergi meninggalkan tempat itu. Sementara itu, Bi Sarti sendiri hanya bisa terdiam menatap kepergian Erwin.

Terpopuler

Comments

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

harus dikasih pelajaran nih sisandra

2024-03-21

2

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

ya ampun ngelunjak banget nih si sandra ya

2024-03-21

1

Eva Karmita

Eva Karmita

bisa jadi Erfin punya hubungan sama si Sandra calon emak nya kan 🤔👀 , cepat sadar Ghina cepat sembuh pulih biar bisa kabur dari si Erwin

2024-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!