Seorang wanita yang masih bergelung didalam selimut tebal, di atas kasur super besar di sebuah kamar yang yang super mewah, terlihat mulai mengerjapkan matanya saat sinar matahari mulai masuk dan menyapa wajah cantiknya.
Rasa hangat yang berasal dari sinar mentari pagi yang kian meninggi itu pun berhasil membangunkan wanita cantik berwajah ayu itu dari tidur lelapnya.
"Kamu sudah bangun?"
Deg
Wanita itu tersentak kaget dan refleks langsung bangun dan mengambil posisi duduk saat mendengar suara seseorang yang bertanya padanya.
Saking kaget dan juga panik, wanita itu langsung saja duduk tanpa menghiraukan keadaan tubuhnya yang masih polos, tanpa tertutup sehelai benang pun dan itu membuat orang yang ada di ruangan merasa tidak nyaman karena harus melihat tubuh polos wanita itu.
Melihat tatapan aneh dari wanita baya itu. Akhirnya, dia pun menyadari jika tubuh nya saat ini tidaklah terbungkus apapun, wanita itu pun segera menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya saat menyadari jika saat ini dia sedang tidak berpakaian.
"Ka_kamu siapa?" tanya si wanita pada wanita baya yang kini ada di depan nya, dengan perasaan takut saat melihat sorot mata dari wanita baya itu yang kurang bersahabat.
Wanita paruh baya itu berjalan mendekat. Lalu, menghela nafas panjang dan juga berat saat menyadari apa yang sudah di lakukan oleh sang majikan pada wanita itu.
"Mandilah, segera bersihkan tubuhmu. Jangan sampai kamu masih dalam keadaan seperti ini saat Tuan kembali nanti. Tuan tidak suka dengan wanita yang bau dan berantakan." Jawab wanita baya itu tanpa menjawab pertanyaan dari wanita muda yang masih duduk di atas ranjang Tuan nya.
"Ba_baiklah," jawab wanita muda itu sembari bersiap untuk bangkit dari ranjang.
"Oh iya, siapa namamu?" tanya wanita baya itu lagi dengan nada yang cukup tegas.
"Ghina Nyonya. Nama saya Ghina Andrean." jawab nya dengan perasaan yang takut-takut.
"Baiklah, segeralah bersihkan dirimu. Dalam waktu 30 menit Tuan akan kembali sini. Jadi, jangan sampai Tuan kembali marah hanya karena melihat penampilan kamu yang masih berantakan seperti ini,"
"Baik, Nyonya."
Dengan patuh, Ghina pun segera turun dari ranjang dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Dengan langkah yang terseok seok, Ghina pun melangkah kan kakinya menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar itu.
Akan tetapi, Ghina kembali menghentikan langkahnya yang hampir saja masuk ke dalam kamar mandi, setelah mendengar ucapan dari wanita baya itu lagi.
"Oh iya, setelah mandi jangan coba coba keluar dari dalam kamar ini. Aku sudah membawakan mu makanan, jadi makan dan tunggu Tuan di sini saja. Ingat, jangan membantah nya jika kamu tidak ingin semakin di sakiti,"
"Iya, baik Nyonya. Saya mengerti." jawab Ghina menunduk patuh.
Setelah itu, Ghina langsung masuk kedalam, menutup lalu mengunci pintu kamar mandi itu.
Ghina segera melepaskan selimut yang membungkus tubuhnya, lalu berjalan perlahan menuju ke arah shower.
Dibawah guyuran air shower, Ghina kembali menangis. Apalagi saat melihat pantulan dirinya di cermin wastafel di kamar mandi itu.
Dimana seluruh tubuh bagian atasnya dipenuhi oleh bercak merah. Tanda yang ditinggalkan oleh pria yang semalam sudah berhasil mengoyak kehormatan nya sebagai seorang gadis.
"Ya Tuhan, berarti semalam itu bukan mimpi. Aku sudah ternoda, aku sudah kotor. Ayah, Bunda, aku harus apa sekarang? Dengan keadaan tubuh yang cacat ini, apa yang harus aku lakukan?" Gumam nya dalam hati disela idak tangisnya yang terdengar begitu pilu.
*
*
Sementara di dalam kamar. Setelah membersihkan kamar dan mengganti seprey yang kotor dengan yang baru wanita baya itu kembali keluar kamar.
Sekilas, wanita baya itu melirik ke arah pintu kamar mandi, lalu beralih menatap bercak noda merah yang ada di kain seprey yang baru saja dia ganti dengan yang baru.
Lalu setelah nya berlalu pergi meninggalkan kamar itu, tidak lupa juga wanita baya itu mengunci pintu kamar dari arah luar agar Ghina tidak bisa keluar dari kamar itu.
*
*
30 menit berlalu dan 30 menit jugalah waktu yang di habiskan oleh Ghina untuk membersihkan diri dan juga menangisi nasibnya yang terus menerus di terpa berbagai masalah semenjak kepergian kedua orang tua angkatnya.
Mulai dari di kejar oleh penagih hutang, dikeluarkan dari kampus karena tidak mampu membayar uang kuliah, di usir dari rumah kontrakan nya karena menunggak selama 3 bulan dan kini, Ghina pun harus berakhir di tempat yang super mewah dengan fasilitas lengkap. Namun, tempat itu jugalah yang menorehkan luka yang teramat dalam di dalam hidupnya.
Entah karena kesalahan yang mana dan karena kesalahan apa, hingga dia harus di perlakukan seperti itu. Menjadi pemuas nafsu dari seorang pria asing yang baru saja dia temui kemarin sore.
Dengan tubuh yang di balut handuk untuk menutupi area dada dan juga inti tubuhnya. Ghina keluar dari dalam kamar mandi secara perlahan. Melihat ke seluruh ruangan demi memastikan jika di dalam kamar itu sudah tidak ada orang.
Ghina pun akhirnya bisa bernafas dengan lega saat melihat, jika di dalam kamar itu sudah tidak ada siapapun, termasuk wanita baya dengan tatapan yang tajam tadi.
Setelah keluar dari dalam kamar mandi Ghina pun mengedarkan kembali pandangannya, untuk mencari Pakaian yang kemarin dia pakai dan dilemparkan ke sembarang arah oleh pria asing yang membawanya ke sana.
"Di mana bajuku? Kenapa semua sudah tidak ada? Bukan kah, pria tua itu melempar semuanya ke lantai? Tapi, kemana baju baju itu ?" gumamnya saat melihat ke seluruh ruangan, tapi tak melihat sepotong pun baju yang dia pakai kemarin.
Bukan hanya bajunya saja yang kini sudah menghilang. Namun, baju dalam yang kemarin dia gunakan pun sudah tidak ada lagi di sana.
Karena semua yang di pakai kemarin sudah tidak ada lagi di sana. Ghina pun akhirnya memutuskan untuk mencari pakaian yang bisa dia pakai di lemari pakaian yang ada di sana.
Ghina membulatkan matanya saat membuka pintu lemari itu, dan ternyata pintu lemari itu bukan hanya sekedar pintu lemari biasa. Namun Itu adalah sebuah pintu yang menghubungkan kamar ke ruangan lain yang dipenuhi oleh pakaian pria.
Mulai dari yang formal hingga yang casual berjejer dan tertata dengan begitu rapi di ruangan itu. Perlahan Gia pun mulai menelusuri setiap sudut ruangan yang menampilkan jejeran pakaian-pakaian pria itu.
Ghina menatap takjub pada pakaian yang merupakan koleksi dari sebuah brand ternama dan memiliki harga yang cukup fantastis untuk orang yang ada di golongan menengah ke bawah, seperti Ghina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Nita Beni Bening
benci ujung """nya bucin🤭🤭
2024-03-07
0
❥︎𝚂𝚒𝚖𝚙𝚕𝚎_𝔾𝕚𝕣𝕝
lanjut thor
2024-03-07
0
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
2024-03-07
0