Bab.9

Tokyo, Jepang.

Erwin yang baru saja turun dari pesawat jet pribadinya, langsung bergegas pergi menuju ke sebuah tempat dimana dia akan bertemu dengan wanita yang selama ini dia cari.

Wanita yang merupakan mantan kekasih dari mendiang putranya. Wanita yang di duga menjadi alasan di balik kematian putranya hingga membuat Erwin kembali ke tanah air hanya demi membalas dendam pada wanita itu.

Sayang, hanya karena wajah yang mirip. Rupanya Erwin sudah salah sasaran dan salah paham. Hingga pria itu melakukan kesalahan besar pada wanita yang sama sekali tidak tahu apa apa tentang kasus putranya.

Yang lebih parahnya lagi, wanita yang menerima hukuman dari Erwin bahkan sama sekali tidak mengenali Erfin dan itu semakin menbuat pria dengan usia yang cukup matang itu dilanda perasaan bersalah yang teramat sangat besar.

Apalagi setelah pria itu berhasil merenggut paksa kehormatan dari wanita muda itu. Hingga membuat Erwin semakin merasa bersalah.

*

*

Dengan ditemani oleh Dion, Erwin mulai memasuki sebuah club malam yang masih sepi karena memang belum waktu nya club itu buka.

“Maaf tuan club nya belum buka, apa ada yang bisa saya bantu?” tanya salah seorang karyawan yang sedang membereskan club itu dan melihat kedatangan Erwin dan juga Dion.

“Aku ingin bertemu dengan Nyonya Mitshuki, apa dia ada di tempat?” tanya Dion yang sudah menjadi salah satu langganan di sana dan cukup dikenali oleh orang orang yang bekerja di sana, termasuk karyawan tadi.

“Maaf, apa anda sudah membuat janji dengan Nyonya?” tanya karyawan itu lagi.

“Aku ini tamu VVIP di sini, Nyonya Mitshuki pasti tidak akan menolak untuk bertemu dengan ku. Cepat beritahu dia jika aku ingin bertemu dengan nya,” lanjut Dion lagi.

“Oh begitu, tapi maaf Tuan Nyonya Suki kebetulan sedang tidak ada di tempat. Nyonya sedang menemani Miya melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri,” jawab pegawai itu lagi.

“Apa kamu yakin?” tanya Dion menyangsikan ucapan dari pegawai club itu.

“Tentu saja saya yakin, Tuan. Nyonya berangkat tadi pagi bersama dengan Miya.” jawab nya lagi penuh dengan keyakinan.

Erwin sendiri hanya bisa menghela nafas panjang dan berat saat mendengar jawaban dari pegawai club malam itu.

“Lalu, kapan Nyonya akan kembali dari perjalanannya?” tanya Dion lagi.

“Untuk itu kami kurang tahu Tuan, tapi biasanya jika untuk urusan bisnis Nyonya akan kembali setelah satu bulan perjalanan. Anda bisa datang lagi kemari bulan depan jika ingin bertemu langsung dengan Nyonya,” jelas pegawai itu lagi.

“Lalu, ke negara mana Nyonya dan Miya pergi?”

“Maaf, kami juga kurang tahu Tuan. Kami hanya karyawan biasa Tuan dan karyawan biasa seperti kami dilarang bertanya ataupun mengetahui apa yang dilakukan oleh Nyonya dan juga kemana beliau pergi. Itu peraturan yang harus kami patuhi selama kami bekerja di sini. Jadi maaf, kami tidak bisa membantu banyak,” jelas karyawan tadi.

“Baiklah, tidak masalah. Kalau begitu kami permisi dulu,” jawab Dion yang akhirnya hanya bisa pasrah saat belum bisa bertemu dengan orang yang dia dan juga Erwin cari.

“Baik Tuan, silahkan.”

Dion dan juga Erwin pun akhirnya pulang dengan tangan kosong karena mereka tidak bisa bertemu dengan Nyonya Mitshuki ataupun Miya. Wanita yang di laporkan begitu mirip dengan mantan kekasih Erfin.

Atau, bisa saja wanita itu adalah mantan kekasih daei Erfin yang sebenarnya. Wanita yang menjadi penyebab Erfin frustasi hingga meninggal karena kecelakaan saat mengikuti balapan liar bersama teman teman satu geng nya.

“Lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?” tanya Dion saat keduanya dalam perjalanan pulang ke apartemen milik Dion. Karena selama tinggal di sana Erwin memilih untuk menginap di apartemen sahabatnya itu dari pada di hotel.

“Sepertinya aku akan kembali dulu ke tanah air. Banyak yang harus aku selesaikan di sana.” jawab Erwin.

“Memangnya apa lagi yang ingin kamu lakukan di sana? Kenapa tidak kembali ke Amerika saja? Pekerjaanmu yang sebenarnya itu di sana bukan di tanah air,” tanya Dion.

“Untuk sementara, aku akan tinggal dan bekerja di tanah air. Aku tidak akan hidup tenang sebelum menemukan orang yang sudah membuat aku kehilangan putraku satu satunya.” jawab Erwin yang kini pikiranku tertuju pada seseorang yang selama beberapa hari ini begitu dia benci.

Seorang wanita muda yang bernasib malang, karena harus menerima hukuman atas perbuatan yang tidan pernah dia lakukan. Meski begitu sangat membenci wanita itu, entah mengapa si joni yang dia punya hanya akan bereaksi saat bersama dengannya saja. Bahkan Erwin tidak pernah bisa mengontrol dirinya untuk tidak menyentuh tubuh wanita itu.

“Baiklah, aku akan membantumu dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang wanita yang bernama Miya itu. Aku yakin jika Miya adalah wanita yang pernah Erfin kenalkan padaku sebagai kekasih nya,”

“Baiklah dan tolong lakukan secepatnya. Aku akan menunggu kabar dari mu. Sekarang tolong antarkan aku ke bandara,” lanjut Erwin.

“Bandara? Untuk apa kamu kesana?” tanya Dion heran.

“Aku akan pulang sekarang,”

“APA? PULANG?”

*

*

Sementara di tanah air.

“Ghina, ayo bereskan semua barang barang mu,” ucap Bi Sarti setelah keduanya selesai membereskan seluruh ruangan yang ada di apartemen mewah milik Erwin.

“Bereskan barang? Memang nya aku sudah boleh pulang?” tanya Ghina dengan begitu antusias saat Bi Sarti menyuruh nya membereskan barang barang nya. Meski sejujurnya Ghina sendiri merasa bingung, barang apa yang harus dia bereskan.

Pasalnya, saat di bawa kesana Ghina hanya membawa baju yang melekat di tubuh nya dan itu pun sudah tidak ada karena sudah tidak bisa digunakan karena Erwin menghancurkan baju itu.

“Pulang? Memang nya kamu punya tempat untuk pulang?” tanya Bi Sarti yang membuat raut wajah Ghina berubah sendu.

“TIdak sih, hehehe. Lalu, kalau tidak pulang memangnya kita mau kemana?” tanya Ghina lagi.

“Kita akan pindah ke mansion milik Tuan. Sudah sana, lebih baik sekarang kamu bereskan semua barangmu. Sebentar lagi supir yang menjemput kita akan tiba di sini,” titah Bi Sarti lagi.

“Baiklah kalau begitu.” jawab Ghina yang langsung bergegas pergi, masuk kedalam kamar yang selama ini dia tempati, untuk mengambil barang barang nya yang tidak seberapa itu.

"Sudah?" Tanya Bi Sarti lagi saat melihat Ghina keluar dari kamar dengan tas ransel di tangan nya.

"Iya, sudah Bi,"

"Ya sudah kalau begitu. Ayo,"

Bibi Sarti pun membawa Ghina keluar dari dalam apartemen mewah milik Erwin dan membawa wanita muda itu untuk pindah ke mansion yang lagi lagi milik Erwin.

Saat keluar dari gedung pencakar langit itu Bi Sarti dan juga Ghina sudah ditunggu oleh seseorang yang hari ini bertugas menjemput kedua wanita beda usia itu.

Terpopuler

Comments

❥︎𝚂𝚒𝚖𝚙𝚕𝚎_𝔾𝕚𝕣𝕝

❥︎𝚂𝚒𝚖𝚙𝚕𝚎_𝔾𝕚𝕣𝕝

lanjut thor

2024-03-14

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

Edwin kamu hrs tanggung jawab sm ghina yg jelas tdk bersalah..

2024-03-14

0

Denayu Pangastuti 0915

Denayu Pangastuti 0915

Berharap bs UP tiap hr Kak /Pray/ krn setiap hr ku tunggu" bab selanjut Nya /Ok/

2024-03-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!