Pada akhirnya aku memilih warna Biru. Bagaimana pun jika aku terlalu memaksa untuk menjadikannya warna ungu, seluruh orang akan berekspektasi tinggi terhadapku yang akan membuatku cukup kerepotan nantinya.
"Ngomong-ngomong apakah ada orang dengan warna hitam?" Aku bertanya pada gadis itu.
"Tentu saja ada, Nona. Mereka ada satu di setiap benua, karena ada 5 benua di dunia ini maka jumlah mereka seluruhnya ada 5!" Aku mendengarkan perkataan gadis itu sambil mengangguk-anggukkan kepala.
Namun, masih ada hal yang membuatku penasaran. Jika setiap benua hanya memiliki satu, apakah hukumnya memang hanya mengizinkan satu di setiap benua atau memang karena bakat anak sihir itu sangatlah langka? Aku ingin sekali bertanya kepada seseorang tetapi, gadis ini pasti akan menjadi terlalu bersemangat jika aku bertanya demikian.
"Baiklah Nona, kartu identitas anda sudah siap. Silahkan teteskan darah anda di atas kartu ini untuk menyelesaikannya." Gadis itu meletakkan sebuah kartu kecil di atas meja.
"Darah ku?" Aku bertanya sambil memiringkan kepala.
"Ya! Untuk melakukan kontrak selalu dibutuhkan setetes darah dari yang bersangkutan, hal itu juga berlaku untuk mengidentifikasi identitas seseorang." Jelas gadis itu panjang lebar.
"Um.. aku tidak punya pisau." Ucapku sambil memainkan jari.
"Begitu ya, aku melupakannya. Tidak mungkin anak kecil seperti anda memiliki pisau di saku mereka bukan? Tetapi belakangan ini ada banyak anak-anak yang menjadi pembunuh bayaran lho, oleh karena itu kami cukup mewaspadai spesies anda! Baik, ini pisaunya." Gadis itu mengoceh kemudian memberikan sebuah pisau kecil kepadaku.
Aku mengamati pisau itu, meski ujungnya tajam bilahnya dapat dibilang tumpul. Apa ini disengaja? Sepertinya omongan bahwa mereka cukup mewaspadai anak kecil bukan omong kosong.
Aku menusuk jempolku sedikit dengan pisau itu kemudian meneteskan darahku ke atas kartu.
Sesaat kemudian kartu itu bersinar dan menampilkan beberapa kata di atasnya.
"Nama anda, Livia Void. Umur 16 Tahun. Anda benar-benar berumur 16 tahun ya~" Gadis itu kembali tertawa kecil yang membuatku semakin kesal saat melihatnya.
"Jenis kelamin perempuan, alamat tidak teridentifikasi, pekerjaan belum dikonfirmasi, Kewarganegaraan Kerajaan Celestia, status lajang. Sekian!" Gadis itu membacakan identitasku dengan lengkap.
"Kartu identitas ini berlaku seumur hidup, Nona. Semisal hilang anda boleh memintanya kembali dengan gratis jika anda merupakan Penyihir Menara, namun akan dikenakan biaya sebesar 1 koin emas jika sebaliknya!"
"Selain menara sihir, anda juga bisa meminta pencetakan ulang kartu identitas di serikat dengan biaya yang sama! Silahkan." Gadis itu memberikan kartu identitasku kepadaku.
Kartu itu kecil seukuran telapak tangan, tipis hampir setipis kertas dan cukup kuat hingga tidak mudah dipatahkan.
"Terima kasih." Aku membungkuk kepada gadis itu.
"Tidak masalah, Nona. Kemudian saya juga memiliki pertanyaan kepada anda. Apakah anda berniat untuk bergabung dengan menara sihir?!" Gadis itu bertanya dengan mata berbinar-binar.
"Aku akan memikirkannya saat aku berusia 17 Tahun." Jawabku sambil menggaruk bagian belakang kepalaku yang tidak gatal.
"Begitu ya, kalau begitu anda boleh mendaftar ke serikat sebagai pekerjaan awal. Anda sama sekali tidak memiliki uang, bukan?" Gadis itu bertanya sambil tersenyum lagi. Sungguh, aku ingin sekali memukul wajahnya yang tersenyum itu.
"Ini ada buku sihir dasar untuk penyihir pemula, sebagai permulaan anda membutuhkan hal ini untuk bertahan hidup dan tenang saja, ini g-r-a-t-i-s" gadis itu menekankan kata gratis dengan senyumannya.
"Huh..." Aku mengambil buku itu dari tangannya.
Buku itu bersampul coklat dengan lembaran kertas berwarna putih yang cukup usang, sepertinya ini buku keluaran lama.
Setelah mengucapkan terima kasih, aku pun pergi dari menara sihir menuju serikat petualang. Sama seperti sebelumnya aku bertanya kepada orang-orang di sekitar, dan disinilah aku sekarang.
Tempat ini sangat ramai, setiap saat akan ada orang yang keluar dan masuk dari pintu kembar yang cukup besar itu. Orang-orang itu bukan hanya warga biasa, kebanyakan dari mereka adalah petualang.
Saat aku masuk kedalam, terlihatlah suasana ramai yang sangat meriah. Berbagai macam orang berkumpul dan melakukan banyak hal, mereka tertawa dan minum bersama. Meski hanya pernah mendengarnya dari Ayah, aku tidak menyangka bahwa serikat itu ternyata sehebat ini!
"Wahh!!" Benar-benar sangat mengejutkan.
Berbeda dengan suasana suram di menara sihir!
"Selamat sore, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis kepadaku. Aku cukup terkejut, tanpa sadar aku sudah berada dihadapan wanita ini.
"Aku ingin mendaftar jadi petualang!" Ujarku yang membuat wanita itu memasang ekspresi terkejut.
"Anda ingin menjadi petualang? Ngomong-ngomong berapa usia anda?" Wanita itu menatapku dengan lekat.
"Aku berumur 16 Tahun, ini kartu identitasku!" Aku meletakkan kartu identitasku diatas meja resepsionis.
"Anda benar-benar berumur 16 Tahun, dan pekerjaan anda adalah penyihir pemula. Jadi anda menguasai sihir?" Ia bertanya tanpa menoleh ke arahku.
"Aku belum menguasainya, aku masih belajar untuk menggunakannya." Jawabku dengan jujur.
"Begitu." Wanita itu mengembalikan kartu identitasku.
"Kalau begitu silahkan isi formulir ini semampu anda, jika ada pertanyaan anda bisa menanyakannya kepada saya." Wanita itu memberikan selembar kertas dan pena kepadaku.
Aku hanya membutuhkan empat menit untuk menyelesaikan formulir itu, dan pertanyaan yang diajukan juga tidak terlalu sulit.
"Ini." Aku memberikan formulir itu kepadanya. Lima menit kemudian wanita itu kembali membawa sebuah kartu berwarna coklat.
"Ini kartu petualang anda, Nona. Peringkat anda adalah F sebagai pemula, untuk menaikkan peringkat anda dapat menerima dan menyelesaikan misi dari papan misi. Sebagai peringkat F, anda harus menyelesaikan minimal 1 misi dalam 1 Minggu." Jelas wanita itu panjang lebar.
"Bagaimana jika aku tidak menyelesaikan misi dalam satu Minggu?" Aku bertanya dengan penasaran.
"Hak anda sebagai petualang akan dicabut, jika ingin mengaktifkannya kembali anda harus membayar sebesar 10 koin perak kepada serikat untuk peringkat F, semakin tinggi peringkatnya maka semakin besar pula biayanya. Oleh karena itu, jangan malas untuk bekerja ya, Nona!" Wanita itu mengedipkan sebelah matanya kepadaku.
Aku cukup mengerti dengan penjelasannya, intinya jika aku tidak bekerja maka aku akan dipecat.
Setelah dari serikat aku pun pergi untuk mencari penginapan. Untungnya tak jauh dari serikat ada sebuah penginapan yang cukup besar. Mereka juga memiliki ruang makan di lantai dasar.
"Berapa biaya untuk menginap selama satu bulan?" Aku bertanya kepada Wanita resepsionis.
"Anda ingin menginap selama itu? Hm... Tunggu sebentar, jika satu hari adalah 8 koin perak maka satu bulan adalah. 2 Koin emas 40 Koin perak!" Jawab wanita itu.
"Tetapi karena anda menginap selama itu, maka akan saya beri Diskon sebesar 20% Anda hanya perlu membayar sebesar 1 Koin emas dan 92 koin perak, Nona."
Dan begitulah aku kini berada di dalam kamar ku. Tempat ini cukup luas dan interior di dalamnya juga banyak. Sepertinya akan nyaman untuk tinggal di tempat ini selama 1 bulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Pangeran
baru mulai ceritanya
2024-04-17
0
Heme
huh
2024-04-15
0
Shara Erdyna
lah, uangnya dari mana koplak
2024-04-13
0