Suasana panas dan suasana pertempuran

Setelah momen ciuman yang membara, Rozen berhenti sejenak,matanya penuh dengan kekhawatiran saat dia menatap Lizra dengan lembut. Lizra, dengan tatapan bingung, menunggu dengan tegang, takut akan apa yang akan diucapkan Rozen.

"Liz... aku ingin tahu, apakah kamu masih yakin untuk tidak menempel lagi padaku?"

Lizra menatap Rozen dengan tatapan ragu, matanya penuh dengan pikiran yang berkecamuk. Dia merasa terjebak dalam dilema antara perasaannya terhadap Rozen dan keyakinannya sebelumnya.

"Yang mulia... aku tidak yakin. Aku merasa...

terombang-ambing di antara perasaanku. Aku takut suatu saat yang mulia akan membuangku ketika menemukan seseorang yang benar-benar yang mulia cintai. Aku takut

rasa benci akan timbul."

Rozen merasa sedih mendengar jawaban Lizra, tetapi dia tetap berusaha memahami situasinya. Dia mengangguk dengan penuh pengertian, meskipun hatinya terasa hancur.

"Aku mengerti, Lizra. Aku tidak ingin memaksa kamu untuk melakukan sesuatu yang kamu tidak yakin." Lizra menatap Rozen dengan rasa bersalah yang mendalam, merasa buruk karena tidak bisa memberikan jawaban yang pasti kepada Rozen. Namun, dia memberanikan diri untuk memberikan janji pada Rozen.

"Aku akan mempertimbangkannya lagi setelah observasi di wilayah utara selesai. Apakah kamu bisa memberiku waktu untuk memikirkannya, yang mulia?"

"Tentu, Liz. Aku akan selalu menunggumu."

Rozen mendekap Lizra dengan lembut, matanya penuh dengan cinta dan keinginan. Lizra, tersentuh oleh gestur itu, merasa hangat dalam dekapannya. Dia menatap Rozen dengan tatapan campuran antara kebingungan dan kebahagiaan.

"Liz, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku akan terus berada di sampingmu, tidak peduli apa yang terjadi."

"Terima kasih, yang mulia. Aku benar-benar menghargai semua yang kamu lakukan untukku." Rozen mengangguk dengan mantap, matanya penuh dengan tekad dan keyakinan. Dia menatap Lizra dengan penuh kasih sayang, berjanji untuk selalu berada di sampingnya, mengikuti langkahnya, dan mendukungnya dalam setiap keputusan yang dia buat.

"Aku akan selalu ada di sini untukmu, Liz. Aku akan menempel padamu.” Lizra tersenyum, merasa lega dan dilindungi oleh janji Rozen. Dia merasa lebih kuat dengan kehadiran Rozen di sisinya, dan dia mulai memikirkan kemungkinan masa depan mereka bersama. Namun, dia masih terganggu dengan ending cerita asli Lizra di Novel, Angela Frozky belum muncul. Ketika dia muncul, Lizra takut cerita Lizra yang asli akan terulang kembali. Lizra mulai mengantuk dan tanpa bisa dihentikan dia tertidur dalam pelukan Rozen.

Rozen merasa hangat melihat Lizra tertidur dengan tenang di pelukannya. Dengan lembut, dia menggendongnya ke atas kasur, memastikan dia nyaman sebelum menyelimutinya dengan lembut. Wajahnya penuh dengan kasih sayang dan ketulusan saat dia menatap Lizra yang tertidur.

"Dia begitu damai saat tidur. Aku tidak akan pernah berhenti merawatnya.” Bisik Rozen sembari menatap wajah tidur Lizra.

Rozen duduk di tepi kasur, masih menatap Lizra dengan penuh perasaan. Dia tersenyum lembut, merasakan kebahagiaan yang mendalam karena bisa berada di samping Lizra, melindunginya, dan merawatnya.nSetelah meyakinkan diri bahwa Lizra tidur dengan nyenyak, Rozen mengangkat tangan dengan lembut untuk menyentuh wajahnya sekali lagi sebelum meninggalkan kamarnya. Dia mengucapkan kata-kata terakhirnya dengan lembut sebelum meninggalkan Lizra untuk tidur dengan damai.

"Istirahatlah dengan nyaman, Lizra. Aku akan selalu ada di sini untukmu, bahkan dalam mimpi-mimpimu."

Rozen berbalik perlahan, melepaskan diri dari kamar Lizra dengan hati yang penuh dengan perasaan. Meskipun dia merasa sedikit enggan

meninggalkannya, dia tahu bahwa Lizra akan aman dan tenang dalam tidurnya.

***

Para pengendara berkuda dengan gagah, memimpin rombongan menuju perbatasan utara. Rozen, Lizra, Ezra, Adrian, Duke Winslow, dan beberapa ksatria Duchy Winslow duduk di atas kuda mereka dengan sikap yang tegap wajah mereka penuh dengan determinasi dan kesiapan menghadapi apa pun yang mungkin mereka hadapi di perjalanan mereka.

"Kita akan mencapai titik aman di hutan sebelum malam." Seru Duke Winslow dan memimpin perjalanan mereka menunggang kuda hitam nya dengan berani.

Di sepanjang perjalanan, mereka melalui padang rumput yangluas dan hutan yang gelap. Langit mulai menjadi merah senja saat matahari terbenam di cakrawala. Mereka semua tetap waspada terhadap bahaya yang mungkin mengintai di sekitar mereka.

"Kita harus tetap waspada. Monster mungkin bersembunyi di mana saja di sini." Seru Ezra dengan sikap waspada. Kali ini dia menggunakan pakain ksatria yang selalu dia pakai Ketika ikut berperang berasama Lizra di medan perang. Akhirnya, setelah satu hari perjalanan yang panjang, mereka tiba di titik aman di hutan. Mereka turun dari kereta dan mulai mempersiapkan perkemahan mereka untuk malam ini. Duke Winslow dan para ksatrianya berpatroli di sekitar, sementara Rozen, Lizra, Ezra, dan Adrian membantu membangun tenda.

"Mari kita membuat perkemahan ini seaman mungkin. Kita tidak boleh lengah." Kata Rozen dengan teguh. Malam pun tiba, dan mereka semua berkumpul di sekitar api unggun yang hangat. Mereka duduk bersama, berbagi cerita dan berbincang tentang apa yang mungkin terjadi di perjalanan mereka ke perbatasan utara.

Suasana riang di sekitar api unggun seketika berubah menjad tegang ketika terdengar suara grasak-grusuk dari kejauhan. Rozen, Lizra, Ezra, Adrian, Duke Winslow, dan ksatria Duchy Winslow bangkit dari tempat duduk

mereka, wajah mereka penuh dengan kewaspadaan. Mereka segera mengambil senjata masing-masing dan bersiap untuk menghadapi bahaya yang mengintai.

"Apa itu suara monster?" tanya Rozen memegang pedang nya dengan sikap siap kapanpun jika ada serangan.

Auman monster yang mengerikan memecah keheningan malam. Semua orang bergerak dengan cepat, berusaha mempersiapkan diri untuk pertempuran yang akan datang. Duke Winslow memberi isyarat kepada para ksatrianya untuk bersiap sementara Rozen, Lizra, Ezra, dan Adrian membentuk formasi pertahanan.

"Kita harus siap menghadapi mereka. Jaga dirimu dengan baik!" seru Duke Winslow dengan sikap berjaga.

Monster muncul dari dalam hutan, mata mereka berkilauan dalam kegelapan dan nafsu memangsa. Mereka mendekati perkemahan dengan langkah yang ganas, siap untuk menyerang siapa pun yang berani menghalangi mereka.

"KITA TIDAK BOLEH MEMBIARKAN MEREKA MENDEKATI KAMI LEBIH DEKAT! BERSIAPLAH UNTUK BERTARUNG!" teriak Lizra mengingatkan semua yang ada di lokasi perkemahan. Rombongan siap bertempur, senjata-senjata mereka siap untuk berhadapan dengan ancaman yang mendekat. Dalam kegelapan malam, pertempuran yang epik akan segera dimulai di perbatasan utara ini, dan nasib mereka semua bergantung pada keberanian dan kekuatan mereka.

Tiga monster mengerikan muncul dari dalam hutan, siap menyerang rombongan mereka. Tim yang dipimpin oleh Lizra dan di bantu oleh Ezra dan dua orang ksatria duke winslow melawan monster pertama yang memiliki tanduk yang tajam dan cakar yang mematikan. Tim yang dipimpin oleh Rozen dan di bantu

oleh Adrian dan dua orang ksatria duke winslow melawan monster kedua yang memiliki kulit yang tebal dan gigi tajam seperti pisau. Lalu tim yang dipimpin oleh Duke

Winslow dan di bantu 3 kesatria duke melawan monster ketiga yang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan cengkeraman yang mematikan.

"KITA TIDAK BISA MUNDUR! KITA HARUS BERTAHAN!" Teriak Rozen kepada Tim yang dipimpinnya. Kemudian maju melawan monster tersebut. Pertempuran yang sengit terjadi antara rombongan dan monster-monster itu. Senjata-senjata mereka bertabrakan dengan cakar dan gigi monster, menciptakan percikan api dan suara hantaman yang menggema di malam yang gelap. Meskipun mereka berjuang dengan gigih, rombongan mereka terdesak oleh kekuatan monster yang ganas. Rozen, Lizra, dan Duke Winslow memimpin rombongan mereka dengan tekun, mencoba untuk menahan serangan monster dan mencari celah untuk melawan balik. Mereka bertindak sebagai tim yang solid, saling melindungi dan memberi dukungan satu sama lain dalam pertempuran yang intens ini.

"Jangan menyerah! Kita harus berjuang sampai

akhir!" Seru Duke Winslow sudah ada beberapa luka di badan Duke Winslow, begitu juga dengan yang lainnya. Pertempuran berlanjut dengan sengit, namun rombongan mereka semakin terdesak oleh kekuatan monster yang ganas. Dua ksatria Duchy Winslow telah gugur dalam pertempuran, sementara yang lainnya menderita luka-luka serius. Lizra terlihat tersungkur di tanah dengan luka di pahanya, sementara Rozen meringis kesakitan dengan luka di punggungnya. Ezra dan Adrian juga terluka parah, dengan luka sayatan di tangan dan kaki mereka. Duke Winslow sendiri mengalami luka yang cukup serius di pundaknya.

"KITA TIDAK BISA MENYERAH! KITA HARUS TERUS BERTARUNG!" Teriak Rozen dan terus maju melawan monster. Meskipun luka-luka mereka, rombongan mereka terus bertempur

dengan tekad yang tak tergoyahkan. Mereka saling memberi dukungan dan perlindungan satu sama lain, menggunakan setiap sisa kekuatan mereka untuk melawan monster yang mengancam.

"Jangan menyerah! kita harus menyelesaikan pertempuran ini!" kata Duke Winslow dengan lantang dan tetap maju melawan monster.

Lizra, Rozen, Ezra, Adrian, dan Duke Winslow terus melawan monster dengan gigih, menyerang dengan sisa kekuatan mereka meskipun luka-luka yang mereka alami. Mereka menggunakan strategi yang cerdik dan keberanian yang luar biasa untuk mengalahkan monster yang ganas itu. Akhirnya, dengan perjuangan yang gigih, rombongan mereka berhasil mengalahkan monster-monster tersebut. Meskipun terluka parah, mereka merayakan kemenangan mereka dengan kelegaan dan rasa bangga atas ketekunan dan keberanian mereka dalam menghadapi bahaya yang begitu besar.

"KITA MELAKUKANNYA! KITA BERHASIL MENGALAHKAN MONSTER!" Teriak Lizra dengan bangga. Meskipun darah mengalir di penjuru badan nya namun dia tidak merasakan kesakitan sama sekali. Mereka yang masih hidup, terkulai lelah di tanah yang lembut, tubuh mereka dipenuhi oleh rasa lelah yang luar biasa. Setelah pertempuran yang berat dan penuh tantangan, mereka akhirnya dapat merasakan ketenangan sejenak. Nafas mereka terengah-engah, dan ekspresi wajah mereka

mencerminkan kelelahan dan kelegaan.

Episodes
1 SIAPA AKU?
2 Keluarga Istana
3 Yang Mulia??
4 Ada apa dengan mu, Putra Mahkota?
5 Toko Buku Shamonisa
6 Cafe Ladora dan Diskusi
7 Diskusi dan perjalanan
8 Desa kecil, Kecurigaan Rozen.
9 Pertemuan di Utara
10 Makan Malam dan Anggur
11 Suasana panas dan suasana pertempuran
12 Kesepakatan Diplomatis di setujui
13 Lona, si Elang Ashborn
14 Kegelisahan
15 Putri Gabriella Light
16 Menikmati Teh di gedung Utama
17 Monfort dan Ashborn
18 pembicaraan dengan Christopher Monfort
19 Acara makan malam bersama
20 Rencana dan persiapan pembasmian monster
21 Pembasmian di daerah utara
22 Spesimen Monster Jenis Baru
23 Percakapan dengan Putri Gabriella
24 Hay pembaca setia “I AM DUCHESS”
25 Lucia dan Gabriella : Penyihir dan Elementalist
26 Unsur Monster Berbeda?
27 Sihir Pembangkit
28 Persiapan Regu Pembasmian
29 Pertempuran Di Tengah Kabut Salju
30 Pertempuran Di Tengah Kabut Salju 2
31 Lingkaran Sihir Kuno
32 Pencarian Media Sihir
33 Media Sihir
34 Media Sihir : Tarian di atas salju
35 Pembasmian Monster : Kembalinya Regu Pembasmian ke Duchy Winslow
36 Pesta Kemenangan : Serangan Kengerian
37 Tekad Ashborn
38 Pembekuan Waktu : Harga untuk Eldoria
39 Harga dari Loyalitas
40 Hati lembut seorang pahlawan perang
41 Halloooo haaiii...
42 Ashborn : Kehangatan keluarga
43 Pesta Kemenangan
44 Kehangatan dalam kepedihan
45 Hati di persimpangan
46 Melodi kesetiaan, dalam pelukan ketidakpastian
47 Bayangan Kesendirian: Perjuangan dan Ambisi
48 Menggugat identitas : Jejak Kehangatan dalam Kepahitan
49 Pembekuan waktu tanpa batas, Jiwa Lizra yang hilang.
50 Keyakinan di Tengah Lautan kegelapan Jiwa Yang Bersedih
51 Pertemuan Yang Tak Di Harapkan dan Kekacauan Di Cafe Ladora
52 Gaung Kesetiaan
53 Kesaksian di Balik Bayangan
54 Keinginan Kecil di balik Keserakahan
55 Dua Jiwa Yang Mencintai
56 Kepercayaan Kepada Dewa
57 Cinta Yang Terlalu Dalam : Harga Sebuah Penyesalan.
58 Surat Dari Franz Frozky
59 Kekelaman Duchy Frozky dan Harapan Baru
60 Serangan Mendadak Di Tengah Kota
61 KIta Akan Bersama Melindungi Eldoria
62 Sebagian dari diri ku
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SIAPA AKU?
2
Keluarga Istana
3
Yang Mulia??
4
Ada apa dengan mu, Putra Mahkota?
5
Toko Buku Shamonisa
6
Cafe Ladora dan Diskusi
7
Diskusi dan perjalanan
8
Desa kecil, Kecurigaan Rozen.
9
Pertemuan di Utara
10
Makan Malam dan Anggur
11
Suasana panas dan suasana pertempuran
12
Kesepakatan Diplomatis di setujui
13
Lona, si Elang Ashborn
14
Kegelisahan
15
Putri Gabriella Light
16
Menikmati Teh di gedung Utama
17
Monfort dan Ashborn
18
pembicaraan dengan Christopher Monfort
19
Acara makan malam bersama
20
Rencana dan persiapan pembasmian monster
21
Pembasmian di daerah utara
22
Spesimen Monster Jenis Baru
23
Percakapan dengan Putri Gabriella
24
Hay pembaca setia “I AM DUCHESS”
25
Lucia dan Gabriella : Penyihir dan Elementalist
26
Unsur Monster Berbeda?
27
Sihir Pembangkit
28
Persiapan Regu Pembasmian
29
Pertempuran Di Tengah Kabut Salju
30
Pertempuran Di Tengah Kabut Salju 2
31
Lingkaran Sihir Kuno
32
Pencarian Media Sihir
33
Media Sihir
34
Media Sihir : Tarian di atas salju
35
Pembasmian Monster : Kembalinya Regu Pembasmian ke Duchy Winslow
36
Pesta Kemenangan : Serangan Kengerian
37
Tekad Ashborn
38
Pembekuan Waktu : Harga untuk Eldoria
39
Harga dari Loyalitas
40
Hati lembut seorang pahlawan perang
41
Halloooo haaiii...
42
Ashborn : Kehangatan keluarga
43
Pesta Kemenangan
44
Kehangatan dalam kepedihan
45
Hati di persimpangan
46
Melodi kesetiaan, dalam pelukan ketidakpastian
47
Bayangan Kesendirian: Perjuangan dan Ambisi
48
Menggugat identitas : Jejak Kehangatan dalam Kepahitan
49
Pembekuan waktu tanpa batas, Jiwa Lizra yang hilang.
50
Keyakinan di Tengah Lautan kegelapan Jiwa Yang Bersedih
51
Pertemuan Yang Tak Di Harapkan dan Kekacauan Di Cafe Ladora
52
Gaung Kesetiaan
53
Kesaksian di Balik Bayangan
54
Keinginan Kecil di balik Keserakahan
55
Dua Jiwa Yang Mencintai
56
Kepercayaan Kepada Dewa
57
Cinta Yang Terlalu Dalam : Harga Sebuah Penyesalan.
58
Surat Dari Franz Frozky
59
Kekelaman Duchy Frozky dan Harapan Baru
60
Serangan Mendadak Di Tengah Kota
61
KIta Akan Bersama Melindungi Eldoria
62
Sebagian dari diri ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!