Kegelisahan

Lizra berdiri di depan pintu kamar Rozen, memegang dua botol anggur dengan senyum di wajahnya.

"Yang mulia, bolehkah aku masuk sebentar?"

Pintu kamar terbuka, dan Rozen muncul dengan senyuman cerah di wajahnya. Dia tampak terkejut dan gembira melihat Lizra di depan pintu.

"Tentu saja, Liz! Ada apa?"

Lizra masuk ke dalam kamar dengan hati-hati, membawa botol anggur dengan hati-hati. Dia tersenyum cerah saat Rozen menyambutnya dengan tangan terbuka.

"Aku membawa sedikit anggur untuk kita nikmati bersama. Ini dari gudang penyimpanan Duke Winslow. Aku mencurinya" bisik Lizra di telinga Rozen.

"Bagus sekali! Mari kita nikmati anggur ini bersama-sama, Liz. Terima kasih telah membawa ini." Rozen tertawa geli, mengangkat salah satu botol anggur dengan antusias. Dia mengajak Lizra untuk duduk di sofa di sudut kamar. Lizra dan Rozen duduk di sofa, mengisi gelas mereka dengan anggur.

"Anggur ini benar-benar enak, Liz.”

"Tentu saja. Justru karena itu aku mencuri nya dari Gudang penyimpanan.” Seru Lizra tanpa dosa telah melakukan pencurian di dalam Duchy Winslow.

Lizra duduk dengan anggur di tangannya, tatapannya kosong, terbenam dalam pikiran tentang tantangan yang dihadapi di wilayah utara. Rozen duduk di seberang Lizra, menyadari kekhawatiran yang menghantui pikiran Lizra.

"Kamu terlihat begitu dalam pikiran, Liz. Apa yang sedang mengganggumu?"

"Aku hanya khawatir dengan apa yang akan kita hadapi di wilayah utara. Ini adalah pertempuran yang sulit dan aku ingin memastikan kita siap menghadapinya." Gumam nya dengan, wajah nya tidak bisa menyembunyikan kegelisahan dalam hatinya. Lizra menatap Rozen dengan serius, membagikan beban pikiran yang dia rasakan.

"Kita akan menghadapinya bersama-sama, Liz. Kamu tidak sendirian dalam perjuangan ini.”

"Indikasi sihir hitam ini sungguh mengganggu. Apakah kamu ingat kasus serupa di wilayah timur, yang mulia?"

"Ya, aku ingat dengan jelas. Kasus serupa terjadi di wilayah Duke Ravencroft beberapa tahun lalu. Tapi jejaknya menghilang." Rozen menarik napas dalam-dalam, mengingat kembali kejadian yang pernah terjadi.

"Itu menarik. Mungkin ada kaitannya dengan apa yang sedang kita hadapi sekarang. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut." Lizra mengangguk, mengaitkan informasi tersebut dengan situasi saat ini.

“Benar. Kita harus mencari tahu siapa di balik semua ini dan menghentikan mereka sebelum terlambat.” Rozen menyatakan kesepakatannya, siap untuk menyelidiki lebih lanjut.

"Ini bukan hanya masalah monster di wilayah utara. Kita juga harus memperhatikan peran Kerajaan Holdogest. Mereka selalu mencari cara untuk menjatuhkan kita."

“Informasi tentang keberadaan sihir di Kerajaan Holdogest masih kurang.”

“Mungkin ada kaitannya dengan semua masalah ini." Lizra menyimpulkan pentingnya informasi tersebut dalam menyusun strategi mereka selanjutnya.

"Aku akan mengirimkan beberapa orang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.” Sahut Rozen yang memiliki kecurigaan yang sama.

Lizra merenung dalam pikirannya, mencoba membangkitkan kenangan dari novel yang pernah dibacanya. Dia mencoba mengingat adegan dan dialog yang berkaitan dengan Kerajaan Holdogest dan Pangeran Kedua.

"Di mana lagi letaknya? Bagaimana Kerajaan Holdogest berperan dalam plot ini? Dan apa keterkaitan mereka dengan Pangeran Kedua?" Batin Lizra.

Terdapat flashback kilasan-kilasan adegan dari novel yang menampilkan interaksi antara Karakter Utama dengan Kerajaan Holdogest dan Pangeran Kedua. Lizra terus memutar gelas anggur, matanya berbinar-binar saat dia mendekati momen penting dalam memori tentang novel. Lizra tiba-tiba teringat akan adegan kunci dalam novel yang menunjukkan bagaimana Kerajaan Holdogest memainkan peran kunci dalam mengatur intrik politik dan keterlibatan Pangeran Kedua. Terdapat kilas balik adegan dalam novel yang menampilkan percakapan antara karakter tentang rencana Pangeran Kedua untuk merebut kekuasaan dan posisi Rozen sebagai putra mahkota.

"Hubungan antara Kerajaan Holdogest dan Eldoria memang selalu tegang. Tapi mengapa? Apakah ini hanya masalah kekuasaan semata?" Batin Lizra.

Lizra menarik nafas dalam-dalam, dia semakin yakin bahwa provokasi yang dilakukan oleh oknum penting dari Kerajaan Holdogest adalah penyebab utama konflik dan intrik politik yang terjadi.

Rozen duduk dengan tenang di seberang Lizra, tangannya memegang gelas anggur yang diangkat ke arah bibirnya. Ekspresi wajahnya menunjukkan kedalaman pemikiran dan keyakinan.

"Liz, saya mengerti bahwa situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi kita semua. Tapi ingatlah, kita tidak sendirian. Kita memiliki dukungan dari pihak-pihak kuat di Kerajaan Eldoria, dan kita telah menyetujui kerjasama diplomasi yang akan membantu kita menghadapi tantangan ini."

"Kamu benar. Kita memang memiliki dukungan yang kuat, dan kerjasama diplomatis” Lizra memperhatikan Rozen dengan perhatian yang dalam, mencerna kata-katanya dengan seksama. Tatapannya mulai menggambarkan kelegaan dan harapan.

"Aku berada disini karena kamu telah mengambil keputusan untuk membantu masalah yang ada di wilayah utara. Aku percaya dengan rencana, strategi dan kemampuan mu.” Seru Rozen, menatap Lizra dengan penuh keyakinan.

“Yang mulia, Kamu mempercayaiku?” Lizra duduk dengan anggun, tatapannya tajam memandang Rozen dengan serius. Dia menyesap anggurnya dengan lambat, sementara Rozen menatapnya dengan penuh perhatian.

Raut wajah Rozen menunjukkan kejutan sedikit, dia ingin mempercayai Lizra, namun, Lizra sendiri memiliki banyak misteri yang belum mampu ia pecahkan. Meskipun Lizra selalu berada di dekatnya selama ini dan menempel padanya, tapi banyak hal yang tidak diketahui Rozen dan banyak hal yang terlepas dari pandangannya.

Lizra menatap Rozen dengan intensitas, menunggu jawaban dari pertanyaannya. Rozen terlihat ragu, matanya memperlihatkan kekhawatiran dan keraguan.

"Yang mulia, apa yang membuatmu ragu?"

Rozen menarik nafas dalam-dalam, mencoba memilih kata-kata dengan hati-hati. Dia merenung sejenak sebelum akhirnya menjawab.

"Liz, aku ingin percaya padamu, sungguh. Tapi... ada begitu banyak misteri dan rahasia yang kamu simpan. Namun, aku percaya sepenuh nya terhadap kemampuanmu."

Lizra terdiam mendengar jawaban Rozen.

"Aku paham. Kita memiliki ego dan kepentingan kita masing-masing. Dan aku tahu, percaya satu sama lain tidak akan selalu mudah." Lizra menatap Rozen dengan ekspresi yang penuh pengertian, memahami keraguan yang dirasakan Rozen. Dia kemudian tersenyum dengan lembut.

Setelah itu keheningan menyelimuti mereka, hanya bunyi sesapan anggur di bibir mereka dan bunyi anggur di tuang kan dalam gelas.

“Aku mulai merasa mabuk karena anggur ini. Aku harus pulang ke kamarku sekarang. Maaf kan aku, yang mulia."

"Aku mengerti, Liz." Rozen berdiri dengan lembut, menawarkan tangannya pada Lizra yang tampak mabuk, "Izinkan aku mengantarmu ke kamarmu. Kau terlihat benar-benar mabuk."

"Terima kasih, Yang mulia. Aku akan menghargainya." Lizra tersenyum tipis pada Rozen, mengangguk setuju atas

tawarannya.

Rozen dan Lizra berjalan keluar dari kamar Rozen dengan langkah perlahan, Lizra sedikit bergoyang karena efek anggur yang mereka minum.

"Apakah kamu baik-baik saja? Anggur itu cukup kuat." Rozen menopang Lizra dengan lembut saat mereka menaiki tangga menuju kamar Lizra.

"Ya, aku baik-baik saja. Terima kasih, yang mulia."

Rozen membuka pintu kamar Lizra dan membantunya masuk.

"Silakan masuk. Aku akan tunggu di luar sampai kamu nyaman."

"Terima kasih, Yang mulia. Aku akan beristirahat sekarang." Lizra tersenyum lembut pada Rozen sambil memasuki kamarnya.

"Selamat malam, Liz.” Rozen menutup pintu perlahan saat Lizra masuk ke dalam kamar.

Episodes
1 SIAPA AKU?
2 Keluarga Istana
3 Yang Mulia??
4 Ada apa dengan mu, Putra Mahkota?
5 Toko Buku Shamonisa
6 Cafe Ladora dan Diskusi
7 Diskusi dan perjalanan
8 Desa kecil, Kecurigaan Rozen.
9 Pertemuan di Utara
10 Makan Malam dan Anggur
11 Suasana panas dan suasana pertempuran
12 Kesepakatan Diplomatis di setujui
13 Lona, si Elang Ashborn
14 Kegelisahan
15 Putri Gabriella Light
16 Menikmati Teh di gedung Utama
17 Monfort dan Ashborn
18 pembicaraan dengan Christopher Monfort
19 Acara makan malam bersama
20 Rencana dan persiapan pembasmian monster
21 Pembasmian di daerah utara
22 Spesimen Monster Jenis Baru
23 Percakapan dengan Putri Gabriella
24 Hay pembaca setia “I AM DUCHESS”
25 Lucia dan Gabriella : Penyihir dan Elementalist
26 Unsur Monster Berbeda?
27 Sihir Pembangkit
28 Persiapan Regu Pembasmian
29 Pertempuran Di Tengah Kabut Salju
30 Pertempuran Di Tengah Kabut Salju 2
31 Lingkaran Sihir Kuno
32 Pencarian Media Sihir
33 Media Sihir
34 Media Sihir : Tarian di atas salju
35 Pembasmian Monster : Kembalinya Regu Pembasmian ke Duchy Winslow
36 Pesta Kemenangan : Serangan Kengerian
37 Tekad Ashborn
38 Pembekuan Waktu : Harga untuk Eldoria
39 Harga dari Loyalitas
40 Hati lembut seorang pahlawan perang
41 Halloooo haaiii...
42 Ashborn : Kehangatan keluarga
43 Pesta Kemenangan
44 Kehangatan dalam kepedihan
45 Hati di persimpangan
46 Melodi kesetiaan, dalam pelukan ketidakpastian
47 Bayangan Kesendirian: Perjuangan dan Ambisi
48 Menggugat identitas : Jejak Kehangatan dalam Kepahitan
49 Pembekuan waktu tanpa batas, Jiwa Lizra yang hilang.
50 Keyakinan di Tengah Lautan kegelapan Jiwa Yang Bersedih
51 Pertemuan Yang Tak Di Harapkan dan Kekacauan Di Cafe Ladora
52 Gaung Kesetiaan
53 Kesaksian di Balik Bayangan
54 Keinginan Kecil di balik Keserakahan
55 Dua Jiwa Yang Mencintai
56 Kepercayaan Kepada Dewa
57 Cinta Yang Terlalu Dalam : Harga Sebuah Penyesalan.
58 Surat Dari Franz Frozky
59 Kekelaman Duchy Frozky dan Harapan Baru
60 Serangan Mendadak Di Tengah Kota
61 KIta Akan Bersama Melindungi Eldoria
62 Sebagian dari diri ku
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SIAPA AKU?
2
Keluarga Istana
3
Yang Mulia??
4
Ada apa dengan mu, Putra Mahkota?
5
Toko Buku Shamonisa
6
Cafe Ladora dan Diskusi
7
Diskusi dan perjalanan
8
Desa kecil, Kecurigaan Rozen.
9
Pertemuan di Utara
10
Makan Malam dan Anggur
11
Suasana panas dan suasana pertempuran
12
Kesepakatan Diplomatis di setujui
13
Lona, si Elang Ashborn
14
Kegelisahan
15
Putri Gabriella Light
16
Menikmati Teh di gedung Utama
17
Monfort dan Ashborn
18
pembicaraan dengan Christopher Monfort
19
Acara makan malam bersama
20
Rencana dan persiapan pembasmian monster
21
Pembasmian di daerah utara
22
Spesimen Monster Jenis Baru
23
Percakapan dengan Putri Gabriella
24
Hay pembaca setia “I AM DUCHESS”
25
Lucia dan Gabriella : Penyihir dan Elementalist
26
Unsur Monster Berbeda?
27
Sihir Pembangkit
28
Persiapan Regu Pembasmian
29
Pertempuran Di Tengah Kabut Salju
30
Pertempuran Di Tengah Kabut Salju 2
31
Lingkaran Sihir Kuno
32
Pencarian Media Sihir
33
Media Sihir
34
Media Sihir : Tarian di atas salju
35
Pembasmian Monster : Kembalinya Regu Pembasmian ke Duchy Winslow
36
Pesta Kemenangan : Serangan Kengerian
37
Tekad Ashborn
38
Pembekuan Waktu : Harga untuk Eldoria
39
Harga dari Loyalitas
40
Hati lembut seorang pahlawan perang
41
Halloooo haaiii...
42
Ashborn : Kehangatan keluarga
43
Pesta Kemenangan
44
Kehangatan dalam kepedihan
45
Hati di persimpangan
46
Melodi kesetiaan, dalam pelukan ketidakpastian
47
Bayangan Kesendirian: Perjuangan dan Ambisi
48
Menggugat identitas : Jejak Kehangatan dalam Kepahitan
49
Pembekuan waktu tanpa batas, Jiwa Lizra yang hilang.
50
Keyakinan di Tengah Lautan kegelapan Jiwa Yang Bersedih
51
Pertemuan Yang Tak Di Harapkan dan Kekacauan Di Cafe Ladora
52
Gaung Kesetiaan
53
Kesaksian di Balik Bayangan
54
Keinginan Kecil di balik Keserakahan
55
Dua Jiwa Yang Mencintai
56
Kepercayaan Kepada Dewa
57
Cinta Yang Terlalu Dalam : Harga Sebuah Penyesalan.
58
Surat Dari Franz Frozky
59
Kekelaman Duchy Frozky dan Harapan Baru
60
Serangan Mendadak Di Tengah Kota
61
KIta Akan Bersama Melindungi Eldoria
62
Sebagian dari diri ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!