Desa kecil, Kecurigaan Rozen.

Lizra, Rozen, Ezra, dan Adrian melanjutkan perjalanan mereka menuju wilayah utara. Mereka tiba di perbatasan wilayah barat dan utara, di mana hutan-hutan yang lebat membentang di sekitar mereka. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh sekelompok perampok yang muncul dari semak-semak dengan

senjata-senjata terhunus. Disana terdapat sekitar 20 orang dengan pedang dan

wajah di tutupi.

"Berhentilah! Barang berharga kalian akan menjadi milik kami sekarang juga!" seru salah seorang pria yang ditutupi wajahnya dengan

kain hitam. Dia maju mendekati keretakuda, sedangkan yang lainnya tetap berjaga

di posisi mereka dengan pedang tetap terhunus. Lizra dan Rozen keluar dari

kereta sedangkan Adrian dan Ezra turun dari bangku kemudi. Lizra dan Rozen bersiap mencabut pedang mereka dan Bersiap untuk

bertarung, sementara Ezra dan Adrian mengambil posisi bertahan. Mereka siap

menghadapi ancaman yang ada di depan mereka.

"Cih! Enak saja" seru Lizra dengan lantang, dia

menggoyangkan pedang nya dengan antusias.

“Sudah lama tidak menggerakkan otot, Lizra? Sebaiknya kau mundur.” Seru Rozen kepada Lizra yang di abaikan oleh Lizra dan berjalan cepat kearah pria yang mendekati kereta kuda. Pertarungan meletus di antara kedua belah pihak. Lizra dan Rozen menggunakan keahlian bertarung mereka, sementara Ezra dan Adrian berusaha melindungi mereka dari serangan musuh. Tetapi dalam kekacauan pertarungan, salah satu perampok berhasil menyerang Ezra dengan pedangnya. Ezra terluka di lengan kirinya, dan raut wajahnya menyusut dari rasa

sakit yang tiba-tiba.

"ARGH!" teriak Ezra, Lizra, yang melihat Ezra terluka, merasa panik, tetapi dia tetap fokus pada pertarungan. Dia bertarung dengan semangat yang lebih besar, berusaha menjaga seluruh tim agar tetap aman.

“EZRA, KAU BAIK-BAIK SAJA?!” teriak Lizra dengan keras

“Ya nona, maaf hanya goresan kecil saja.” Jawab Ezra ddan Kembali mengambil pedang nya dan bertarung. Setelah pertarungan yang sengit, mereka berhasil mengusir perampok dan menyelamatkan diri mereka. Namun, Ezra tetap terluka dan perlu pertolongan segera.

"Kita harus segera mengobati luka Ezra sebelum bertambah parah. Mari kita cari tempat yang aman untuk istirahat dan memulihkan diri." Kata Adrian yang menghampiri dan membantu Ezra berdiri.

Mereka berempat meninggalkan tempat pertarungan, berusaha mencari perlindungan sementara dan pertolongan untuk Ezra.

Lizra, Rozen, Ezra, dan Adrian tiba di sebuah desa kecil yang terletak di pinggiran hutan Rosert. Mereka mencari penginapan untuk

beristirahat dan mengobati luka Ezra. Desa terlihat tenang dan damai di bawah sinar matahari yang hangat. Di sana terlihat penginapan kecil, kereta di lajukan ke halama penginapan kemudian mereka turun dan berdiri di depan penginapan.

"Kita akan beristirahat di penginapan ini. Adrian, bantu Ezra masuk ke dalam." Rozen memberi perintah kepada Adrian. Mereka memasuki penginapan kecil itu, ditemani oleh pemilik penginapan yang ramah. Lizra dan Rozen membawa Ezra yang terluka ke dalam,

sedangkan Adrian meminta tolong untuk memanggil dokter atau tabib setempat.

"Apakah ada tabib atau dokter di sini? Salah satu dari kami terluka parah." Seru Adrian kepada pemilik penginapan.

“Ya, Tuan, saya akan membantu memanggil seorang dokter.”

“Baik, terimakasih banyak, Tuan pemilik” seru Adrian dengan ekspresi sangat berterima kasih.

Mereka duduk di dalam penginapan, menunggu bantuan medis untuk Ezra. Rozen dan Lizra memberikan pertolongan pertama sementara Adrian memperhatikan sekitar untuk memastikan keamanan mereka. Lizra mengambil kain kemudian membersihkan luka Ezra, dian menekan luka tersebut sehingga tidak semakinberdarah. Dia terus melakukan penanganan pertama pada luka dengan benda tajam.

Rozen melihat apa yang dilakukan oleh Lizra dan sedikit mengkhawatirkan nya. Erza merintih kesakitan.

"Ezra, bersabarlah. Bantuan akan segera datang." Seru Rozen menenangkan Ezra dan khawatir dengan Lizra.

“Ya, Yang mulia… maaf sudah merepotkan Nona dan Yang mulia Putra mahkota” seru Ezra dengan rintihan dan di sela erangan kesakitan. Pemilik penginapan datang dengan seorang dokter lokal, yang segera memeriksa luka Ezra dengan cermat. Mereka semua menunggu dengan ketegangan, berharap bahwa Ezra akan segera mendapatkan pertolongan yang dia butuhkan.

Lizra dan dokter lokal duduk di samping Ezra yang terbaring di atas tempat tidur. Mereka sedang berbicara tentang kondisi Ezra. Lizra tampak tenang dan terampil dalam memberikan instruksi kepada dokter, sementara dokter mengikuti arahannya dengan penuh perhatian.

"Saya melihat luka ini cukup dalam, tetapi tampaknya tidak mengenai saraf utama. Saya akan membantu membersihkannya, dan Anda bisa mulai menjahitnya setelah itu." Seru Lizra kepada dokter lokal tersebut.

"Anda sangat baik, Nona. Saya sangat menghargai bantuannya dalam perawatan ini. Kita bisa bekerja sama untuk memastikan nona Ezra mendapatkan perawatan terbaik.” Dokter mengangguk, mengikuti instruksi Lizra dengan penuh perhatian. Lizra dan dokter terlihat sibuk membersihkan dan menjahit luka Ezra. Mereka berdua tampak fokus dan terampil dalam melakukan tugas mereka, saling membantu satu sama lain dengan efisiensi.

"Saya akan menggunakan ramuan herbal ini untuk membantu proses penyembuhan. Ini akan membantu mengurangi risiko infeksi dan mempercepat penyembuhan." Kata dokter lokal tersebut dan menyerahkan botol obat kepada Lizra. Lizra menerima ramuan herbal yang diberikan oleh dokter dengan rasa terima kasih.

"Terima kasih atas bantuannya, dokter. Saya akan terus memastikan bahwa Ezra mendapatkan perawatan terbaik." Seru Lizra dengan rasa terima kasih yang besar karena telah membantu merawat Ezra. Lizra dan

dokter tersenyum satu sama lain, merasa lega karena mereka telah berhasil merawat Ezra dengan baik.Rozen, berdiri di sisi luar pintu kamar tempat Ezra dirawat, memperhatikan dengan seksama melalui celah pintu. Dia menyaksikan Lizra dan dokter lokal bekerja sama dalam merawat luka Ezra. Ekspresi heran tergambar jelas di wajah Rozen. Rozen memperhatikan setiap gerakan Lizra dengan rasa penasaran yang mendalam. Meskipun dia tidak memahami sepenuhnya bagaimana Lizra

memiliki kemampuan medis tersebut, dia tetap terkesan dengan keahliannya.

"Lizra, bagaimana mungkin kamu memiliki pengetahuan medis seperti ini?” Batin Rozezen yang memantau dan melihat cara Lizra membantu Ezra.

Heran dengan kemampuan Lizra, Rozen semakin mencurigai ada sesuatu yang lepas dari pandangannya selama ini, padahal Lizra selama ini selalu menempel padanya namun banyak hal yang ternyata tidak diketahui oleh

Rozen.

***

Adrian berdiri di luar pintu penginapan, memperhatikan sekeliling dengan cermat sementara Ezra istirahat di dalam. Dia siap untuk menghadapi segala ancaman yang mungkin datang dari luar, sedangkan di teras

penginapan, Rozen dan Lizra duduk berhadapan, mereka tampak berbincang-bincang dengan ramah. Meskipun demikian, Rozen tidak bisa menahan kecurigaannya

terhadap kemampuan medis Lizra.

"Liz, aku masih heran dengan kemampuanmu dalam hal medis. Bagaimana kamu bisa memiliki pengetahuan seperti itu tanpa pernah

belajar?"

"Oh, yang mulia, saya hanya memiliki sedikit

pengetahuan dasar dalam bidang medis. Mungkin saya hanya beruntung." Lizra

tersenyum, tetapi matanya menunjukkan rasa cemas yang tersembunyi di balik

senyumnya. Dia mencoba menyembunyikan rahasia kemampuannya dari Rozen, yang

semakin curiga.

"Aku rasa ada sesuatu yang tidak kamu katakan padaku, Liz." Rozen menatap Lizra dengan tatapan tajam, mencoba mencari tahu

kebenaran di balik kata-kata Lizra. Namun, Lizra tetap tenang, meskipun dalam

hatinya dia merasa gugup dengan pertanyaan Rozen.

"Maaf, yang mulia, aku sangat lelah. Aku akan tidur sekarang. Sampai jumpa besok pagi." Lizra merasa tertekan dengan pertanyaan Rozen, dia mencoba untuk menutupi ketidaknyamanannya dengan alasan

untuk pergi tidur lebih awal. Lizra berdiri dan bergegas masuk ke dalam penginapan, meninggalkan Rozen sendirian di teras. Rozen memperhatikan Lizra pergi dengan ekspresi yang dipenuhi dengan pertanyaan

"Aku tidak akan kehilangan pengawasan terhadapmu, Lizra. Ada sesuatu yang kamu sembunyikan, dan aku akan mencarinya." Batin Rozen, setelah Lizra menghilang dari pandangan nya.

Episodes
1 SIAPA AKU?
2 Keluarga Istana
3 Yang Mulia??
4 Ada apa dengan mu, Putra Mahkota?
5 Toko Buku Shamonisa
6 Cafe Ladora dan Diskusi
7 Diskusi dan perjalanan
8 Desa kecil, Kecurigaan Rozen.
9 Pertemuan di Utara
10 Makan Malam dan Anggur
11 Suasana panas dan suasana pertempuran
12 Kesepakatan Diplomatis di setujui
13 Lona, si Elang Ashborn
14 Kegelisahan
15 Putri Gabriella Light
16 Menikmati Teh di gedung Utama
17 Monfort dan Ashborn
18 pembicaraan dengan Christopher Monfort
19 Acara makan malam bersama
20 Rencana dan persiapan pembasmian monster
21 Pembasmian di daerah utara
22 Spesimen Monster Jenis Baru
23 Percakapan dengan Putri Gabriella
24 Hay pembaca setia “I AM DUCHESS”
25 Lucia dan Gabriella : Penyihir dan Elementalist
26 Unsur Monster Berbeda?
27 Sihir Pembangkit
28 Persiapan Regu Pembasmian
29 Pertempuran Di Tengah Kabut Salju
30 Pertempuran Di Tengah Kabut Salju 2
31 Lingkaran Sihir Kuno
32 Pencarian Media Sihir
33 Media Sihir
34 Media Sihir : Tarian di atas salju
35 Pembasmian Monster : Kembalinya Regu Pembasmian ke Duchy Winslow
36 Pesta Kemenangan : Serangan Kengerian
37 Tekad Ashborn
38 Pembekuan Waktu : Harga untuk Eldoria
39 Harga dari Loyalitas
40 Hati lembut seorang pahlawan perang
41 Halloooo haaiii...
42 Ashborn : Kehangatan keluarga
43 Pesta Kemenangan
44 Kehangatan dalam kepedihan
45 Hati di persimpangan
46 Melodi kesetiaan, dalam pelukan ketidakpastian
47 Bayangan Kesendirian: Perjuangan dan Ambisi
48 Menggugat identitas : Jejak Kehangatan dalam Kepahitan
49 Pembekuan waktu tanpa batas, Jiwa Lizra yang hilang.
50 Keyakinan di Tengah Lautan kegelapan Jiwa Yang Bersedih
51 Pertemuan Yang Tak Di Harapkan dan Kekacauan Di Cafe Ladora
52 Gaung Kesetiaan
53 Kesaksian di Balik Bayangan
54 Keinginan Kecil di balik Keserakahan
55 Dua Jiwa Yang Mencintai
56 Kepercayaan Kepada Dewa
57 Cinta Yang Terlalu Dalam : Harga Sebuah Penyesalan.
58 Surat Dari Franz Frozky
59 Kekelaman Duchy Frozky dan Harapan Baru
60 Serangan Mendadak Di Tengah Kota
61 KIta Akan Bersama Melindungi Eldoria
62 Sebagian dari diri ku
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SIAPA AKU?
2
Keluarga Istana
3
Yang Mulia??
4
Ada apa dengan mu, Putra Mahkota?
5
Toko Buku Shamonisa
6
Cafe Ladora dan Diskusi
7
Diskusi dan perjalanan
8
Desa kecil, Kecurigaan Rozen.
9
Pertemuan di Utara
10
Makan Malam dan Anggur
11
Suasana panas dan suasana pertempuran
12
Kesepakatan Diplomatis di setujui
13
Lona, si Elang Ashborn
14
Kegelisahan
15
Putri Gabriella Light
16
Menikmati Teh di gedung Utama
17
Monfort dan Ashborn
18
pembicaraan dengan Christopher Monfort
19
Acara makan malam bersama
20
Rencana dan persiapan pembasmian monster
21
Pembasmian di daerah utara
22
Spesimen Monster Jenis Baru
23
Percakapan dengan Putri Gabriella
24
Hay pembaca setia “I AM DUCHESS”
25
Lucia dan Gabriella : Penyihir dan Elementalist
26
Unsur Monster Berbeda?
27
Sihir Pembangkit
28
Persiapan Regu Pembasmian
29
Pertempuran Di Tengah Kabut Salju
30
Pertempuran Di Tengah Kabut Salju 2
31
Lingkaran Sihir Kuno
32
Pencarian Media Sihir
33
Media Sihir
34
Media Sihir : Tarian di atas salju
35
Pembasmian Monster : Kembalinya Regu Pembasmian ke Duchy Winslow
36
Pesta Kemenangan : Serangan Kengerian
37
Tekad Ashborn
38
Pembekuan Waktu : Harga untuk Eldoria
39
Harga dari Loyalitas
40
Hati lembut seorang pahlawan perang
41
Halloooo haaiii...
42
Ashborn : Kehangatan keluarga
43
Pesta Kemenangan
44
Kehangatan dalam kepedihan
45
Hati di persimpangan
46
Melodi kesetiaan, dalam pelukan ketidakpastian
47
Bayangan Kesendirian: Perjuangan dan Ambisi
48
Menggugat identitas : Jejak Kehangatan dalam Kepahitan
49
Pembekuan waktu tanpa batas, Jiwa Lizra yang hilang.
50
Keyakinan di Tengah Lautan kegelapan Jiwa Yang Bersedih
51
Pertemuan Yang Tak Di Harapkan dan Kekacauan Di Cafe Ladora
52
Gaung Kesetiaan
53
Kesaksian di Balik Bayangan
54
Keinginan Kecil di balik Keserakahan
55
Dua Jiwa Yang Mencintai
56
Kepercayaan Kepada Dewa
57
Cinta Yang Terlalu Dalam : Harga Sebuah Penyesalan.
58
Surat Dari Franz Frozky
59
Kekelaman Duchy Frozky dan Harapan Baru
60
Serangan Mendadak Di Tengah Kota
61
KIta Akan Bersama Melindungi Eldoria
62
Sebagian dari diri ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!