Setelah Christ meninggalkan kamar Lizra, Lizra merebahkan diri di sofa dalam kamarnya, merasa lelah setelah sehari yang sibuk. Dalam keheningan kamar, dia segera terlelap dalam tidurnya yang dalam. Beberapa jam berlalu, Ezra masuk ke kamar Lizra. Langkahnya yang lembut menggetarkan hening ruangan, dan Lizra terbangun dengan perlahan. Dia membuka matanya dengan perlahan.
"Ezra," panggil Lizra dengan suara lembut. "Ada Apa?"
Ezra menyampaikan informasi kepada Lizra bahwa Putri Gabriella telah tiba, dan Putra Mahkota sendiri yang menyambut kedatangannya.
“Yang mulia putra mahkota secara pribadi menyambut Putri Gabriella dan beberapa pasukan khusus putra mahkota, mereka ada 10 orang”
“Lalu?” tanya Lizra masih sedikit mengantuh. Dia menguap, masih terbaring dengan malas di sofa, “Bagaimana dengan Menara sihir, Duke Ravencroft?”
"Tidak ada tanggapan dari Duke Ravencroft," ucap Ezra dengan nada prihatin.
"Ezra, kirim kan pesan kepada Eddy Jones. Sampaikan kepadanya untuk menemui Lucia Wing di Menara sihir dan memintanya untuk datang ke Duchy Winslow secepatnya," ucap Lizra dengan serius.
Lucia Wing adalah seorang penyihir yang sangat kompeten dan dihormati di Menara Sihir. Dia juga merupakan salah satu ksatria bayangan yang setia melayani Lizra. Dengan keahlian sihirnya yang tinggi dan dedikasinya yang kuat terhadap tugasnya, Lucia merupakan aset berharga bagi Lizra dalam menyelesaikan setiap misi nya. Sebagai seorang penyihir, Lucia memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai macam sihir dan mantra, serta keahlian dalam menghadapi ancaman magis yang mungkin muncul. Keterampilan dan pengalaman serta kesetiaan yang dimilikinya membuatnya menjadi sosok yang diandalkan dalam melaksanakan kepentingan Lizra.
Ezra mengangguk, menunjukkan pemahamannya. "Saya akan segera mengirimkan pesan tersebut, Nona. Eddy Jones pasti akan melakukan yang terbaik untuk menyampaikan pesan Anda kepada Nona Lucia."
***
Makan malam bersama di Duchy Winslow menjadi momen penting di mana para pemimpin dan tokoh terkemuka berkumpul untuk berdiskusi dan merencanakan strategi bersama. Dengan kehadiran Putra Mahkota Rozen, Putri Gabriella, Duke Winslow, Lizra Ashborn, Edwin, Sonia, Marquess Monfort, dan Ethan, meja makan dipenuhi dengan aura kebangsawanan dan kekuasaan. Para tamu duduk di sekitar meja makan yang indah di ruang makan utama Duchy Winslow. Cahaya lilin yang lembut memancar, menciptakan suasana yang hangat dan ramah di sekitar ruangan. Makan malam dimulai dengan suguhan hidangan lezat dari dapur istana, disajikan dengan penuh keahlian oleh pelayan yang cekatan.
Duke Winslow, dengan sikap yang penuh hormat dan penuh perhatian, menyatakan rasa terima kasih dan kehormatannya atas kedatangan Putri Gabriella ke Duchy Winslow.
"Dengan rendah hati saya menyambut kedatangan yang mulia Putri Gabriella ke Duchy Winslow. Kehadiran Anda sangat berarti bagi kami dalam upaya kami untuk melindungi wilayah ini dari ancaman monster yang semakin membesar," ujar Duke Winslow dengan tulus.
Dia melanjutkan, "Saya dengan tulus menyatakan bahwa Duchy Winslow siap memimpin dan memfasilitasi dalam misi pembasmian monster. Kami bersedia memberikan dukungan penuh kami dalam upaya ini dan akan bekerja keras bersama-sama dengan Anda semua untuk mencapai tujuan kita." Para tamu lainnya mengangguk setuju, menunjukkan dukungan mereka terhadap pernyataan Duke Winslow. Suasana ruangan penuh dengan semangat persatuan dan kesatuan, sementara tekad mereka untuk melawan ancaman monster semakin kuat.
Dengan senyum ramah dan sikap yang penuh sopan, Duke Winslow mengangkat gelasnya sebagai tanda permulaan makan malam. Suaranya yang tegas dan penuh kehangatan memenuhi ruangan.
"Saudara - saudaraku, terima kasih telah bergabung dengan kami malam ini. Saya dengan rendah hati mempersilakan Anda untuk menyantap hidangan makan malam ini," ucap Duke Winslow dengan suara yang penuh kehormatan.
Para tamu menjawab dengan senyum dan tepukan tangan, mengapresiasi sambutan hangat dari Duke Winslow. Para tamu mulai menyantap hidangan dengan antusias. Suara perbincangan yang riang mulai terdengar di seluruh ruangan, menciptakan atmosfer yang ramai dan meriah. Mereka saling bertukar cerita tentang pengalaman mereka, tertawa dan menikmati momen yang berharga bersama-sama.
Putri Gabriella tampak menikmati setiap suapan dengan penuh kesenangan, sementara Lizra dan Rozen berbagi senyum yang penuh kebanggaan menikmati hidangan dengan selera yang tinggi, sesekali memberi pujian kepada koki istana atas kelezatan hidangan yang disajikan. Edwin, Sonia, Marquess Monfort, dan Ethan juga turut serta dalam kesenangan makan malam tersebut, menikmati hidangan dengan lahap dan berbagi cerita serta ide-ide mereka satu sama lain. Suasana makan malam dipenuhi dengan kehangatan, kebersamaan, dan kerjasama, menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara para pemimpin dan tokoh terkemuka yang hadir.
Di ruang makan utama Duchy Winslow, suasana yang hangat dan ramah tercipta saat para tamu bersantai setelah makan malam. Mereka duduk di sekitar meja makan yang indah, menikmati segelas anggur yang lezat sambil berbincang-bincang ringan. Duke Winslow duduk di ujung meja dengan sikap yang santai, sementara Rozen duduk di sebelahnya dengan senyum yang cerah. Putri Gabriella duduk di seberang meja, terlihat anggun dengan gelas anggur di tangannya. Percakapan yang berlangsung di antara mereka adalah percakapan yang santai dan menyenangkan. Mereka bertukar cerita tentang pengalaman mereka, tertawa, dan menikmati momen kebersamaan. Edwin dan Sonia, serta Marquess Monfort dan Ethan, juga turut serta dalam percakapan yang riang. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman mereka, menciptakan ikatan yang kuat di antara mereka. Para tamu mulai merasakan efek dari anggur yang mereka minum, suasana semakin hangat dan ceria. Meskipun terlihat sedikit mabuk, mereka tetap menikmati kebersamaan dan acara yang berlangsung.
***
Rozen dan Lizra, merasa bahwa mereka sudah cukup menikmati acara makan malam, sepakat untuk meninggalkan ruang makan dan berjalan-jalan menikmati angin malam di taman Duchy Winslow. Udara malam yang sejuk menyambut mereka dengan kelembutan. Cahaya bulan yang redup memberikan cahaya yang lembut di sepanjang jalan menuju taman, menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan.
Saat berjalan pelan melewati jalan setapak di taman Duchy Winslow, Lizra membuka percakapan dengan Rozen tentang kehadiran Putri Gabriella dalam rencana pembasmian monster yang dianggap cenderung berisiko. Lizra, dengan suara yang serius dan pertimbangan yang matang, mulai membicarakan isu ini.
"Yang mulia, Aku pikir kita perlu membahas lagi tentang kehadiran Putri Gabriella dalam rencana pembasmian monster ini. Aku khawatir risikonya terlalu besar bagi beliau."
Rozen mendengarkan dengan serius, menunjukkan ketertarikannya pada pandangan Lizra. "Aku mengerti kekhawatiranmu, Lizra. Kehadiran Putri Gabriella dalam misi ini memang membawa risiko, terutama mengingat situasi yang tidak pasti di lapangan."
Setelah Rozen mengungkapkan bahwa keputusannya untuk melibatkan Putri Gabriella dalam rencana pembasmian monster dianggap cukup berisiko, Lizra merenung sejenak. Pertanyaan besar mengemuka dalam pikirannya, dan dia merasa perlu untuk mengungkapkan kekhawatirannya kepada Rozen.
"Lalu bagaimana kita akan menangani pertanyaan besar ini?" tanya Lizra, suaranya penuh dengan kekhawatiran. "Kehadiran Putri Gabriella dalam rencana tersebut telah menjadi sorotan bagi banyak orang. Bagaimana jika orang-orang mulai bertanya tentang keputusan kita? Apakah kita memiliki jawaban yang memadai?"
Rozen mengangguk, menunjukkan pemahamannya terhadap keprihatinan Lizra. "Itu benar, Liz. Kita harus siap menghadapi pertanyaan dan kritik yang mungkin timbul."
“Lalu? Apakah Yang mulia berkenan menjawabku sekarang?”
Setelah sejenak merenung, Rozen dan Lizra menghentikan langkah mereka di taman dan duduk di kursi taman yang terbuat dari batu, membiarkan udara malam menyelimuti mereka dengan ketenangan. Rozen menggigit bibirnya sebentar, berfikir keras tentang bagaimana menjawab pertanyaan besar ini.
Akhirnya, dengan tatapan yang tajam dan tegas, Rozen memutuskan untuk berbicara. "Liz, aku percaya bahwa kekuatan Putri Gabriella adalah kunci bagi kita dalam mencari jawaban tentang asal-usul munculnya monster jenis baru ini, serta mengikuti jejak sihir hitam yang telah Duke Winslow dapatkan dalam penyelidikan yang telah mereka lakukan sebelumnya."
Lizra mendengarkan dengan penuh perhatian, matanya penuh dengan penasaran. "Bagaimana begitu?" tanya Lizra, ingin mengetahui lebih lanjut.
Rozen menjelaskan, "Putri Gabriella adalah seorang Elementalis berbakat yang dapat memanipulasi unsur-unsur alam. Dengan kekuatannya, dia dapat membantu kita dalam memahami energi dan kekuatan yang terlibat dalam fenomena ini. Dia bisa menjadi kunci untuk membuka rahasia di balik asal-usul munculnya monster dan sumber kegelapan yang menyelimutinya."
Lizra mengangguk, mulai melihat jalan keluar dari dilema yang mereka hadapi. "Aku mengerti, yang mulia. Kehadiran Putri Gabriella tidak hanya membawa risiko, tetapi juga peluang besar bagi kita untuk memecahkan misteri ini dan melindungi duchy winslow dan wilayah utara dari ancaman yang semakin meningkat."
Rozen tersenyum, merasa lega bahwa dia telah menemukan solusi yang memuaskan. Rozen dan Lizra melanjutkan perjalanan mereka, merasa yakin bahwa kehadiran Putri Gabriella akan menjadi kunci bagi kesuksesan mereka dalam menghadapi ancaman yang mengancam Duchy Winslow.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments