Bab 19 : Kecemburuan Clara

Setiap wanita yang sudah dewasa punya cita-cita ingin memiliki suami setia juga anak-anak sholeh-sholeha. Itu pun ada dalam benak Sassy, begitu memasuki gerbang pernikahan. Namun tidak selamanya keinginan itu, sesuai dengan kehendak Illahi. Ada sutradara yang mengatur, setiap keinginan manusia. Siang berganti malam, begitu pun sebaliknya. Ada suka maupun duka, di setiap sisi kehidupan manusia. Tak jarang sebagian dari kita, menolak takdir yang telah ditetapkan. Begitupun dengan Sassy, yang pada awalnya tidak dapat menerima semuanya. Namun seiring waktu berjalan, ia mampu melepaskan Aidan.

Tetapi di saat hatinya mulai kembali mekar, sang mantan datang dengan sejuta pesonanya. Tak dapat di pungkiri, Aidan pernah jadi bagian dari hidupnya.

Ketika tengah bersiap untuk berangkat kerja, Sassy mendapati Aidan sudah duduk di teras rumahnya. Tamu tak di undang itu, tersenyum cerah ketika ia membuka pintu.

"Pagi, Sassy!" sapa Aidan. "Aku bawakan sarapan, bubur ayam" lanjutnya, memperlihatkan paper bag yang di bawanya.

"Tapi, aku sudah sarapan" balas Sassy acuh.

"Aku udah terlanjur bawa, ayok kita nikmati!" paksa Aidan, sambil membuka Styrofoam.

"Kamu aja makan sendiri, aku mau siap-siap" ucapnya, berbalik memasuki rumah.

Tinggal Aidan duduk sendiri, menikmati sarapan paginya. Tak menghiraukan tuan rumah, yang terganggu dengan kedatangannya.

"Ini enak, lho" tawar Aidan, tanpa rasa bersalah melihat Sassy yang keluar lagi dengan wajah cemberut.

"Kamu berangkat kerja" kata Aidan, melihat kesibukan Sassy yang berjalan mondar-mandir.

"Keliatannya?!" ucap Sassy sarkas. Ia duduk sambil merias wajahnya, tanpa terganggu oleh kehadiran sang mantan.

"Enggak perlu berias juga, kamu udah cantik" Aidan melemparkan candaannya, yang terdengar konyol.

"Basi!"

Terakhir Sassy mengaplikasikan lipstik, berwarna nude di bibir tipisnya. "Selesai!" gumamnya, sambil memasukkan cermin kecil kedalam tasnya.

"Aku antar" Aidan berdiri, ketika melihat Sassy sudah siap berangkat.

"Maaf, aku udah ada yang jemput" tolaknya halus.

"Sassy, kamu belum mengenal laki-laki itu" ucap Aidan tegas. "Bagaimana bisa, kamu dengan mudahnya memilih dia ? Dan menyerahkan hidup mu, di tangan laki-laki asing" tanya Aidan gusar.

"Aku sudah dewasa, Aidan. Dulu aku mencintaimu sepenuh hati, tetapi kandas juga pada akhirnya. Anggaplah kali ini aku berjudi, andai kata menang akan beruntung kalo kalah merugi" tutur Sassy tanpa beban.

"Jadi kamu anggap, pernikahan sebagai permainan!?"

"Ah Aidan, kamu terlampau serius menanggapi pernyataan ku" ucap Sassy tersenyum meremehkan.

"Sassy, aku serius!" Aidan mencekal pergelangan tangan mantannya, yang akan berlalu. Namun dengan sigap, Sassy menepisnya.

"Mas Aidan!" seruan itu datangnya dari depan pagar rumah Sassy. Seorang wanita dewasa berdiri, dengan mata bersinar penuh kemarahan. "Di sini rupanya, kamu. Pantas ranjang ku dingin karena kamu udah keluyuran pagi-pagi sekali." Clara membuka pagar, dan masuk tanpa permisi.

"Jangan ngomong sembarangan, Clara. Kita gak tidur di ranjang yang sama" ucap Aidan marah.

Tetapi Clara tidak menanggapi kemarahan tunangannya, yang terlihat dingin dan menjauh. Ia tanpa ragu memeluk lengan kokohnya, dan bergelayut manja.

"Maaf sayang, aku tau kamu malu dengan kebiasaan ku yang selalu ngomong sembarangan" tutur Clara manis. "Tapi semalam kamu luar biasa, badan ku sampai remuk rasanya."

"Hentikan kalian berdua, kalo mau bermesraan jangan di sini!" muka Sassy terlihat merah menahan malu, mendengar penuturan Clara. Tak seharusnya aktivitas intim mereka di umbar di muka umum.

"Ah maafkan Sassy, kamu lebih tau bukan!? Bagaimana, bergairahnya seorang Aidan?" Clara tersenyum lebar, sambil melirik sekilas dengan ekor matanya kearah Sassy. Puas rasanya, sudah membuat cemburu mantan istri Aidan.

"Itu sudah lama berlalu, aku gak pernah mengingatnya" ujar Sassy. "Aku mau pergi, tolong kalian segera tinggalkan rumah ku."

"Kenapa kamu tidak mengatakan hal sebenarnya pada ku Sassy? Ketika kita bertemu semalam" tanpa menghiraukan perkataan tuan rumah, Clara melontarkan kata-kata yang semalam ia pertanyaankan pada Aidan.

"Apa yang ingin kamu ketahui, mengenai diri ku? Kita gak begitu akrab sebagai teman, hanya bertemu secara kebetulan."

"Bukankah kamu mantannya, Aidan?"

"Iya, aku mengakui pernah menikah dengan tunangan mu. Tapi, cuma sebentar. Rasanya bukan hal yang etis, mengatakan masalah pribadi di pertemuan ke dua kita. Lagipula, ada yang lebih berhak memberitahu mu" jawab Sassy tegas.

"Padahal, aku merasa cocok berteman dengan mu. Aku hanya sedikit kecewa dengan mu, yang gak jujur semalam."

"Haha!" Sassy tertawa tergelak. "Untuk apa?" tanyanya, setelah tawanya reda.

"Ya, setidaknya aku bisa bertanya pada mu tentang Aidan" ucapnya sambil mengangkat bahunya.

"Clara, ayok ku antar kamu pulang" Aidan memotong pembicaraan mereka, ia terlihat tak sabaran dan setengah menyeret tubuh tunangannya menjauhi rumah Sassy.

"Sebentar, Aidan!" pekik Clara marah. "Aku belum selesai, dengan mantan mu" lanjutnya kian beringas.

Tetapi Aidan memaksa dan tetap pada pendiriannya. "Jangan mempermalukan diri mu, Clara!"

"Aku gak malu!" serunya keras, ia melepaskan diri dari cengkraman tangan kuat Aidan. "Aku mempertahankan hak ku, kamu tunangan ku!" tunjuknya tanpa takut. "Kamu dan Sassy berencana kembali rujuk, bukan? Tentunya aku akan menghalangi keinginan kalian berdua."

"Kamu dapat darimana kabar itu?" tanya Aidan gusar.

"Dari gerak-gerik mu, yang mulai menjauhi ku" ujar Clara lirih. Air matanya tanpa dapat di tahan, mengalir di ke dua pipinya yang tirus. Tetapi dengan cepat ia menghapusnya, lalu berlari keluar dari rumah Sassy.

"Maafkan Clara" kata Aidan, sebelum menyusul wanita dewasa itu pergi.

Sassy berdiri termangu melihat drama, yang di mainkan sepasang manusia tak tau malu. Ia shock juga melihat kelakuan Clara, yang dalam pandangan matanya adalah sosok wanita sempurna. Tetapi bila dalam keadaan cemburu, ia bisa berubah menjadi singa betina yang garang. Betapa bodohnya Aidan, yang menyia-nyiakan kebaikan Clara. Walaupun hubungan mereka karena perjodohan, tetapi banyak juga yang berhasil. Kenapa Aidan gak melihat sisi baiknya dari hubungan itu? Ah, masa bodo lah. Terserah mereka yang menjalani.

Dengan langkah ringan, Sassy menghampiri ojol yang sudah menunggu. Ia hanya ingin menjauh dari pasangan itu, dan mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tanpa repot-repot masuk, ke dalam situasi yang rumit. Ia sudah mengalami jatuh bangun dalam pernikahan, dan perpisahan akhirnya yang menjadi pemenangnya.

Ojol berjalan lambat, di keramaian kendaraan yang mulai memadati jalanan ibukota. Matahari sudah tinggi, dan Sassy masih terjebak di jalan. Sudah dapat di pastikan, ia akan terlambat datang ke tempat kerjanya. Sassy berlari ke dalam resto, yang masih tutup. Ia berusaha mengatur pernafasannya, begitu tiba di depan pintu ruangan sang bos. Lalu membuka pintu yang tertutup, tanpa mengetuk pintu.

"Ups, sorry!" dengan cepat Sassy menutupnya kembali. Ia menyaksikan Kinan sekretaris bosnya, sedang memeluk leher Bian dari belakang dan mencium pipinya. 'Mati, aku!'

    ****

Terpopuler

Comments

Putu Suciptawati

Putu Suciptawati

makanya sassy kalo mau masuk ruangan bos ketuk pintu dulu jangan main nyelonong aja😂😂 khan kinan bisa marah dikira kamu sengaja mata2i mereka

2024-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kembali Pulang
2 Bab 2 : Nyaris bertemu
3 Bab 3 : Bertemu Mantan
4 Bab 4 : Duh... Mantan!
5 Bab 5 : Godaan Mantan.
6 Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7 Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8 Bab 8 : Tamu tak di undang
9 Bab 9 : Melabrak mantan
10 Bab 10 : Tawaran Kerja
11 Bab 11 : Hari pertama kerja
12 Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13 Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14 Bab 14 : Mencari kebenaran
15 Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16 Bab 16
17 Bab 17 : Tawaran perjodohan
18 Bab 18 : Kemarahan Aidan
19 Bab 19 : Kecemburuan Clara
20 Bab 20 : Tertangkap basah
21 Bab 21 : Proposal
22 Bab 22 : Gosip panas
23 Bab 23 : Konfrontasi
24 Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25 Bab 25 : Tentang rasa
26 Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27 Bab 27 : Tertekan
28 Bab 28 Ternyata mimpi
29 Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30 Bab 30 : Party
31 Bab 31 : Ambyar
32 Bab 32 : Rumit
33 Bab 33 : Salah paham
34 Bab 34 : Berbaikan
35 Bab 35 : Kacau
36 Bab 36 :
37 Bab 37 : Video viral
38 Bab 38 : Sah
39 Bab 39 : Trouble maker
40 Bab 40 : Unboxing
41 Bab 41 : Kena batunya
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Announcement!!
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Announcement
83 Announcement!
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1: Kembali Pulang
2
Bab 2 : Nyaris bertemu
3
Bab 3 : Bertemu Mantan
4
Bab 4 : Duh... Mantan!
5
Bab 5 : Godaan Mantan.
6
Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7
Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8
Bab 8 : Tamu tak di undang
9
Bab 9 : Melabrak mantan
10
Bab 10 : Tawaran Kerja
11
Bab 11 : Hari pertama kerja
12
Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13
Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14
Bab 14 : Mencari kebenaran
15
Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16
Bab 16
17
Bab 17 : Tawaran perjodohan
18
Bab 18 : Kemarahan Aidan
19
Bab 19 : Kecemburuan Clara
20
Bab 20 : Tertangkap basah
21
Bab 21 : Proposal
22
Bab 22 : Gosip panas
23
Bab 23 : Konfrontasi
24
Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25
Bab 25 : Tentang rasa
26
Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27
Bab 27 : Tertekan
28
Bab 28 Ternyata mimpi
29
Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30
Bab 30 : Party
31
Bab 31 : Ambyar
32
Bab 32 : Rumit
33
Bab 33 : Salah paham
34
Bab 34 : Berbaikan
35
Bab 35 : Kacau
36
Bab 36 :
37
Bab 37 : Video viral
38
Bab 38 : Sah
39
Bab 39 : Trouble maker
40
Bab 40 : Unboxing
41
Bab 41 : Kena batunya
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Announcement!!
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Announcement
83
Announcement!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!