Bab 18 : Kemarahan Aidan

Sore harinya sepulang dari rumah orang tuanya, Sassy mendapat kejutan dari sang mantan. Setelah turun dari boncengan motor besar Rian, dan melambaikan tangan tanda perpisahan. Sassy melihat Aidan sedang berdiri di balik pintu gerbang rumahnya. Begitu suara motor Rian menghilang, Aidan segera berlari menyeberangi jalan.

Sudah dapat di pastikan laki-laki itu, ingin bertanya mengenai Bian. Karena Sassy mengenali sorot mata penuh permusuhan terhadap Bian, semalam dari Aidan. Walaupun diam tapi dari gesture tubuhnya, seperti tidak suka melihat perlakuan manis Bian pada Sassy.

Melihat kedatangan Aidan, buru-buru Sassy membuka pagar rumah. Dan membiarkan mantannya mengikutinya, sampai teras. Lalu ia berbalik, menanyakan keperluan Aidan.

"Maaf, ada apa ya?" tanyanya ketus, sambil melipat kedua tangannya.

"Apa benar? Laki-laki semalam, itu kekasih mu" tanya Aidan, malah balik bertanya.

"Sejak kapan? Anda jadi kepo seperti ini" tanya Sassy cuek, tanpa mau repot-repot menjawab.

"Boleh aku duduk, sebentar di sini?" tanpa canggung Aidan lantas menaruh bokongnya, di kursi rotan yang ada di teras.

"Silahkan, tapi jangan lama-lama. Saya capek, dan butuh istirahat." Sassy terpaksa mengikuti tamunya duduk, saling berhadapan.

"Lima menit aja, oke!" tawar Aidan.

"Hmm!" jawabannya pendek.

"Aku ingin bertanya pada mu, tapi bersifat pribadi" ucap Aidan, mengawali kalimatnya. "Apakah kamu, benar-benar sudah melupakan kebersamaan kita?" tanyanya, dengan mata menatap lekat Sassy.

"Aku harus bisa, karena kamu juga udah move on. Kisah cinta kita telah di putuskan, palu pengadilan lima tahun lalu."

"Tapi waktu itu, aku terbawa emosi. Dan kini, aku menyesalinya" ucap Aidan, terpekur menatap lantai. Bahunya, yang bidang tertunduk lemah. Tapi sekali lagi, Sassy harus kuat mendapatkan gempuran dari sang mantan. Karena baginya, penyesalan Aidan sudah basi. Andai terjadi peristiwa seperti dulu, bukan tak mungkin ia akan lebih hancur lagi.

"Semuanya udah terlambat, Aidan. Kenapa, hanya kamu yang boleh bahagia? Sedangkan aku harus terus menderita, sungguh gak adil buat ku."

"Kalo aku memutuskan pertunangan ku dengan Clara, bagaimana?"

"Jangan gila, Aidan!" teriak Sassy habis kesabaran.

"Aku sungguh-sungguh, Sassy. Pertunangan ku dengan Clara, hanya karena paksaan Mami."

"Tapi kamu laki-laki dewasa, Aidan. Mana bisa di paksa? Jangan cari-cari alasan, yang membuat ku membenci mu. Clara wanita yang menyenangkan, serta sempurna. Cocok dengan keluarga kamu, yang memiliki standar tinggi mengenai calon menantunya."

"Aku gak mencintainya...!"

"Bullshit! Kalo gak cinta, kamu gak mungkin mau menerima pertunangan itu" potong Sassy cepat. "Semalam pun, kamu gak berani mengatakan siapa aku pada Clara? Itu membuktikan, bahwa kamu menyayanginya dan gak mau menyakitinya."

"Aku akan mengatakan pada Clara, di waktu yang tepat."

"Ah, sudahlah Aidan. Kita memang, gak ditakdirkan berjodoh."

"Siapa bilang?"

"Itu, memang kenyataannya."

"Apakah kamu mencintai, laki-laki yang menjadi bos mu?" tanya Aidan mengalihkan percakapan.

"Kita lihat nanti! Bian gak jelek juga, tampan pula. Dan nilai plusnya, ia seorang pebisnis muda yang sukses" ucap Sassy bangga.

"Ternyata kamu banyak berubah, Sassy" kata Aidan dengan wajah kecewa. "Dulu, kamu gak seperti itu. Menyesal aku gak mendengarkan ucapan Mami, kalo kamu cuma mengejar harta ku saja" lanjutnya emosi. Kemarahan tergambar jelas, di wajah bersih Aidan.

"Terserah!" seru Sassy kesal. "Waktu lima menit mu sudah habis, jadi silahkan keluar."

"Kamu tega mengusir ku, Sassy!?"

"Siapa, yang minta waktu lima menit? Kamu bukan!? Jangan jadi lelaki, yang suka mengingkari janji."

"Baiklah, kali ini aku mengalah. Tapi jangan salahkan, bila aku pun akan mengejar mu kembali" dengan langkah lebar, Aidan meninggalkan rumah sang mantan.

"In your dream!"

Sungguh tak tau malu, sikap yang di tunjukkan Aidan. Ia mengejar Sassy, di saat wanita itu sudah mulai berusaha melupakan traumanya. Aidan tidak meraba hati Clara, pastinya akan terluka bila mengetahui kelakuan tunangannya.

     ****

Aidan sedang berdiri di balkon kamarnya, sambil merokok. Ia hanya mengenakan bathrope, untuk menutupi tubuhnya. Ia cukup frustrasi, ketika tau Sassy sudah memiliki kekasih. Kesempatannya untuk kembali, hanya tinggal angan belaka. Perempuan yang pernah mengisi hatinya, perlahan mulai menjauh. Semua itu bukan salah Sassy, ia yang telah melepaskannya.

Andai Sassy tau, betapa menderitanya dirinya? Ia hanya ingin membuat orangtuanya bahagia, dengan menerima Clara di hidupnya. Selama ini, ia memainkan peran sebagai kekasih yang baik. Semata-mata demi baktinya pada wanita yang melahirkannya, dan membesarkannya. Walaupun hatinya menjerit, merindukan Sassy yang telah ia campakkan.

Aidan memandang kepulan asap rokok, yang membentuk lingkaran-lingkaran kecil. Kepulan asap itu, lalu hilang di terpa angin.

Dari atas balkon, Aidan melihat mobil yang ia kenali sebagai milik Clara memasuki halaman rumahnya.

'Mau apalagi, dia datang ke rumah' gumam Aidan, sembari berbalik memasuki kamarnya.

Segera ia mengenakan celana pendek, dan kaos polo. Penampilannya terlihat segar, setelah tadi membasuh tubuhnya. Aidan menuruni tangga dengan pelan, ia hanya ingin sendiri malam ini. Tetapi keinginannya itu, harus ia kesampingkan. Tunangannya harus di prioritaskan, jangan sampai sang Mami murka bila mengetahui ia mengabaikan.

Bel berbunyi nyaring, ia segera membuka pintu. Dengan wajah berseri, Aidan menyambut pelukan hangat Clara.

"Honey, aku kangen" rajuk Clara manja. Ia memeluk tubuh besar itu erat, lengannya melingkar di leher kekasihnya. Sepersekian detik kemudian, wanita dewasa itu mengecup mesra pipi Aidan. Wangi after shapenya memasuki indera penciumannya, menimbulkan rasa ingin memilikinya.

Aidan perlahan melepaskan pelukan Clara, lalu mengajaknya duduk di ruang tamu.

"Ada apa? Malam-malam begini, datang ke rumah" tanya Aidan lembut.

"Aku hanya ingin menanyakan, satu hal pada mu" ucap Clara, bergelayut manja di lengan kokoh Aidan.

"Apa itu?"

"Tapi Mas harus janji, jangan marah dengan pertanyaan ku ini."

"Tergantung, apa yang ingin kamu ketahui?!"

"Soal, mantan mu" ucap Clara lirih. Ia takut Aidan tidak suka, dengan wanita yang selalu ingin campur urusannya.

"Kenapa, dengan mantan ku?"

"Perempuan itu, Sassy bukan!?"

Aidan menghela nafas lemah, ia tau pada satu waktu Clara akan menanyakannya. "Iya."

"Darimana, kamu tau?" tanya Aidan.

"Mami yang kasih tau, ia bilang mantan mu hadir di pesta kemarin malam."

"Setelah tau, apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku akan meminta Sassy, untuk menjauhi mu" ucap Clara tegas.

"Jangan menyalahkan Sassy, akulah yang selalu mengganggunya."

"Mas, masih mencintai dia?"

"Iya, dan sampai detik ini."

Ada sesuatu yang mencubit hati Clara, mendengar pengakuan Aidan. Ia yang mati-matian mencintai Aidan harus kalah, dengan mantan istri kekasihnya.

"Itu bukan cinta, tetapi rasa bersalah Mas pada Sassy."

"Aku, lebih tau hati ku!"

'Deg!' hati Clara seperti di remas-remas, sakit sekali.

    ****

Terpopuler

Comments

👏Zhenonk🏚️²²¹º

👏Zhenonk🏚️²²¹º

helleeehhh Aidan.. terpaksa menerima.. tapi kok ga nolak di cium2 n di peluk2😏😒

2024-07-12

0

Putu Suciptawati

Putu Suciptawati

aidan kalo kamu tahu hatimu mengapa dulu kamu gampanh sekali diprovokasi mami dan keluargamu? jadi laki2 iyu hrs gentle

2024-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kembali Pulang
2 Bab 2 : Nyaris bertemu
3 Bab 3 : Bertemu Mantan
4 Bab 4 : Duh... Mantan!
5 Bab 5 : Godaan Mantan.
6 Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7 Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8 Bab 8 : Tamu tak di undang
9 Bab 9 : Melabrak mantan
10 Bab 10 : Tawaran Kerja
11 Bab 11 : Hari pertama kerja
12 Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13 Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14 Bab 14 : Mencari kebenaran
15 Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16 Bab 16
17 Bab 17 : Tawaran perjodohan
18 Bab 18 : Kemarahan Aidan
19 Bab 19 : Kecemburuan Clara
20 Bab 20 : Tertangkap basah
21 Bab 21 : Proposal
22 Bab 22 : Gosip panas
23 Bab 23 : Konfrontasi
24 Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25 Bab 25 : Tentang rasa
26 Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27 Bab 27 : Tertekan
28 Bab 28 Ternyata mimpi
29 Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30 Bab 30 : Party
31 Bab 31 : Ambyar
32 Bab 32 : Rumit
33 Bab 33 : Salah paham
34 Bab 34 : Berbaikan
35 Bab 35 : Kacau
36 Bab 36 :
37 Bab 37 : Video viral
38 Bab 38 : Sah
39 Bab 39 : Trouble maker
40 Bab 40 : Unboxing
41 Bab 41 : Kena batunya
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Announcement!!
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Announcement
83 Announcement!
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1: Kembali Pulang
2
Bab 2 : Nyaris bertemu
3
Bab 3 : Bertemu Mantan
4
Bab 4 : Duh... Mantan!
5
Bab 5 : Godaan Mantan.
6
Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7
Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8
Bab 8 : Tamu tak di undang
9
Bab 9 : Melabrak mantan
10
Bab 10 : Tawaran Kerja
11
Bab 11 : Hari pertama kerja
12
Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13
Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14
Bab 14 : Mencari kebenaran
15
Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16
Bab 16
17
Bab 17 : Tawaran perjodohan
18
Bab 18 : Kemarahan Aidan
19
Bab 19 : Kecemburuan Clara
20
Bab 20 : Tertangkap basah
21
Bab 21 : Proposal
22
Bab 22 : Gosip panas
23
Bab 23 : Konfrontasi
24
Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25
Bab 25 : Tentang rasa
26
Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27
Bab 27 : Tertekan
28
Bab 28 Ternyata mimpi
29
Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30
Bab 30 : Party
31
Bab 31 : Ambyar
32
Bab 32 : Rumit
33
Bab 33 : Salah paham
34
Bab 34 : Berbaikan
35
Bab 35 : Kacau
36
Bab 36 :
37
Bab 37 : Video viral
38
Bab 38 : Sah
39
Bab 39 : Trouble maker
40
Bab 40 : Unboxing
41
Bab 41 : Kena batunya
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Announcement!!
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Announcement
83
Announcement!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!