Bab 16

Sassy memutuskan untuk ke kamar kecil terlebih dahulu, ia ingin menenangkan deburan hatinya yang bergemuruh. Pertemuan tidak terduga yang terjadi dengan Nyonya Rianty, membuatnya harus kembali mengingat masa lalu. Ia terduduk di atas toilet, dengan kaki gemetar. Inilah yang harus di hadapinya, bertemu dengan orang-orang yang pernah berseteru dan menyakiti perasaannya. 'Ah, dunia memang sempit sekali' keluh Sassy, sambil memejamkan matanya.

Setelah dirasanya cukup kuat dan langkah kakinya tidak goyah, ia memutuskan kembali ke acara pesta. Dari kejauhan, terlihat Bian masih bercengkrama dengan koleganya. Dengan satu tangan memegang minuman dan tangan yang lainnya dalam saku celana bahannya, sang bos tampak berwibawa. Ia memuji bosnya, yang tampan dengan sejuta pesona. Tak jarang banyak mata wanita memandang memuja, tapi Bian acuh saja. Terbuat dari apa sih? hati Pak bos.

Sambil mengambil minuman dari pelayan yang melintas, Sassy bergerak menghampiri Bian. Saat itu juga bosnya bertatapan dengannya, dan melambaikan tangan.

"Oh ya Ibra, kenalkan asisten ku Sassy" ucap Bian, begitu ia sudah berhadapan dengan bos dan temannya.

Laki-laki yang dipanggil Ibra, langsung tersenyum dengan ramahnya. Lalu mengulurkan tangannya,dan di sambut Sassy dengan sopan.

"Ibrahim" katanya, dengan genggaman tangan hangat. "Senang berkenalan dengan anda."

"Saya Sassy" balasnya.

"Ibra ini, teman kuliah ku dulu" tanpa di minta Bian menerangkan.

Sassy hanya ber-oh saja, sebagai jawaban. Ia berdiri diantara ke duanya, dengan wajah terlihat jemu. Tak begitu memahami tentang pembicaraan mereka, karena yang ada dalam benaknya saat ini adalah kasur empuknya. Bisa di bayangkan betapa menderitanya Sassy, sudah bekerja selama enam hari di tambah dengan acara tambahan. Selain ingin memejamkan matanya, dan menikmati tidur tanpa terganggu oleh siapapun.

Seakan dapat membaca pikiran asistennya, Bian mengakhiri pembicaraannya dan berjanji untuk bertemu kembali di lain kesempatan. Ia menarik pergelangan tangan Sassy, lalu menaruh gelasnya di meja terdekat.

"Ayok, kita pulang" ucap Bian, masih memegang tangan asistennya.

Sassy rasanya bisa bernafas lega, bosnya ternyata lelaki penuh pengertian. Kakinya sakit, karena tidak terbiasa memakai sepatu dengan heels tinggi. Ia lebih senang menggunakan sepatu sneaker untuk segala jenis kegiatannya, termasuk pergi ke kantor. Selain pekerjaannya menuntutnya untuk bertindak cekatan, ia pun lebih banyak bekerja di lapangan mengawal sang bos.

Dari dulu Sassy memang berpenampilan sedikit tomboi, jarang memakai gaun ataupun merias diri. Sempat berubah ketika telah menikah dengan Aidan, namun kini kembali ke penampilan awal. Ia lebih nyaman seperti apa adanya, tanpa perlu repot-repot menjadi orang lain.

Sassy berhenti berjalan ketika sampai di lobi, ia lalu duduk di sofa yang ada di ruangan resepsionis.

"Kenapa?" tanya Bian, ketika merasakan tangannya di tarik ke arah sofa.

"Duduk dulu, aku mau periksa kaki ku. Kayaknya, lecet deh" jawab Sassy, sembari membuka heels tujuh sentinya. " Tuh kan, bengkak!"lanjutnya, memperlihatkan tumitnya yang memerah.

"Harus dibiasakan pake heels, supaya gak kaget kakinya" ucap Bian asal.

"Ah, si bos ada-ada aja! Apa hubungannya lecet, dengan kebiasaan pake heels?" tanya Sassy merengut.

"Ya udah, kamu diem di sini. Saya mau ambil mobil dulu, jangan kemana-mana."

"Aduh bos, saya gak akan hilang kali."

"Siapa tau, badan mu kan kecil!?"

Tanpa menunggu jawaban dari Sassy, sang bos melangkah cepat kearah petugas palet. Ia menyerahkan kunci kontak mobilnya, lalu menghampiri asistennya.

"Yuk, mobilnya udah siap!"

Dengan tertatih-tatih, Sassy melangkahkan kakinya. Sambil memegangi tangan Bian, ia berjalan berdampingan. Namun sebelum memasuki mobil, suara seorang wanita memasuki gendang telinganya. Terlihat Clara tersenyum manis, berjalan bersama tunangannya. wajah Aidan tampak terkesiap, melihat Sassy bersama seorang pria.

"Sassy! Aku tunggu kamu di salon ku, malah gak datang-datang" rajuk Clara, ketika mereka telah berhadapan.

"Maaf Clara, aku sekarang bekerja. Jadi, kamu tau lah..." Sassy mengangkat pundaknya, seolah pasrah.

"Tapi lain kali, harus datang lho. Aku punya berita gembira buat mu..."

"Apa itu?" tanya Sassy penasaran.

"Aku akan segera menikah!" ucap Clara, dengan mata berbinar-binar. "Kenalin, ini calon suami ku" lanjutnya, menarik tangan pria di belakangnya agar berdiri sejajar dengannya. "Aidan, teman ku Sassy yang sering ku ceritakan."

"Hai!" sapa Aidan pendek. Ia berusaha tampil sewajarnya, di depan Sassy. Untuk menghilangkan kegugupannya, Aidan memasukkan ke dua tangannya ke dalam saku celananya.

"Hai juga" balas perempuan muda itu, mengikuti sikap Aidan yang pura-pura tidak mengenalnya. "Selamat ya, Clara. Jangan lupa surat undangannya" ucap Sassy manis.

"Malah aku ingin kamu jadi bridesmaids ku, dan kekasih mu juga. Iya kan, sayang" ujar Clara, menatap tunangannya meminta persetujuan.

"Jangan merepotkan teman mu, Clara. Barangkali dia sibuk? dan gak ada waktu buat hadir." acuh sekali kalimat yang keluar dari belahan bibir Aidan.

"Pak Bian ini, bos saya" terang Sassy, merasa tak enak hati. Ketika Clara menyebut bosnya sebagai kekasih.

"Iya, sekarang belum. Saya sedang berusaha meluluhkan hatinya" timpal Bian, merangkul pundak Sassy.

"Aduh... romantisnya, jadi inget waktu kamu ngelamar aku" Clara menatap Aidan, dengan segenap cintanya. Sedangkan yang di tatapnya, terlihat salah tingkah.

Sassy membuang muka, menghindari kontak mata dengan Aidan. Ia segera melepaskan tangan yang bertengger di pundaknya, tanpa membuat sang empunya tersinggung.

"Clara, aku duluan ya" pamit Sassy, setelah berbasa-basi sejenak.

Mereka saling melambaikan tangan, Sassy berjalan bersama Bian.

"Laki-laki itu, mantan suami mu bukan?!" tanya Bian berbisik. Ia memakai sabuk pengamannya, dan menatap Sassy sekilas.

"Hmm, kamu tau dari mana?" tanyanya penasaran

"Umn, Rian pernah cerita tentang kamu."

"Oo ya, seberapa banyak?"

"Lumayan banyak, sampai aku ingin nonjok muka mantan mu" Bian berkata dengan geram.

"Kok, kamu yang ngegas sih?"

"Karena aku tau, bagaimana rasanya di posisi kamu?"

"Emangnya, kamu pernah ngalamin" cibir Sassy.

"Bukan aku, tapi adik Bunda pernah mengalaminya." ucap Bian dengan wajah berubah sendu. "Ia bercerita banyak tentang kehidupan pernikahannya yang tidak bahagia, karena suaminya selalu menuruti kehendak orangtuanya."

"Oh, gitu ya!"

"Ya! Aku selalu berharap bertemu dengan mantan mu, setelah mendengar penuturan Rian. Mantan mu itu, laki-laki pengecut yang berlindung di ketiak ibunya."

Benar apa yang di katakan Bian, kekuatan ibunya mempengaruhi segenap pikiran Aidan. Ia terlalu takut menenteng Nyonya Rianty, walau tau perbuatan ibunya salah. Tapi kini Sassy bersyukur, sudah lepas dari keluarga toxic itu. Hanya tinggal bertemu dengan Cindy, sepupu Aidan yang membuatnya harus menerima kenyataan pahit. Di talak sang suami, tanpa bisa membela diri.

'Sungguh miris, bukan?' batin Sassy kelu.

      ****

Terpopuler

Comments

Putu Suciptawati

Putu Suciptawati

has trus bian tempel trus sassy, jangan bikin kendor😂😂

2024-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kembali Pulang
2 Bab 2 : Nyaris bertemu
3 Bab 3 : Bertemu Mantan
4 Bab 4 : Duh... Mantan!
5 Bab 5 : Godaan Mantan.
6 Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7 Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8 Bab 8 : Tamu tak di undang
9 Bab 9 : Melabrak mantan
10 Bab 10 : Tawaran Kerja
11 Bab 11 : Hari pertama kerja
12 Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13 Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14 Bab 14 : Mencari kebenaran
15 Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16 Bab 16
17 Bab 17 : Tawaran perjodohan
18 Bab 18 : Kemarahan Aidan
19 Bab 19 : Kecemburuan Clara
20 Bab 20 : Tertangkap basah
21 Bab 21 : Proposal
22 Bab 22 : Gosip panas
23 Bab 23 : Konfrontasi
24 Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25 Bab 25 : Tentang rasa
26 Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27 Bab 27 : Tertekan
28 Bab 28 Ternyata mimpi
29 Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30 Bab 30 : Party
31 Bab 31 : Ambyar
32 Bab 32 : Rumit
33 Bab 33 : Salah paham
34 Bab 34 : Berbaikan
35 Bab 35 : Kacau
36 Bab 36 :
37 Bab 37 : Video viral
38 Bab 38 : Sah
39 Bab 39 : Trouble maker
40 Bab 40 : Unboxing
41 Bab 41 : Kena batunya
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Announcement!!
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Announcement
83 Announcement!
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1: Kembali Pulang
2
Bab 2 : Nyaris bertemu
3
Bab 3 : Bertemu Mantan
4
Bab 4 : Duh... Mantan!
5
Bab 5 : Godaan Mantan.
6
Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7
Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8
Bab 8 : Tamu tak di undang
9
Bab 9 : Melabrak mantan
10
Bab 10 : Tawaran Kerja
11
Bab 11 : Hari pertama kerja
12
Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13
Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14
Bab 14 : Mencari kebenaran
15
Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16
Bab 16
17
Bab 17 : Tawaran perjodohan
18
Bab 18 : Kemarahan Aidan
19
Bab 19 : Kecemburuan Clara
20
Bab 20 : Tertangkap basah
21
Bab 21 : Proposal
22
Bab 22 : Gosip panas
23
Bab 23 : Konfrontasi
24
Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25
Bab 25 : Tentang rasa
26
Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27
Bab 27 : Tertekan
28
Bab 28 Ternyata mimpi
29
Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30
Bab 30 : Party
31
Bab 31 : Ambyar
32
Bab 32 : Rumit
33
Bab 33 : Salah paham
34
Bab 34 : Berbaikan
35
Bab 35 : Kacau
36
Bab 36 :
37
Bab 37 : Video viral
38
Bab 38 : Sah
39
Bab 39 : Trouble maker
40
Bab 40 : Unboxing
41
Bab 41 : Kena batunya
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Announcement!!
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Announcement
83
Announcement!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!