Bab 14 : Mencari kebenaran

Aidan tidak pernah menyangka, keluarganya terlibat dalam menghancurkan pernikahannya. Yang ia tau, selama ini keluarganya memang kurang mensupport. Tetapi mereka tidak terang-terangan menolak, bahkan terkesan acuh. Namun ketika mendengar dari mulut Sassy perlakuan keluarganya, yang dengan tega berbuat tidak menyenangkan membuatnya kaget setengah mati.

Kini ia sedang melaju ke tempat kediaman ke dua orang tuanya, untuk menanyakan kebenarannya. Hatinya nelangsa bila mengingat peristiwa itu, ia dengan seenaknya mempermainkan kata cerai keluar dari belahan bibirnya. 'Ah, tololnya aku' batin Aidan, sambil memukul-mukul stir mobilnya. Seharusnya Aidan sebagai suami menjadi pelindung istrinya, tetapi nyatanya ia tak mampu. Pantas saja Rian menghajarnya habis-habisan, karena kelalaiannya. "Ya Allah, aku berdosa besar pada Sassy" gumamnya pilu. Tetapi penyesalannya tidak berarti lagi, yang ada hanya kekecewaan mendalam pada keluarganya. Terutama sang Mami, yang dengan teganya memisahkan mereka berdua.

Tiba di tempat orang tuanya bermukim, Aidan mematikan mesin kendaraannya. Tanpa perlu memasukkan mobilnya ke halaman rumah, ia hanya menepikannya di pinggir jalan. Rumah dalam keadaan sepi, pastinya mereka tengah beristirahat. Ia melangkahkan kakinya, ke arah gerbang yang menjulang tinggi. Lalu, membunyikan bel yang ada di depan gerbang. Agak lama, tidak ada yang datang. 'Kemana Pak Syamsul?' batin Aidan bertanya-tanya. Tetapi kemudian terdengar dari arah dalam, suara langkah kaki di susul dengan terbukanya pintu gerbang.

"Oh Den Aidan, maaf saya dari belakang" ucapnya, berusaha mendorong gerbang.

"Gak usah di buka, Pak. Saya, cuma sebentar" perintah Aidan cepat. "Mami sama Papi ada, Pak."

"Ada Den, silahkan masuk."

"Terimakasih ya, Pak."

Aidan berjalan melewati kebun bunga milik Maminya, ia melihat pintu rumah terbuka lebar.

"Assalamualaikum" Aidan berucap salam, sembari melongokkan kepalanya. Ruang tamu dalam keadaan sepi, mungkin orangtuanya berada di dalam. Sebelum masuk, ia melepaskan sepatunya terlebih dahulu.

"Waalaikum salam!" Nyonya Rianty berseru senang. "Tumben, mau mampir" ucapnya, sumringah. "Kamu sendirian ke sini, dimana Clara?" tanya Nyonya Rianty, ketika tidak mendapati calon menantu kesayangannya.

Aidan mengambil tangan Maminya, untuk di salaminya. "Iya Mi, Clara sibuk. Jadi, gak bisa ke sini. Gimana kabarnya, Mi?"

"Alhamdulillah sehat, duduk Nak!"

"Kemana Papi, kok gak keliatan?"

"Papi mu, baru aja masuk kamar. Sepertinya kecapean, maklum tadi pagi ikutan bapak-bapak jogging keliling kompleks."

"Oo, pantesan gak keliatan. Biasanya kan, selalu bersama" ucap Aidan menggoda

"Ya, biar kami sudah tua tetapi tetap harmonis" kilah Nyonya Rianty senang. "Makan dulu, ya. Mami udah masak banyak, kali aja kamu sama Clara mau berkunjung."

"Aku udah makan di kantor, Mi" tolak Aidan halus. "Sebenarnya, ada yang ingin aku tanyakan sama Mami. Itu pun, seandainya tidak berkeberatan menjawab" lanjutnya serius.

"Kamu mau nanya apa? Kalo Mami tau, pasti di jawab" ucap Nyonya Rianty, sembari mengambil duduk berhadapan dengan putranya.

"Soal kejadian lima tahun lalu, ketika kita memergoki Sassy dengan laki-laki tidak di kenal di kamar Cindy" ucap Aidan hati-hati, ia takut Maminya murka bila mengingat malam itu.

"Untuk apa, kamu tanyakan lagi? Sudah jelas istri mu berselingkuh, dengan temannya Cindy. Apa kamu masih belum percaya? dengan keterangan dari sepupu kamu." kata-kata keras yang keluar dari Maminya, membuat Aidan terkejut. Tidak biasanya m, sang Mami meninggikan suaranya.

"Bukan begitu, Mi. Rasanya gak adil, bila mengingat kejadian itu. Aku menuduh Sassy seenaknya, tanpa mau mendengar keterangan dari yang bersangkutan."

"Istri mu tertangkap basah, bersama lelaki yang bukan mahramnya. Kenapa kamu tanyakan lagi? Peristiwa, yang telah lama berlalu" ucap Nyonya Rianty, dengan kening berkerut. "Atau jangan-jangan, kamu sudah bertemu kembali dengan mantan istri mu" sambungnya dengan tatapan penuh curiga.

"Iya, Mi. Aku sudah bertemu dengan Sassy, dan mendengar pengakuan darinya. Malam itu ia di jebak oleh seseorang, dengan meminum minuman yang telah di beri obat tidur" tutur Aidan. Ia ingin melihat reaksi Maminya, dengan tidak memberitahu siapa pelakunya.

Nyonya Rianty terkesiap mendengar penuturan putranya, ia tidak menyangka perbuatan jahatnya malam itu ketahuan.

"Memangnya, perempuan rendahan itu punya bukti" ujar Nyonya Rianty, meremehkan mantan menantunya.

"Namanya Sassy, Mi. Tolong jangan menghina dia, karena aku pernah merasa bahagia hidup dengannya sebelum prahara itu datang."

"Cukup Aidan, Mami tetap gak suka sama perempuan itu. Lupakan dia, dan menikahlah dengan Clara. Mami udah tua, ingin cepat menimang cucu dari mu."

"Bagaimana, aku bisa menikah lagi? Sedangkan masa lalu ku, belum selesai. Aku ingin membina rumah tangga dengan Clara, tanpa membawa masa lalu ke dalam kehidupan ku yang sekarang" tutur Aidan, penuh kesedihan.

"Kamu pasti bisa, Nak! Percaya sama Mami, Clara dapat memahami mu yang pernah gagal."

"Aku gak yakin, Mi. Hati ku, masih tertambat pada Sassy. Aku takut, membuat Clara gak bahagia."

"Aidan! Dengarkan Mami" Nyonya Rianty, mengguncang-guncang tangan putranya geram. "Kamu akan bahagia, camkan ucapkan Mami !"

Aidan mengusap wajahnya kasar, ia tertunduk lesu di ruang tamu. Sedangkan sang Mami, berusaha mempengaruhi pikiran putranya dengan menggebu-gebu.

Keadaan menjadi hening, ke duanya sama-sama mempertahankan argumennya. Aidan yang Keukeh dengan pendiriannya begitu pun Nyonya Rianty yang tak mau kalah.

      ****

Episodes
1 Bab 1: Kembali Pulang
2 Bab 2 : Nyaris bertemu
3 Bab 3 : Bertemu Mantan
4 Bab 4 : Duh... Mantan!
5 Bab 5 : Godaan Mantan.
6 Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7 Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8 Bab 8 : Tamu tak di undang
9 Bab 9 : Melabrak mantan
10 Bab 10 : Tawaran Kerja
11 Bab 11 : Hari pertama kerja
12 Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13 Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14 Bab 14 : Mencari kebenaran
15 Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16 Bab 16
17 Bab 17 : Tawaran perjodohan
18 Bab 18 : Kemarahan Aidan
19 Bab 19 : Kecemburuan Clara
20 Bab 20 : Tertangkap basah
21 Bab 21 : Proposal
22 Bab 22 : Gosip panas
23 Bab 23 : Konfrontasi
24 Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25 Bab 25 : Tentang rasa
26 Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27 Bab 27 : Tertekan
28 Bab 28 Ternyata mimpi
29 Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30 Bab 30 : Party
31 Bab 31 : Ambyar
32 Bab 32 : Rumit
33 Bab 33 : Salah paham
34 Bab 34 : Berbaikan
35 Bab 35 : Kacau
36 Bab 36 :
37 Bab 37 : Video viral
38 Bab 38 : Sah
39 Bab 39 : Trouble maker
40 Bab 40 : Unboxing
41 Bab 41 : Kena batunya
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Announcement!!
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Announcement
83 Announcement!
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1: Kembali Pulang
2
Bab 2 : Nyaris bertemu
3
Bab 3 : Bertemu Mantan
4
Bab 4 : Duh... Mantan!
5
Bab 5 : Godaan Mantan.
6
Bab 6 : Mantan yang semakin terdepan.
7
Bab 7 : Mantan menyebalkan.
8
Bab 8 : Tamu tak di undang
9
Bab 9 : Melabrak mantan
10
Bab 10 : Tawaran Kerja
11
Bab 11 : Hari pertama kerja
12
Bab 12 : Bos dingin dan Sekretaris resek
13
Bab 13 : Kembalinya sang pengganggu
14
Bab 14 : Mencari kebenaran
15
Bab 15 : Bertemu mantan mertua
16
Bab 16
17
Bab 17 : Tawaran perjodohan
18
Bab 18 : Kemarahan Aidan
19
Bab 19 : Kecemburuan Clara
20
Bab 20 : Tertangkap basah
21
Bab 21 : Proposal
22
Bab 22 : Gosip panas
23
Bab 23 : Konfrontasi
24
Bab 24 : Ujian jelang pernikahan
25
Bab 25 : Tentang rasa
26
Bab 26 : (Masih) Tentang rasa
27
Bab 27 : Tertekan
28
Bab 28 Ternyata mimpi
29
Bab 29 : Persiapan hari bahagia
30
Bab 30 : Party
31
Bab 31 : Ambyar
32
Bab 32 : Rumit
33
Bab 33 : Salah paham
34
Bab 34 : Berbaikan
35
Bab 35 : Kacau
36
Bab 36 :
37
Bab 37 : Video viral
38
Bab 38 : Sah
39
Bab 39 : Trouble maker
40
Bab 40 : Unboxing
41
Bab 41 : Kena batunya
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Announcement!!
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Announcement
83
Announcement!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!