Menikah.

Bab 20. Menikah.

Dengan tumbangnya zombie di area shelter, aku mendapatkan banyak poin pengalaman dan koin emas. Tetapi, koin emas terus berkurang untuk memasok amunisi, dan persediaan kami untuk bertahan hidup.

Oleh karena itu, sebelum kehabisan koin emas karena sangat penting untuk kami bertahan hidup, aku memutuskan untuk berburu zombie di sarangnya.

"Darling, inside that big iron box is there something? I heard the sound of metal objects hitting each other! (Sayang, di dalam kotak besi besar itu apakah ada sesuatu? Aku mendengar suara benda besi saling berbenturan!" Belevia bertanya.

Wajar saja Belevia curiga, sebab kotak besi besar itu adalah akses System Adam untuk menyuplai pasokan amunisi dan persediaan untuk bertahan hidup. Mereka tidak bisa membukanya karena menggunakan sidik jari.

Sebelum memodifikasi Monster Jalanan, terlebih dahulu aku membuat kotak besi besar dengan ukuran tinggi 3 meter, lebar 6 meter, dan panjang 12 meter, dan tebal dinding 6,6 milimeter. Aneh jika ketiga wanita ini tidak bertanya-tanya ada apa di dalam kotak besar itu. Bahan untuk membuatnya membutuhkan besi ulir, besi siku, dan pelat baja untuk menutup sekelilingnya.

Aku pernah bertanya kepada Veronica tentang semua persediaan ini dari mana datangnya. Namun, Veronica tidak menjawabnya atas perintah dari Profesor Felix. Aku akan mengetahuinya jika bertemu dengan beliau.

Ketika aku bertanya ke mana ayahku, sekali lagi Veronica tidak menjawabnya. Aku bisa mengetahuinya setelah menyelesaikan misi utama dan bertemu dengan ayahku.

Ketika aku duduk sambil melamun, kenangan masa lalu kembali muncul, dan tidak menjawab pertanyaan Belevia.

Waktu itu baru saja selesai mandi, dan melihat ponselku berdering. Ketika kulihat, ayah yang menghubungiku. Aku segera mengangkatnya, dan menebak ayah pasti bertanya tentang kegiatanku hari ini.

"Halo Shimo, Ayah ingin bertanya kepadamu. Menurutmu, sistem apa yang cocok untuk digunakan pada tubuh manusia?"

Tebakanku salah. Tumben-tumbennya ayah bertanya tentang hal lain dan aneh menurutku, dan ini di luar perkiraan cuaca.

"Bukannya manusia memiliki sistem imun sendiri. Seharusnya Ayah sudah mengetahuinya!" Aku justru balik bertanya.

"Ayah tahu mengenai itu lebih dari kamu! Yang Ayah maksudkan... Sistem dari luar dibawa masuk ke dalam tubuh manusia... Anggap saja ini chip yang ditanam di dalam otak... Kamu tahukan robot yang sekarang sedang dikembangkan oleh Teknikus dan ilmuwan di dunia saat ini? Ya, seperti itulah yang ayah maksudkan!"

Ayah menjelaskan apa yang sedang diinginkannya dengan jelas. Sebagai profesor dan dosen, penjelasannya ini mudah dipahami. Namun, dasarnya aku yang bodoh, penjelasannya sulit dimengerti, sebab mana mungkin sistem pada robot ditanam di dalam tubuh manusia?

"Begini saja, Ayah baca novel atau film fiksi sistem... Mengenai ini, saya kurang paham!" Langsung saja aku closing dengan jawaban ini.

"Bodoh! Buang-buang waktu saja?! Buat apa memilih jurusan IT?" Ayah jelas sangat marah.

"Ayah, saya ini berada di semester awal. Jelas mata pelajarannya belum sampai ke basis program sistem... Saya masih mempelajari dasarnya!" Aku memberikan penjelasan, tetapi tepatnya sebagai alasan.

Selama di kampus, waktuku hanya untuk mengkoleksi wanita. Mengenai mata pelajaran, untuk sementara waktu hilang ingatan, dan akan ingat jika ada contekan atau teguran dari dosen.

"Ayah sering berkomunikasi dengan rektor di kampusmu, dan Ayah tahu apa yang kamu kerjakan saat di kampus?!"

Seketika aku tidak bisa lagi berkelit. Sial, aku lupa jika ayah kenal dekat dengan rektor di kampusku.

"Fasilitas dari Ayah selama satu bulan untuk sementara waktu tidak bisa kamu gunakan. Ini hukuman! Targetmu, mata pelajaran bidang sistem pengoperasian komputer, militer dan kesehatan harus sudah kamu kuasai. Jika gagal, fasilitas dihentikan selama satu tahun!?"

Tiiiitt...

Ayah langsung memutuskan komunikasi ponsel setelah menghukumku dan memberikan target mata pelajaran. Aku seketika lemas dengan membaringkan tubuh di kasur empuk.

Mataku berkedip-kedip menatap atap plafon kamarku. Yang aku pikirkan, kelangsungan hidup di kampus tidak lagi mewah. Bagaimana wanitaku nantinya jika tidak bisa membuat mereka senang lagi?

"Dosen Amalia, dia satunya orang yang bisa membantuku!" Harapanku kepada salah satu dosen wanita yang kutaklukkan.

"Darling... Hello, we have arrived at the shelter... Don't just daydream! (Sayang... Hallo, kita telah tiba di shelter... Jangan melamun saja!)"

Belevia yang sedang menyadarkan diriku dari lamunan, dengan menepuk-nepuk pipi kanan dan kiriku. Sejenak aku linglung melihat ketiga wanita ini secara bergantian yang berdiri di depanku.

"Sorry, I remembered my family! (Maaf, aku teringat dengan keluarga!)" Alasanku dan segera berdiri melihat ke luar jendela depan.

"What's in that box? (Apa isi di dalam kotak itu?)" Belevia masih mengejar pertanyaan yang sama.

"Actually this is a secret. If I say... It's not that I'm suspicious of you as spies from outside parties, it's just that we're just getting to know each other...! (Sebenarnya ini rahasia. Jika kukatakan... Bukannya aku curiga kepada kalian sebagai mata-mata pihak luar, hanya saja kita baru saling mengenal...!)" Walaupun kesulitan untuk menjelaskan tentang isi di kotak itu, aku harus tegas kepada mereka.

Dimitri sebagai seorang mata-mata unicorn, sudah menjadikanku waspada terhadap siapapun, termasuk ketiga wanita ini. Mereka melihatku dengan kontemplasi, dan tidak tahu apa yang mereka pikirkan.

"Just like this.... If the oath still applies to you, we swear not to betray each other, to look after each other, to be together in joy and sorrow. How? (Begini saja.... Jika sumpah itu masih berlaku pada kalian, kita bersumpah untuk tidak saling mengkhianati, saling menjaga satu sama lain, bersama dalam suka dan duka. Bagaimana?)"

Tiba-tiba Belevia mencium bibirku untuk sejenak. Lalu ia melihatku dan berkata, "for me, vows apply if we are husband and wife. And there are three of us. Is it possible for all of us to be your wives? (Bagi saya, sumpah berlaku jika kita adalah suami-istri. Dan kami bertiga. Apakah mungkin bagi kita semua untuk menjadi istrimu?)"

"I could have made you wives, and dealt with you fairly. The question is, what about you, can you get along and share with each other? (Aku bisa saja menjadikan kalian istri, dan memberlakukan kalian dengan adil. Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan kalian, apakah kalian bisa akur dan saling berbagi satu sama lain?" Aku jelas sanggup menjadikan mereka semua istriku, dan membalikkan pertanyaannya.

"You guys talk about this heart to heart. For now, let's do what we planned! (Kalian bicarakan hal ini dari hati ke hati. Untuk saat ini, mari kita kerjakan apa yang sudah kita rencanakan!" Aku menambahkan sebelum mereka berbicara.

Aku segera keluar dari ruang pengoperasian Monster Jalanan lewat depan. Membuka pintu dan keluar. Tasya menekan tombol anak tangga otomatis agar aku tidak perlu melompat ke bawah. Aku melihat ketiga wanita itu masih di dalam untuk berdiskusi.

Aku melihat sekeliling, di mana banyak lubang-lubang bekas ledakan rudal yang baru dijatuhkan. Bau bangkai manusia menyengat hidung. Buru-buru aku mengaktifkan Robot Raptor agar terlindung dari paparan radioaktivitas, dan juga tidak mencium aroma busuk.

Radioaktivitas menjadi ada di area dalam shelter karena dibawa oleh para zombie yang tewas terpanggang ini; radioaktif itu keluar dari mayat-mayat zombie.

Aku berjalan ke arah helikopter tempur yang belum diperbaiki setelah pertempuran waktu itu. Aku keluarkan perlengkapan untuk membuka penutup mesin helikopter. Di dalamnya ada reaktor nuklir yang kita butuhkan.

Ternyata di dalamnya ada dua reaktor nuklir, ukurannya sebesar mesin diesel truk umum. Tetapi, untuk membongkar mesin helikopter, harus tenaga ahli, yaitu Tasya.

Sebenarnya Veronica bisa membimbing untuk melepaskan reaktor nuklir. Namun, waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama, dan juga penuh resiko. Kesalahan sedikit saja, sudah dipastikan akan terjadi ledakan nuklir. Aku putuskan biar ditangani oleh Tasya saja.

Aku masuk ke kastil yang setengah runtuh untuk mencari sesuatu yang bisa dibawa dan dimanfaatkan. Aku teringat bahwa kita tidak memiliki kasur, pendingin dan berbagai macam kebutuhan yang ada di dalam rumah.

Aku membongkar AC untuk mendinginkan suhu panas di dalam kontainer dan ruang pengoperasian kendali Monster Jalanan. Sebenarnya, memodifikasi Monster Jalanan menurutku kurang maksimal, sebab belum ada interiornya, dan fasilitas pendukung kita hidup nyaman di Monster Jalanan juga belum tersedia.

Setelah satu jam berlalu, ketiga wanita itu datang menghampiriku. Aku menghentikan aktivitas dan menunggu keputusan mereka. Mereka mengambil kursi dan duduk menghadangku yang sedang berdiri.

"Can you promise to be fair to us? (Bisakah Anda berjanji untuk bersikap adil kepada kami?)" Tanya Belevia.

"Yes. Scold me if I'm careless! Would you be my wife? (Iya. Tegur saya jika lalai! Maukah kamu menjadi istriku?)" Jawabku dengan tegas.

Belevia tersenyum sambil berdiri, lalu menjawab tanpa keraguan sedikitpun, "i am willing to be your wife until the end of my life! (Aku bersedia menjadi istrimu sampai akhir hayat!)"

Aku menghampirinya dan memeluknya. Mencium bibirnya dengan penuh perasaan. Kami melakukannya seperti acara nikah di kapel, saksinya adalah Kanya dan Tasya.

Setelah itu, giliran Kanya yang berbicara, "I am twice widowed. There are no advantages that are attractive to men. However, I promise to always be loyal until death only to you! (statusku janda dua kali. Tidak ada kelebihan yang menarik bagi pria. Tetapi, aku berjanji selalu setia sampai mati hanya kepadamu!)"

"Reprimand me if I am negligent as a husband, I will gracefully accept criticism and suggestions, and will not bring up the past. Do you want to be my second wife? (Tegur saya jika lalai sebagai suami, dengan lapang dada saya menerima kritik dan saran, dan tidak akan mengungkit masa lalu. Apakah kamu mau menjadi istri kedua saya?)" Jawabku yang menerima kekurangan Kanya.

"Yes. I want to marry you! (Iya. Aku mau menikah denganmu!)" Jawab Kanya dengan tegas.

Kami saling berpelukan dan berciuman, disaksikan oleh Belevia dan Tasya sebagai saksinya. Kami tidak peduli apakah ikatan cinta ini sah atau tidak. Yang terpenting, kami tulus untuk saling mencintai dan melengkapi.

Kanya menciumiku lebih agresif daripada Belevia, mungkin wanita ini jauh lebih berpengalaman dalam hal ini. Untung saja aku mampu mengendalikan diri. Selanjutnya adalah Tasya.

"My status is the same as sister Kanya, a widow with one child. You probably already know my story. Educate me as a good wife! (Status saya sama dengan saudari Kanya, seorang janda dengan satu anak. Anda mungkin sudah tahu cerita saya. Didik saya sebagai seorang istri yang baik!)"

Muncul rona merah di pipi Tasya saat berbicara. Aku melihatnya yang tampak bahagia dan juga malu karena statusnya. Badan Tasya tidak setinggi Belevia dan Kanya, tubuhnya mungil tapi berisi. Tinggi badannya 165 cm, dan aku suka dengan wanita tipe ini karena mudah untuk digendong. Tetapi, bukan berarti tidak suka dengan wanita postur tubuh tinggi seperti Belevia, 172 cm, dan Kanya setinggi 170 cm.

Untuk masalah dada, Kanya lebih besar dari Tasya dan Belevia, kedua adalah Tasya, dan dada Belevia seukuran telapak tanganku dan pas menurut pandangan mataku.

"Scold me if I am negligent as a husband. Will you be my third wife? (Tegur saya jika lalai sebagai suami. Maukah kamu menjadi istri ketigaku?"

"Yes. I want you forever! (Iya. Saya menginginkan Anda untuk selamanya!)" Jawab tanya dengan air mata bahagia yang mengalir di pipinya.

Kami saling berciuman dengan mesra, dan Belevia serta Kanya sebagai saksinya. Kini, aku sudah menikahi tiga wanita sekaligus. Dan hal ini jauh di luar bayanganku, dan semua ini karena System Adam...

Episodes
1 Nuklir Biokimia.
2 System Adam
3 Proyek WZ
4 Robot Raptor
5 Masih Ada Yang Hidup
6 Tentara Unicorn
7 Bantuan Dari Belevia.
8 Baterai Dicuri.
9 Aku Bukan Manusia
10 Shelter
11 Serangan Tentara Unicorn.
12 Zombie Mutan
13 Level 25, Menu Baru
14 Sarang Laba-laba Zombie.
15 Monster Jalanan.
16 Kembali Ke Gudang.
17 Misi Utama Ditambahkan.
18 Meninggalkan Gudang.
19 Kembali Ke Shelter.
20 Menikah.
21 Bungker.
22 Bursect Monster.
23 Kecerdasan Mutan
24 Panen.
25 Menghancurkan Satu Markas.
26 No Hope.
27 Harapan Dunia.
28 Markas Terakhir.
29 Nemesis Beast.
30 Mahkluk Mutan Lain.
31 Gedung Laboratorium.
32 Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33 Mahkluk Mengerikan.
34 Malam Menegangkan.
35 Kota Yang Hilang.
36 Tentara Unicorn Bergerak.
37 Bos, Kamu Hebat.
38 Nanochip.
39 Zombie Carvenders.
40 Tergigit Zombie Carvenders.
41 Giant Zombie Carvenders.
42 Misi Sukses.
43 Mahkluk Larva Mutan.
44 Terpaksa.
45 Hari Berkabung.
46 Perubahan Tasya.
47 Gua Tambang Emas.
48 Melatih Tim.
49 Robot Raptor Ditingkatkan.
50 Bangkai Pesawat Terbang.
51 Profesor Maksim.
52 Utusan Profesor Felix.
53 Berita Buruk.
54 Markas Pasukan Merah.
55 Transformasi Robot Raptor.
56 Kekacauan di Kota.
57 Melawan Giant Ape Rock.
58 Kota Terbakar.
59 Tentara Unicorn Menyerang.
60 Hidup dan Mati (1).
61 Hidup dan Mati (2).
62 Masih Hidup
63 Chinua Erhi.
64 Undangan Khusus.
65 Jenis Mutan Baru.
66 Dijemput.
67 Alice.
68 Mengendalikan Zombie.
69 Infomasi Penting.
70 Menguasai Bungker Militer (1).
71 Sekar Ayu Felixia.
72 Lantai 5.
73 Ledakan Bom Nuklir.
74 Kedatangan Bala Bantuan.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Nuklir Biokimia.
2
System Adam
3
Proyek WZ
4
Robot Raptor
5
Masih Ada Yang Hidup
6
Tentara Unicorn
7
Bantuan Dari Belevia.
8
Baterai Dicuri.
9
Aku Bukan Manusia
10
Shelter
11
Serangan Tentara Unicorn.
12
Zombie Mutan
13
Level 25, Menu Baru
14
Sarang Laba-laba Zombie.
15
Monster Jalanan.
16
Kembali Ke Gudang.
17
Misi Utama Ditambahkan.
18
Meninggalkan Gudang.
19
Kembali Ke Shelter.
20
Menikah.
21
Bungker.
22
Bursect Monster.
23
Kecerdasan Mutan
24
Panen.
25
Menghancurkan Satu Markas.
26
No Hope.
27
Harapan Dunia.
28
Markas Terakhir.
29
Nemesis Beast.
30
Mahkluk Mutan Lain.
31
Gedung Laboratorium.
32
Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33
Mahkluk Mengerikan.
34
Malam Menegangkan.
35
Kota Yang Hilang.
36
Tentara Unicorn Bergerak.
37
Bos, Kamu Hebat.
38
Nanochip.
39
Zombie Carvenders.
40
Tergigit Zombie Carvenders.
41
Giant Zombie Carvenders.
42
Misi Sukses.
43
Mahkluk Larva Mutan.
44
Terpaksa.
45
Hari Berkabung.
46
Perubahan Tasya.
47
Gua Tambang Emas.
48
Melatih Tim.
49
Robot Raptor Ditingkatkan.
50
Bangkai Pesawat Terbang.
51
Profesor Maksim.
52
Utusan Profesor Felix.
53
Berita Buruk.
54
Markas Pasukan Merah.
55
Transformasi Robot Raptor.
56
Kekacauan di Kota.
57
Melawan Giant Ape Rock.
58
Kota Terbakar.
59
Tentara Unicorn Menyerang.
60
Hidup dan Mati (1).
61
Hidup dan Mati (2).
62
Masih Hidup
63
Chinua Erhi.
64
Undangan Khusus.
65
Jenis Mutan Baru.
66
Dijemput.
67
Alice.
68
Mengendalikan Zombie.
69
Infomasi Penting.
70
Menguasai Bungker Militer (1).
71
Sekar Ayu Felixia.
72
Lantai 5.
73
Ledakan Bom Nuklir.
74
Kedatangan Bala Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!