Shelter

Bab 10. Shelter.

Dengan dua unit helikopter, kami meninggalkan Kota Ufa. Di dalam perjalanan ke shelter, kita berkomunikasi melalui radio di helikopter. Aku banyak bertanya kepada Belevia.

Dari cerita Belevia, dia adalah seorang intelijen negara Prancis yang ditugaskan di Russia untuk menyelidiki siapa pencipta Virus-WZ, dan negara mana yang melepaskan virus itu.

Tetapi, Belevia mendapatkan rintangan dari Tentara Unicorn divisi 3. Dia terkurung di gedung sebelumnya karena kehabisan amunisi, dan juga diburu oleh mereka.

Dan, teman-teman baruku adalah anak buah Belevia yang sedang mencarinya, dan kebetulan bertemu denganku setelah menumbangkan empat ekor Zombie Reptil.

Mungkin takdir yang membimbingku sehingga menyelamatkan Belevia. Setelah Belevia aku selamatkan, dia keluar dari gedung untuk bertemu dengan anak buahnya. Kebetulan, dia melihat Campervan dan menemukan baterai bertenaga nuklir.

Baterai itu diambilnya dan diberikan kepada anak buahnya untuk diamankan. Belevia tahu jika baterai bertenaga nuklir milikku. Oleh karena itu, dia bertanya kepadaku "apakah aku robot?" Tetapi, aku belum sempat menjawabnya.

Karena tujuan kita sama, yaitu mencari kebenaran kejadian ini, maka aku putuskan untuk bergabung dengan Belevia. Dengan memiliki rekan dalam perjalanan panjang, dan mengungkapkan tabir kebenaran akan lebih mudah.

"I'm half robot, and I'm still a human who needs food, drink and medicine. I'm also still a normal man... Seeing you beautiful, to be honest, my heart is moved, (Aku setengah robot, dan aku masih manusia yang membutuhkan makanan, minuman dan obat-obatan. Aku juga masih pria normal... Melihatmu yang cantik, sejujurnya, hatiku tergerak," aku berbicara kepada Belevia melalui radio.

Belevia menatapku di dalam helikopter tempur yang terbang sejajar. Wanita itu tersenyum manis karena kata-kata terakhirku adalah rayuan.

"Show your face! (Tunjukkan wajahmu!)" Pinta Belevia karena belum mengetahuinya.

"I'm an ugly one, not worthy to show my face in front of a beautiful woman! (Aku si buruk rupa, tidak layak menunjukkan wajah di depan wanita cantik!)" Aku menolak secara halus, tetapi juga gurauan.

Aku melihat Belevia tertawa. Wajahku pernah dilihat oleh anak buahnya, dan biarkan mereka yang mengatakannya. Bukannya aku tidak mau menunjukkan wajah, tapi kurang percaya diri saja di depan wanita secantik Belevia.

"One day, I will definitely see your face! By the way, I owe you again. I will definitely reply, thank you! (Suatu hari, aku pasti akan melihat wajahmu! Ngomong-ngomong, aku berhutang padamu lagi. Saya pasti akan membalas, terima kasih!)"

"It looks like our radio communication was disrupted... Belevia, I didn't hear what you said, try again!" (Sepertinya komunikasi radio kami terganggu... Belevia, aku tidak mendengar apa yang kamu katakan, coba ulangi lagi!)"

Kembali Belevia tertawa karena aku bercanda, padahal komunikasi radio kami tidak bermasalah. Tidak terasa karena mengobrol, kami tiba di shelter.

Melihat shelter itu, aku perkirakan dulunya adalah kastil, tetapi sudah banyak perubahan. Di sekeliling shelter telah dibangun dinding kokoh yang menggunakan bahan-bahan plat besi, dinding itu setinggi 10 meter, dan ada dua pintu utama.

Dinding dibuat tinggi dan kuat untuk menahan serbuan zombie. Aku juga melihat dua senapan mesin pada pintu utama, dan beberapa orang bersenjata berpatroli berjalan di atas dinding pertahanan shelter.

Sebelum tiba, Belevia telah berkomunikasi dengan anak buahnya agar menyiapkan lokasi pendaratan dua helikopter. Saat kami tiba, mereka sudah menunggu di lapangan bebas.

Belevia disambut gembira oleh penduduk dan anak buahnya karena berhasil merebut helikopter dari Tentara Unicorn. Aku melihat penduduk shelter, dan tidak melihat satu anak-anak, mereka semua usianya di atas 17 tahun, paling tua usia 50 tahun.

Ketika aku bertanya ke mana anak-anak, Belevia menjawab dengan sedih, sebab anak-anak banyak yang tewas karena sulit untuk bertahan hidup di dunia apokaliptik. Akibat wabah yang terjadi di seluruh dunia ini, sulit untuk seorang wanita bisa hamil, dan sudah berbagai macam cara untuk menanggulanginya tapi belum berhasil.

Semua orang sudah putus asa karena tidak bisa menghasilkan keturunan. Tetapi, dunia kedokteran dan para ilmuwan masih bekerja keras untuk menanggulangi wabah ini.

Ketika aku berada di ruangan pertemuan, Belevia memperkenalkan seorang wanita dewasa usia 30 tahun, wanita itu adalah asistennya. Selama Belevia keluar dari shelter, wanita itu yang bertanggung jawab atas shelter. Namanya Kanya, dan suaminya bernama Afanas, asli penduduk Russia.

Di ruangan pertemuan, hanya ada beberapa orang termasuk aku dan Belevia, mereka adalah Kanya, Afanas, dan orang-orang yang belum kuketahui namanya. Salah satu dari mereka adalah orang yang sebelumnya mengajakku ke shelter.

Semua orang di shelter, awalnya tidak saling kenal. Kebanyakan dari mereka diselamatkan oleh Belevia saat dikejar oleh para zombie, dan beberapa penyintas juga diselamatkannya.

Karena semakin banyak orang berkumpul, Belevia memimpin mereka untuk mencari hunian untuk bertahan hidup. Mereka menemukan kastil kosong, dan merubahnya menjadi shelter seperti saat ini.

Dari keterangan Belevia dan Kanya, shelter tidak hanya ada di sini, di kota-kota yang jaraknya jauh juga ada. Dengan adanya shelter, maka keselamatan lebih terjamin.

Di shelter ini, jumlah orang tidak lebih dari 200 jiwa. Semua orang memiliki tugasnya masing-masing. Di lingkungan shelter, beberapa orang juga bertani dan beternak. Untuk sumber mata air, mereka membuat sumur bor yang sangat dalam.

"Would you like to join us? (Apakah kamu ingin bergabung dengan kita?)" Tanya Belevia karena aku banyak bertanya.

"Yes, but not now. I have to find my family's whereabouts in Indonesia first! (Ya, tapi tidak sekarang. Saya harus mencari keberadaan keluarga saya di Indonesia dulu!)" Jawabku.

Aku melihat kekecewaan di wajah Belevia dan semua orang karena aku harus pergi. Aku tahu apa yang mereka pikirkan. Seseorang seperti diriku sangat dibutuhkan di tempat ini, sebab orang dengan ketrampilan sangat sedikit.

Kanya mengeluarkan sebuah ponsel. Lalu memberikan kepadaku sambil berkata, "This is evidence of digital recordings several years ago, of the situation in Indonesia and countries in Southeast Asia. (ini merupakan bukti rekaman digital beberapa tahun lalu, tentang situasi di Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.)"

Aku melihat rekaman kejadian di Indonesia setelah bom nuklir biokimia meledak. Tak terhitung banyaknya nyawa melayang di Asia Tenggara. Orang-orang yang selamat, diungsikan ke negara Jepang dan China.

Tetapi, negara Indonesia masih bertahan dalam keadaan porak-poranda. Ibu Kota di Kalimantan Timur menjadi pusat pengungsian. Zombie juga banyak di sana.

"At least there is still hope that my family will survive! I will return to Indonesia! (Setidaknya masih ada harapan keluargaku akan selamat! Saya akan kembali ke Indonesia!)"

Walaupun rekaman itu beberapa tahun lalu, aku yakin Indonesia mampu bertahan hingga sekarang. Aku bertekad untuk kembali demi menemukan keluarga.

"Don't rush, I'll look for the latest information about Indonesia! (Jangan terburu-buru, aku akan mencari informasi terbaru tentang Indonesia!)"

Aku tidak tahu, apakah Belevia sengaja mencegahku atau berniat untuk membantu. Tetapi, apa yang dikatakannya memang benar. Aku harus mengetahui situasi terbaru. Setelah tahu, baru memutuskan langkah apa yang harus dilakukan.

"I'm waiting for news as soon as possible! Right now, what can I do to help you guys? (Aku tunggu kabarnya secepatnya! Saat ini, apa yang bisa aku lakukan untuk membantu kalian?)"

Aku harus bersabar menunggu berita terbaru. Karena mendapatkan submisi baru dari System Adam, aku memutuskan untuk membantu kehidupan di shelter. Aku melihat wajah Belevia dan yang lainnya senang.

"Afanas, your job is to find information about Indonesia! (Afanas, tugasmu adalah mencari informasi tentang Indonesia!)" Belevia memerintahkan.

"Yes, this is my job. Friends, I hope you feel at home in this place. I will definitely help you!(Iya, ini pekerjaanku. Teman, semoga betah di tempat ini. Aku pasti membantumu!)" Afanas terlihat bersemangat karena aku tinggal di shelter.

"I will try! (Akan aku coba!)" Aku tidak menjanjikan akan selamanya tinggi di tempat ini.

Afanas dan yang lainnya meninggalkan ruangan pertemuan. Tersisa aku, Belevia dan Kanya. Aku berdiri, dan menonaktifkan Robot Raptor yang melindungi tubuhku.

Kedua wanita itu menyaksikan perubahan pada diriku. Aku lupa jika di balik baju besi ini dalam keadaan telanjang. Kedua wanita itu memalingkan wajah, dan berjalan ke belakangku.

Mereka melihat baju besi berkumpul di punggung, membentuk pelindung anti-peluru yang menutupi punggung; sebatas tulang ekor dan tengkuk leher. Belevia menyentuh punggungku untuk dipelajari.

"Great... Tell me about yourself, and how you have flexible atomic nuclei iron in your body!(Hebat... Ceritakan tentang dirimu, dan bagaimana kamu memiliki besi inti atom yang fleksibel di tubuhmu!)"

Belevia tampak bersemangat dengan apa yang aku miliki ini. Dia berbicara sebelum aku bercerita, "I remember the meeting of Heads of State, scientists and doctors in Japan. They discussed the atomic core armor. Is there a relationship with you?" (aku ingat pertemuan para Kepala Negara, ilmuwan dan dokter di Jepang. Mereka membahas tentang baju besi inti atom. Apakah ada hubungan denganmu?)"

"Can you guys give me some clothes! (Bisakah kalian memberikan aku pakaian!)" Aku jelas malu berbicara di depan wanita dalam keadaan telanjang bulat.

Belevia dan Kanya tertawa renyah. Kanya segera keluar dari ruang pertemuan untuk mengambil pakaian milik suaminya. Belevia memberikan selimut yang digunakannya ketika terluka di gedung militer.

Aku gunakan selimut untuk menutupi tubuhku seperti handuk. Aku pun mulai bercerita. Tapi, tidak semua cerita asli aku katakan.

"I'm like this because of my father... I don't know what his purpose is..., (Aku seperti ini karena ayahku... Aku tidak tahu apa tujuannya...,)"

"What's your father's name? (Siapa nama ayahmu?)" Tanya Belevia yang menyela cerita.

"Professor Felix, expert in chemistry, physics and viruses! (Profesor Felix, ahli kimia, fisika dan virus!)" Jawabku dengan jujur.

Aku melihat Belevia terkejut menatap wajahku. Entah apa yang dipikirkannya.

""No wonder, no wonder...! It turns out that you are the son of doctor Felix who created the WZ-Virus. You, like me, must have been a victim of the WZ-Virus test! This is our secret, don't let anyone know! (Tidak heran, tidak heran...! Ternyata kamu putra doktor Felix pencetus lahirnya Virus-WZ. Kamu, sama seperti diriku, pasti menjadi korban uji coba Virus-WZ! Ini rahasia kita, jangan sampai ada yang tahu!)"

Belevia terlihat serius saat membicarakan hal ini. Aku mengangguk sebagai jawaban. Jika semua orang tahu, sudah pasti akan meminta pertanggung jawaban kepada kita. Akhirnya aku tahu, bahwa ayahku salah satu orang yang ikut andil dalam wabah dan bencana di dunia ini.

Tetapi, aku masih belum percaya jika ayahku penyebab semua ini. Aku harus mengetahuinya sendiri dari mulut ayahku, bukan dari Belevia atau orang lain.

Episodes
1 Nuklir Biokimia.
2 System Adam
3 Proyek WZ
4 Robot Raptor
5 Masih Ada Yang Hidup
6 Tentara Unicorn
7 Bantuan Dari Belevia.
8 Baterai Dicuri.
9 Aku Bukan Manusia
10 Shelter
11 Serangan Tentara Unicorn.
12 Zombie Mutan
13 Level 25, Menu Baru
14 Sarang Laba-laba Zombie.
15 Monster Jalanan.
16 Kembali Ke Gudang.
17 Misi Utama Ditambahkan.
18 Meninggalkan Gudang.
19 Kembali Ke Shelter.
20 Menikah.
21 Bungker.
22 Bursect Monster.
23 Kecerdasan Mutan
24 Panen.
25 Menghancurkan Satu Markas.
26 No Hope.
27 Harapan Dunia.
28 Markas Terakhir.
29 Nemesis Beast.
30 Mahkluk Mutan Lain.
31 Gedung Laboratorium.
32 Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33 Mahkluk Mengerikan.
34 Malam Menegangkan.
35 Kota Yang Hilang.
36 Tentara Unicorn Bergerak.
37 Bos, Kamu Hebat.
38 Nanochip.
39 Zombie Carvenders.
40 Tergigit Zombie Carvenders.
41 Giant Zombie Carvenders.
42 Misi Sukses.
43 Mahkluk Larva Mutan.
44 Terpaksa.
45 Hari Berkabung.
46 Perubahan Tasya.
47 Gua Tambang Emas.
48 Melatih Tim.
49 Robot Raptor Ditingkatkan.
50 Bangkai Pesawat Terbang.
51 Profesor Maksim.
52 Utusan Profesor Felix.
53 Berita Buruk.
54 Markas Pasukan Merah.
55 Transformasi Robot Raptor.
56 Kekacauan di Kota.
57 Melawan Giant Ape Rock.
58 Kota Terbakar.
59 Tentara Unicorn Menyerang.
60 Hidup dan Mati (1).
61 Hidup dan Mati (2).
62 Masih Hidup
63 Chinua Erhi.
64 Undangan Khusus.
65 Jenis Mutan Baru.
66 Dijemput.
67 Alice.
68 Mengendalikan Zombie.
69 Infomasi Penting.
70 Menguasai Bungker Militer (1).
71 Sekar Ayu Felixia.
72 Lantai 5.
73 Ledakan Bom Nuklir.
74 Kedatangan Bala Bantuan.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Nuklir Biokimia.
2
System Adam
3
Proyek WZ
4
Robot Raptor
5
Masih Ada Yang Hidup
6
Tentara Unicorn
7
Bantuan Dari Belevia.
8
Baterai Dicuri.
9
Aku Bukan Manusia
10
Shelter
11
Serangan Tentara Unicorn.
12
Zombie Mutan
13
Level 25, Menu Baru
14
Sarang Laba-laba Zombie.
15
Monster Jalanan.
16
Kembali Ke Gudang.
17
Misi Utama Ditambahkan.
18
Meninggalkan Gudang.
19
Kembali Ke Shelter.
20
Menikah.
21
Bungker.
22
Bursect Monster.
23
Kecerdasan Mutan
24
Panen.
25
Menghancurkan Satu Markas.
26
No Hope.
27
Harapan Dunia.
28
Markas Terakhir.
29
Nemesis Beast.
30
Mahkluk Mutan Lain.
31
Gedung Laboratorium.
32
Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33
Mahkluk Mengerikan.
34
Malam Menegangkan.
35
Kota Yang Hilang.
36
Tentara Unicorn Bergerak.
37
Bos, Kamu Hebat.
38
Nanochip.
39
Zombie Carvenders.
40
Tergigit Zombie Carvenders.
41
Giant Zombie Carvenders.
42
Misi Sukses.
43
Mahkluk Larva Mutan.
44
Terpaksa.
45
Hari Berkabung.
46
Perubahan Tasya.
47
Gua Tambang Emas.
48
Melatih Tim.
49
Robot Raptor Ditingkatkan.
50
Bangkai Pesawat Terbang.
51
Profesor Maksim.
52
Utusan Profesor Felix.
53
Berita Buruk.
54
Markas Pasukan Merah.
55
Transformasi Robot Raptor.
56
Kekacauan di Kota.
57
Melawan Giant Ape Rock.
58
Kota Terbakar.
59
Tentara Unicorn Menyerang.
60
Hidup dan Mati (1).
61
Hidup dan Mati (2).
62
Masih Hidup
63
Chinua Erhi.
64
Undangan Khusus.
65
Jenis Mutan Baru.
66
Dijemput.
67
Alice.
68
Mengendalikan Zombie.
69
Infomasi Penting.
70
Menguasai Bungker Militer (1).
71
Sekar Ayu Felixia.
72
Lantai 5.
73
Ledakan Bom Nuklir.
74
Kedatangan Bala Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!