Meninggalkan Gudang.

Bab 18. Meninggalkan Gudang.

Dengan adanya penambahan misi utama, aku mengumpat berkali-kali sampai didengar oleh ketiga wanita di dalam kontainer. Bukannya aku munafik yang tidak suka memiliki banyak wanita. Masalahnya adalah hidup di dunia saat ini, sudah pasti jauh lebih sulit.

"Bagaimana aku menghidupi mereka?" Itulah yang menjadi pertanyaan besar di pikiranku.

"What's wrong with you? Oh yeah, how did you collect all these heavy weapons? (Ada apa denganmu? Oh iya, bagaimana kamu mengumpulkan semua senjata berat ini?)" Belevia menjulurkan kepalanya saat bertanya.

Aku melihat Belevia di belakang kontainer, dan memberikan alasan, "My hand just got hit by a hammer... I've been collecting those weapons long before I met you! (tanganku baru saja terpukul palu... Aku sudah mengumpulkan senjata-senjata itu jauh hari sebelum bertemu dengan kalian!)"

Belevia tersenyum karena tahu aku berbohong, tidak mungkin tanganku yang terpukul palu bisa menyakiti karena terlindungi oleh sarung tangan besi.

"I have taken all the weapons in the basement laboratory, but left them in the shelter... Let's get to work, let's continue this conversation for our next plan! (Semua senjata di laboratorium basemen sudah aku ambil, tetapi tertinggal di shelter... Ayo kita mulai bekerja, kita lanjutkan percakapan ini untuk rencana kita selanjutnya!)"

Belevia menutup pembicaraan dengan masuk kembali ke dalam kontainer. Kanya dan Tasya keluar dari kontainer untuk memulai apa yang bisa dikerjakannya untuk Monster Jalanan ini. Kami berempat, secepat mungkin bekerjasama untuk memodifikasi dump truk, sebab suara-suara kecoak itu semakin intens.

Saat bekerja, kami sering kali melihat ke turbin ventilator untuk melihat seberapa jauh usaha kecoak itu yang ingin masuk, jumlah turbin ventilator ada 20 unit, dan semuanya sedang dirusak oleh mahkluk-mahkluk itu. Dan, kami melihat besi turbin itu mulai berkarat, membuktikan usaha mereka membuahkan hasil.

Kanya dan Tasya bekerjasama dengan mengambil mesin hidrolik yang akan dipasang di bagian belakang Monster Jalanan. Rencana mereka akan membuat anak tangga otomatis; yang bisa buka tutup hanya dengan menggunakan tombol. Dengan adanya anak tangga otomatis seperti pesawat terbang jenis angkut, maka untuk masuk ke dalam kontainer akan lebih mudah saat membawa barang-barang berukuran besar.

Aku dan Belevia bekerjasama dengan membuat lubang pada atap kontainer, tujuannya untuk memasang rudal jarak jauh di atas kepala Monster Jalanan. Kami benar-benar sibuk dan juga dikejar waktu sebelum Kecoak mutan itu berhasil masuk.

Kami bekerja siang dan malam, berhenti istirahat untuk makan, minum, dan tidur sejenak untuk memulihkan stamina. Lalu kembali melanjutkan pekerjaan. Awal perkiraanku, memodifikasi Monster Jalanan berjalan kurang dari 10%. Tetapi kenyataannya lebih dari itu ketika ketiga wanita ini mengeluarkan ide-idenya; pekerjaan semakin bertambah.

Aku tidak mempermasalahkannya, sebab ini upaya kita demi menjalani hidup nyaman di Dunia Apokaliptik yang dipenuhi dengan bahaya ekstrim. Belevia banyak bercerita tentang Tasya dan Kanya ketika kita memasang senjata berat di atas kepala Monster Jalanan.

Setelah shelter dihancurkan oleh zombie, dan membuat ketiga wanita itu melarikan diri, Kanya berkata jujur kepada Belevia. Kanya meminta maaf karena mengusir diriku, dan itu bukan karena keinginannya, melainkan keinginan suaminya yang menyukai Belevia.

Afanas diam-diam cemburu buta karena aku sangat dekat dengan Belevia. Oleh rasa cemburunya itu, Afanas mengancam Kanya dengan memutuskan hubungan suami-istri jika tidak mau mengusir diriku dari shelter.

Dan yang membuatku heran, ternyata Afanas bukan suami pertama bagi Kanya, melainkan suami kedua. Suami pertama juga tewas dibunuh oleh zombie saat wabah ini baru menjangkiti seluruh dunia.

Setelah suami pertama tewas dan seluruh keluarganya juga, Kenya berkelana seorang diri, menjauhi gerombolan zombie yang terus bertambah setiap harinya. Ketika berada di Kota Ufa, Kanya dikepung oleh zombe, dan diselamatkan oleh Afanas. Dari situlah Kanya dan Afanas berkenalan, lalu akhirnya menikah.

Sialnya, setelah menikah tanpa saksi, mereka terjebak di kepungan zombie saat akan berhubungan intim. Tetapi, muncul Belevia yang menyelamatkan mereka. Mengetahui Belevia mantan perwira intelijen Prancis, membuat Afanas menyukainya, tidak hanya karena kecantikannya, melainkan karena kecerdasannya juga.

Sedangkan sejarah Tasya, juga hampir sama dengan Kanya, hanya saja Tasya tidak mencari pendamping baru setelah suaminya tewas dibunuh oleh zombie. Tasya berkelana dan bergabung dengan shelter di Kota Asha.

Karena Tasya lah, Belevia disarankan untuk membangun tempat perlindungan jika tidak mau bergabung. Ya, Belevia tidak mau bergabung dengan shelter lain, sebab mampu memimpin anak buah. Akhirnya Belevia membangun shelter bersama dengan Kanya dan Afanas. Lalu membentuk aliansi dengan shelter di Kota Asha.

Pernikahan Tasya dan suaminya dikaruniai seorang putri, tetap tergigit zombie, dan akan berubah menjadi zombie. Dan Tasya, mau tidak mau harus membunuh putrinya dengan tangannya sendiri.

Aku melihat Tasya seperti tidak pernah mengalami hidup yang menyesakkan dada siapapun yang mendengar ceritanya, wajahnya ceria dan bersemangat. Wanita itu sangat tangguh melewati perjalanan hidupnya pada waktu itu hingga saat ini. Jika tidak tahu sejarahnya, orang pikir Tasya tidak memiliki kisah tragis, dan akan menganggapnya sebagai wanita biasa.

"You assemble the electrical installation that connects the automatic missile system to the computer! (Kamu rangkai instalasi listrik yang menghubungkan sistem rudal otomatis pada komputer!)" Pinta Belevia.

Belevia tahu jika pendidikan terakhirku di bidang teknologi, walaupun belum diwisuda sebagai sarjana. Mengetahui Belevia dan Tasya orang-orang berintelektual, jelas membuatku sedikit minder. Namun, bukan namanya Shimo jika harus minder hanya karena kalah titel akademik. Aku harus bisa berada di atas mereka sebagai seorang pria.

Aku segera turun dari atap Monster Jalanan, dan masuk ke dalam kontainer untuk memasang kabel listrik yang akan terhubung dengan komputer. Datang Tasya dan membantuku.

"You look like a Kazakh, is there a native family of the country? (Wajahmu seperti orang Kazakhstan, apakah ada keluarga asli negara itu?)" Tasya mencairkan suasana tegang dengan bertanya.

"My father is Russian, and there are some mixed nationalities in my family tree. You are also beautiful, like a European girl...! (Ayah saya orang Rusia, dan ada beberapa kebangsaan campuran di silsilah keluarga saya. Kamu juga cantik, seperti gadis Eropa ...!)" Aku mulai mengeluarkan rayuan gombal yang dulu sering keluar dari mulut saat mencabik-cabik hati wanita sehingga jatuh cinta kepadaku.

Wajah putih Tasya menjadi merah karena tersanjung. Lalu dia berkata, "father from England and mother from Japan... That's who I am! (ayah dari Inggris dan ibu dari Jepang... Jadilah diriku ini!)"

"No wonder you are this beautiful, like animated girls! (Pantas saja kamu secantik ini, seperti gadis-gadis animasi!)" Kembali aku merayu Tasya.

Tasya semakin tersipu malu, dan raut wajah memerah tidak bisa disembunyikan. Dia membalas perkataanku tanpa berani bertatapan mata, "I'm 27 years old, old... Maybe your eyes are blurry or you're seeing wrongly! (usiaku 27 tahun, sudah tua... Mungkin matamu kabur atau salah lihat!)"

"I'm a normal man and my eyes don't see wrong. You are indeed beautiful! If not, how could I be attracted to you? (Aku pria normal dan mataku tidak salah melihat. Kamu memang cantik! Jika tidak, mana mungkin aku tertarik kepadamu?)" Waktunya untuk mengeksekusi hati Tasya dengan kata-kata rayuanku ini.

Tasya menjadi salah tingkah karena pujian yang bertubi-tubi. Aku tersenyum melihatnya ketika salah memotong kabel listrik ke komputer. Seorang sarjana teknik sampai salah memotong kabel kelistrikan, sudah pasti wanita ini sedang gugup.

Aku memegang tangan kanannya, dan merasakan tangannya itu gemetaran. Mungkin selain suaminya dulu, aku adalah orang kedua yang memegang tangannya.

Tetapi, dia tidak menepis tanganku, tapi menjadi dia diam membeku. Aku memegang dagunya dan mengarahkan ke wajahku. Perlahan aku mendekati bibirku ke bibirnya. Tasya memejamkan mata untuk menyambut ciumanku.

Tapi...

"Tasya, I need your help to move this gas cylinder! (Tasya, aku butuh bantuanmu untuk memindahkan tabung gas ini!)"

Teriakkan Kanya yang meminta bantuan segera menghancurkan langkahku untuk mengeksekusi hati Tasya. Namun, sebelum Tasya membalikkan badan, aku buru-buru mencium bibirnya. Dan, Tasya menyambut ciumanku, menjulurkan lidahnya yang masuk ke dalam mulutku. Tasya sangat berpengalaman dari caranya berciuman.

Tetapi, sebelum aku membalas pertarungan lidahnya, Tasya buru-buru melepaskan ciumannya. Lalu menjulurkan lidahnya dengan maksud mengejekku. Dia berlari kecil menuju ke luar kontainer.

"Istana Harem, ya... Pasti misi utama ini akan segera tercapai," kataku sambil kembali melanjutkan pekerjaan.

"Honey, what took you so long? (Sayang, kenapa lama sekali?)" Teguran Belevia yang menunggu rudal jarak jauh terhubung dengan sistem komputer.

"It'll be connected in a minute, I cut the cable wrong earlier! (Sebentar lagi terhubung, tadi aku salah memotong kabelnya!)" Alasanku, padahal beberapa menit waktu terbuang hanya untuk merayu si Tasya.

Tasya di luar kontainer tersenyum, sebab salah memotong kabel karena ulahnya. Kanya menatap Tasya dengan curiga, sebab Tasya seperti orang yang baru jatuh cinta saja.

"Is there something wrong with you? (Apakah ada yang salah denganmu?)" Selidik Kanya.

"We must finish this Street Monster as quickly as possible! (Kita harus secepat mungkin menyelesaikan Monster Jalanan ini!)" Jawab Tasya membelokkan pertanyaan, jelas tidak mau menceritakan yang terjadi barusan di dalam kontainer karena malu.

"You must have started trying to approach him, right? Just be honest! (Anda pasti sudah mulai mencoba mendekatinya, bukan? Jujurlah!)"

Aku tidak tahu apa yang sedang diobrolkan kedua wanita itu, hanya melihat mereka saja, dan kembali membantu Belevia untuk menguji rudal jarak jauh yang sudah terhubung dengan komputer. Dan, rudal itu bisa bergerak ke kanan, kiri, dan ke atas.

"We did it! Next, we install weapons in front, and finally behind this container, (Kita berhasil! Selanjutnya, kita pasang persenjataan di depan, dan terakhir di belakang wadah ini,)" kata Belevia dengan bersemangat.

Kami berempat terus dikejar waktu karena kecoak-kecoak itu tidak berhenti berusaha untuk masuk ke turbin ventilator. Ketika waktu berjalan tiga hari saat kita bekerjasama, akhirnya salah satu turbine ventilator berlubang, dan satu per satu kecoak mutan masuk.

"Apapun yang berguna masukkan ke dalam kontainer, cepat! Aku dan Shimo akan menghalangi mereka!" Belevia segera bertindak cepat.

Aku menembaki kecoak-kecoak itu yang sudah masuk. Belevia juga ikut menembaki kecoak itu. Karena lubang turbine ventilator hanya bisa dimasuki oleh seekor Kecoak, maka kami menghentikan pergerakan mereka di luar lubang turbine ventilator.

Tasya dan Kanya dengan cepat memasukkan apapun yang berharga ke dalam kontainer, bahkan masukkan juga Manhauler, kendaraan tambang untuk mengangkut karyawan. Alat-alat dan mesin perbengkelan tidak lupa dimasukkan juga karena masih dibutuhkan untuk menggantikan mesin diesel.

Turbin ventilator yang lainnya juga jebol akibat zat berwarna hijau yang korosif. Belevia segera pindah tempat ke turbin ventilator yang baru jebol itu, dan menembaki kecoak-kecoak itu.

"All important items are in. Let's leave this place!" (Semua barang penting sudah masuk. Ayo kita tinggalkan tempat ini!)"

Teriakkan Kanya yang sudah menutup pintu belakang kontainer. Tasya yang akan mengemudikan Monster Jalanan. Aku segera melompat ke atas kontainer tanpa khawatir patah kaki, sebab seluruh tulang dilindungi oleh Robot Raptor. Demikian juga dengan Belevia yang ikut melompat dari lantai 2 ke atas kontainer tanpa terluka.

Brum...

Mesin Monster Jalanan menyala, lalu Tasya menggerakkan kendaraan tambang ini dengan segera. Tetapi, Kecoak mutan berjatuhan dari turbine ventilator ke atas kontainer. Aku dan Belevia menembaki mereka yang merayap di atas kontainer mendekati kita.

Bang...

Monster Jalanan menabrak pintu gudang itu hingga jebol. Di depan, berkumpul ribuan Kecoak menjijikkan yang siap menyemburkan zat hijau korosif. Monster Jalanan melindasnya hingga menjadi bubur, tetapi sebagian kecoak memuntahkan zat hijau ke body depan dan samping.

Untungnya, body Monster Jalanan terbuat dari baja tebal sehingga zat itu tidak banyak berefek. Kami akhirnya meninggalkan gudang showroom kendaraan tambang. Aku dan Belevia tertawa bersama karena terbebas dari kejaran waktu...

Episodes
1 Nuklir Biokimia.
2 System Adam
3 Proyek WZ
4 Robot Raptor
5 Masih Ada Yang Hidup
6 Tentara Unicorn
7 Bantuan Dari Belevia.
8 Baterai Dicuri.
9 Aku Bukan Manusia
10 Shelter
11 Serangan Tentara Unicorn.
12 Zombie Mutan
13 Level 25, Menu Baru
14 Sarang Laba-laba Zombie.
15 Monster Jalanan.
16 Kembali Ke Gudang.
17 Misi Utama Ditambahkan.
18 Meninggalkan Gudang.
19 Kembali Ke Shelter.
20 Menikah.
21 Bungker.
22 Bursect Monster.
23 Kecerdasan Mutan
24 Panen.
25 Menghancurkan Satu Markas.
26 No Hope.
27 Harapan Dunia.
28 Markas Terakhir.
29 Nemesis Beast.
30 Mahkluk Mutan Lain.
31 Gedung Laboratorium.
32 Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33 Mahkluk Mengerikan.
34 Malam Menegangkan.
35 Kota Yang Hilang.
36 Tentara Unicorn Bergerak.
37 Bos, Kamu Hebat.
38 Nanochip.
39 Zombie Carvenders.
40 Tergigit Zombie Carvenders.
41 Giant Zombie Carvenders.
42 Misi Sukses.
43 Mahkluk Larva Mutan.
44 Terpaksa.
45 Hari Berkabung.
46 Perubahan Tasya.
47 Gua Tambang Emas.
48 Melatih Tim.
49 Robot Raptor Ditingkatkan.
50 Bangkai Pesawat Terbang.
51 Profesor Maksim.
52 Utusan Profesor Felix.
53 Berita Buruk.
54 Markas Pasukan Merah.
55 Transformasi Robot Raptor.
56 Kekacauan di Kota.
57 Melawan Giant Ape Rock.
58 Kota Terbakar.
59 Tentara Unicorn Menyerang.
60 Hidup dan Mati (1).
61 Hidup dan Mati (2).
62 Masih Hidup
63 Chinua Erhi.
64 Undangan Khusus.
65 Jenis Mutan Baru.
66 Dijemput.
67 Alice.
68 Mengendalikan Zombie.
69 Infomasi Penting.
70 Menguasai Bungker Militer (1).
71 Sekar Ayu Felixia.
72 Lantai 5.
73 Ledakan Bom Nuklir.
74 Kedatangan Bala Bantuan.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Nuklir Biokimia.
2
System Adam
3
Proyek WZ
4
Robot Raptor
5
Masih Ada Yang Hidup
6
Tentara Unicorn
7
Bantuan Dari Belevia.
8
Baterai Dicuri.
9
Aku Bukan Manusia
10
Shelter
11
Serangan Tentara Unicorn.
12
Zombie Mutan
13
Level 25, Menu Baru
14
Sarang Laba-laba Zombie.
15
Monster Jalanan.
16
Kembali Ke Gudang.
17
Misi Utama Ditambahkan.
18
Meninggalkan Gudang.
19
Kembali Ke Shelter.
20
Menikah.
21
Bungker.
22
Bursect Monster.
23
Kecerdasan Mutan
24
Panen.
25
Menghancurkan Satu Markas.
26
No Hope.
27
Harapan Dunia.
28
Markas Terakhir.
29
Nemesis Beast.
30
Mahkluk Mutan Lain.
31
Gedung Laboratorium.
32
Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33
Mahkluk Mengerikan.
34
Malam Menegangkan.
35
Kota Yang Hilang.
36
Tentara Unicorn Bergerak.
37
Bos, Kamu Hebat.
38
Nanochip.
39
Zombie Carvenders.
40
Tergigit Zombie Carvenders.
41
Giant Zombie Carvenders.
42
Misi Sukses.
43
Mahkluk Larva Mutan.
44
Terpaksa.
45
Hari Berkabung.
46
Perubahan Tasya.
47
Gua Tambang Emas.
48
Melatih Tim.
49
Robot Raptor Ditingkatkan.
50
Bangkai Pesawat Terbang.
51
Profesor Maksim.
52
Utusan Profesor Felix.
53
Berita Buruk.
54
Markas Pasukan Merah.
55
Transformasi Robot Raptor.
56
Kekacauan di Kota.
57
Melawan Giant Ape Rock.
58
Kota Terbakar.
59
Tentara Unicorn Menyerang.
60
Hidup dan Mati (1).
61
Hidup dan Mati (2).
62
Masih Hidup
63
Chinua Erhi.
64
Undangan Khusus.
65
Jenis Mutan Baru.
66
Dijemput.
67
Alice.
68
Mengendalikan Zombie.
69
Infomasi Penting.
70
Menguasai Bungker Militer (1).
71
Sekar Ayu Felixia.
72
Lantai 5.
73
Ledakan Bom Nuklir.
74
Kedatangan Bala Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!