Proyek WZ

Bab 03. Proyek WZ.

Baru saja aku membuka pintu, aku melihat beberapa orang berjalan ke arahku dengan cara aneh dari lorong di sebelah kiriku; mereka sempoyongan, mengenakan pakaian serba putih. Dari tubuh mereka mengeluarkan warna hijau. Aku meyakini mereka adalah para dokter dan juga ilmuwan yang terkena virus yang belum diketahui jenisnya.

Lalu, aku melihat layar hologram yang menampilkan status lawanku; orang-orang itu adalah zombie beracun. Di dalam Dunia Apokaliptik ini, zombie-zombie ini tergolong lemah, tetapi racunnya yang berwarna hijau itu sangatlah berbahaya jika terhirup.

Untungnya, aku mengenakan masker tabung sehingga tidak khawatir akan menghirup asap beracun yang keluar dari zombie itu. Aku buru-buru mengeluarkan dua pistol sebelum mereka mendekat. Tetapi, saat aku menekan pelatuknya, suaranya terdengar dan membuat para zombie itu berlari cepat ke arahku.

"Arghhh...!!"

Aku terkejut karena mereka bisa berlari cepat sambil mengeluarkan suara yang mengerikan. Spontan aku menebak mereka secara membabi-buta. Mereka berjatuhan, tetapi kembali terbangun.

Aku teringat dengan semua permainan sebelum bencana ini, di mana para zombie akan mati jika kepalanya ditembak. Sebelum mereka mendekat, aku mengarahkan pistol ke kepala mereka. Tetapi, amunisi telah habis.

"Sialan?!"

Aku mengumpat karena kehabisan peluru karena sebelumnya menembak secara membabi-buta. Aku baru sadar jika sebuah peluru lebih berharga dari nyawa manusia.

Aku semakin panik saat zombie-zombie berdatangan dari arah lorong kananku. Aku masih memiliki senjata laras panjang, tetapi kurang efektif jika digunakan dalam jarak dekat seperti ini, sebab jenis senjata ini adalah jarak jauh (sniper).

Tidak ingin mati, aku kembali masuk ke dalam ruangan, dan menutup pintunya. Aku menahan pintu dengan tubuhku karena didorong oleh para zombie. Mereka berkumpul di depan ruangan ini, berusaha untuk memecahkan kaca dengan memukulinya.

"Veronica, apa yang harus aku lakukan?"

[Pintu ini bisa bertahan selama 10 menit. Pergunakan waktu untuk menjelajahi ruang operasi ini. Anda telah naik level dua setelah membunuh empat zombie. Selamat!]

Aku tidak begitu senang karena naik level, sebab waktu sepuluh menit bagiku sangat singkat untuk bertahan hidup. Aku melihat koper senjata terbuka dengan sendirinya.

Melihat isinya, aku menjadi bersemangat karena mendapatkan hadiah naik level berupa amunisi pistol; mendapatkan dua kotak peluru. Buru-buru aku mengisi ulang pistol.

Setelah selesai, aku melihat ke arah belakang tabung kaca yang menjadi tempatku tertidur selama ini, di mana ada sebuah ruangan dengan pintu besi. Aku tidak mengamati seluruh ruangan ini sehingga sebelumnya tidak mengetahuinya.

Tetapi, sebelum masuk ke ruang itu, aku menjelajahi ruangan operasi ini, berharap menemukan sesuatu untuk melawan mereka. Setelah mencari ke seluruh ruangan ini, aku tidak menemukan sesuatu yang berharga, hanya ada berkas laporan mengenai perkembanganku selama pemulihan pasca operasi System Adam.

Aku sedikit marah karena operasi System Adam atas perintah ayahku. Jika aku menemukan ayahku, pasti akan bertanya kepadanya. Sebelum aku masuk ke dalam ruangan pintu besi, aku melihat sebuah kotak kecil bertuliskan D-WZ

Tulisan itu kembali mengingatkanku akan pembicaraan antara ibu dan ayahku tentang proyek WZ saat sarapan pagi pada waktu itu, lima tahun yang lalu.

Karena penasaran dengan isi kotak tersebut, aku membukanya. Sayangnya kosong, hanya ada spon pelindung. Melihat bentuk spon pelindung, kotak ini berisi satu set jarum suntik.

Pyarr...

Aku kaget karena jendela kaca dipecahkan oleh para zombie. Aku kembali mengeluarkan dua pistol sebelum mereka merangkak masuk. Karena pengalaman sebelumnya, aku langsung menembak kepala mereka dengan mudah.

Sungguh disayangkan posisi mereka yang tidak menguntungkan harus menggunakan pistol; para mayat zombie itu menumpuk di jendela kaca yang pecah.

Ternyata, senjata pedang dan sejenisnya lebih efektif untuk menghancurkan kepala mereka di saat posisi seperti ini. Tetapi, aku tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan pistol ini.

Karena pintu kaca itu terhalang oleh mayat zombie, zombie-zombie yang masih hidup kesulitan untuk masuk, tetapi itu tidak akan bisa bertahan lama.

Aku mendekati pintu besi, dan melihat kotak tombol akses untuk membukanya. Aku tidak tahu kodenya. Aku melihat tulisan pada daun pintu besi yang tertutup oleh darah. Sungguh anehnya jika sebelumnya ada pertarungan. Aku mengusap darah kering itu. Aku mengerutkan kening saat membacanya.

"Profesor Felix!"

Profesor Felix adalah nama ayahku, dan pastinya ruangan pintu besi ini miliknya. Aku berharap di dalamnya menemukan jawaban yang aku butuhkan untuk mengungkapkan kejadian dan mengetahui kebenaran ini.

Aku menekan angka pada tombol di pintu akses, menekan angka kelahiran ayahku. Tetapi kodenya salah. Aku menggunakan kode lain, yaitu menggunakan angka kelahiran ibuku. Hasilnya juga sama, kode salah.

Untuk ketiga kalinya, aku berniat untuk menggunakan kode angka kelahiranku. Tetapi, para zombie berhasil mendobrak pintu ruangan operasi ini. Dengan kepanikan ekstrim, aku menebak mereka dengan pistol di tangan kiriku, dan tangan kanan menekan tombol akses dengan gemetaran.

Jujur saja, aku baru pertama kali membunuh orang, jelas aku panik dan juga gemetaran seperti ini. Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa selain membunuh mereka demi bertahan hidup.

Akhirnya pintu terbuka. Tetapi, salah satu zombie mencakar wajahku sehingga masker tabung terlepas. Kuku-kukunya menyayat kulit wajahku sehingga mengeluarkan darah. Aku menebak kepalanya, lalu memberondong para zombie yang mendekatiku dengan peluru.

Aku tidak peduli dengan luka di wajahku. Aku bergerak mundur masuk ke dalam ruangan pintu besi milik ayahku sambil tetap menembak para zombie itu. Aku bahkan tidak mempedulikan notifikasi dari System Adam.

Sambil menembak, aku menendang tombol penutup pintu besi karena kedua tanganku sibuk menembak mereka. Tetapi, pintu itu terhalang oleh tubuh mayat zombie.

Asap hijau racun zombie jelas masuk ke dalam hidungku karena tidak masker tabung terlepas. Tapi aku tidak peduli. Aku berusaha keras untuk mendorong mayat zombie agar tidak menghalangi pintu besi; aku menggunakan kaki kiri untuk mendorongnya.

"Ahhhh...!?"

Aku berteriak kesakitan saat tanganku digigit oleh zombie. Spontan aku menggunakan pistol untuk memukul kepala zombie yang mengigit tanganku. Pintu besi akhirnya tertutup. Tetapi, aku terluka cukup serius.

Aku merasakan tubuhku melemahkan akibat gigitan zombie dan menghirup racunnya. Aku terduduk lemah dengan bersandar di pintu besi. Kesadaranku perlahan mulai memudar.

Aku melihat ruangan milik ayahku ini berisikan banyak senjata, dan ada satu meja kerja miliknya. Aku tidak senang melihat banyaknya senjata itu, sebab aku sudah terinfeksi.

Sebelum kesadaranku benar-benar menghilang, aku melihat sebuah benda berbentuk manusia robot, aku tidak tahu benda apa itu. Sebelum aku pingsan, aku teringat dengan wajah ibu dan kakak perempuanku. Wajah mereka membuatku berusaha untuk tidak pingsan.

"Aku... harus hidup!!"

Aku merangkak mendekati robot itu, berharap menemukan sesuatu yang bisa memulihkan kondisiku sebelum tewas. Tetapi, sekuat apapun tenaga dan sebesar apapun semangatku, tubuhku semakin lemah dan lemas. Aku pun tersungkur tepat di depan robot itu.

"Ma-af!!" Ucapku untuk terakhir kalinya karena tidak bisa menemukan keluargaku.

[System Adam naik level. Injektor robot memulihkan kondisi inang...]

Aku sempat mendengar suara Veronica untuk terakhir kalinya.

Injektor robot itu mengeluarkan puluhan selang berwarna hitam. Lalu ujung selang tajam seperti jarum infus itu menancap di leher belakangku, kedua pergelangan tangan juga tertancap oleh selang injektor robot, bahkan seluruh tulang belakang juga tertancap selang injektor robot.

Di dalam kondisi pingsan, aku melihat kenangan sewaktu kecil saat bersamaan dengan ibu dan kakakku, aku sangat bahagia. Aku tidak peduli apakah akan menjadi seperti zombie. Tapi, aku masih merasakan nyeri pada punggungku walaupun dalam keadaan pingsan...

"Apa cita-citamu saat dewasa nanti?"

Seorang wanita dewasa bertanya kepada si Shimo kecil, dan wanita itu adalah ibuku.

"Aku ingin menjadi seorang tentara!"

"Hei, kata ayah, kita harus menjadi dokter atau ilmuwan. Tentara itu tidak berguna!"

Aku jelas tidak terima dengan perkataan kakakku. Aku merasa tentara itu sangat dibutuhkan oleh banyak orang, tidak hanya profesi dokter saja.

"Ahhhh...!!" Aku berteriak kesakitan sebelum membalas perkataan kakak perempuanku.

Kepalaku tiba-tiba pusing, seluruh tubuhku perlahan mulai berubah warna kebiruan. Aku melihat ibu dan kakakku menjadi panik. Ibu segera menggendongku dan membawa masuk ke dalam rumah.

Aku melihat kakakku menangis karena kondisiku. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku. Yang kutahu, ibu membawaku ke dalam kamarku, lalu segera mengambil jarum suntik. Aku lihat kotak jarum itu bertuliskan D-WZ...

Episodes
1 Nuklir Biokimia.
2 System Adam
3 Proyek WZ
4 Robot Raptor
5 Masih Ada Yang Hidup
6 Tentara Unicorn
7 Bantuan Dari Belevia.
8 Baterai Dicuri.
9 Aku Bukan Manusia
10 Shelter
11 Serangan Tentara Unicorn.
12 Zombie Mutan
13 Level 25, Menu Baru
14 Sarang Laba-laba Zombie.
15 Monster Jalanan.
16 Kembali Ke Gudang.
17 Misi Utama Ditambahkan.
18 Meninggalkan Gudang.
19 Kembali Ke Shelter.
20 Menikah.
21 Bungker.
22 Bursect Monster.
23 Kecerdasan Mutan
24 Panen.
25 Menghancurkan Satu Markas.
26 No Hope.
27 Harapan Dunia.
28 Markas Terakhir.
29 Nemesis Beast.
30 Mahkluk Mutan Lain.
31 Gedung Laboratorium.
32 Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33 Mahkluk Mengerikan.
34 Malam Menegangkan.
35 Kota Yang Hilang.
36 Tentara Unicorn Bergerak.
37 Bos, Kamu Hebat.
38 Nanochip.
39 Zombie Carvenders.
40 Tergigit Zombie Carvenders.
41 Giant Zombie Carvenders.
42 Misi Sukses.
43 Mahkluk Larva Mutan.
44 Terpaksa.
45 Hari Berkabung.
46 Perubahan Tasya.
47 Gua Tambang Emas.
48 Melatih Tim.
49 Robot Raptor Ditingkatkan.
50 Bangkai Pesawat Terbang.
51 Profesor Maksim.
52 Utusan Profesor Felix.
53 Berita Buruk.
54 Markas Pasukan Merah.
55 Transformasi Robot Raptor.
56 Kekacauan di Kota.
57 Melawan Giant Ape Rock.
58 Kota Terbakar.
59 Tentara Unicorn Menyerang.
60 Hidup dan Mati (1).
61 Hidup dan Mati (2).
62 Masih Hidup
63 Chinua Erhi.
64 Undangan Khusus.
65 Jenis Mutan Baru.
66 Dijemput.
67 Alice.
68 Mengendalikan Zombie.
69 Infomasi Penting.
70 Menguasai Bungker Militer (1).
71 Sekar Ayu Felixia.
72 Lantai 5.
73 Ledakan Bom Nuklir.
74 Kedatangan Bala Bantuan.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Nuklir Biokimia.
2
System Adam
3
Proyek WZ
4
Robot Raptor
5
Masih Ada Yang Hidup
6
Tentara Unicorn
7
Bantuan Dari Belevia.
8
Baterai Dicuri.
9
Aku Bukan Manusia
10
Shelter
11
Serangan Tentara Unicorn.
12
Zombie Mutan
13
Level 25, Menu Baru
14
Sarang Laba-laba Zombie.
15
Monster Jalanan.
16
Kembali Ke Gudang.
17
Misi Utama Ditambahkan.
18
Meninggalkan Gudang.
19
Kembali Ke Shelter.
20
Menikah.
21
Bungker.
22
Bursect Monster.
23
Kecerdasan Mutan
24
Panen.
25
Menghancurkan Satu Markas.
26
No Hope.
27
Harapan Dunia.
28
Markas Terakhir.
29
Nemesis Beast.
30
Mahkluk Mutan Lain.
31
Gedung Laboratorium.
32
Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33
Mahkluk Mengerikan.
34
Malam Menegangkan.
35
Kota Yang Hilang.
36
Tentara Unicorn Bergerak.
37
Bos, Kamu Hebat.
38
Nanochip.
39
Zombie Carvenders.
40
Tergigit Zombie Carvenders.
41
Giant Zombie Carvenders.
42
Misi Sukses.
43
Mahkluk Larva Mutan.
44
Terpaksa.
45
Hari Berkabung.
46
Perubahan Tasya.
47
Gua Tambang Emas.
48
Melatih Tim.
49
Robot Raptor Ditingkatkan.
50
Bangkai Pesawat Terbang.
51
Profesor Maksim.
52
Utusan Profesor Felix.
53
Berita Buruk.
54
Markas Pasukan Merah.
55
Transformasi Robot Raptor.
56
Kekacauan di Kota.
57
Melawan Giant Ape Rock.
58
Kota Terbakar.
59
Tentara Unicorn Menyerang.
60
Hidup dan Mati (1).
61
Hidup dan Mati (2).
62
Masih Hidup
63
Chinua Erhi.
64
Undangan Khusus.
65
Jenis Mutan Baru.
66
Dijemput.
67
Alice.
68
Mengendalikan Zombie.
69
Infomasi Penting.
70
Menguasai Bungker Militer (1).
71
Sekar Ayu Felixia.
72
Lantai 5.
73
Ledakan Bom Nuklir.
74
Kedatangan Bala Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!