Bantuan Dari Belevia.

Bab 07. Bantuan dari Belevia.

Ketika dua lawan melewati ruang operasional, salah satu dari mereka menendang pintu tempat persembunyianku. Saat terbuka, dia kaget melihat aku mengarahkan pistol dari samping; pistol menempel pada pelipisnya.

"Why are you chasing me? (Kenapa kalian mengejarku?)" Aku menyelidiki tujuan mereka.

"We're just following orders! (Kita hanya mematuhi perintah!)" Musuh menjawab sambil melirikku.

"Whose orders? (Perintah siapa?)"

Pertanyaanku tidak dijawab, justru pria ini berusaha untuk menggunakan gagang senapannya untuk memukul perutku. Secara otomatis dan refleks, aku menembak pelipisnya. Seketika pria itu roboh bersimbah darah yang keluar dari pelipisnya.

Tanganku sedikit gemetaran karena pertama kalinya membunuh manusia, dan ini jelas berbeda saat membunuh zombie. Aku segera mengarahkan pistol ke arah lawan lainnya yang turun dari lantai atas saat mendengar suara temannya terjatuh.

Bang bang...

"Arghhh...!"

Aku tembak kaki lawanku itu hingga terjatuh, lalu aku tembak kepalanya agar tidak bersuara. Aku segera mengambil persenjataan mereka; menggeledah seluruh pakaiannya.

Aku memeriksa seragam mereka yang seperti terbuat dari bahan karet elastis. Jika dilihat dari kejauhan, seragam ini memang seperti besi. Aku menduga, mungkin seragam inilah yang diperkirakan teman baruku seperti yang aku pakai ini.

Aku menemukan identitas orang yang kuperiksa ini. Orang ini dari kesatuan Tentara Unicorn divisi 3. Aku juga menemukan surat miliknya dan aku simpan untuk dibaca nanti. Tidak ketinggalan, aku mengambil Komunikasi Radio Konvensional (Handy Talkie) yang mereka gunakan. Yang paling penting, tas ransel yang berisi makanan kaleng dan amunisi juga aku amankan.

Lalu keluar kotak besi di samping pinggul kiriku, kotak itu berfungsi untuk menyimpan apapun yang aku dapatkan, dan itu fasilitas dari System Adam. Aku menyimpan apapun yang kudapatkan ini.

Bagiku, apa yang aku dapatkan dari mereka adalah bonus. Apapun yang dimiliki oleh mereka dan bermanfaat, jelas tidak akan aku sia-siakan. Saat ini, tersisa 15 musuh yang terdeteksi oleh peta System Adam.

"Sialan?!"

Aku mengumpat karena melihat lawan mendekati ruangan wanita itu. Aku buru-buru kembali naik ke lantai atas untuk melindunginya. Di sisi lain, pergerakan lawan mempersempit ruang gerak diriku, dan kini tidak ada jalan keluar lain.

Tetapi, aku tidak punya pilihan lain, aku harus menyelamatkan wanita lemah itu. Di belakangku, dua lawan menyusul dan menembaki diriku. Aku memberikan perlawanan, membalas tembakan mereka dengan rudal medium otomatis. Satu orang itu terkena rudal dan tertimbun reruntuhan, dan yang lainnya lolos tetapi tidak bisa mengejarku karena jalan tertutup.

Di lantai tiga, baku tembak pun terjadi, dimana diriku tersudut. Suara tembakan mengundang perhatian lawan lain dan para zombie. Aku harus sesegera mungkin untuk mengalahkan Tentara Unicorn.

Bang bang bang bang...

Aku tersudut di ruangan saat terkepung; lawan terus-menerus memberondong peluru. Salah satu orang mereka melepaskan granat asap, dan lawan lain melemparkan granat serpihan.

Aku melompat ke belakang saat lawan melemparkan granat serpihan tepat jatuh di depanku...

Boom...

Aku selamat dari ledakan granat serpihan. Tetapi, pandangan mataku dibutakan oleh gas merah dari granat asap. Hal ini justru menguntungkan diriku karena melihat pergerakan lawan melalui peta sistem.

Akan tetapi, lawan sudah mengantisipasi hal ini dengan menggunakan tabung masker dan alat pengelihatan malam (Enhanced Night Vision Goggle-Binoculars - ENVG-B). Namun, Apa yang aku kenakan jelas lebih unggul dari lawanku itu.

Di saat mereka masuk ke ruangan, aku langsung memberondong mereka dengan senapan serbu dan rudal medium, peluru dan rudal mini melesat liar menghujani tubuh mereka. Tiga orang ambruk, dan yang lainnya membalas tembakanku sambil bersembunyi di balik tembok.

Aku membalikkan meja untuk berlindung dari tembakan mereka. Tetapi, kembali mereka melemparkan granat serpihan yang jatuh di belakangku. Aku langsung jungkir balik ke kanan untuk menghindari ledakan granat.

Boom...

Sekian detik, granat serpihan meledak setelah aku menghindar. Lawan segera memberondongkan pelurunya. Beberapa peluru mengenai dada dan perutku. Tetapi, peluru mereka tidak mampu menembus pertahanan Robot Raptor.

Aku membalas tembakan mereka yang syok melihat baju besi yang aku gunakan anti-peluru. Dan, rudal medium membombardir mereka. Tiba-tiba, dari arah belakang lawanku, mereka diberondong peluru oleh wanita yang aku selamatkan tadi.

Alhasil, mereka bertumbangan. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menghabisi mereka. Dengan senapan serbu dan rudal mini, dalam waktu singkat mereka tewas semuanya.

Setelah lawan tumbang, wanita itu menghampiriku dan berkata, "I no longer have a debt of gratitude! (aku tidak lagi memiliki hutang budi!)"

"Jika Anda bisa mengangkat senjata, kenapa bisa terjebak di sini?" Tanyaku.

"Because of them, and I'm out of ammo... After this, we quickly get out of here before we get surrounded by zombies! (Karena mereka, dan aku kehabisan amunisi... Setelah ini, kita segera keluar dari sini sebelum terkepung oleh zombie!)" Jawab wanita itu.

"I'm... Belevia. What's your name robot guy? (Aku... Belevia. Siapa namamu pria robot?)"

Wanita itu memperkenalkan dirinya, dan balik bertanya sambil mengambil apapun yang dimiliki oleh para Tentara Unicorn yang tewas, dan aku pun mengikutinya; kami mengambil senjata, amunisi, makanan yang paling utama. Wanita itu juga mengambil selongsong peluru kosong yang masih bisa digunakan.

Ketika baku tembak, aku tidak memperhatikan peta sistem, jelas tidak mengetahui wanita ini telah keluar dari persembunyiannya dan membantuku. Aku perkiraan, wanita cantik ini adalah seorang mantan tentara karena handal menggunakan senjata api.

"Panggil saja Shimo!" Jawabku.

Wanita sejenak menatapku dan kembali sibuk menggeledah pakaian Tentara Unicorn yang tewas. Lalu bertanya lagi, "from Asia? (dari Asia?)"

"Yes, it's still in Indonesia! (Ya, tepatnya di Indonesia!)" Jawabanku sambil berdiri karena sudah mengambil apa yang aku butuhkan.

Aku keluar dari ruangan karena para zombie semakin dekat dan sudah menutup jalan keluar dari gedung ini. Wanita itu mengikutiku.

"According to the information I heard, Southeast Asia is history... What still survives to this day are China and Japan. Both countries are centers of refuge for Southeast Asian residents. Btw, are you from the military? ("Menurut informasi yang saya dengar, Asia Tenggara tinggal sejarah... Yang masih bertahan hingga hari ini adalah negara China dan Jepang. Kedua negara tersebut menjadi pusat pengungsian dari penduduk Asia Tenggara. Ngomong-ngomong, apakah kamu dari militer?"

Aku langsung berhenti mendapatkan informasi dari Belevia. Tubuhku gemetaran karena mengkhawatirkan ibu dan kakakku. Jika benar apa yang dikatakannya, bagaimana dengan keluargaku, apakah mereka masih hidup?

Aku membalikkan badan dan bertanya kepadanya, "Is what you said accurate? (Apakah yang kau katakan ini akurat?)"

"We'll talk about it later... Right now we have to get out of Ufa City! (Kita akan membicarakannya nanti... Saat ini kita harus segera keluar dari Kota Ufa!)"

Wanita itu memimpin jalan, naik ke lantai atas. Aku mengikutinya dengan pikiran berkecamuk tentang keluargaku. Saat di lantai atas, kami menembaki para zombie yang masuk dari pintu lain yang ada di samping gedung ini.

Sering kali wanita itu melirikku karena apa yang aku kenakan yang menjadi perhatiannya; rudal medium otomatis dengan mudah menumbangkan zombie, dan tembakanku sangat akurat.

Bang bang bang... Boom boom boom...

"500 meters from this building, there are two helicopters parked. But they are closely guarded by ten people with heavy weapons. Can you pilot a helicopter? (500 meter dari gedung ini, ada dua helikopter terparkir. Namun dijaga ketat oleh sepuluh orang dengan persenjataan berat. Apakah kamu bisa mengemudikan helikopter?)" Sambil menembaki para zombie, aku berbicara kepada Belevia.

"I've learned, I'll try! (Pernah belajar, akan aku coba!)"

Karena jalan satu-satunya keluar dari gedung ini dipenuhi oleh zombie, kami memutuskan untuk naik ke atap gedung. Menurut denah, jarak antara gedung ini dan gedung lainnya berdempetan. Cukup melompat bisa keluar dari serbuan zombie.

Boom...

Aku meledakkan pintu keluar atap gedung hingga para zombie tidak mengejar. Kemudian, kami berdua melompati gedung. Aku selalu memperhatikan wanita ini yang sangat lincah dan terlatih. Sudah kupastikan wanita ini adalah seorang tentara handal.

Kami melompat tiga gedung. Di gedung berikutnya, kami tidak lagi melompati gedung, melainkan melalui akses jalan gedung. Aku kembali melihat peta sistem, musuh masih menjaga helikopter.

Dalam pikiranku, kuharap Belevia ini memberikan informasi yang aku butuhkan dalam mengungkapkan kebenaran ini. Setelah beberapa waktu menghindari para zombie, kami akhirnya dekat dengan lokasi gedung militer yang menjadi tempat parkir helikopter.

Kami bergerak senyap saat masuk gedung militer melalui basemen. Belevia terus memimpin jalan, seolah-olah mengetahui seluk-beluk gudang militer. Aku hanya mengikuti dan tidak menurunkan kewaspadaan.

Gedung militer ini masih utuh, hanya ada beberapa retakan pada dindingnya. Aku melihat beberapa kerangka manusia yang dibiarkan begitu saja. Dari pakaiannya, mereka adalah para prajurit militer.

"I'm going back to the building, I left something important there!" (Aku akan kembali ke gedung tadi, aku meninggalkan sesuatu yang penting di sana!)"

Aku pamit kepada Belevia untuk mengambil baterai bertenaga nuklir yang aku letakkan di Campervan. Baterai itu sangatlah penting bagiku dan Robot Raptor.

"No, there are lots of zombies there! We're focused on taking the helicopter!" (Jangan, banyak zombie di sana! Kita fokus untuk merebut helikopter!)"

"Don't worry! You wait for me, then we'll move together! (Jangan khawatir! Kau tunggu aku, nanti kita bergerak bersama-sama!)" Aku jelas bersikukuh untuk kembali.

Belevia menatapku tajam. Entah apa yang ingin dikatakannya, tapi tidak mengutarakannya. Dia hanya mengangguk sebagai jawaban. Aku melihatnya masuk ke lift basemen ini, dan aku kembali ke pintu darurat di basemen yang kita lalui tadi...

Episodes
1 Nuklir Biokimia.
2 System Adam
3 Proyek WZ
4 Robot Raptor
5 Masih Ada Yang Hidup
6 Tentara Unicorn
7 Bantuan Dari Belevia.
8 Baterai Dicuri.
9 Aku Bukan Manusia
10 Shelter
11 Serangan Tentara Unicorn.
12 Zombie Mutan
13 Level 25, Menu Baru
14 Sarang Laba-laba Zombie.
15 Monster Jalanan.
16 Kembali Ke Gudang.
17 Misi Utama Ditambahkan.
18 Meninggalkan Gudang.
19 Kembali Ke Shelter.
20 Menikah.
21 Bungker.
22 Bursect Monster.
23 Kecerdasan Mutan
24 Panen.
25 Menghancurkan Satu Markas.
26 No Hope.
27 Harapan Dunia.
28 Markas Terakhir.
29 Nemesis Beast.
30 Mahkluk Mutan Lain.
31 Gedung Laboratorium.
32 Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33 Mahkluk Mengerikan.
34 Malam Menegangkan.
35 Kota Yang Hilang.
36 Tentara Unicorn Bergerak.
37 Bos, Kamu Hebat.
38 Nanochip.
39 Zombie Carvenders.
40 Tergigit Zombie Carvenders.
41 Giant Zombie Carvenders.
42 Misi Sukses.
43 Mahkluk Larva Mutan.
44 Terpaksa.
45 Hari Berkabung.
46 Perubahan Tasya.
47 Gua Tambang Emas.
48 Melatih Tim.
49 Robot Raptor Ditingkatkan.
50 Bangkai Pesawat Terbang.
51 Profesor Maksim.
52 Utusan Profesor Felix.
53 Berita Buruk.
54 Markas Pasukan Merah.
55 Transformasi Robot Raptor.
56 Kekacauan di Kota.
57 Melawan Giant Ape Rock.
58 Kota Terbakar.
59 Tentara Unicorn Menyerang.
60 Hidup dan Mati (1).
61 Hidup dan Mati (2).
62 Masih Hidup
63 Chinua Erhi.
64 Undangan Khusus.
65 Jenis Mutan Baru.
66 Dijemput.
67 Alice.
68 Mengendalikan Zombie.
69 Infomasi Penting.
70 Menguasai Bungker Militer (1).
71 Sekar Ayu Felixia.
72 Lantai 5.
73 Ledakan Bom Nuklir.
74 Kedatangan Bala Bantuan.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Nuklir Biokimia.
2
System Adam
3
Proyek WZ
4
Robot Raptor
5
Masih Ada Yang Hidup
6
Tentara Unicorn
7
Bantuan Dari Belevia.
8
Baterai Dicuri.
9
Aku Bukan Manusia
10
Shelter
11
Serangan Tentara Unicorn.
12
Zombie Mutan
13
Level 25, Menu Baru
14
Sarang Laba-laba Zombie.
15
Monster Jalanan.
16
Kembali Ke Gudang.
17
Misi Utama Ditambahkan.
18
Meninggalkan Gudang.
19
Kembali Ke Shelter.
20
Menikah.
21
Bungker.
22
Bursect Monster.
23
Kecerdasan Mutan
24
Panen.
25
Menghancurkan Satu Markas.
26
No Hope.
27
Harapan Dunia.
28
Markas Terakhir.
29
Nemesis Beast.
30
Mahkluk Mutan Lain.
31
Gedung Laboratorium.
32
Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33
Mahkluk Mengerikan.
34
Malam Menegangkan.
35
Kota Yang Hilang.
36
Tentara Unicorn Bergerak.
37
Bos, Kamu Hebat.
38
Nanochip.
39
Zombie Carvenders.
40
Tergigit Zombie Carvenders.
41
Giant Zombie Carvenders.
42
Misi Sukses.
43
Mahkluk Larva Mutan.
44
Terpaksa.
45
Hari Berkabung.
46
Perubahan Tasya.
47
Gua Tambang Emas.
48
Melatih Tim.
49
Robot Raptor Ditingkatkan.
50
Bangkai Pesawat Terbang.
51
Profesor Maksim.
52
Utusan Profesor Felix.
53
Berita Buruk.
54
Markas Pasukan Merah.
55
Transformasi Robot Raptor.
56
Kekacauan di Kota.
57
Melawan Giant Ape Rock.
58
Kota Terbakar.
59
Tentara Unicorn Menyerang.
60
Hidup dan Mati (1).
61
Hidup dan Mati (2).
62
Masih Hidup
63
Chinua Erhi.
64
Undangan Khusus.
65
Jenis Mutan Baru.
66
Dijemput.
67
Alice.
68
Mengendalikan Zombie.
69
Infomasi Penting.
70
Menguasai Bungker Militer (1).
71
Sekar Ayu Felixia.
72
Lantai 5.
73
Ledakan Bom Nuklir.
74
Kedatangan Bala Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!