Kembali Ke Gudang.

Bab 16. Kembali Ke Gudang.

Sudah lima hari ini aku bekerja di gudang. Tetapi di saat hari keenam, aku berhenti bekerja karena peta sistem menunjukkan pergerakan tiga orang yang masuk ke Kota Sterlitamak.

Aku tidak tahu siapa mereka. Tetapi yang pasti, mereka dikejar oleh kecoak bermutasi. Karena submisi mengharuskan menyelamatkan manusia, aku putuskan untuk menghentikan pekerjaan yang kurang dari 10% memodifikasi Monster Jalanan ini.

Aku keluar melalui anak tangga sebelumnya. Setelah berada di luar gudang, segera menuju ke arah orang-orang itu yang masuk ke sebuah gedung untuk berlindung. Dari peta sistem, aku melihat satu orang menembaki kecoak bermutasi, dan dua orang lainnya memberikan dukungan dengan tembakan.

Aku berlari melewati pinggir gedung dan rumah agar tidak menarik perhatian mahkluk-mahkluk bermutasi. Karena Robot Raptor di level 2, pergerakan lari juga meningkat, aku berlari seperti seorang atlet.

Karena khawatir ketiga orang itu tidak bisa diselamatkan, aku melompati mobil yang terbalik di depan. Dan yang membuatku tercengang, karena mampu melompat dengan mudah tanpa menyentuh body mobil.

Ketika dekat dengan gedung itu, aku melemparkan granat serpihan ke arah Kecoak bermutasi yang akan masuk ke pintu gedung.

Boom boom boom...

Ledakan granat serpihan meruntuhkan pintu masuk ke gedung tersebut, dan puluhan kecoak bermutasi tumbang dan tertimpa reruntuhan bangunan itu. Aku segera berlari kencang karena menjadi incaran kecoak itu.

Apa yang kulakukan, setidaknya mengalihkan perhatian mahkluk menjijikkan itu, hal ini akan memberikan kesempatan kepada ketiga orang itu untuk melarikan diri dari mereka. Tetapi yang membuatku kesal, melalui peta sistem, ketiga orang itu justru mengikutiku dari sisi jalan raya ini, di blok jalan sebelah.

Mau tidak mau, aku harus menemui mereka dengan berlari ke gang kecil. Tidak lupa, aku melemparkan granat serpihan ke arah belakang untuk menghentikan pergerakan kecoak bermutasi.

Boom boom...

Dua ledakan keras dari granat serpihan. Untuk sesaat, menghentikan pergerakan kecoak itu karena jalan tertutupi reruntuhan bangunan yang berada di sisi kanan kiri gedung.

Melalui peta sistem, ketiga orang itu tampaknya melihatku, dan mereka bersembunyi di balik mobil terbalik. Dan, aku langsung berhenti ketika melihat sosok orang yang mengenakan baju besi yang sama seperti milikku, yaitu Robot Raptor berwarna hitam, sedangkan milikku berwarna biru tua.

"Belevia!" Seruanku saat tahu siapa sosok orang yang mengenakan Robot Raptor ini.

Secara bersamaan, pelindung wajah dari Robot Raptor terbuka. Aku melihat Belevia, dan sebaliknya dia melihatku. Belevia tersenyum bahagia dan langsung memelukku dengan sangat erat. Aku membalas pelukannya dan mendengar suara tangisnya.

"The shelter was destroyed, and many people died! (Tempat perlindungan dihancurkan, dan banyak orang yang tewas!)"

Belevia mengadu dengan apa yang dialaminya dalam beberapa hari ini. Hal ini sudah kuduga sebelumnya, bahwa mahkluk-mahkluk bermutasi yang keluar dari sarangnya akan meluluh-lantakan shelter.

Orang-orang yang selamat dari keganasan mahkluk-mahkluk bermutasi itu tersebar. Aku melihat di belakang Belevia adalah Kanya dan satu wanita yang tidak aku kenal, dan tidak pernah melihat wanita itu di shelter.

"Only Kanya and Tasya managed to escape with me from the siege of Zombie Reptiles and Mutated Cockroaches. The others I don't know! Tasya came with 50 people. However, the place where we took refuge became their burial place .... (Hanya Kanya dan Tasya yang berhasil melarikan diri bersamaku dari pengepungan Reptil Zombie dan Kecoak yang Bermutasi. Yang lain saya tidak tahu! Tasya datang bersama 50 orang. Namun, tempat kami berlindung menjadi tempat pemakaman mereka ....)"

"We'll talk about it later when it's safe! Follow me and don't get left behind! (Kita akan membicarakannya nanti saat sudah aman! Ikuti saya dan jangan ketinggalan!)" Aku menyela Belevia yang bercerita, sebab kecoak bermutasi kembali mengejar.

Aku berlari tidak terlalu kencang agar bisa diimbangi oleh ketiga wanita cantik ini. Akhirnya aku tahu siapa sosok wanita yang baru kulihat ini. Tasya namanya, usianya 27 tahun, seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya saat melawan zombie.

Kanya kini juga seorang janda, Afanas suaminya tewas dimakan oleh Zombie Reptil saat membukakan jalan untuk kabur dari kepungan. Aku merasa kasihan kepada Kanya. Wajah-wajah cantik ketiga wanita ini tertutupi oleh kelelahan, dan sudah beberapa hari ini hidup di ujung tanduk.

Rasa kasihan berubah serius karena didepan kita berdatangan Zombie Beracun. Aku segera berhenti berlari dan diikuti oleh ketiga wanita di belakangku.

"There is no other choice, we have to fight them while moving towards the hideout (Tidak ada pilihan lain, kita harus melawan mereka sambil bergerak menuju ke tempat persembunyian!)"

Aku berkata seperti ini karena pada peta sistem tidak ada jalan lain untuk menghindar dari para zombie; di depan ada ratusan Zombie Beracun yang berdatangan, di belakang ada Kecoak mutasi yang jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak, di samping kanan kiri adalah gedung-gedung dan rumah yang setengah runtuh.

"Did you bring water? We're thirsty. Also almost out of ammo! (Apakah kamu membawa air putih? Kami kehausan. Juga hampir kehabisan amunisi!)" Tanya Belevia dengan nada kelelahan.

Aku segera mengeluarkan tiga botol 600ml di samping celana besi. Aku memberikan kepada mereka. Mereka meminum air putih sampai tersengal-sengal karena kehausan. Aku segera memberikan mereka amunisi pistol dan senapan mesin kepada mereka.

Mereka melihat aku mengeluarkan itu semua tidak mengejutkan Kanya dan Tasya. Aku perkirakan Belevia sudah menceritakan kelebihan Robot Raptor kepada kedua wanita itu.

Setelah ketiga wanita itu siap, aku memimpin jalan menuju ke gudang dump truck; kami setengah berlari sambil menembaki Zombie Beracun, dan saling menjaga agar tidak diserang oleh banyaknya mahkluk-mahkluk bermutasi ini.

Aku melihat Robot Raptor milik Belevia kehabisan amunisi rudal medium sehingga tidak lagi digunakan. Karena Belevia tidak memiliki System Adam, jelas membutuhkan amunisi dari luar. Tetapi, dengan adanya rudal medium milikku, para zombie itu bertumbangan, dan membantu kita lolos dari serbuan Zombie Beracun.

Sedangkan kecoak bermutasi masih mengejar di belakang kita. Kita sudah dekat dengan showroom kendaraan tambang. Tetapi, kecoak mutasi itu juga masih mengikuti, terpaut jarak 300 meter dari kami.

Saat berada di belakang gudang showroom, aku melihat Kanya bertubuh sedikit besar dari Tasya. Aku berkata kepada mereka, "Can you climb up these broken iron steps, above which is the entrance to the hideout? (apakah kalian bisa naik ke anak tangga besi yang rusak ini, di atas terdapat pintu masuk ke tempat persembunyian?)"

Ketiga wanita itu melihat anak tangga besi rusak. Kanya dan Tasya geleng-geleng kepala karena tidak mungkin melompat untuk meraih anak tangga besi yang terputus itu. Sedangkan Belevia, jelas mampu karena dukungan dari Robot Raptor.

"Well, if you want, I'll carry you behind my back, (Kanya, jika kamu mau, aku akan menggendongmu di belakangku,)" aku berkata kepada Kanya.

"Tasya, let me carry her! (Tasya biar aku yang menggendongnya!)" Inisiatif dari Belevia tanpa harus ditanya.

"Hurry up! (Cepatlah!)" Perintahku karena Kanya ragu-ragu.

"Sorry, my body is heavy! (Maaf, badan saya berat!)" Ucap Kanya sebelum naik ke punggungku.

"Does not matter! I can do more than just carry you! (Tidak masalah! Aku bisa melakukan lebih dari sekedar menggendongmu saja!)" Aku sedikit menggoda Kanya.

"Need to prove! (Perlu dibuktikan!)" Sahut Kanya dengan suara lirih saat berada di punggungku.

Aku menganggukkan kepala kepada Belevia agar terlebih dahulu naik, sebab gabungan beban berat tubuh mereka sedikit lebih ringan dariku dan Kanya. Belevia segera naik ke anak tangga besi rusak, dan Tasya berada di punggungnya berpegang erat dengan melingkarkan kedua tangannya pada lehernya

Belevia dengan lincah melompat dan meraih anak tangga besi yang terputus, dan hampir saja si Tasya terpeleset dari gedongan karena kaget. Untung saja kedua tangannya mengunci leher Belevia.

"Cepat naik!?"

Kanya menjadi panik karena kecoak bermutasi berjarak tiga meter dari kami. Kanya menembaki kecoak-kecoak itu dengan pistol di tangan kanannya, tangan kirinya melingkar di leherku, dan kedua kakinya melingkar pada perutku. Aku segera naik ke anak tangga besi saat Belevia baru di atap gudang.

Saat berusaha naik anak tangga, aku baru merasakan berat badan Kanya di angka 57kg, tubuhnya tergolong kurus untuk ukuran tinggi badan badannya yang seksi ini. Memang ada perubahan fisik saat terakhir berpisah di shelter beberapa hari lalu.

Belevia dan Tasya memberikan dukungan dari atap gedung dengan menembaki kecoak mutasi itu. Sebelum melompat untuk meraih anak tangga yang terputus, aku melihat ke bawah, dimana Kecoak bermutasi yang mati menumpuk. Akibatnya, tubuh mereka yang mati digunakan untuk memanjat mengejar kami.

"I'm going to jump, hold on! (Aku akan melompat, berpeganglah!)" Perintahku kepada Kanya yang masih menembaki kecoak mutasi dibawahnya.

Kanya berhenti menembak, kedua tangannya melingkar di leherku. Aku segera melompat dan meriah anak tangga yang putus itu. Tetapi, karena membawa Kanya, aku gagal berpegang pada putusan anak tangga itu. Tetapi, Belevia melemparkan simpul tali, dan Kanya dengan cepat meriah tali itu sehingga aku berhasil memegang anak tangga putus.

Aku segera naik dengan cepat karena dibantu oleh Belevia dengan menarik tali. Ketika di atap gedung, Kanya segera turun dengan raut wajah malu karena hampir terjatuh akibat berat badannya ini.

Aku tidak peduli dengan Kanya, mengeluarkan granat serpihan dan melemparkan ke bawah. Kecoak-kecoak itu meledak, tetapi jumlah mereka masih banyak yang hidup, dan masih berusaha untuk mengejar kami.

Segera kami masuk ke pintu yang sebelumnya aku gunakan. Tasya terlebih dahulu turun, lalu disusul oleh Kanya dan Belevia. Aku yang terakhir masuk, dan mengunci pintu besi dari dalam.

Saat menginjakkan kaki di lantai beton, aku melihat ketiga wanita itu membaringkan tubuh karena kelelahan. Aku duduk di samping Belevia yang mulai bercerita tentang apa saja selama beberapa hari ini...

Episodes
1 Nuklir Biokimia.
2 System Adam
3 Proyek WZ
4 Robot Raptor
5 Masih Ada Yang Hidup
6 Tentara Unicorn
7 Bantuan Dari Belevia.
8 Baterai Dicuri.
9 Aku Bukan Manusia
10 Shelter
11 Serangan Tentara Unicorn.
12 Zombie Mutan
13 Level 25, Menu Baru
14 Sarang Laba-laba Zombie.
15 Monster Jalanan.
16 Kembali Ke Gudang.
17 Misi Utama Ditambahkan.
18 Meninggalkan Gudang.
19 Kembali Ke Shelter.
20 Menikah.
21 Bungker.
22 Bursect Monster.
23 Kecerdasan Mutan
24 Panen.
25 Menghancurkan Satu Markas.
26 No Hope.
27 Harapan Dunia.
28 Markas Terakhir.
29 Nemesis Beast.
30 Mahkluk Mutan Lain.
31 Gedung Laboratorium.
32 Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33 Mahkluk Mengerikan.
34 Malam Menegangkan.
35 Kota Yang Hilang.
36 Tentara Unicorn Bergerak.
37 Bos, Kamu Hebat.
38 Nanochip.
39 Zombie Carvenders.
40 Tergigit Zombie Carvenders.
41 Giant Zombie Carvenders.
42 Misi Sukses.
43 Mahkluk Larva Mutan.
44 Terpaksa.
45 Hari Berkabung.
46 Perubahan Tasya.
47 Gua Tambang Emas.
48 Melatih Tim.
49 Robot Raptor Ditingkatkan.
50 Bangkai Pesawat Terbang.
51 Profesor Maksim.
52 Utusan Profesor Felix.
53 Berita Buruk.
54 Markas Pasukan Merah.
55 Transformasi Robot Raptor.
56 Kekacauan di Kota.
57 Melawan Giant Ape Rock.
58 Kota Terbakar.
59 Tentara Unicorn Menyerang.
60 Hidup dan Mati (1).
61 Hidup dan Mati (2).
62 Masih Hidup
63 Chinua Erhi.
64 Undangan Khusus.
65 Jenis Mutan Baru.
66 Dijemput.
67 Alice.
68 Mengendalikan Zombie.
69 Infomasi Penting.
70 Menguasai Bungker Militer (1).
71 Sekar Ayu Felixia.
72 Lantai 5.
73 Ledakan Bom Nuklir.
74 Kedatangan Bala Bantuan.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Nuklir Biokimia.
2
System Adam
3
Proyek WZ
4
Robot Raptor
5
Masih Ada Yang Hidup
6
Tentara Unicorn
7
Bantuan Dari Belevia.
8
Baterai Dicuri.
9
Aku Bukan Manusia
10
Shelter
11
Serangan Tentara Unicorn.
12
Zombie Mutan
13
Level 25, Menu Baru
14
Sarang Laba-laba Zombie.
15
Monster Jalanan.
16
Kembali Ke Gudang.
17
Misi Utama Ditambahkan.
18
Meninggalkan Gudang.
19
Kembali Ke Shelter.
20
Menikah.
21
Bungker.
22
Bursect Monster.
23
Kecerdasan Mutan
24
Panen.
25
Menghancurkan Satu Markas.
26
No Hope.
27
Harapan Dunia.
28
Markas Terakhir.
29
Nemesis Beast.
30
Mahkluk Mutan Lain.
31
Gedung Laboratorium.
32
Bertarung Dengan Nemesis Beast.
33
Mahkluk Mengerikan.
34
Malam Menegangkan.
35
Kota Yang Hilang.
36
Tentara Unicorn Bergerak.
37
Bos, Kamu Hebat.
38
Nanochip.
39
Zombie Carvenders.
40
Tergigit Zombie Carvenders.
41
Giant Zombie Carvenders.
42
Misi Sukses.
43
Mahkluk Larva Mutan.
44
Terpaksa.
45
Hari Berkabung.
46
Perubahan Tasya.
47
Gua Tambang Emas.
48
Melatih Tim.
49
Robot Raptor Ditingkatkan.
50
Bangkai Pesawat Terbang.
51
Profesor Maksim.
52
Utusan Profesor Felix.
53
Berita Buruk.
54
Markas Pasukan Merah.
55
Transformasi Robot Raptor.
56
Kekacauan di Kota.
57
Melawan Giant Ape Rock.
58
Kota Terbakar.
59
Tentara Unicorn Menyerang.
60
Hidup dan Mati (1).
61
Hidup dan Mati (2).
62
Masih Hidup
63
Chinua Erhi.
64
Undangan Khusus.
65
Jenis Mutan Baru.
66
Dijemput.
67
Alice.
68
Mengendalikan Zombie.
69
Infomasi Penting.
70
Menguasai Bungker Militer (1).
71
Sekar Ayu Felixia.
72
Lantai 5.
73
Ledakan Bom Nuklir.
74
Kedatangan Bala Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!