Dikejar Cinta Duda Anak Satu

Dikejar Cinta Duda Anak Satu

Eps.01

Seorang wanita berjalan dengan tergesa menuju keruang bimbingan konseling, hari ini untuk kesekian kalinya Rania di panggil wali kelas putra nya karena sang putra membuat keributan.

"Selamat siang, pak."

Rania menyapa guru BK terlebih dahulu, sebelum duduk disamping putranya.

"Siang Bu Rania."

Rania berjalan menuju sofa dimana Shaka Hutama, Rania meilirik kearah Shaka yang menyunggingkan senyum kearah Rania.

"Apa lagi ini?" Bisik Rania.

"Biasa Bun, anak muda."

Jawab Shaka tanpa dosa, anak ini tak ada takutnya sama sekali dengan sang Bunda. Sedang Rania hanya bisa menghela nafas menetralkan moodnya dan mempertahankan kewarasannya.

Bayangkan saja dalam seminggu Shaka bisa masuk ruang Bk bisa sampai lima kali dengan permasalahan yang sama, yaitu baku hantam dengan teman atau bahkan kakak kelasnya sendiri, terkadang Rania juga heran dariman bakat berkelahi Shaka berasal.

"Jadi ini orangtua anak nakal ini."

Ibu Risma menatap sengit kearah Rania yang baru saja memasuki ruang rapat, padahal Rania melempar senyum manis ke arah Bu Risma.

"Sebelum nya saya minta maaf atas kelakuan anak saya bu, tapi sebelum itu saya mau mendengar dulu penjelasan anak saya Shaka. Karena saya tahu anak saya tak akan main kekerasan jika tak ada pemicu nya." Ucap Rania penuh dengan kehati-hatian agar tak ada pihak yang tersinggung.

Namun perkataan Rania memang sudah di salah artikan oleh ibu Risma, ibu dari Rio. Siswa yang telah di hajar Shaka sampai mendapat jahitan di dahinya

"Alah! Memang anak kamu saja yang salah, asal.kamu tahu anak saya itu anak baik-baik mana mungkin Rio membuat gara-gara pasti semua ini memang ulah anak mu itu."

Rania sebisa mungkin tetap tenang dan tak terpancing emosinya, sudah terlalu sering Rania menghadapi ibu-ibu macam bu Risma ini.

"Sebaiknya kita dengar penjelasan Shaka terlebih dahulu, Bu." Guru BK mulai melerai perdebatan antara Rania dan Risma yang mulai memanas.

Rania kini duduk menyamping menghadap anaknya, sementara Shaka hannya menunduk membuat alis sebelah Rania terangkat heran dibuatnya. "Kenapa lagi ini anak." batin Rania.

"Coba ceritakan kejadian nya Shaka, bunda mau dengar semuanya." Rania mengelus kepala Shaka dengan sayang.

"Anak nakal saja di sayang-sayang." Cicit bu Risma sebal.

"Maafkan aku Bunda, aku merasa sakit hati dengan perkataan Rio." Shaka menjeda ucapannya, tatapan nya mengarah pada sang bunda dengan tatapan sedih.

Rania tahu, anak nya sedang memainkan peran seperti biasa. Dirinya tak benar-benar yakin kalau si Shaka bisa sakit hati.

"Apa yang dikatakan oleh Rio, Shaka?" Kali ini guru BK penasaran akan kelanjutan ucapan Shaka.

Shaka menghembuskan nafasnya berat seolah dia benar-bernar tersakiti dan terzalimi.

"Rio bilang, Shaka anak tidak jelas asal usulnya. Siapa ayah Shaka dan Rio bilang Shaka ini anak yang lahir diluar nikah bahkan Rio bilang kalau Bunda Rania adalah wanita malam. Shaka tak terima bunda Shaka tak apa jika hanya Shaka yang di hina, tapi Shaka tak terima jika bunda yang di hina."

Shaka berbaur memeluk sang bunda, menangis didalam pelukan nya. Ini adalah peran yang sangat-sangat meyakinkan bahkan Shaka menangis sesegukan sampai guru BK menitikan air matanya.

"Siapa yang ajari kamu akting, nak?" Batin Rania.

Rania kini berbalik menatap tajam kearah Risma, seolah dia tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Rio. Padahal dia sudah biasa menghadapi situasi ini kali ini dia akan mendukung akting anaknya.

"Ibu dengarkan, anak ibu yang duluan mengibarkan bendera perang terhadap putra saya!" sentak Rania yang membuat Risma sedikit terkaget.

"Alah, paling juga si Shaka ini mengarang cerita mana mungkin anak saya berbicara begitu. Anak saya itu anak baik-baik." Risma menatap kearah guru BK.

"Bu, saya pokoknya meminta sekolah untuk mengeluarkan Shaka dari sekolah ini. Tak sudi saya, anak saya harus satu sekolah dengan anak nakal macam Shaka ini!" Ucap Risma dengan penuh penuntutan.

"Disini bukan anak saya saja yang salah, anak ibu juga salah. Jangan se enak ibu saja mau mengeluarkan Shaka dari sekolah ini!" Ucap tegas Rania. Enak sekaki ibu ini mau mengeluarkan anaknya dari sekolah.

Kali ini Rania tak terima anaknya di ejek seperti itu, kalau saja Shaka belum mau ujian Nasional kelulusan mungkin Rania akan memindahkan Shaka kesekolah lain tapi Shaka sudah kelas tiga SMP dan akan ujian.

"Begini saja bu, saya rasa Rio dan Shaka memang salah tapi Rio adalah pihak pertama yang memicu keributan jadi kami pihak sekolah tak bisa memutuskan untuk mengeluarkan Shaka. Jadi saya minta ibu Risma dan bu Rania berdami saja. Dan Shaka harus meminta maaf kepada Rio."

Rania membiarkan Shaka untuk meminta maaf meski dia yakin anaknya tak bersalah tetapi Shaka memang telah memukul temannya jadi biarkan Shaka meminta maaf untuk perlakuannya saja.

"Saya minta maaf bu, besok lagi saya buat anak ibu tak bisa bicara." tentu saja ucapan yang terakhir hanya bisa Shaka ucapkan didalam hati.

Risma pergi dengan kekesalan yang tak bisa di sembunyikan, bahkan sebelum pergi Risma mengatakan hal yang tak pantas kepada Rania.

"Kalau bukan karena di sekolah, sudah pasti ku tarik itu sanggul yang segede rumah tawon." Batin Rania.

Kini Rania membawa pulang Shaka, di perjalanan ibu dan anak itu hanya diam dengan pikiran masing-masing. Sampai saat Rania mendadak mengerem mobilnya yang mengakibatkan Shaka terpental kedepan dengan wajah ganteng nya terbentur kaca depan mobil sang bunda.

"Aduh! Bunda sakit tahu" protes sang Shaka.

"Salah siapa enggak pakai sabuk pengaman." Ucap Rania sebelum keluar dari mobil.

Shaka mengelus keningnya yang terbentur kaca dengan bibir cemberut, kemudian mengikuti bundanya keluar dari mobil karena penasaran.

"Ada apa bun?" Tanya Shaka dengan penasaran.

"Bantu bunda Sha, ini ada anak abis di gebukin seperti nya. Nanti kamu bawa motornya, ingat jangan ngebut."

Setelah membawa anak yang tak sadarkan diri itu kedalam mobil, Rania dan Shaka lantas mengendarai kendaraan mereka menuju rumah mereka yang tak jauh dari tempat mereka sekarang.

*

*

*

*

*

Sementara di kantor milik Jayden Januartha atau yang kerap di sebut Januartha.GROUP tengah bersitegang karena anak pemilik perusahaan telah menghilang dan tidak tahu dimana keberadaan nya.

"Maaf Tuan, den Bry belum bisa di temukan."

Ucap sang pengawal, yang biasanya mengawal secara diam-diam anaknya. Entah bagaiman hari ini anaknya hilang tanpa jejak.

"Bodoh! Cepat cari lagi sampai ketemu jika sampai nanti malam anak saya tak di temukan! Maka siapa-siap kalian kehilangan kepala kalian!"

Jayden menatap tajam satu per satu wajah anak buahnya, tak ada sekali pun kelembutan di wajah Jayden. Memang semua mengenal Jayden adalah sosok pemimpin yang tegas dan tak pernah kenal ampun bagi siapa saja yang merugikan usahanya atau bahakan orang yang mencelakai keluarga semua akan lenyap di tangan Jayden.

"Baik Tuan, kami akan lacak kembali keberadaan den Bry."

Semua pengawal pergi dan berpencar mencari kembali keberadaan anak sang Tuannya sebelum kepala mereka benar-benar hilang dari leher mereka.

Pintu ruangan Jayden kembali dibuka, kini masuk sang asisten beserta beberapa laki-laki yang disinyalir adalah sahabat Jayden.

"Gimana Bry? Sudah ketemu?" Tanya Sean asisten sekaligus kakak sepupu Jayden dari pihak ibu.

"Belum." Ucapa Jayden. lelaki itu berjalan menuju sofa yang berada diruangannya begitu pula para sahabatnya.

"Gimana bisa Bry hilang?" Tanya Zain.

Zain Pramudia pemilik perusahaan dan sekaligus pewaris satu-satunya Pramudia.Group.

"Aku mana tahu, aku di kantor dan tiba-tiba pengawal ku bilang Bry hilang." Jayden memijat keningnya, kepalanya sudah sangat sakit memikirkan kemana anaknya pergi. Dia takut anaknya tertangkap oleh musuh perusahaan nya.

"Apa dia di tangkap musuh mu Jay? Coba ingat sekarang kamu sedang berselisih dengan siapa?" Kali ini Sagara ikut berbicara.

Sagara Aditama, pemilik perusahaan properti dan sejumlah hotel bintang lima yang ada di seluruh penjuru negeri.

"Aku rasa, saat ini aku tidak ada musuh bahkan kemenangan proyek di Surabaya mutlak memang aku yang mendapatkannya. Tak ada yang keberatan karena memang ide perusahan ku yang paling menarik minat para investor."

Memang beberapa hari lalu Januartha.Group telah memenangkan proyek yang bernilai milyaran, tapi dia pikir tak ada masalah dengan itu.

"Atau mungkin musuh di masalalu mu?" Kali ini Tuan muda Alvin yang berbicara.

Alvin Admaja keturunan anak kraton yang memiliki bisnis dibidang kuliner dan pertambangan bahkan memiliki garis keturunan darah biru yang membuat dirinya banyak dipuja oleh semua jenis perempuan.

"Enggak ada Al." Jayden menghela nafas, dia berharap anaknya baik-baik saja.

"Jay apa mungkin Zahra sudah kembali? Apa mungkin ancaman nya beberapa hari lalu itu menjadi kenyataan?"

Sean mengingat kembali apa yang dia baca dari sebuah surat yang tak jelas darimana, surat itu berisi ancaman untuk Jayden.

"Masih beranikah? Zahra menginjak kan kakinya di negara ini." Ucap Zain, dirinya tahu bagaiman kejadian beberapa tahun silam yang membuat sahabatnya Jayden mengalami keterpurukan.

Sementara Jayden hanya bisa meremas kedua tangannya dengan amarah, dia takkan membiarkan perempuan ular itu kembali mengusik kehidupannya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Bry, tapi aku minta pada kalaian untuk membantu ku mencari keberadaan Bry jangan sampai Zahra bertemu Bry."

"Baiklah. Aku dan Zain akan memeriksa bandara dan pelabuhan. Akan kucari daftar penumpang yang sekiranya mencurigakan." Ucap Sean.

Sean dan Zain bergegas menuju semua bandara yang ada dikota mereka, bahkan semua pelabuhan dan terminal akan mereka susuri.

"Aku akan mencoba melacak handphone milik Bry." Segera Sagara mengeluarkan laptopnya yang dia bawa tadi menggunakan tas tangan.

"Aku akan kekantor polisi Jay, mungkin ada info di sana. Sebaiknya kamu istirahat dulu wajah mu cukup terlihat lelah." Kali ini tuan muda Alvin yang beraksi.

Mereka adalah lima sekawan, bahkan publik menjuluki mereka dengan lima mata pedang. Tak ada yang tak kenal mereka bahkan semua kekuasaan mereka tak bisa di anggap remeh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!