Eps.05

Pagi hari Rania di kejutkan dengan kedatangan Jayden, duda anak satu itu sudah siap dengan baju kantornya.

"Boleh saya numpang sarapan disini?" Ucap Jayden.

Jayden menggaruk tengkuknya yang tak gatal lelaki ini menahan malu kenapa bisa dia harus menumpang sarapan di tempat orang yang baru di kenalnya, semalam dirinya tak bisa tidur karena terbayang senyuman Rania yang teramat cantik terlebih lagi perlakuan nya terhadap Bry membuat hati Jayden sedikit menghangat.

Rania yang mendengar ucapan Jayden sedikit terkejut, dia tak pernah berpikir bahwa orang sehebat Jayden akan menumpang sarapan dirumahnya.

"Ahh, silahkan Tuan " Rania bergeser sedikit agar Jayden bisa masuk kedalam rumahnya.

Sarapan pagi sudah siap di meja makan, banyak menu makanan yang tersaji dan itu membuat Jayden bertanya dalam benaknya,"apakah dia menyiapkan semua ini sendiri, lantas jam berapa wanita ini terbangun?"

"Anda biasa meminum teh atau kopi di pagi hari? Saya akan siapkan." Ucap Rania.

Bukannya menjawab Jayden justru termenung menatap wajah Rania yang nampak cantik natural, rambutnya di cepol asal memperlihatkan bagian leher putih dan mulus membuat Rania nampak sexy, bulu mata lentik alami dan bibir pink tanpa polesan lipstik sama sekali. Rania tampak canti dengan pakaian rumah.

"Tuan, apa ada sesuatu di wajah saya?" Rania melambaikan tangannya di hadapan Jayden dan itu membuat kesadaran Jayden kembali.

"Susu..." Gumam Jayden lirih.

"Ohh, anda terbiasa minum susu di pagi hari." Ucap Rania lagi. "Saya hanya mempunyai susu rasa coklat, apa tidak apa-apa."

"Susu kamu?" Gumam Jayden tanpa sadar apa yang dia ucapkan.

"Haah, apa? Susu saya?" Rania mengerjabkan matanya bingung, ini maksutnya susu coklat yang Rania pengang bukan.

"Susu, tidak saya tidak suka susu. Saya minum air putih saja." Ucap Jayden dengan panik, sangking paniknya Jayden langsung menyambar segelas air putih di atas meja makan dan langsung menghabiskannya sampai habis.

"Astaga, apa yang aku bayangkan. Bangaimana bisa aku membayangkan hal gila bersama Rania di atas ranjang." Batin Jayden.

Jayden mulai mengibas kemejanya dudu yang sudah menduda sekian tahun itu merasa gerah secara tiba-tiba, bahkan sekarang dia gugup saat bertatapan dengan Rania semakin menatap Rania semakin degub jantung nya cepat tak beraturan.

"Aku benar-benar harus kedokter jantung, aku tak mau mati muda. Kasihan Bry jika aku mati." Gumam Jayden.

Tak berapa lama Shaka dan Bry turun dari lantai atas, dua anak lelaki yang beda usia itu sudah rapih dengan seragam sekolah mereka masing-masing.

"Daddy..." Ucap Bry saat mengetahui kehadiran Daddynya.

"Hay, boy." Sapa Jayden.

Bry memicingkan matanya curiga, kenapa Daddy nya bisa berada di rumah tante Rania sepagi ini apakah Daddy nya sedang tak ada kerjaan pikir Bry. Tapi Bry masa bodo dia tak tertarik ingin tahu alasaan apa yang membuat Jayden mau mampir kerumah tante Rania sepagi ini.

"Bunda, kenapa permen loli Shaka enggak ada." Si Shaka anak bunda ini sedang sibuk meng ubek-ubek isi kulkas dirinya sangat mengingat jelas bahwa kemarin saat di singapore dia membeli berbagai macam permen loli, bahkan dia belum memakannya sama sekali lantas kemana perginya semua permen loli itu.

"Bunda sembunyiin dimana." Rengek Shaka kepada bundanya, sedang Rania masih sibuk membuat susu untuk Shaka dan Bry.

"Astaga, Shaka kamu bisa pelanin suara kamu enggak sih. Kamu enggak malu sama om Jayden dan bang Bry, kamu ini sudah mau jadi anak SMA tapi masih saja suka ngemutin permen loli. Mau kamu ompong pas masuk SMA nanti." Ucap Rania kesal.

Bukan maksut Rania pelit atau tidak sayang kepada Shaka, masalahnya Shaka ini anaknya suka lupa diri sudah berapa bungkus permen yang di habiskan Shaka kemarin dan hari ini Rania tidak mengizinkan Shaka untuk memakan permen loli kesayangan nya itu. Rania hanya takut Shaka kembali mengalami sakit gigi.

"Satu aja Bun, buat semangat Shaka ujian nanti." Rayu Shaka, anak itu mengedipkan kedua matanya menunjukan seberapa imut dirinya agar sang bunda luluh.

"Enggak, kalau Bunda bilang enggak ya tetap enggak. Mau sampai kamu ngedipin mata sampai lebaran monyet juga jawaban Bunda tetap enggak." Talak, putusan Rania tidak bisa di ubah. Shaka harus puasa makan permen sampai ujian nya selesai.

"Begini banget nasip punya Bunda pelit, untung cantik coba kalau enggak udah Shaka tuker sama yang lebih bohay." Ucap Shaka tanpa takutnya pada Rania yang sudah melotot sampai mau copot kedua bola mata Rania.

"Om Jay, kalau cari istri jangan modelan Bunda. Orangnnya galak tau om." Ucap Shaka tanpa dosa.

Rania yang mendengar ucapan Shaka semakin kesal dibuatnya, dirinya hanya bisa mengelus dada dengan tingkah Shaka yang sangat-sangat menjengkelkan.

Jayden tertawa mendengar ucapan Shaka,"Shaka justru wanita galak seperti Bunda mu ini tipe om." Ucap Jayden tanpa sadar.

Setelah sadar dengan ucapannya Jayden kemudian menghentikan tawanya dan memulai sarapannya,"Mulut habis makan apa si Jay, bisa-bisanya berbicara sembarangan." Umpat Jayden kesal.

Sarapan telah usai, Jayden sudah berpamitan karena ada telephon dari kantornya yang mengatakan jika meeting pagi ini akan di majukan.

"Hari ini dan sampai ujian selesai Bunda yang akan antar kalian semua, jadi enggak ada alasan buat kamu Shaka untuk bolos apa lagi main." Rania menatap tajam anaknya yang di balas dengan decakan kesal sang putra.

"Nanti kalau sudah pulang Bry kasih tahu tante, nanti tante jemput." Ucap Rania.

"Baik tan." Jawab Bry.

Mobil Rania kini mulai pergi menuju sekolah Shaka terlebih dahulu setelah mengantar Shaka kini giliran dirinya mengantar Bry, sebenarnya Rania ingin sekali menunggui Bry sampai selesai ujian hari ini tapi sepertinya tidak perlu karena pengawal Jayden ternyata sudah siap siapa di sekolah Bry.

"Tante, Bry berangkat dulu." Pamit Bry, anak lelaki itu menyalami tangan Rania kemudian dia kecup. Bry merasa sedikit terharu karena ini adalah kali pertama dirinya diantar seorang wanita kesekolah dan perhatian kecil Rania membuat hati Bry merasa sedikit merasakan kasih sayang seorang ibu.

"Hati-hati Bry, semoga sukses ujian nya. Kalau ada apa-apa jangan sungkan hubungi tante."Ucap Rania sebelum dirinya menutip kaca mobil dan kembali mengendarai mobilnya menuju cafe.

*

*

*

*

*

Di sekolah Shaka teramat malas karena dia belum mendapat energi dari permen loli kesayangannya, rasanya Shaka teramat lemah letih lesu lunglai tak bertenaga.

"Woy... Shaka anak Bunda ngapain lu lemes amat gue liat-liat." Tegur Mikail.

"Kayak gak ada semangat hidup lu ka." Ucap Ergi teman Shaka juga.

Shaka menghembuskan nafas beratnya, kali ini Shaka benar-benar terlihat bagaikan manusi yang memiliki beban hidup paling berat.

"Gue belum makan permen loli, semua permen loli gue di sita sama Bunda sampai ujian selesai maka dari itu gue kehilangan semangat hidup." Ucap Shaka dengan nada bicara yang di buat semenyedihkan mungkin.

"Ya elah, gara-gara permen lu sampai kehilangan semangat hidup. Heran gue Ka sama kelakuan lu." Cibir Ergi.

"Nih gue bawain permen kesukaan lu." Mikail menyodorkan beberapa bungkus permen loli kesukaan Shaka, dengan cepat Shaka menyambar permen yang menjadi kekuatan dalam hidupnya tetapi Mikail dengan sengaja menarik kembali permen loli tersebut dengan maksut tertentu.

"Ada syaratnya." Ucap Mikail dengan menggerakkan kedua alisnya naik turun.

"Apa..." Ucap kesal Shaka.

"Kasih gue contekan nanti." Mikail tersenyum senang ketika Shaka dengan entengnya meng iyakan ucapan Mikail.

"Ya alloh, punya teman kok enggak ada yang beres." Ucap Ergi dengan tangan mengusap dadanya.

Kepintaran Shaka tidak bisa diragukan lagi, anak lelaki ini selalu saja mendapat peringkat pertama di kelasnya meski jarang mengikuti kegiatan belajar karena sering bolos tapi nilainya selalu paling tinggi.

Ujian pertama hari ini telah usai dan berjalan lancar menurut Shaka, anak lelaki itu kini berada di warung langganan biasa dimana dirinya dan teman-temannya nongkrong.

"Shaka di ajak balapan sama anak SMP sebelah, nanti malam." Ucap Ergi.

Balapan dan tawuran itu sudah menjadi hobi Shaka, menurutnya masa remaja itu harus penuh warna.

"Enggak deh, kata Bunda enggak boleh keluyuran soalnya masih ujian."Jawab Shaka.

"Biasa juga kabur Ka." Ucap Ergi lagi yang tahu ke biasaan buruk Shaka.

"Enggak dulu." Shaka kini berdiri dari duduknya dan kemudian pergi meninggalkan warung karena sang Bunda sudah datang menjemput.

Meski Shaka mendapat predikat anak nakal di sekolahnya tapi semua permintaan dan perintah Rania tidak akan pernah di abaikan atau di langgar. Shaka tak mau membuat sang Bunda kecewa, Shaka sangat menghargai Rania.

"Gimana ujian nya?" Tanya Rania ketika Shaka sudah masuk kedalam mobilnya.

"Biasa aja Bun enggak ada yang susah." Jawab Shaka enteng.

Rania tak membahas soal ujian lagi karena dia percaya kalau Shaka bisa di andalkan, sekarang keduanya bergerak menuju sekolah Bry. Ketika sudah sampai didepan gerbang sekolah ternyata Bry juga sudah menunggu dan langsung saja masuk kedalam mobil Rania.

"Gimana bang ujian nya?" Kini giliran Rania bertanya kepada Bry.

"Biasa aja tan." Ucap Bry enteng.

Rania hanya tersenyum melihat tingkah kedua anak lelaki itu seperti tak ada beban saat ujian.

Sementara di kantor Jayden, lelaki itu sedang senyum-senyum sendiri melihat foto wanita yang dia ambil secara diam-diam saat wanita itu sibuk didapur.

"Kalau suka lamar aja, keburu nanti di serobot orang." Ucap Sean.

Sean masuk keruangan Jayden tanpa mengetuk pintu dahulu jadi tahu apa yang sedang saudara sepupunya itu lakukan didalam ruangannya.

"Pengen nya sih mau aku ajak nikah langsung, tapi gimana kalau dia masih ada suaminya." Ucap Jayden lesu, Jayden meletakkan ponselnya diatas meja kerjanya lelaki itu kini terdiam memikirkan sesuatu.

"Maksutnya kamu suka dengan istri orang, jangan gila kamu Jay!" Sentak Sean, lelaki itu kini berdiri di depan meja kerja Jayden dan meletakkan setumpuk dokumen yang harus di periksa dan di tanda tangani oleh Jayden.

"Ya gimana namanya juga suka, memang kamu pikir aku juga mau suka sama istri orang " Ucap Jayden kesal.

Jayden berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju lemari pendingin dan kemudian mengambil sebotol air dingin dan meminumnya, Jayden merasa gerah.

"Sebenarnya siapa yang kamu suka, wanita mana?" Cecar Sean, dirinya tak akan membiarkan sepupunya kembali salah memilih jalan hidup. Baginya cukup dulu saja saat bersama Zahra hidup Jayden hancur jangan sampai terulang kembali dengan wanita yang berbeda.

Jayden menghela nafasnya mengingat tadi apa yang di katakan oleh dokter jantung, bahwa jantungnya berdebar kencang bukan karena dia sakit jantung atau terkena serangan jantung. Itu di sebabkan oleh perasaan gugup semacan jatuh cinta jadi jantung akan otomatis berdegub kencang saat berada di samping orang yang di suka.

"Rania." Ucap Jayden.

"Jay apa kamu gila, dia wanita yang baru saja kamu kenal dan dia sudah memiliki anak yang hampir sama dengan Bry. Kita tidak tahu status nya janda atau masih istri orang." Ucap Sean.

Sean menatap datar kearah Jayden,"Tapi ada yang aneh menurut ku." Ucap Sean.

"Apa?" Jayden memicingkan matanya penasaran, apa yang aneh.

"Kalau dipikir Shaka dan Bry itu hanya berbeda usia satu tahun, sedang Rania masih terlihat sangat muda. Apa menurut mu masuk akal dengan usia masih muda tapi anaknya sudah sebesar Shaka." Ucap Sean yang membuat Jayden nampak berpikir keras.

"Benar juga, aku saja dulu menikah dengan Zahra saat usia ku menginjak 25 tahun. Apa mungkin dia menikah muda, atau jangan-jangan Shaka anak dari suaminya alias Rania menikahi duda anak ber anak." Ucap Jayden.

Jayden memikirkan kemungkinan yang ada di kepalanya, sebenarnya Rania menikah di usia berapa dan apakah masih ber status istri orang atau sudah menjanda tapi kalau di pikirkan lagi dengan jarak usia Shaka dan Bry apa iya Rania menikah muda tapi dimana suaminya kenapa tidak ada sama sekali foto pernikahan di rumah Rania.

"Pusing lama-lama mikirin istri orang." Gumam Jayden.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!