Ep. 19

Rania hari ini harus datang kerestoran nya lantaran ada masalah terhadap bahan baku untuk membuat menu, karyawannya melaporkan jika ada salah satu pelanggan nya yang meng claim bahwa makanan di tempat Rania sangat buruk kualitasnya.

"Mana bos kalian! Dia harus tanggung jawab, anak dan istri saya masuk rumah sakit lantaran memakan makanan dari restoran ini!" Teriak seorang lelaki yang mungkin usianya sekitar tiga puluh lima tahun.

Maya sedikit takut lantaran lelaki itu menatap Maya seperti ingin memangsanya,"Maaf pak, bos kami masih dijalan." Ucap Maya dengan suara bergetar ketakutan.

Lelaki itu menendang kursi dan meja yang ada di dekatnya.

Brak

Prang

"Halah! Kalian bohong, bilang saja dia takut bertanggung jawab." Ucapnya dengan suara membentak dan menunjuk-nunjuk wajah Maya.

"Be-benar pak..." Cicit Maya.

Bagas yang baru saja masuk karena pergantian shift kerja, panik dan bingung,"Maya ada apa ini?" Bagas mendekati maya yang ketakutan.

Belum juga Maya menjawab, Lelaki itu sudah menarik kerah baju Bahas."Ohh... Jadi kamu bos nya!"

Bugh

Satu pukulan mendarat di wajah Bagas, Bagas yang tidak siap menerima pukulan lantas saja langsung terhuyung kebelakang dan terjatuh.

"Akhhh! Bagas..." Maya menjerit kaget dan langsung menghampiri Bagas.

"Bapak jangan se enaknya." Uca Bayu yang sedari tadi sudah geram melihat pelanggan nya yang menggila ini.

"Hey! Kalian semua dengar, restoran ini sangat buruk anak dan istri saya masuk kerumah sakit lantaran sakit perut akibat keracunan! Dengar kalian, jangan makan disini." Teriaknya seperti orang gila.

"Jaga bicara bapak, kami memilih bahan makanan ini sudah mengikuti standar yang ada. Bapak jangan fitnah." Ucap Bayu geram, lama-lama bapak ini menjadi sangat rusuh dan semaunya pikir Bayu.

Lelaki itu menatap tajam kearah Bayu dan siap menghajar nya tetapi, dihentikan oleh Rania yang memang sudah berada disana sekitar lima menit tetapi dia diam karena ingin mengamati keadaan.

"Hentikan..." Ucap Rania dengan suara rendah namun tegas.

Lelaki itu memicingkan matanya menatap Rania,"Siapa anda?" Tanyanya dengan wajah tak bersahabat.

"Saya Rania Maharani Wijaya, pemilik restoran ini." Rania memperkenalkan dirinya.

Lelaki itu tersenyum smirk,"Ohh pantas saja makanan nya beracun, pemiliknya saja seperti ini cukup mirahan." Hina lelaki itu.

Rania tidak tersinggung dia harus tenang jika sedang menghadapi pelanggannya,"Maaf pak, ini ada masalah apa sebenarnya?" Tanya Rania, matanya menatap keadaan pelataran restoran yang kacau dan karyawan nya yang babak belur dan menangis.

"Kamu harus tahu, anak dan istri saya masuk rumah sakit karena keracunan makanan dari restoran ini!" Ucapnya dengan tatapan tajam.

Rania belum pernah mengalami hal seperti ini, mana mungkin makanan nya beracun semua bahan dan bumbu dia sendiri yang milah jika tidak ada dia maka akan di gantikan oleh Bagas yang sudah dia percaya.

"Saya mohon maaf atas kejadian yang memilukan ini, sengan rasa sesal saya akan mengganti rugi semuanya pak." Ucap Rania dengan tulus, Rania tidak mau memper panjang masalah ini.

"Bayar saya satu milliar!" Ucapnya dengan menggebu-gebu.

Rania sedikit tercengang dengan nominal yang di sebutkan, ini terlalu mahal untuk sebuah ganti rugi makanan yang harganya saja tidak sampai seratus ribu.

"Maaf pak, saya tidak bisa mengganti dengn nominal itu. Lagi pula saya yakin makanan saya sudah terjamin kualitasnya." Ucap Rania sedikit kesal, dia yakin sekali bahwa makanan nya sudah benar benar higienis.

"Jadi kamu menuduh saya mengarang cerita! Hey... Lihat pemilik resto ini!" Teriak lelaki itu yan mengundang perhatian para pelanggan,"Dia tidak mau bertanggung jawab dan malah menuduh saya mengarang cerita, apakah ini perlakuan dari pemilik resto terhadap pelanggan." Ucap lelaki itu dengan suara lantang.

Baru Rania akan protes tetapi tubuhnya di tarik kebelakang tubuh Jayden, iya.. Dia Jayden Januartha.

Jayden habis meering dan jadwal selanjutnya kosong, karena dia mendengar bahwa Rania pergi keresto lantaran ada masalah jadi dengan inisiatif nya yang sebenarnya adalah rasa khawatir. Jayden memutuskan untuk menemui Rania di restoran nya.

"Mas Jay..." Gumam Rania.

Jayden tersenyum kearah Rania kemudian menatap tajam kepada pria dihadapannya, yang berani sekali membentak wanita yang sudah membuatnya jatuh hati itu.

"Kamu siapa?" Tanya nua dengan suara lantang.

"Saya calon suaminya." Ucap Jay percaya diri sekali, padahal Rania sudah menolaknya mentah-mentah.

"Hey... Apa yang kamu katakan?" Bisik Rania dengan wajah kesal, dia sudah kesal dengan pelanggan nya tetapi dibuat kesal dengaan ucapan Jayden.

"Sudah diam." Balas Jayden tak mau kalah.

"Ohh, kamu calon suami nya baguslah. Kalau begitu cepat kamu bayar uang ganti rugi sebesar sati miliar." Todong lelaki itu.

Jayden memicing, ganti rugi apa sampai semhal itu pikirnya,"Memang apa yang di lakukan oleh calon istri saya?" Tanya Jayden.

Rania jangan ditanya, wajahnya sudah maulai masam lantaran Jayden yang se enaknya mengklaim bahwa dirinya adalah calon istri Kayden,"Ohhh... Dasar duda kebelet kawin."

"Dia sudah meracuni istri dan anak saya, mereka sekarang masuk rumah sakit." Jawabnya dengan wajah merah padam.

"Jangan seenaknya bicara, buktikan dulu! Siapa tahu mereka memang makan di luar." Protes Rania, iya... Bagaiman dia tidak protes kalau tidak ada bukti konkrit nya.

"Jangan mengelak!" Sentak lelaki itu.

"Baiklah saya akan bayar." Putus Jayden tetapi malah kena pukul Rania.

Bugh

"Kok dipukul si yang." Ucap Jayden dengan mengelus lengannya.

Rania melotot mendengar sebutan Jayden pada dirinya,"Jangan sembarangan bicara." Ketus Rania.

"Tenang, kamu ikuti saja aku. Aku tidak akan semudah itu kok membayar denda." Jayden mengelus punggung Rania agar wanita itu bisa sabar.

Rania mendengus kesal, terserah deh mau bagaimana Jayden putuskan lagian mau di tolak pun Jayden akan tetap memaksa dia kan memang lelaki pemaksa.

"Dengan syarat kami melihat keadaan istri dan anak kamu, kami harus menilai seburuk apa sakit nya. Jika sangat buruk maka kami akan bayar dua miliar." Ucap Jayden dengan entengnya.

Mendengar jumlah yang fantastis lelaki itu menyetujuinya, dan membawa Jayden serta Rania menemui istri dan anaknya.

Didalam mobil Rania hanya diam, wanita itu sangat jengkel dengan ucapan Jayden yang terkesan menggampangkan nominal ganti rugi itu. Orang gila mana yang mau mengganti dua milyar hanya untuk kentang goreng seharga empat puluh lima ribu, ya Jayden orang gilanya.

"Kamu kok diam?" Tanya Jayden.

Rania melirik malas, karan siapa dia menjadi diam dan bad mood"Terserah suka suka aku dong." Ketis Rania.

Jayden hanya tersenyum geli melihat Rania yang merajuk, manis katanya. Memangkan Jayden gila, dari mananya manis saat orang lagi marah.

Mobil berhenti di parkiran rumah sakit, Jayden melepas sabuk pengaman dan dengan tiba-tiba mengecup pipi Rania membuat sanga empunya terjengkit kaget.

Belum juga Rania mencak-mencak Jayden sudah keluar duluan dari mobil.

"Dasar duda kebelet kawin... Heyy! kau menodai pipi manis ku." Teriak Rania.

Sementara Jayden hanya mesam mesem tak jelas, biarlah Rania mencak-mencak yang penting Jayden udah mencium pipi Rania sampai bunyi Mmuuacchhh.

Memang dasar Jayden duda gila kebelet kawin, sayang nya yang di ajak kawin menolak terua.

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut thor

2024-11-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!