Bab 14

Kota Gibraltar

Nica keluar dari kapal sembari mengenakan kaca mata hitam menutupi kedua matanya. Begitu juga dengan Terry. Ia juga berpenampilan sama dengan Nica. Menggenakan kaca mata hitam menutupi kedua matanya dan syal rajut melingkar di lehernya.

Mereka langsung mencari hotel untuk beristirahat sebelum menjelajah kota Gibraltar keesokan harinya.

Hotel

"Terry! Kamu bisa beristirahat terlebih dahulu." tukas Nica sembari mengeluarkan laptop kerjanya.

Terry menuruti perkataan Nica. Besok pagi dia juga harus bangun cepat menyiapkan keperluan Nica sebelum berangkat menuju lokasi pembangunan proyek Cold Storage Abel besok pagi.

Setelah Terry tertidur nyenyak selama 1 jam Pekerjaan Nica akhirnya selesai. Nica memutuskan melangkah menuju balkon.

"Sudah sepuluh bulan berlalu. Tapi mengapa aku belum bisa mengingat jati diriku yang sebenarnya?" gumam Nica sembari berusaha mengingat-ingat masa lalunya. Namun, Nica merasa kepalanya pusing setiap kali memaksa otaknya untuk mengingat masa lalunya.

Tak beberapa lama ponsel Nica berdering. Ia langsung mengangkat panggilan masuk saat melihat kata Madre yang tertera disana.

Nica dan Bella mengobrol beberapa saat sebelum Bella mengakhiri panggilannya. Nica menatap gelap malam sembari memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

Disisi lain

"Tuan, saya menemukan beberapa keanehan pada laporan keuangan Cold Storage Abel. Coba Anda lihat." ujar Philips sembari menyerahkan sebuah dokumen kepada Luiz.

Setelah menganalisis laporan itu beberapa saat. Luiz kemudian angkat bicara. "Ya! Kau benar. Mereka terlihat memanipulasi laporan keuangan dua bulan terakhir."

"Atur ulang jadwal rapat dengan pemilik gudang tersebut. Lebih cepat lebih baik!" lanjut Luiz dengan tegas.

Ia sangat penasaran dengan pemilik gudang itu. Ia tidak menyangka kalau kliennya akan berani menipunya. Luiz tidak akan main-main dengan orang-orang yang berniat menipunya.

Pertemuan darurat itu akhirnya dilakukan keesokan harinya. Itupun atas desakan Philips agar pekerjaan mereka di provinsi Cadiz cepat selesai dan kembali ke Madrid secepatnya.

Dengan wajah ketakutan Bella menghampiri Luiz, Philips dan juga Damian selaku penanggungjawab kontrak kerja antara keduanya.

"Saya tidak menyangka kalau Anda berani memanipulasi laporan keuangan dua bulan terakhir dari Cold Storage Abel. Saya pikir Anda bisa mengelola Cold Storage Abel dengan penuh amanah. Ternyata perkiraan saya salah." ujar Luiz dengan wajah datar.

"Meskipun saya hanya mengirim seorang bawahan bernegosiasi dengan Anda. Namun, Anda juga tidak bisa main-main dengan pengalamannya di bidang bisnis."

Tiba-tiba sebuah dokumen terlempar tepat di hadapan Bella. "Coba Anda periksa laporan keuangan dua bulan terakhir Cold Storage Abel. Saya menemukan beberapa nominal yang tidak wajar disana. Saya sudah bergelut di bidang bisnis sejak saya muda. Jadi saya tahu mana laporan keuangan yang dikatakan wajar dan tidak wajar."

"Tuan! Semua data yang saya terima berasa dari masing-masing manajer yang bekerja di Cold Storage Abel. Semua data yang diterima putri saya sudah valid. Saya juga tidak menemukan indikasi manipulasi ataupun kecurangan di dalamnya." lirih Bella dengan wajah takut menatap tatapan tajam ketiga pria yang ada di depannya.

"Jika Anda tetap kekeuh dengan argumen Anda! Maka saya akan memutuskan kerja sama kita secara sepihak dan menarik dana investasi dari perusahaan kami! Saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya!" tegas Luiz sebelum berlalu dari sana. Ia merasa kesal harus kehilangan uang puluhan juta euro begitu saja.

"Anda bisa memeriksanya dan menyewa seorang auditor untuk mengaudit laporan keuangan Cold Storage Abel dua bulan terakhir! Namun kemungkinan besar kerja sama ini tidak akan berlanjut karena kecurangan yang kalian lakukan!" tegas Philips sebelum menyerahkan sisanya kepada Damian.

Damian menatap Bella dengan raut wajah prihatin saat melihat wajah Bella mulai pucat.

"Madam Bella. Lebih baik Anda menyelidiki masalah ini sampai tuntas. Tuan Alberto tidak pernah main-main dengan perkataannya. Dia juga bukanlah orang yang mudah dihadapi." terang Damian.

"Saya harap Anda akan mempertimbangkan keputusan tuan muda Alberto sebelum masalah ini dibawa ke jalur hukum." tambah Damian berlalu dari sana.

Bella memiliki pengetahuan yang cukup minim dengan masalah yang sedang dihadapinya. Dulu Cold Storage Abel masihlah usaha kecil yang dikelola sendiri olehnya.

Sementara sekarang Cold Storage Abel sudah cukup besar dan memiliki ribuan karyawan yang bekerja dibawah naungannya. Meskipun jabatannya sebagai CEO. Tapi sebagain besar masalah perusahaan ditangani oleh Nica.

Tak terasa seminggu berlalu. Namun Bella belum juga menemukan dalang dibalik masalah yang menimpa Cold Storage Abel. Ia juga menyembunyikan masalah itu dari Nica agar putri angkatnya tidak khawatir.

Disisi lain

Nica tersenyum tipis sembari melukis pemandangan senja di pesisir pantai. Sementara Terry sedang pergi membeli cemilan dan juga minuman untuk mereka berdua.

Dari sebuah balkon hotel seorang pemuda memperhatikan kegiatan Nica dari kejauhan. Namun tak beberapa lama pemuda itu mendengar pintu dibuka dari luar dan asistennya masuk ke kamar hotel dengan wajah kesal.

"Dasar wanita ceroboh! Bukan cuma sekali dia menabrak ku dan mengotori pakaianku dengan minumannya!" gerutu asisten pemuda itu dengan wajah kesal.

"Kenapa wajahmu berubah kecut seperti itu Philips! Bukankah barusan kau ingin pergi menikmati pemandangan senja di pesisir pantai?" tukas Luiz menatap heran dengan wajah kesal asistennya.

"Tuan! Apakah dewa Zeus sedang tidak berpihak padaku? Mengapa aku harus bertemu dengan wanita yang sama sebanyak dua kali? Dan sialnya lagi wanita itu menabrak tubuhku dan mengotori pakaianku dengan minumannya."curhat Philips membuat alis Luiz terangkat mencerna perkataan asistennya.

"Saya bertemu dengan seorang wanita yang berjalan tanpa menggunakan mata hingga menabrak tubuh saya di salah satu pelabuhan di provinsi Cadiz beberapa hari yang lalu. Barusan saya juga bertemu dengan wanita yang sama. Dia juga menabrak tubuh saya dan membuat pakaian saya basah. Dia benar-benar wanita ceroboh! Semoga hari ini akan menjadi pertemuan terakhir kami!"

"Kurasa pertemuan ketiga kalian akan menjadi sebuah moment yang tidak terlupakan. Dipertemuan ketiga itu benang merah akan mengikat cinta kalian." celetuk Luiz dengan spontan. Padahal dia sendiri juga tidak mengerti dengan maksud dari ucapnya.

Philips tiba-tiba merinding mendengar perkataan aneh Luiz. "Tuan muda! Apakah Anda sudah dirasuki setan? Saya belum pernah mendengar Anda mengarang cerita cinta seperti itu." celetuk Philips dengan wajah bengong sembari memeriksa suhu dahi Luiz. Luiz dengan cepat menepis tangan Philips dari dahinya.

"Aku hanya pernah menguping obrolan Lisa dengan teman kampusnya. Jika perkataan ku benar. Maka kau harus lembur selama sebulan." tantang Luiz sebelum melangkah ke kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Sari Nu Amoorea

Sari Nu Amoorea

wah luiz bakalan ketemu liza ini

2024-03-20

1

Hanisah Nisa

Hanisah Nisa

lanjut

2024-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!