Tak beberapa lama Paman Zeus datang sembari membawa kotak P3K.
"Nona. Saya akan mengoles salep untuk mengobati telapak tangan Anda." tukas Paman Zeus sembari mengeluarkan salep khusus luka bakar.
"Paman! Jangan khawatir. Lukaku tidak parah." ujar Nica ingin mengobati lukanya sendiri.
"Ini saya lakukan atas perintah Tuan muda, Nona. Lagian luka Anda bisa melepuh jika diabaikan." tukas Paman Zeus.
Nica akhirnya menurut dan membiarkan paman Zeus mengobati luka bakar pada telapak tangannya.
"Anda tidak perlu melayani Tuan muda lagi. Beberapa maid akan kembali bekerja seperti biasa besok pagi." tukas Paman Zeus membuat Nica terkejut.
"Bukankah pria itu ingin menyiksanya sehingga memintanya melayaninya? Lalu mengapa dia mengubah rencananya?" gumam Nica dalam hati.
Nica pikir Luiz memiliki dendam pribadi padanya karena sudah membuat ayahnya marah pada Luiz beberapa hari yang lalu.
"Paman Zeus? Apakah Luiz akan pergi ke kantor hari ini?" tanya Nica dengan wajah memelas.
"Ya. Tuan muda akan kembali kantor hari ini dan kemungkinan akan pulang larut malam."
Nica tersenyum puas mendengar informasi dari paman Zeus.
Hari semakin gelap. Namun Nica terlihat mengendap-endap keluar dari mansion melalu pintu belakang. Kebetulan Paman Zeus sedang keluar beberapa menit lalu menuju mansion pelayan.
Nica terus melangkah melewati hutan mengikuti instingnya. Hingga tak beberapa lama Nica tiba di pesisir pantai yang sunyi.
"Bagaimana caranya aku menyebrang? Aku tidak bisa berenang melewati laut seluas ini agar sampai di pemukiman penduduk." gumam Nica berpikir keras mencari solusi menyeberang menuju pulau sebelah.
Hingga pandangan Nica jatuh ke salah satu perahu kecil yang biasa digunakan nelayan mencari ikan. Nica langsung melangkah menuju perahu itu.
"Mungkin perahu ini terdampar dibawa ombak kemari." gumam Nica mempercepat langkahnya.
Nica memperhatikan langit yang terlihat mulai gelap dan cahaya bulan perlahan ditutupi kabut yang cukup tebal. Begitu juga dengan angin pantai mulai bermanja-manja menyentuh tubuh Nica hingga menimbulkan sensasi dingin di kulit putihnya.
Nica langsung naik ke atas perahu dan berusaha mendorong perahu itu kearah air.
"Aku pasti bisa kabur dari tempat ini. Niat hati ingin bebas. Aku malah terperangkap di kandang singa. Apa lagi Pria itu merupakan musuh bebuyutan Black Mamba. Aku harus secepatnya pergi dari sini sebelum mereka menyadari kepergian ku." ujar Nica berusaha mendayung perahu itu semakin berlayar ke tengah laut.
Meskipun tangannya mulai sakit dan pegal. Nica tidak berhenti mendayung perahu yang ditumpanginya agar menjauh dari pulau lokasi kediaman Luiz berada.
Tiba-tiba hujan turun lebat dan angin bertiup kencang. Ombak juga mulai naik hingga membuat perahu yang ditumpangi Nica terombang-ambing ke kiri dan ke kanan.
Nica menatap kedua telapak tangannya yang mulai memerah. Syukurlah saja telapak tangannya tidak melepuh setelah kejadian tadi pagi.
"Setelah dua jam lebih mendayung perahu ini. Mengapa aku belum juga melihat rumah penduduk di sekitar pulau ini." gumam Nica sedikit putus asa.
Sementara disisi lain
Tok
Tok
Tok
"Nona. Sebelum istirahat lebih baik luka Anda diobati terlebih dahulu agar tidak infeksi." ujar Paman Zeus sembari berulang kali mengetuk pintu kamar yang ditempati Nica. Namun Nica tak kunjung keluar dari kamarnya hingga membuat Paman Zeus sedikit panik.
Saat Paman Zeus melangkah menuju kamarnya mengambil kunci cadangan. Tak beberapa lama Paman Zeus kembali dan membuka kamar yang ditempati Nica.
Betapa terkejutnya Paman Zeus saat tidak melihat keberadaan Nica disana. Sebelum berpikir yang tidak-tidak. Paman Zeus memutuskan mencari Nica di dapur dan ruangan tamu. Namun Nica tidak ada disana.
"Apa Nona Nica kabur. Jika Tuan mengetahui kabar menghilangnya Nona Nica. Bisa-bisa Tuan akan marah besar." cicit Paman Zeus keluar dari mansion mencari keberadaan Nica.
Tanpa Paman Zeus ketahui. Jika Luiz sudah kembali dari perusahaan. Philips dengan cepat memanggil Paman Zeus saat melihat pria tua itu keluar dari mansion dengan wajah panik.
"Paman Zeus!" panggil Philips dengan suara sedikit kuat hingga membuat langkah pria tua itu terhenti.
Dengan wajah panik. Paman Zeus membalikkan tubuhnya dan menatap Luiz dan Philips dengan wajah menegang.
"Apa yang paman lakukan malam-malam begini?" tanya Philips dengan wajah penuh curiga.
"Tuan, Nona Nica kabur." lirih Paman Zeus membuat rahang Luiz mengeras.
"Cepat cari dia! Jangan biarkan dia kabur!" bentak Luiz membuat Philips dan Paman Zeus bergerak cepat.
Beberapa anak buah Luiz sedang tidak ada di mansion karena memiliki pekerjaan penting. Itulah mengapa Nica bisa dengan leluasa keluar dari sana. Apa lagi maid yang bekerja di kediaman Luiz sedang diliburkan. Jadi hanya Paman Zeus yang bekerja mengawasi Nica seharian di mansion. Namun saat pria tua itu lengah. Nica malah memiliki kesempatan besar kabur dari sana.
Tiba-tiba hujan turun deras. Namun hal itu tidak menghalangi langkah mereka mencari Nica kearah hutan.
Luiz tidak peduli jika hujan mulai membasahi tubuhnya. Hingga tak beberapa lama. Luiz tiba di pesisir pantai dan melihat sebuah benda kecil terlihat terombang-ambing di tengah laut dari tempatnya berdiri.
Luiz mengalihkan pandanganya kesamping kirinya. Ia tidak lagi menemukan perahu kecil yang biasa maid gunakan untuk menangkap ikan.
Dor
Dor
Dor
Luiz menembakkan peluru pistolnya sebanyak tiga kali. Hingga membuat Philips dan Paman Zeus menghentikan langkah mereka dan melangkah menuju asal suara tembakan itu.
"Nica! Kau tidak akan bisa keluar dari pulau ini!" teriak Luiz dengan nyaring masuk ke dalam air mengejar perahu yang ditumpangi Nica.
Sementara Nica merasa khawatir saat melihat sedikit demi sedikit air laut mulai masuk ke dalam perahunya. Bahkan hujan semakin deras dibarengi dengan guntur yang terus bergema. Nica tidak bisa mendengar suara tembakan yang dilayangkan Luiz ke udara. Karena pendengarannya hanya tertuju kearah air hujan dan juga gelombang air laut.
Hingga suara tawa seseorang perlahan mulai mendekat membuat Nica terkejut. Dengan spontan Nica langsung membalikkan tubuhnya dan terkejut melihat Luiz berenang kearahnya dengan tatapan yang mematikan. Ia terlihat seperti iblis yang tidak akan membiarkan mangsanya lepas begitu saja.
Dengan wajah panik Nica melompat ke air dan berenang sebisanya. Ia tidak bisa lagi mendayung perahu dalam keadaan seperti ini.
Luiz mempercepat gerakannya saat melihat Nica melompat ke dalam air. Ia tidak akan membiarkan Nica lolos begitu saja.
"Menyerah lah! Kau tidak akan bisa lolos begitu saja." teriak Luiz dalam jarak 5 meter dari Nica.
Hujan semakin deras hingga air laut perlahan mulai naik. Nica juga merasa tubuhnya mulai lemah karena mengalami hipotermia.
Luiz semakin bahagia saat melihat Nica mulai kelelahan dan tidak bisa melanjutkan pelariannya.
Nica memejamkan kedua matanya saat merasa sesuatu yang besar menyapu tubuhnya hingga tanpa sengaja kepalanya membentur sesuatu yang keras hingga membuat pelipisnya berdarah.
Sementara Luiz malah terkejut saat melihat tubuh Nica tersapu oleh ombak laut yang cukup tinggi. Luiz berusaha menjangkau tubuh Nica. Namun tenaga Luiz tidak cukup kuat menahan ombak itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Sari Nu Amoorea
lnjut thor
2024-03-10
1
Hanisah Nisa
lanjut
2024-03-10
1