Bab 20

Nica menatap langit malam dengan tatapan berbinar dari luar tenda. Ia mengalihkan pandanganya kearah Luiz dan bertanya dengan wajah bahagia.

"Berapa menit lagi hingga jarum jam menunjukkan pukul 12:00? Apakah malam pergantian tahun sudah akan dimulai?" tanya Nica.

"Lima menit lagi." tukas Luiz dengan tatapan lembut. Mereka duduk di luar tenda sembari menatap pemandangan kota dari atas bangunan hotel.

"Kita akan menghitung mundur malam pergantian tahun sembari mengisi 12 anggur ke dalam mulut dalam satu kali kunyahan tepat saat tahun berganti. Setiap satu buah akan disisi berdasarkan denting bel. Orang-orang yang berhasil mengisi mulutnya dengan 12 anggur sekaligus maka dipercaya akan mendapatkan keberuntungan di tahun depan." ujar Luiz membuat Nica terdiam sembari mencerna ucapan suaminya.

"Benarkah? Aku ingin ingatanku kembali. Apakah harapan itu akan berubah menjadi sebuah keberuntungan?" tanya Nica membuat Luiz terdiam.

"Apakah kamu sangat ingin ingatanmu kembali?" kata Luiz bertanya dengan wajah penasaran.

"Ya. Aku sangat ingin mengingat semua masa laluku. Termasuk mengingat siapa saja keluarga besar ku. Mengapa wajahmu terlihat tidak senang setelah mendengar harapanku?" tanya Nica dengan wajah curiga.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin tahu apakah tidak ada harapan lain selain itu. Mungkin setelah melakukan malam pertama hari ini kau akan segera hamil dan melahirkan pewaris untukku." bisik Luiz membuat Nica gugup dan langsung mengalihkan pandanganya kearah samping. Nica belum sempat berpikir kearah sana.

"Tinggal satu menit lagi." ujar Luiz membuat atensi Nica teralihkan kearah langit dan melupakan bisikan Luiz barusan. Ya sebentar lagi kembang api akan menyinari kota dengan percikan api berwarna warni.

Tak beberapa lama terdengar suara dentingan lonceng gereja. Atensi Luiz dan Nica langsung teralihkan kearah piring keramik yang ada di hadapan mereka.

"Cepat!" instruksi Luiz membuat Nica dengan cepat memasukkan dua belas buah anggur ke dalam mulutnya sejalan dengan suara lonceng yang terus berbunyi. Nica langsung mengunyahnya secara bersamaan sembari memperhatikan petasan kembang api tidak henti-hentinya memenuhi langit.

Tanpa Nica sadari. Luiz juga menatapnya dengan pandangan tak terbaca. Entah sadar atau tidak tiba-tiba tangan Luiz terulur mengelus pipi Nica dengan lembut dari samping.

"Untuk kedua kalinya aku merasakan hal yang sama. Apa yang istimewa dari wanita ini." gumam Luiz dalam hati tanpa berniat mengalihkan pandanganya kearah lain.

"Nica..." panggil Luiz dengan suara lembut.

Entah mengapa panggilan itu terdengar sangat familiar di telinganya. Namun, disisi lain, nama Chara masih melekat di ingatannya.

"Ya." sahut Nica sembari mengalihkan pandanganya kearah Luiz. Luiz menatapnya dengan tatapan sangat dalam hingga membuat Nica ikut hanyut dalam tatapan pria itu.

Luiz langsung mengecup bibir Nica sekilas hingga membuat tubuh wanita itu menegang.

Luiz menarik tubuh Nica dan memeluk pinggangnya dengan erat. Tatapan pria itu membuat wanita manapun akan salah tingkah saat tanpa sengaja bersitatap dengan kedua bola mata hitam pekat milik Luiz.

"Kau sangat cantik malam ini." celetuk Luiz membuat Nica semakin salah tingkah.

Luiz mengangkat tubuh Nica dan masuk ke dalam tenda. Ia membaringkan tubuh istrinya lalu mengungkung tubuh Nica di bawah kendalinya.

"Nica! Kuharap kau tidak akan pernah melupakan malam ini." bisik Luiz membuat perasaan Nica berubah menjadi tidak karuan. Apa lagi saat Luiz mulai mengecup leher jenjangnya dengan sedikit agresif. Luiz juga meninggalkan beberapa jejak kemerahan disana. Nica merasa ada satu perasaan yang tak bisa yang dirasakannya.

"Luiz..." lirih Nica dengan suara bergetar.

"Hem?" sahut Luiz menghentikan kegiatannya. Ia menatap mata Nica dengan tatapan penuh hasrat.

Luiz kembali mencium bibir Nica dengan ciuman menuntut saat melihat bibir merah itu terus diam tanpa berucap sepatah katapun.

30 menit kemudian. Nica merasa sesuatu yang keras memaksa masuk ke dalam intinya. Ia bisa merasakan sakit yang luar biasa hingga membuat tubuhnya bergetar. Namun, Luiz tiba-tiba kembali menciumnya dengan ciuman yang lebih lembut dan menggairahkan.

Suara nyanyian pergantian tahun terus berkumandang disertai dengan ledakan kembang api yang tidak pernah usai hingga pukul 2 malam. Mereka menikmati percintaan itu selama berjam-jam hingga pada akhirnya Nica merasa ada sesuatu yang hangat mengalir dari intinya.

Luiz mengecup kening Nica beberapa saat tanpa mengucapkan sepatah katapun. Meskipun merasa aneh dengan hal tersebut. Nica tetap berpikir positif dan mengira Luiz merasa lelah karena percintaan mereka barusan.

Luiz kemudian menarik Nica dan memeluknya dengan erat tanpa menggunakan sehelai benangpun. Nica bisa merasakan kehangatan di dalam pelukan pria yang sudah sah menjadi suaminya. Pria yang akan menemani hari-harinya dan menua bersamanya.

Mereka tidur berpelukan untuk mengarungi mimpi indah bersama. Apakah pernikahan mereka benar-benar didasari dengan cinta atau tidak hanya mereka berdua yang tahu.

Apa yang akan Nica lakukan jika suatu saat nanti ingatannya kembali dan mengetahui semua kebohongan yang dilakukan Luiz.

Terpopuler

Comments

Sari Nu Amoorea

Sari Nu Amoorea

sayangi nica ..kasian dia luiz

2024-03-23

0

Ade Syafira

Ade Syafira

Sedih banget jadi nica nggak ingat apa"

Semoga cepat ingat yah Nica 🥹

2024-03-23

0

Asriani Rini

Asriani Rini

Luis buat nica mencitaimu dan tergatung padamu terus jgn kamu mengurungnya kembali dia pasti berontak

2024-03-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!