BAB 2

Sebelum mereka berdua memutuskan menikah, mereka berdua sudah pernah periksakan diri mereka ke Dokter untuk mengetahui kesuburan dari masing - masing pasangan. Dan ternyata hasilnya. Suaminya Mas Iwan Mandul tidak bisa memiliki keturunan.

Setelah hasil itu keluar. Raisa dan juga suaminya membuat perjanjian pra nikah yang sudah mereka legalkan dan sudah berkekuatan hukum tetap.

Bahwa harta mereka dipisah. Sebelum menikah dan setelah mereka menikah

Hutang piutang ditanggung oleh pihak yang berhutang

Bila ada salah satu yang berselingkuh. Orang yang berselingkuh itu akan pergi tanpa membawa harta benda. Hanya baju yang menempel di badan.

Sudah sepuluh tahun ini tak terasa untuk Raisa menjalankan bisnis sampingannya. Di bidang kuliner yang Raisa sangat cintai ini. Yaitu membuat menu nasi bento dan berbagai pilihan menu lainnya. Menu andalannya nasi bento buatan Raisa yang sangat lezat.

Setiap harinya menu itu Raisa sajikan secara  berbeda - beda. Raisa memang sengaja membuat menu yang berbeda - beda. Agar para pelanggannya tidak merasa bosan. Memesan makanan dari Raisa.

Bukan waktu yang singkat untuk Raisa, menggeluti bisnis kuliner ini. Walaupun masih dalam skala kecil belum skala yang besar. Karena Raisa belum sanggup untuk menjalankannya dan juga Modal yang dimilikinya masih terlalu sedikit. Raisa belum memiliki modal yang besar untuk meningkatkan bisnisnya dalam skala yang lebih besar. Karena keterbatasan modal yang dimiliki Raisa.

Raisa hanya menerima pesanan maximal dalam sehari nasi bento dua ratus dan dua menu lainnya yang selalu diubah - ubah setiap harinya hanya dua ratus pesanan setiap menu. Jadi saat pesanan Raisa banyak hanya berjumlah enam ratus pesanan per tiga menu makanan yang Raisa buat di hari itu juga.

Itu saja sudah sangat banyak untuk Raisa kerjakan sendiri. Karena suaminya maupun ibu mertuanya bahkan adek iparnya. Tidak ada sama sekali untuk niatan membantu Raisa saat dirinya kerepotan dengan banyaknya pesanan yang di pesan. Mungkin karena uang dari hasil jualannya selama ini. Raisa tidak bagi dengan mereka. Mungkin saja itu yang membuat mereka ogah membantu.

Raisa selalu menjajakan masakanan miliknya melalui group whatsapp yang dibuat khusus oleh Raisa buat untuk berjualan kulinernya. Awalnya hanya sepuluh orang temannya saja yang bergabung dengan group whatsapp miliknya itu. Tapi lambat laun dalam perjalanan Raisa membuka bisnisnya. Dan Raisa kini, berbisnis semakin berkembang, banyak orang yang ikut bergabung dalam group whatsapp miliknya itu.

Mungkin ada delapan ratus lima puluhan yang bergabung. Memang tidak semua pengikut di groupnya setiap hari pesan makanan dari Raisa, tapi Alhamdulillah setiap hari masih saja ada pesanan yang masuk untuk Raisa buat untuk para pelanggannya yang selalu saja setia.

Raisa sangat bersyukur atas rezeki yang selalu dia dapatkan dari hasil berjualan kuliner.

Mungkin ini adalah buah dari kesabaran Raisa selama ini dalam berumah tangga bersama suaminya.

Raisa sudah sangat mengalah untuk keluarga kecilnya itu.

Raisa menjajakan masakannya kepada teman - teman pabriknya berbagai jajanan pasar serta menu favoritnya bento.

Pagi ini ada pesanan dari teman - teman lima puluh buah nasi bento, tiga puluh lima risol mayo dan juga empat puluh lima donat.

Raisa tak kenal lelah. Apalagi Raisa merasa minder dan juga malu sama teman - temannya di tempat dia bekerja. Malah Raisa merasa senang dan bangga atas pencapaiannya selama ini.

Setiap harinya Raisa penuh perjuangan untuk membuat pesanannya itu dan dia persiapkan sendiri.

Setiap sepulang kerja Raisa sudah membersihkan rumahnya dan juga harus mempersiapkan semua bahan - bahan untuk Raisa gunakan memasak. Makanan pesanan para pelanggannya.

Pagi hari tepat pukul dua belas malam Raisa sudah harus bangun untuk shalat Tahajud terlebih dahulu setelah itu Raisa akan sibuk mengeksekusi semua bahan makanan yang akan Raisa masak.

Hingga waktu subuh Raisa harus menyelesaikan semua pesanan yang Raisa buat untuk para pelanggannya itu. Setelah itu dia harus segera mandi dan juga shalat subuh. Setelah itu Raisa harus mempersiapkan juga sarapan untuk suami, ibu mertuanya dan juga adik iparnya itu.

Setelah selesai semuanya.

Tepatnya pukul setengah enam Raisa sudah harus memancalkan motor miliknya menuju ke pabriknya. Dan membawa semua pesanan dari teman - temannya itu. Biasanya Raisa menunggu teman - temannya di sebelah mesin atm yang ada di sekitaran kawasan pabrik. Sekalian Raisa berangkat bekerja setelah semua pesanannya di ambil oleh para pelanggan setianya.

Teman - temannya sudah pada hafal. Sebelum masuk ke pabrik, mereka akan langsung menghampiri Raisa terlebih dahulu untuk mengambil pesanan mereka. Baru setelah itu mereka berangkat bekerja.

Saat pukul 06.00 pagi. Raisa sudah harus sampai berada di depan Atm BNI yang berada di kawasan pabrik tempat Raisa saat ini bekerja.

Sambil menunggu teman - temannya mengambil pesanan mereka. Satu persatu. Semua sudah hafal kalau Raisa menunggu mereka disini.

Jadi sebelum mereka masuk bekerja ke dalam pabrik. Mereka langsung meluncur menuju depan mesin Atm BNI yang ada di kawasan pabriknya juga untuk mengambil pesanan mereka.

Jadi akan mempermudah mereka untuk dalam betransaksi jual beli. Tidak akan terhalang para pekerja yang berlalu lalang keluar masuk pabrik.

Raisa melakukan ini semua dengan tujuan ingin menambah tabungannya apalagi suaminya Mas Iwan hanya memberikan uang saku untuknya 20.000 sehari dari gaji yang ia terima dari bekerja di pabrik di dekat rumahnya.

Mas Iwan suaminya hanya seorang pengagguran yang pemalas. Kalau disuruh untuk mencari pekerjaan pasti banyak sekali alasannya yang suaminya itu ucapkan.

Sampai Raisa capek sendiri untuk mengingatkan suaminya itu. Raisa sudah sangat capek, kalau Raisa mengingatkan suaminya itu.

Ujung-ujungnya suaminya itu akan sangat marah dan tak segan Mas Iwan suaminya itu memukul Raisa. Raisa kini hanya memilih diam dan sudah pasrah menanggapi kelakuan suami itu.

Raisalah yang selama lima belas tahun ini berjuang mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Baik kebutuhan dirinya, suaminya dan juga mertua serta adek iparnya yang masih bersekolah.

Sebenarnya Raisa sudah sangat lelah menjalani rumahtangga bersama Mas Iwan yang seperti ini.

Sudah lima belas tahun lamanya Raisa dan juga Iwan sudah melangsungkan pernikahan tapi keluarga kecilnya juga belum diberikan momongan.

Karena memang dari hasil pemeriksaan dokter yang mereka temui sebelum mereka menikah untuk memeriksakan kesuburan dari masing - masing individu yang mau membina hubungan rumahtangga.

Dulu Raisa beranggapan bisa menerima semua kekurangan dari Mas Iwan calon suaminya itu. Karena Raisa begitu sangat menyayangi Mas Iwan.

Raisa mengesampingkan itu semua. Agar mereka berdua bisa hidup rukun dalam berumahtangga. Walaupun tanpa adanya anak di tengah - tengah meraka. Itu sudah membuat mereka bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!