Lingerie

Miya meluruskan otot-ototnya,dia baru saja bangun tidur.Tiga hari dia tinggal di apartemen wisnu dian benar-benar diberikan perhatian lebih oleh pria itu.Miya tidak pernah tidur selelap ini selama tiba di singapur.Di hotel dia selalu was-was ketika mendengar suara orang berbicara keras dari luar kamar.

Wisnu sedang berada di ruang tengah,Miya sangat bersyukur karena pria itu memberikan waktu untuk dia menyelesaikan pekerjaannya.Selain itu wisnu juga belum menyentuhnya sampai saat ini,Miya sadar pria itu sedang menahan atau membuatnya nyaman tinggal disini.

Mereka memiliki ketertarikan yang sangat ketara,miya bahkan bisa merasakan hasrat wisnu kepadanya ketika bertatapan mata.Dia berjalan ke dapur untuk membuat sarapan.Miya terbiasa bangun pagi dan sekarang dia benar-benar sudah kehilangan rasa kantuknya.

Miya mengambil beberapa bahan untuk memasak,dia memakai sweater yang diberikan wisnu untuknya.Pria itu tidak memiliki pakaian wanita disini,sweater dan kemeja pria itu sudah sangat cukup untuk miya pakai karena menutup tubuh bagian atas hingga pahanya karena semua pakaian miya kotor dan baru di cuci setengah jam yang lalu.

Terdengar suara orang melangkah ketika miya sedang memasak dan dia melihat wisnu sedang menaiki tangga dengan rambut basah dan handuk melingkar dilehernya.Seketika wangi haru menyebar di sekeliling dapur.

Kamu masak apa? Tanya wisnu lalu melingkarkan tangannya di sekeliling perut miya.

Miya meneruskan kegiatan masaknya.Bikin omelet mau? ucap miya.

Wisnu mengangguk tepat dibahu miya.Bikin banyak ya aku lapar.jawab wisnu.

Miya mengangguk,Iya aku juga lapar.Kemarin malam kita makan makanan cepat saji.ucap miya.

Wisnu tersenyum.Semalam hanya karena kaki mu sakit sayang.

Terus untuk apa kemarin kamu membeli begitu banyak sayuran dan bahan mentah lain? Tanya miya.Dia sedikit tersentak ketika wisnu menyampirkan rambutnya lalu mengecup pelan leher miya.

Wisnu? Panggil miya ketika merasa pelukan pria itu mengerat seiring ciumannya yang berpindah ke punggung.

Wisnu ridak menghiraukan panggilan miya dan terus melancarkan aksinya.Miya buru-buru menaruh omelet terahir yang dia buat ke piring sebelum tubuhnya benar-benar lemas karena perbuatan wisnu.

Sial,miya.kau tidak memakai bra?tanya wisnu dengan suara serak.

Miya membalikkan tubuhnya,tentu saja aku bahkan hanya memai sweater mu sekarang.Dimana aku bisa mendapatkan bra?

Wisnu tidak bisa berkata-kata,Dia melarikan tangannya ke bagian pinggang gadis itu dan ketika menemukan miya polos.Wisnu langsung memejamkan matanya erat,Kau membuat ku benar-benar gila.ucap wisnu.

Miya terkekeh lalu menyingkir dari hadapan wisnu dan membawa dua piring ke meja makan.Jika kau tadi tidak meminjamkan aku baju mungkin aku hanya akan memakai selimut saat memasak.ucap miya.

Wisnu mengikuti miya dari belakang,Sejak dia bertemu wanita itu gairahnya sangat melonjak hingga rasanya ingin meledak bahkan ketika dia mencium bibir miya.Wanita itu memberikannya rada yang sangat berbeda,dia seperti kehilangan kendali dirinya sejak bertemu miya.

Miya sedang memakai riasan sedikit di dalam kamar,dia baru saja diberikan wisnu pakaian yang bisa dia gunakan untuk menyamar untuk keluar apartemen.Dia memakai pakaian wanita yang cukup sexy,Lekuk tubuhnya sangat ketara dan itu membuatnya semakin cantik ketika melihat pantulan dirinya dicermin.

Miya meluruskan rambutnya dia memakai coat untuk menutupi badannya yang terlalu sexy.Miya dan wisnu akan berpergian keluar dan bejalan-jalan melihat kota singapur.

Miya keluar kamar dan memperlihatkan apa yang dia pakai kepada wisnu.Ketika pria itu berbalik miya mendapati dirinya malu karena ditatap wisnu dari atas sampai ke bawah berulang-ulang.

Wisnu melangkah mendekat ke arah miya.Bagaimana jika kita tidak keluar?Aku tidak rela melihat orang melihatmu memakai pakaian seperti ini.Ucap wisnu lalu menggeram rendah.

Pria itu langsung membuat coat miya jatuh ke lantai dan terkejut begitu melihat miya sangat menawan memakai terusan berwarna putih dengan belahan depan yang rendah dengan punggung terbuka.

Sepertinya aku salah memilih baju.Geram wisnu kembali menutup bahu dan punggung minya menggunakan coat panjang yang dia buang tadi.

Miya tersenyum.Bagaimana,apa aku bisa keluar?

Tentu saja tidak akan ada yang mengenalimu.Tinggal pakai ini ucap wisnu sembari memberikan miya sebuah kacamata hitam.

Setelah itu mereka langsung turun menuju basement,Miya duduk di kursi penumpang dan wisnu duduk dibalik kemudi mobil.beberapa menit kemudian mereka siap pergi untuk berbelanja pakaian dan wisnu akan mampir sebentar ke rumah sakit.

Selama di perjalanan miya sangat was-was.Dia memperhatikan semua sisi jalan secara bergantian.Dia juga meremas tangannya berlahan ketika tiba di lampu merah.Wisnu yang mengetahui kegelisahan miya memegang tangan gadis itu.

Tenang saja,kaca mobilku sangat gelap.Orang tidak akan bisa melihat ke dalam.Tidak akan ada yang melihat kita.Ucap wisnu berusaha menenangkan miya.

Miya menghela nafas lega.Aku sangat khawatir wis.Bagaimana jika kita pulang saja?Sepertinya memang lebih enak berada di apartemen.

Wisnu menggeleng,Setelah ini aku janji akan pulang ke apartemen.Tetapi kita harus membeli pakaian untukmu dulu.walaupun aku tentu saja lebih menyukaimu tanpa memakai apa-apa.

Miya berdecak lalu mencubit perut wisnu,Dasar mesum!

Wisnu tertawa.Jika aku mesum sejak kemarin aku sudah membuatmu berada diatas ranjang tanpa bisa berjalan sedikitpun.

Miya terpana mendengar ucapan wisnu,pria itu terlihat sangat jantan ketika mengucapkan kalimat itu.Dia refleks menggigit bibirnya,wisnu menggenggam tangan miya.

Jangan menatap ku seperti itu,kita berada di jalan raya.Aku tidak mungkin memuaskan mu disini sayang.Ucap wisnu.

Miya langsung memukul pundak wisnu.Hati-hati jika kamu tidak melihat ke depan nanti kita bisa menabrak! ucap miya.

Wisnu tertawa karena melihat kedua pipi miya merona.Sesuai apa yang dikatakan miya,Wisnu menyetir dengan serius hingga mereka sampai disebuah mall yang cukup besar.Wisnu memarkirkan mobilnya ditempat khusus lalu dia menaiki lift langsung ke pusat perbelanjaan.

Miya menghentikan langkah ketika pusat perbelanjaan itu sepi.Eh sepertinya sedang sepi.ucapnya ketika melihat hanya beberapa orang yang berlalu lalang.

Mungkin karena tadi pagi hujan.Ucap wisnu.

Miya memilih beberapa baju yang bisa dia pakai santai di apartemen.Dia memilih baju yang cukup beragam.Ada yang tipis dan juga ada yang tebal.Miya memilih banyak terusan agar dia mudah bergerak dan beberapa baju kaos dan celana pendek.

Dari belakang wisnu mengikutinya dan hanya bisa mengerutkan kening ketika gadis itu hanya memilih pakaian yang sederhana.Sama sekali tidak memilih pakaian mewah seperti para model lain yang selalu memakai pakaian mewah.

Miya,bagaimana dengan ini? Tanya wisnu sembari membawa sebuah gaun berwarna hitam.

Miya menggeleng,tidak aku tidak butuh gaun lagian aku harus berhemat karena aku haru mengirim uang ke nenek.Sekarang saja kau yang membayarnya.ucap miya.

Wisnu berdecak lalu menyimpan gaun itu,dia mengikuti kemanapun miya pergi.Ketika mereka masuk dibagian pakaian dalam wisnu berjalan menjauhi gadis itu dan melihat hal lain.

Wisnu memilih beberapa dres selutut untuk miya,karena gadis itu tidak mau gaun.Mungkin dress lebih baik.Setelah miya sudah memilih banyak sekali atasan dan bawahan celana pendek.

Ketika selesai wisnu kembali menghampiri miya yang masih dibagian pakaian dalam.Kau mau membelinya? Tanya wisnu tiba-tiba ketika melihat miya sedang berada di depan lingerie yang terpajang di dinding.

Miya menggeleng,tidak ,aku hanya melihatnya.Sayang sekali jika pakaian ini hanya dipakai untuk dirobek.Harga fantastis.

Kau pernah mencobanya?tanya wisnu tersenyum miring.

Miya kembali menggelengkan kepala,Tidak pernah tetapi aku sering melihat dimajalah atau foto di media sosial.

Wisnu tertawa kecil.Kau menonton orang yang sedang making love?

Miya berdecak,Hey aku hanya lewat saat mereka melakukan itu.Bukan salahku karena melihat hal itu ketika mereka tidak menutup pintu dengan rapat.

Senyum wisnu semakin lebar dan itu membuat miya semakin kesal dan memukul punggung pria itu dengan satu tangan.Yuk aku udah selesai.Ucap miya.

Kau benar- benar tidak ingin membelinya? Dua? Sebagai kenang-kenangan?tanya wisnu.

Miya berjalan semakin cepat,Tidak!

Tetapi wisnu mengambil dua pasang berwarna merah dan hitam.Dia sudah membayangkan miya memakainya dan dia bisa membuat fantasi liarnya hancur begitu saja.Wisnu memasukan dua pakaian itu di daftar pembayaran.

Mereka sendiri yang menghitung belanjaan hari ini.Miya terkejut dengan semua harganya tetapi wisnu tidak ambil pusing. Dia langsung menggesek kartunya dan memasukan kata sandi dan proses pembayaranpun selesai.

Itu mahal sekali wisnu! Semua baju ini sebanyak honorku berkali-kali lipat.Protes miya melihat harganya.

Wisnu menggeleng pelan,ini tidak seberapa.Aku bisa membelikanmu lebih banyak.Apa kau butuh sesuatu lagi?

Miya mendengkus,ini sudah lebih dari cukup.

Wisnu meraih bahu miya,baiklah ,jika saja kamu ingin membeli lagi langsung katakan saja padaku.

Miya melihat rahang wisnu mengetat,tanda pria itu tidak setuju perkataannya yang sebelumnya.Dia mengangguk dan menaikkan tangannya untuk mengusap rahang wisnu lalu memajukan wajahnya untuk mencium pria itu cepat.

Miya sampai di apartemen bersama wisnu,Pria itu ingin mengambil berkas lalu pergi ke rumah sakit.Miya mengelilingi ruang kerja wisnu tempat yang sangat menarik bernuansa klasik dan ruangan itu penuh dengan wangi parfum wisnu.

Harus berangkat sekarang? tanya miya.

Wisnu mendongakan kepalanya.Iya ada pasien darurat yang harus ku operasi beberapa jam lagi.

Miya mengangguk pelang.Wah sepertinya sangat penting.Apakah berbahaya?

Benar,penyakitnya sudah cukup lama dan harus menunggu kesehatannya stabil untuk di operasi.Tetapi ternyata lebih cepat dari pada waktu yang diperkirakan.Jawab wisnu.

Mata miya melebar mendengar perkataan wisnu.Semoga operasinya sukses.ucap miya.

Wisnu membuka laci meja kerjanya untuk mencari berkas tentang pasien.Dia mencari kondisi kesehatannya dari laptop yang baru saja dikirimkan oleh staf rumah sakit.Setelah dua menit mencari wisnu berhasil menemukan di barisan berkas paling bawah.

Nah ini.Ucap wisnu lega ketika menemukannya.

Miya melepaskan coatnya karena sudah berada di dalam apartemen.Dia langsung ikut membaca tentang berkas itu tetapi tidak mengerti apa-apa tentang dunia atau bahasa kedokteran.

Miya memilih melihat dan memilah - milah belanjaannya diatas tempat tidur.Setelah itu dia memasukan semuanya ke dalam mesin cuci untuk di cuci terlebih dahulu.Miya tidak ingin mengganggu konsentrasi wisnu yang sangat serius.

Ini bagus atau tidak? Tanya miya sembari memperlihatkan sebuah lingerie yang dia coba sebelum di cuci.

Wisnu tidak mendengar ucapan miya,Dia memperhatikan punggung mulus gadis itu.Wisnu berdiri lalu mendudukan miya diatas meja kerjanya.Kau cantik sekali.Puji wisnu lalu membelai punggung miya dengan lembut.

Miya melengkungkan punggungnya ketika wisnu mencium dan men*** bahunya yang terekspos.Dia tidak bisa melakukan apa-apa ketika diserang seperti ini oleh pria itu.Ketika wisnu ingin melepas gaunnya miya menghentikan pria itu.

Kamu harus segera pergi ke rumah sakit.Ucap miya sembari menahan tangan wisnu.

Mata wisnu berkilat penuh gairah.Benar juga.ucap wisnu frustasi lalu menggigit pelan telinga miya.

Miya mengangguk,lalu meloloskan erangannya ketika wisnu menggigit telinganya.Aku akan kembali untuk melihatmu lagi sayang,pastikan kamu masih ingin memakainya.Ucap wisnu lalu mengambil jaket dan langsung pamit untuk pergi ke rumah sakit.

Miya sendiri sudah duduk di pinggir kasur dengan jantung berdegup kencang.Dia tidak percaya jika sudah membayangkan sesuatu yang luar biasa dengan suami sahabatnya sendiri.

Dia sangat gugup ketika semua pakaiannya kering.Miya memakai salah satu terusan yang dia anggap lucu lalu membuat makan siang dan malan untuk dirinya sendiri karena wisnu mengatakan tidak akan pulang.

Setelah makan siang,miya membuat kopi dan membawa cemilan ke kamar.Dia membutuhkan asupan gula untuk kembali bekerja membaca semua surat-surat kontrak sebelum dia tanda tangani.Miya sangat menyukai pekerjaannya walaupun mengharuskannya berpindah pindah lokasi.

Miya meminum kopi sembari membaca.Tiba-tiba ponselnya berbunyi miya melihat layar ponselnya ternyata manegernya telfon segera miya mengangkat telfonnya.

Hallo miya,kamu dimana sekarang kok sudah beberapa hari tidak di hotel?tanya managernya.

Maaf say aku pindah diajak temen ke apartemennya dan aku lupa tidak memberi tahumu.ucap miya.

Oh ya sudah kalau gitu,aku khawatir takut kamu kenapa-kenapa nanti nenekmu memarahiku.Oh ya jangan lupa besok pemotretannya aku sudah menyiapkannya semua.ucap managernya.

Ok besok aku akan tepat waktu sampai lokasi.makasih ya.ucap miya.

Panggilanpun sudah mati.Miya akhirnya lelah membaca banyak sekali akhirnya miya istirahat dengan bermain game dan melihat sosial media.Miya melihat ponsel yang di belikan wisnu.Ponsel terbaru dengan merek terkenal dia membandingkan dengan ponsel lamanya yang jika bersebelahan akan terlihat kuno sekali.

Miya memang seorang model tetapi belum begitu terkenal dan miya suka menabung karena miya ingin mempunyai rumah sendiri makannya miya tidak seperti model-model lain yang suka menghamburkan uang untuk penampilan biar terlihat wow..

Hay gaes jangan lupa like dan kasih lima bintang ya.Biar Author nulisnya semangat ni.

Terpopuler

Comments

Puspita wie (Pita)

Puspita wie (Pita)

sebnr nya bgus thor cuma kdg bingung bacanya ah APA mungkin saya yg kurang paham 😀 ttep semangat thor. ..

2024-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!