Making love

Miya berada di depan cermin iya melihat pantulan tubuhnya untuk mencari kenapa wisnu bisa-bisanya tertarik kepadanya.Padahal maya jauh lebih cantik dari pada dirinya.Hal itu yang membuatnya sama sekali tidak mengerti.Kenapa?

Apa jangan-jangan wisnu hanya memanfaatkan ku? Tanya miya kepada dirinya sendiri.

Lelah berpikir terlalu banyak,miya akhirnya berbaring di tempat tidur.Dia dulunya hanya memiliki kehidupan seperti ini.Sama sekali tidak tertarik untuk keluar rumah jika tidak ada pekerjaan atau mendapatkan pasangan.

Itu semua karena pengalamannya sebulan berpacaran dan membuat pekerjaannya berantakan.Miya bahkan sempat vakum selama dua bulan untuk menata kembali perasaannya yang kacau.

Hal yang dia takutkan akan kembali dirasakannya ketika akan berpisah dengan wisnu.Itu hal yang sudah pasti karena mereka memang jelas-jelas melakukan perselingkuhan dibelakang maya.

Tetapi hal yang tidak bisa dia lakukan adalah meninggalkan wisnu.Sebenarnya bisa saja.Salahnya hatinya sudah tertarik kepada pria itu.

Miya membasahi bibirnya entah apa yang dia lakukan di depan cermin.Tadi dia baru saja menerima undangan maya untuk makan malam di sebuah restoran.kali ini tidak hanya mereka bertiga.Tetapi ada juga rekan kerja maya yang kebetulan juga berada di singapura.

Maya memanggil makan malam karena maya akan merayakan keberhasilannya yang di raih dengan susah payah.

Miya menerimanya karena sudah dibujuk mati-matian oleh maya.Dia tidak enak menolak ajakannya lagi untuk kali kedua.Sedangkan sejak tadi dia tidak bisa menghubungi wisnu kemungkinan pria itu sedang sibuk di rumah sakit atau sudah ada bersama maya.

Miya lagi-lagi melihat pantulannya di cermin,sekarang miya memakai terusan berwarna hitam yang dia beli kemarin ketika pergi bersama wisnu.Sebenernya dia merasa malu datang ke makan malam itu tetapi miya tidak memiliki pilihan lain.

Miya terkejut dengan suara pintu yang terbuka.Miya melebarkan matanya ketika melihat wisnu yang sudah memakai baju kaos dan tampak segar.

Ayo kita harus pergi bersama.ajak wisnu.

Miya menatap pria itu dengan kening berkerut,Bagaimana bisa kamu ada disini?

Disuruh maya,dia lagi bingung kamu kesana dengan apa.jawab wisnu.

Miya menepuk keningnya,bukannya sebelum ini aku berhasil ke rumah kalian.Sekarang harusnya lebih mudah memesan taksi kesana.

Tetapi tetap saja maya bersikeras untuk menyuruhku menjemput kamu.ucap wisnu.

Pria itu berjalan mendekat ke arahnya,Miya reflek memundurkan langkahnya.Tetapi wisnu malah semakin mendekat,tidak lama kemudian pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Miya melihat benda itu seperti mainan dengan dua bola kecil berwarna perak yang dikaitkan dengan tali pendek berwarna hitam.Wisnu menatapnya serius berbaliklah lalu membungkuk.

Miya seolah terhipnotis dan melakukan apa yamg diperintahkan wisnu.Miya terkejut begitu wisnu menyingkap bagian bawa dressnya.Dia menelan ludah ketika merasakan tangan wisnu mengelus paha lalu kebagian intinya.

Apa yang...Mmmmhh...Miya mendesah pelan ketila pria itu memasukan bola itu disana.

Rasanya sangat penuh dan membuat miliknya sangat basah.Miya menghela nafas menggunakan mulut.Wisnu langsung menegakkan tubuhnya.Mereka berdua sempurna berdiri di depan cermin.

Kamu cantik sayang dan semakin cantik dengan pipi memerah seperti ini.Bisik wisnu lalu menyesap lehernya.

Miya menatap tidak percaya kearah cermin.Dia mengerjapkan mata.Ini geli wisnu,lepaskan.

Itu yang kumau sayang.rasakan sensasinya,aku akan mengamatimu di pesta nanti.pastikan selalu dalam pandanganku.Ucap wisnu.

Tubuhnya bergetar ketika berjalan,bola-bola itu memberikan sensasi aneh terhadap tubuhnya.Kakinya seperti kehilangan tenaga tetapi miya tetap berjalan.Miya menyukai sensasinya tetapi ketika sampai di basment dia menginginkan lebih.

Wisnu,apa yang kamu lakukan kepadaku? Tanya miya patah-patah.

Wisnu mengelus bahunya lembut.Bagaimana rasanya?

Enak..Jawab miya cepat dan langsung dia sesali.

Jawabannya membuat pria itu tertawa.Ternyata aku membeli yang pas.pastikan benda itu tidak menyusahkanmu ketika di pesta.

Miya memegang erat lengan wisnu.Sepertinya kita harus melepaskannya sekarang.ucap miya.

Belum sekarang sayang.Wisnu menyalakan mesin mobil dan mereka langsung berangkat.

Miya merapatkan kedua kakinya.Dia memgang erat tangannya yang bergetar,Ini sensasi ketika dia sedang berciuman dengan wisnu.Dia sedang melihat dikaca spion dan wajahnya sangat merona.

Miya tidak sengaja mendesah ketika menggerakan kakinya,hal itu membuat wisnu meliriknya.Jangan sampai ada orang lain yang mendengarmu mendesah disana.Ah sayang sekali kita harus pergi ke pesta itu.Padahal aku sangat ingin menikmati reaksimu malam ini.ucap wisnu.

Miya menelan ludah ketika mendengar perkataan sensual wisnu.Miya menurunkan kaca mobil untuk menghirup udara dan menjernihkan pikirannya.Tetapi dia sudah akan kehilangan akalnya ketika sampai di restoran yang akan menjadi pesta maya.

Kakinya terus bergerak dan memberikan sensasi yang luar biasa.Miya merasa pipinya memanas dan menginginkan sesuatu yang bisa membuat rasa sensasi ini bisa berhenti.Miya menggigit bibirnya dan duduk di ujung restoran.

Beruntung dia bisa menyapa maya dengan baik sebelum pergi menyendiri karena maya tampak sangat sibuk.Wisnu selalu mendampingi istrinya,dia melihat semua apa yang mereka lakukan.

Pria itu memeluk maya sangat posesif dipinggang dan tidak melepaskannya selama satu jam.Miya pamit undur diri dari tempat itu,bukan karena tidak tahan dengan kemesraan mereka tetapi dia mendapatkan telpon penting.

Maya menatapnya bingung.Kenapa cepat sekali? Apa makanannya kurang enak?

Tidak,aku mendapat telpon penting dari managerku.Makanannya sangat enak hanya saja aku harus pergi sekarang.Ucap miya terburu-buru.

Miya bahkan tidak melirik wisnu sama sekali.Miya pamit dia diantar oleh maya keluar restoran dan miya pulang dengan menaiki taksi.Miya sekarang bisa menghela nafas lega,dia luar biasa lega karena sudah bisa keluar dari pesta yang sangat asing baginya.

Satu lagi yang belum bisa membebaskannya dari siksaan malam ini.bola-bola di dalam intinya yang membuatnya ingin sekali melepasnya.Miya ingin sekali cepat sampai di apartemen dan melepaskan mainan yang dipasangkan wisnu itu.

Entah sudah sebasah apa miya.Miya mencoba untuk tetap menjaga kesadarannya dan tidak seperti orang mabuk di pesta maya.Setengah jam kemudian dia sampai di depan apartemen wisnu.

Miya hampir saja senang ketika lift terbuka dan dia bisa langsung naik ke apartemen untuk beristirahat tetapi harapannya pupus ketika melihat wisnu menatapnya dengan tajam dari dalam lift.Dia masuk dengan takut miya menghela nafas pelan.Dia berdiri tepat di depan wisnu.

Kenapa kamu ada disini? Tanya miya.

Wisnu tidak menjawabnya,dia hanya mengetatkan rahang dan mendiamkannya.Miya membuka pintu apartemen,saat itulah wisnu bereaksi dan mendorong tubuh miya ke dinding.

Kenapa kamu sangat menggodaku?hmm.Tanya wisnu di sela-sela ciuman mereka.

Miya tidak tersadar jika dressnya sudah melayang entak kemana.Sekarang dia hanya menggunakan pakaian da*** tetapi kacamatanya juga sudah di lepaskan oleh wisnu.Dia terengah ketika wisnu menghisap t***..

Miya mendorong kepala wisnu agar berhenti tetapi pria itu sepertinya tidak bisa di tahan lagi.

Wisnu benar-benar kehilangan pertahanan dirinya ketika melihat miya mempesona dan sexy ketika meninggalkan restoran.Apalagi jalan miya yang juga sedikit menggoda ketika mainan yang dia pasang dibagian sensitifnya.

Miya kehilangan keseimbangan ketika wisnu mengangkat tubuhnya begitu ringan dan diletakkan di atas tempat tidur.

Pulanglah wisnu,maya akan mencarimu.

Diam,Miya!

Dia langsung mengerjap ketika mendengar suara wisnu yang memenuhi ruangan.Dia tidak akan mencariku.Ucapannya sekali lagi dengan suara yang lebih kecil.

Pria itu mengacak-acak rambutnya,miya tidak siap dengan apa yang akan di lakukan wisnu.Apalagi ketika pria itu melepas kemejanya dan bertelan*** dada.Sementara itu dia hanya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Wisnu menarik lengan miya perlahan,dia menatap tepat ke mata wanita itu.Tatap mataku miya.Aku sama sekali tidak akan menyakitimu.

Miya benar-benar menatap wisnu.dia memegang punggung tangan pria itu yang menatapnya dengan lembut.Miya sempurna berbaring dengam wisnu tepat berasa di atasnya.

Tubuh wisnu benar-benar panas berbanding terbalik dengan tubuh miya yang dingin karena pendingin ruangan.

Tetapi dengan itu tubuhnya menjadi hangat.Dia menatap wisnu yang terus menatapnya.

Pertama-taka kita lepas ini dulu.Aku yakin ini sudah cukup menyiksamu.ucap wisnu.

Miya meremas sprei ketika mainan bola-bola itu di lepaskan dari tubuhnya.Wisnu terlihat puas melihatnya,pria itu melemparkan benda itu entah kemana lalu menekuk lututnya.Miya diam saja menatap wisnu,kamar yang mereka tempati tiba-tiba berubah panas.

Miya bahkan berkeringat padahal dia tadi merasa sangat dingin.Punggungnya melengkung ketika pria itu mulai atraksinya.Wisnu stop...

Pria itu seperti tidak mendengarkannya dan malah melepaskan semuanya.Miya menjangkau selimut tetapi segera di singkirkan oleh wisnu.wisnu menatap miya.

Kamu sangan cantik miya! Ucap wisnu.

Miya mengerjapkan mata,menggigit bibirnya ketika wisnu terus menatapnya dengan tatapan intens.Pria itu kembali naik ke tempat tidur dan menciumnya.Aku ingin kau menjadi milikku malam ini miya.

Setelah ucapan itu miya lupa semua apa yang terjadi berikutnya.

Semuaya mengalir dan dia mengikuti keinginan tubuhnya yang selalu menyukai jika disentuh oleh wisnu.Suasana kamar itu benar-benar panas.

Miya mende*** dan berteriak berkali-kali,dia sangat dipuja oleh wisnu.Miya merasakan kenikmatan yang selama ini dia bayangkan berkali-kali..

Rasanya terlalu nikmat untuk digambarkan dengan kata-kata.Miya benar-benar menyukainya.

Mereka baru tidur pukul tiga subuh.Tubuh wisnu terjatuh menindih tubuhnya ketika pria itu juga benar-benar sudah kehilangan tenaganya.Miya sudah tidak kuat bergerak dan mereka tertidur dengan posisi seperti itu sampai beberapa jam kemudian.

Miya terbanguj dengan tubuh luar biasa pegal,dia melihat lengan besar melingkar di perutnya posesif.Miya menggigit bibirnya ketika merasakan perih teramat sakit dibagian intinya.

Aww,ternyata sesakit ini.ucap miya sembari mengerutkan kening.Dia berusaha berbaring kesamping dengan susah payah.Ketika berhasil,dia melihat wajah wisnu tertidur pulas.Mkya menelan ludah ketika melihat bercak-bercak merah bekas gigitannya di bahu dan di lengan wisnu.Dia tidak mengingat kapan tempatnya dia melakukan itu kepada wisnu.

Astaga apa yang ku lakukan semalam?gumam miya.

Seluruh tubuhnya benar-benar tidak bisa digerakan.Dia kembali memejamkan mata beberapa menit kemudian sebelum dibangunkan oleh wisnu.

Sayang? Panggil wisnu.

Miya kembali membuka matanya dan mengerjapkan pelan sebelum benar-benar sadar.Ya?

Akhirnya kamu tidak menolak aku panggil sayang.Tapi sekarang sudah waktunya bangun.Ucap wisnu sembari memegang punggungnya.

Miya masih sangat mengantuk dan dia benar-benar lelah setelah apa yang mereka lakukan semalam.Sakit...

Wisnu kembali membaringkan miya,ini? Coba kuperiksa dulu.

Miya menutup intinya dengan tangan tetapi wisnu tetap memeriksanya.Sedikit lecet.Kita mandi dulu habis itu ke usapkan salep.

Dia tergoda kerika mendengar air hangat.miya mengernyit ketika berjalan,Wisnu yang gemas akhirnya menggendong miya menuju kamar mandi mereka masih sama-sama belum berpakaian.

Miya memejamkan mata ketika tubuhnya di masukkan ke dalam bath-up berisi air hangat.Rasanya sangat nyaman tetapi dia terkejut ketika wisnu juga ikut berendam.Aku tidak akan melewatkan mandi bersama mu sayang.ucap wisnu.

Dia berbalik menghadap ke arah wisnu,miya sekarang benar-benar terbius dengan sikap wisnu yang lembut kepadanya..Kamu tahu aku takut?

Takut kenapa?

Miya memgang kedua pipi wisnu dengan telapak tangan yang basah.Takut hidupku akan berantakan.Hubungan ini terlarang.ucap miya.

Aku tahu tetapi aku juga tidak bisa mengabaikanmu sayang.Wisnu mulai mencium kening,pipi dan bibir.

Miya memejamkan mata menikmati cumbuan wisnu.Aku takut hancur wisnu,tetapi aku tertarik kepadamu.

Maka jangan mundur sayang,karena aku merasakan hal yang sama.Aku menyukai semua yang ada padamu,termasuk betapa sensitifnya tubuhmu jika ku sentuh.Mereka seperti mendaba sentuhanku.Ucap wisnu menarik pinggangnya mendekat.

Mereka melakukannya lagi di kamar mandi.Wisnu sadar ketika tidak pakai pengaman dan mengeluarkannya berkali-kali di dalam tubuh miya.Wisnu kembali siap membuat miya mendesah lebih keras.

Dia membawa miya keluar dari bath-up dan melakukannya dibawah air pancuran.Meraka mencapi puncak kenikmatan masing-masing.

Ah wisnu,miya benar-benar merasa gila karena pria itu.

Keduanya benar-benar mandi setelah berjam-jam dikamar mandi.Miya memakai bath-robe.Dia keluar dengan wajah bersemu merah dengan rambut basah.

Sementara wisnu memeluknya dari belakang dengan handuk terikat di pinggang.Sini biar ku berikan salep.

Benar ya?

Wisnu tertawa,aku tidak akan melakukannya lagi karena jelas sekali kita berdua butuh istirahat sayang.

Miya berbaring ketika wisnu menyapukan salep disana.Dia menggigit bibir merasakan sentuhan wisnu membuat sensasi gairah ditubuhnya bangkit.Wisnu berdecak,milikmu basah sayang.Kita akan beristirahat sampai lukanya sedikit lebih baik.

Miya buru-buru merapatkan kakinya,dia memakai bath-robenya kembali dan bangkit dari tempat tidur.

Miya memutuskan memakai piyama panjang dia tidak ingin kemana-mana hari ini dan akan tinggal di apartemen.Hari ini kamu libur?tanya miya.

Wisnu yang sedang mengecek ponselnya langsung menoleh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!