MELATI SEMAKIN INDAH

Setelah Arjuna menghantarkan Lila, dia segera menyusul Melati di dapur.

Arjuna melihat gadis cantik itu yang sedang memasak. Mondar mandir kesana dan kesini Arjuna sangat kagum dengan Melati.

" Gadis ini, selain cantik parasnya dia juga sangat rajin, bahkan dia tidak malu menjadi seorang ART disini. " gumam Arjuna yang begitu bangga melihat Melati.

Tanpa Arjuna sadari Melati melihat kearah Arjuna dengan tatapan yang penuh tanda tanya.

"Tuan Arjun, kenapa bengong disitu? Awas ya kesambet Melati gak tolongin." Ledek Melati sambil tersenyum.

"Kesambet kecantikanmu ya Melati. " goda Arjuna.

Sontak Melati kaget dan membuatnya berhenti melakukan aktifitas.

"Tuan... Suka sekali menggodaku ya, awas aku bilang ayahku. "

Arjuna tertawa lepas mendengar jawaban Melati.

"Sudah tuan ajak anak-anak turun saya siapkan makannya dulu dimeja. "

Arjuna langsung pergi ke kamar untuk memanggil anak-anaknya. Sedangkan Melati masih sibuk menyiapkan makan siang.

"Kenapa hati ini rasanya selalu berdetak kencang saat bertemu Melati, dan kenapa aku selalu Jaim sama Melati? Harusnya aku tidak seperti itu. Tapi kenapa perasaanku seperti ini ya? " ucap Arjuna sambil berjalan menuju kamar.

Tidak lama, Arjuna dan anak-anak turun untuk makan siang.

"Halo adek-adek kita makan siang ya. Duduk sini biar nanti bibi Melati ambilkan kesukaan kalian yang mana tinggal pilih ya. " sapa Melati kepada anak-anak itu.

Mereka pun tersenyum sambil menjawab rame-rame. " Baik bi Melati aku tidak sabar merasakan masakan bibi. "

Bersaut-sautan mereka menjawab sapaan Melati, dan itu membuat Melati tersenyum.

Tanpa disadari Arjuna terpaku melihat keramahan Melati terhadap anak-anak itu,senyum Melati yang manis membuat Arjuna semakin jatuh kedalam lamunan.

"Tuan, kenapa berdiri disana? " tanya Melati terheran saat melihat Arjuna mematung diujung meja.

Arjuna langsung tersadar dari lamunannya dan segera menempatkan diri duduk diantara anak-anak.

Melati sibuk mengambilkan makanan untuk anak-anak itu. Melati sangat ramah dan terlihat jika dia begitu menyukai anak kecil.

Arjuna semakin terpesona dengan Melati. Jantungnya semakin berdetak kencang setiap melihat Melati tersenyum dan tertawa lepas.

"Ada apa dengan ku? Apa memang benar aku jatuh cinta kepada gadis ini?" gumam Arjuna dalam hatinya.

Melati sadar jika Arjuna terus memperhatikannya sedari tadi, dia pun setelah siap semua makanan di piring anak-anak bergegas untuk kembali kedapur. Tapi baru melangkah setengah perjalanan Arjuna segera memanggil Melati.

"Melati, mau kemana temanin anak-anak makan! kamu juga belum makan dari tadi kan?. " perintah Arjuna menghentikan langkah Melati.

"Tapi tuan pekerjaanku belum selesai. " Melati menjawab berusaha mencari alasan.

"Lanjutkan pekerjaanmu nanti saja, cepat duduk!. "

Melati segera duduk di sebelah Arjuna karena kursi kosong yang tersisa hanya disebelah Arjuna. Rasa canggung Melati karena harus duduk berjejer dengan tuannya.

"Bi Melati masakannya sangat enak ya, pasti papa Arjun sangat suka masakan ini. " puji seorang anak perempuan yang paling besar bernama Naumi.

"Terimakasih Naumi cantik, makan yang banyak biar nanti bibi masakin yang lebih enak lagi. " jawab Melati sambil tersenyum lebar.

Akhirnya mereka menghabiskan waktu untuk makan siang bersama. Saat di meja makan mereka sambil bercanda tawa. Melati terlihat begitu menyukai anak kecil. Dan Arjuna terlihat begitu mengagumi keindahan seorang Melati.

Setelah selesai menyantap makanan, Melati segera membereskan peralatan dan sayur yang masih tersisa, kemudian terdengar suara Satria meminta ijin untuk membantui bi Melati.

"Bibi, gimana kalau aku bantuin cuci piring, boleh ya bi. " rayu Satria

" Jangan Satria anak ganteng bermain saja sama tuan Arjuna dan yang lain ya. " tolak Melati secara halus

"Baik bibi, tapi ada syaratnya. Bibi harus mau ikut kami bermain. Boleh kan papa, kalau bi Melati ikut bermain sama kita? ". ucap Satria dan disusul dengan anggukan dari anak-anak lainnya.

"Tentu boleh tapi biarkan bi Melati selesaikan pekerjaanya dulu, kita tunggu bi Melati di taman ya anak-anak. " jawab Arjuna sambil mengisyaratkan kepada melati untuk segera bergegas menyelesaikan semuanya.

"Baik tuan, nanti saya menyusul. " ucap Melati dan dengan cekatan dia berusaha menyelesaikan semua pekerjaanya.

Saat Arjuna sibuk mengajak anak-anak ketaman belakang rumahnya. Melati memikirkan sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Sambil bekerja dia memikirkan siapa anak-anak itu dan siapa kak Lila itu. Segala tanya ia simpan didalam hati.

"Apakah maksud ayah waktu itu ini ya, aku harus fokus bekerja saja tanpa harus memikirkan yang lain, mungkin memang benar itu anak-anak tuan Arjuna. Sudah ya Melati kamu terlalu tinggi jika berharap tuan Arjuna menyukaimu. " gumam Melati sambil mencuci piring.

Sementara Arjuna sibuk bersama anak-anak bermain di taman.

"Papa bi Melati cantik ya, kenapa dia lama sekali menyusul kita? " celetuk Santi

"Sabar ya Santi cantik pasti sebentar lagi bi Melati datang, papa tengok dulu ya. " Arjuna berjalan menuju pintu dapur ingin menghampiri Melati.

Tetapi belum sampai di pintu Melati sudah keluar. Melati melihat ke arah Arjuna dengan senyum nya yang manis, dan rambutnya digerai tidak seperti yang biasa Arjuna lihat. Saat rambutnya digerai kecantikan Melati semakin mempesona. Arjun berhenti berjalan, dia berdiri terpaku melihat kecantikan Melati yang begitu membuatnya terpesona.

"Tuan maaf ya kalau saya lama, tuan mau kemana? Perlu apa biar saya ambilkan. " ucap Melati mendekati Arjuna.

Tetapi Arjuna masih diam terpaku. Dia memandang Melati tanpa mampu berucap apapun.

"Tuan... " sapa Melati lagi.

"Eh Melati tidak aku tadi hanya ingin mengambil jus di kulkas. " jawan Arjuna berusaha menyembunyikan perasaanya.

" Baik tuan akan segera saya ambilkan. "

"Tidak Melati, tidak usah biar aku aja, datanglah ke anak-anak, dia menantikanmu datang dari tadi. " Arjuna berjalan menuju dapur. Mengambil segelas jus untuk dia minum.

"Aduh kenapa lah, selalu saja aku jadi orang sok jaim! Tapi ini perasaan apa? Aku hanyak menggaguminya atau apa? kenapa jantungku selalu berdetak kencang, dan kenapa aku harus selalu terpaku diam membisu seperti orang tolol? Pasti Melati ilfeel melihatku. " ucap Arjuna yang kecewa dengan dirinya sendiri.

Kemudian arjuna segera menuju ke taman kembali untuk bergabung dengan melati dan anak-anak lainnya.

Dari kejauhan dia melihat melati dan anak-anak sedang bermain, mereka terlihat sangat bahagia dan ceria. Entah apa yang mereka bicarakan tetapi yang Arjuna tau anak-anak itu nyaman dengan Melati. Dan Melati sangat pandai mengambil hati anak-anak itu.

Senyum Melati yang tertawa lepas membuat kecantikanya semakin nyata.

Apa yang Arjuna lihat sekarang sangat membuat Arjuna bahagia. Rasanya dia seperti menemukan orang yang tepat dalam menjadi Partner.

"Melati, kau kah orangnya? Melati semakin hari kau begitu indah. " ucap Arjuna sambil berjalan menghampiri Melati.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!