TEKA TEKI ARJUNA

Jam menunjukan pukul 03.00, Melati segera bangun dari tidurnya.

"Akhirnya aku bisa tertidur lelap, nyaman sekali meskipun ini kamar pembantu tapi ada AC nya, jadi aku tidak kegerahan. Biasanya aku harus buru-buru bangun dan berangkat memanglah ada untungnya aku tinggal disini, jadi menghemat waktu bangunku" ucap Melati sambil merapikan tempat tidurnya.

Melati melangkah keluar kamar, ternyata di luar kamar hawa dingin menusuk kulitnya, karena hujan mengguyur pagi ini.

Melati segera menyiapkan masakan, dia sangat cekatan mengerjakan pekerjaan rumah. Sambil memasak dia sambil membersihkan area lantai satu.

"Betapa beruntungnya tuan Arjuna, menjadi anak tunggal di keluarga ini, apapun keinginannya pasti diberikan oleh kedua orangtuanya, tetapi kadang kasihan juga sama tuan Arjuna dirumah sebesar ini dia sendirian orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya. " ucap Melati sambil mengepel lantai

Tak terasa waktu menunjukan pukul 06.30. Pekerjaan Melati hampir sudah selesai.

Saat Melati menyiapkan makanan di ruang tamu, mang Ujang datang menyapanya.

" Nak, kamu bisa tidurkan semalam. Nyaman pasti disini ya daripada dirumah?. " goda mang Ujang kepada Melati.

"" Apalah ayah ini, senyaman-nyamannya rumah mewah akan tetap nyaman rumah sendiri yah, tadi berangkat ayah kehujanan?. ""

" Aku kira kamu lebih suka disini ketimbang tidur dirumah kita nak, kan dikamar bi Menik ada AC, kamu kan dari dulu selalu ingin pasang AC di kamarmu. "

Melati tersipu malu mendengar celotehan ayahnya.

Memang melati dari dulu selalu bermimpi kamar dia bisa di pasang AC.

"" Nak, ayah pesan ya, bekerjalah yang rajin dan yang benar, ingat kamu disini itu untuk bekerja mencari penghasilan bukan untuk mencari hal lain, ya sudah ayah lanjut kerja dihalaman, hari ini ayah mau pulang agak cepat karena mau pertemuan warga. ""

" Baik ayah Melati akan ingat pesan ayah. "

Sejenak Melati berfikir kenapa ayahnya menitipkan pesan itu, seakan-akan ayah tau apa yang aku pikirkan semalam.

" Ah sudahlah, lagian benar kata ayah aku disini untuk mencari uang bukan cari yang lain, apalagi kemarin aku sempat berfikir kalau tuan Arjuna mungkin pangeranku. Hadeh mimpi sekali kau Melati. Mulai sekarang harus fokus, mungkin aku terlalu baper saja, dasar Melati. " gumam Melati dalam hati.

Setelah semua makanan dan minuman siap dimeja. Melati segera naik kelantai dua untuk membangunkan tuan Arjuna.

" Tok Tok Tok..... "

" Tuan, makanan sudah siap di meja makan. "

"" Iya Melati sebentar lagi aku turun. ""

"Tumben sekali tuan muda sudah bangun, baru sekali ketok dia menyaut. " ucap Melati sambil berjalan menuju dapur.

Melati membersihkan dapur, sekilas dia melihat kemeja makan, mengecek apakah tuan arjuna sudah turun, tetapi sudah 10menit berlalu tuan Arjuna tidak segera turun.

" Kemana lah tuan ini , apakah dia tertidur lagi. Sudah hampir jam 07.00 dia bisa telat berangkat apalagi ini hari senin pasti jalan-jalan akan lebih macet. "

Melati melanjutkan bersih-bersih dan sesekali dia menengok mesin cucinya yang masih berputar menggiling baju.

Waktu sudah pukul 07.10 dan tuan Arjuna tak kunjung turun.

Akhirnya Melati memberanikan diri untuk naik kelantai dua menuju kekamar Arjuna.

" Tok Tok Tok... " Tuan, apakah tuan tertidur lagi? Sudah jam 07.10 tuan nanti terlambat. "

Tak ada sautan dari kamar, Melati ragu ingin masuk kedalam kamar karena takut kejadian tempo hari terulang lagi. Dan dia tak siap karena jantung dia akan berdetak kencang lagi.

" Tok Tok Tok... "

Bunyi suara pintu yang Melati ketuk, tak kunjung ada jawaban dari dalam kamar.

Melati mulai khawatir, apakah yang terjadi didalam kamar.

Melati memberanikan diri masuk kamar.

Dia berjalan setengah berlari di lorong kamar Arjuna. Dan dia sangat terkejut melihat tuannya.

Melati segera menghampiri Arjuna.

"Tuan... " tangan menyentuh bahu Arjuna.

"" Eh, melati maaf aku tidak dengar kamu ketuk pintu dari tadi ya? "" jawab Arjuna sambil melepaskan headsetnya dan tersenyum manis kepada Melati.

"Tuan saya khawatir dari tadi saya panggil tuan tidak menyaut, saya kira tuan pingsan di kamar, ternyata saya yang hampir pingsan karena melihat tuan jam segini masih sibuk main game. "

"" Maaf terlalu asik game ini Melati, iya sekarang saya turun sarapan. Ayo kita kebawah sekarang. "" Arjuna berdiri sambil mendahului melati.

"Tuan tidak kerja kah, kok tumben sekali belum rapi sudah jam segini?." tanya Melati sambil tetap berjalan dibelakang Arjuna.

"" Astaga, aku lupa bilang Melati kalau hari ini aku tidak bekerja, dan nanti aku minta tolong sama Melati untuk pesankan makanan yang aku minta ya, rancana akan ada temanku yang kesini. ""

"Baik tuan, berarti makan siang hari ini aku siapkan agak banyak karena teman tuan berkunjung. "

" Oke setuju Melati, kalau begitu aku sarapan dulu habis itu aku malu lanjut main game, kalo temenku datang langsung suruh ke kamarku, dan sesuatu yang harus dipesan jangan lupa nomer telepon ada di pintu kulkas ya Melati. "

Melati segera kedapur dan mengecek note di kulkas yang di tulis bi Menik.

Tut... Tut... Tut..... Bunyi suara telfon tersambung.

"Halo dari kediaman Brawijaya"

"" Halo kakak ada yang bisa kita bantu?. ""

"Iya kakak, saya diminta tuan Arjuna untuk memesan seperti biasa yang tuan pesan untuk hari ini. "

"" Baik kak, 30menit lagi kami antar, beruntung sekali ya kak mereka, selalu di ratukan oleh tuan Arjuna. ""

"Iya kak terimakasih ditunggu pesanannya ya kak. "

Krekk... Telfon ditutup, dan Melati berfikir.

"Mereka, siapa itu yang di maksud orang tadi? Dan apa yang di pesan tuan? ".

""Melati... "" suara itu memecah keheningan dan lamunan Melati.

"Ayah, kaget aku.. Kenapa ayah tiba-tiba disitu? ".

"" Kamu dari tadi ayah panggil, dan liat itu cucianmu alarm berbunyi segera dijemur keburu mendung hujan lagi. "" jawab mang Ujang sambil duduk mengistirahatkan diri.

"Ayah, tapi ada yang ingin aku tanyakan?, aku hati ini diminta tuan memesan seperti biasanya, tapi aku tidak tau apa yang aku pesan, dan tadi orang di telfon bilang, kalau mereka beruntung sekali selalu diratukan sama tuan arjuna, siapa mereka itu ayah? " tanya Melati penasaran.

"" Kamu tidak usah kepo Melati, kan ayah sudah bilang, jalanin pekerjaan ini dengan baik, jalankan perintahnya tuan tanpa kamu harus bertanya-tanya tentang hal lainnya. ""

"Tapi ayah, aku beneran penasaran. "

"" Kamu kan memang begitu selalu saja kepo dengan urusan orang lain. "" goda mang Ujang sambil tertawa berusaha mengalihkan pembicaraan Melati.

"Ya sudahlah ayah memang begitu, tidak mau berbagi cerita dengan anaknya. " jawab Melati kesal.

"" Tidak usah cemberut Melati, nanti juga kamu akan tau yang orang itu maksud, kan kamu yang akan menerima tamunya dan menerima pesanannya, mending sekarang kamu cepat selesaikan pekerjaanmu, kamu juga harus masak lebih banyakkan? ""

Melati memindahkan baju dari mesin cuci dan bergegas ke luar untuk menjemur bajunya.

Tetapi dalam hati dan pikiranya dia masih sangat penasaran dengan apa yang orang itu maksudkan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Nick and Judy

Nick and Judy

Keren banget sih ceritanya!

2024-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!