MENYATUKAN HATI

Melati masih kesal dengan mengingat tingkah Ferdi tadi. Rasanya dia ingin sekali lari dari kenyataan ini.

Melati tau Ferdi adalah seorang lelaki yang nekat jika apa yang dia mau tidak tersampaikan. Tetapi Melati tidak mau ambil pusing karena buatnya Ferdi adalah sebuah masalalu yang tidak perlu memberatkan dia di masa depan.

Melati segera mandi dan bersiap-siap. Dia menggunakan gaun warna merah hadiah dari Arjuna.

Melati menggerai rambutnya dan memberikan jepit di sisi kiri rambut. Melati memang bukan gadis yang suka dandan. Tetapi jika dia bermake up dijamin siapa saja akan terpesona dengan make up nya. Untuk acara hari ini Melati hanyak mengunakan riasan yang ringan dengan bibir berwarna pink.

Setelah selesai Melati keluar dari kamar lewat dapur. Ternyata Arjuna sudah menunggunya di ruang tamu.

Arjuna yang menyadari Melati datang segera bangkit dari duduknya dan melihat kearah Melati.

Mata Arjuna tertegun melihat kecantikan Melati. Rasanya Melati tidak pantas sebagai gadis yang berasisten rumah tangga.

Lamunan Arjuna tersadar saat Melati makin dekat dan menyapanya.

"Tuan, apakah sudah lama menunggu? " tanya Melati.

"Tidak Melati, baru saja aku turun. Apa kamu sudah siap? " jawab Arjuna.

"Tentu tuan, saya sudah siap. Apakah kak Lila mengadakan pesta yang mewah tuan? Rasanya saya tidak pantas ikut hadir."

" Kamu bilang apa sih ayo kita berangkat! "ucap Arjuna sambil berjalan menuju pintu.

Setelah beberapa saat. Mobil milik Arjuna melaju dengan kesempatan sedang. Saat di dalam mobil mereka berdua hanya terdiam. Sesekali Melati mencuri pandang kepada arjuna. Bahkan Arjun di buat makin berdetak dengam cepat jantungnya. Untuk Arjuna saat ini Melati benar-benar anggun dan sangat cantik.

Setelah beberapa menit mobil Arjuna sampai di sebuah restoran.

" Ayo Melati kita turun. " ajak Arjuna.

" Tapi tuan apakah ini tidak salah aku diajak kesini. Ini restoran mewah sekali. Saya takut mengganggu acara tuan dengan kak Lila. "

"Kamu bilang apa sih. Ayo cepat turun aku keburu lapar juga. " jawab Arjuna tersenyum.

Melati dan Arjuna turun dari mobil. Arjuna meminta Melati untuk menggandeng tangannya. Ada perasaan canggung di dalam hati Melati, tetapi tidak dipungkiri Melati sangat menyukai perlakuan ini.

" Selamat malam kak, sudah reservasi atas nama Arjuna ya. " ucap Arjuna kepada pelayan yang menyambutnya.

" Baik kak mari saya antarkan. " jawab pelayan itu sambil berjalan di depan Arjuna.

Meja yang dipesan di samping kolam renang dan taman yang dipenuhi dengan lampu-lampu yang indah. Melati kagum melihat keindahan restoran ini. Saat dipersilahkan duduk Melati merasakan ada yang aneh karena meja yang dipesan hanyak untuk dua orang.

" Tuan... " sapa Melati setelah duduk.

"Panggil aku Arjuna, Melati. "

"Iya baik Arjuna, tapi mana kak Lila, dan kenapa mejanya untuk dua orang saja? " tanya Melati heran.

"Tadi aku sudah menelfonnya, tapi kata dia nanti akan menyusul, jadi kita makan dulu saja. Aku sudah lapar. " ucap Arjuna.

Tidak berapa lama pelayan membawakan minuman dan makanan satu persatu kemeja Arjuna.

Tanpa Melati sadari dari jauh. Ferdi memantaunya. Ingin rasanya Ferdi menghampirinya. Tetapi Ferdi mencoba untuk mencari waktu yang tepat.

"Jadi kamu sekarang dengan lelaki kaya, makanya kamu gak mau kembali kepada ku Melati." gumam Ferdi.

Terlihat Melati dan Arjuna sedang menikmati hidangan. Dan mereka berdua terlihat sangat bahagia karena senyum terus muncul di wajah cantik Melati.

"Melati suka gak suasana restoran ini. " tanya Arjuna.

" Sangat suka Arjun, bahkan lampu-lampu ditaman dan kolam renang ini memantulkan cahaya yang sangat indah. " jawab Melati sambil sibuk melihat pemandangan sekitarnya.

Mereka berbincang-bincang hingga tidak terasa makanan penutup datang.

Saat makanan penutup dihidangkan. Melati disuguhi hadiah dari pelayan beruba bunga mawar putih. Dan tepat di tengah kelopak mawar itu terdapat cincin.

"Arjuna, pelayan itu pasti salah. Harusnya mawar dan cincin ini pasti nanti saat kak Lila hadir kan dikeluarkannya. Saya panggil lagi ya pelayanannya. " ucap Melati kebingungan.

Arjuna hanya tersenyum dan melarang Melati memanggil pelayan lagi.

"Jangan Melati, itu memang buat kamu dari aku. Apa kamu tidak ingat cincin untuk lila warna hijau, di yang ada didepan mu itu warna ungu. " ucap Arjuna memberikan pengertian.

" Tapi apa maksudnya ini tuan, aku tidak mengerti. "

"Jangan panggil aku tuan, mulai sekarang panggil aku Arjuna. Dan Melati dari awal aku bertemu denganmu, aku sudah sangat menganggumimu. Aku harap kamu mau menerima perasaanku ini. " ucap Arjuna sambil memegang kedua tangan Melati.

Melati syok, terasa seperti mimpi tapi nyata. Apa yang harus Melati jawab. jauh di lubuk harinya dia ingin menyambut dan membalas perasaan Arjuna, tetapi dia sadar jika dia hanya seorang asisten rumah tangga. Dan Lila pasti akan kecewa jika mengetahui Arjuna menaruh hari kepada Melati.

" Tuan, maafkan aku. Aku tidak bisa. Aku hanya seorang asisten rumah tangga, banyak gadis yang lebih cantik dan mapan untuk tuan Arjuna. aku juga takut tuan Brawijaya dan ayah tau. Pasti aku akan dimarahin habis-habisan dan tidak boleh bekerja lagi." tolak Melati pelan.

" Tidak usah khawatir Melati urusan itu biar aku yang mengurusnya, dan kamu berbeda dengan wanita lain. Itu yang membuatku makin jatuh hati denganmu. "

"Tuan, aku tidak bisa. Dan apalagi tuan sudah punya kak Lila. "

Arjuna tertawa kecil mendengarkan penuturan Melati.

" Kamu pasti beranggapan Lila itu istriku atau mantan istriku ya? , Melati dengarkanlah. Lila itu kakak iparku, istri dari Nando kakak kandungku yang meninggal hampir 1 tahun yang lalu, dan anak-anak itu adalag anak angkat kak Lila dan Nando, besok kita kemakam kak Nando agar kamu percaya. "

Melati hanya terdiam mendengarkan penjelasan Arjuna. Dalam hatinya Melati merasa lega karena ternyata lelaki yang dia sukai juga menyukainya, bahkan kekhawatirannya jika dia beristri ternyata salah.

" Tuan, tapi aku tetap tidak bisa. Aku tidak pantas untuk tuan. " ucap Melati sambil menundukan kepala.

"Baik lah Melati kamu tidak perlu menjawabnya sekarang, kapanpun kamu mau jawab bisa bilang sama aku. "

" Tapi tuan, keputusanku tidak akan berubah. " tegas Melati.

Arjuna hanya tersenyum. Dia meminta Melati untuk tidak menjawabnya dan menyimpan cincin yang dia berikan.

"Begini saja, suatu saat nanti jika kamu sudah mau menerimaku, pakailah cincin itu. Mungkin kamu merasa tidak enak untuk menerimaku lewat ucapan. Karena itu pakailah cincin itu saat kamu menerimaku. Aku janji tidak akan mengecewakanmu. Dan aku akan menunggu sampai kamu siap menerimaku Melati. "

Melati hanya terdiam. Dia sangat bingung harus melakukan apa. Dia sebenarnya sangat bahagia karena cintanya disambut. Tapi apa kata ayahnya nanti jika dia tau. Dia akan mengira Melati sangat lancang sudah berani mencintai tuannya.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!