MENIKMATI KEBERSAMAAN

Pagi ini terasa berbeda. Matahari rasanya makin ceria menyinari bumi.

Mungkin matahari juga merasakan kebahagian Melati dan Arjuna.

Karena akhirnya cinta mereka saling berbalas.

Melati sejak pagi-pagi buta sudah bangun. Pekerjaanya sedikit lebih banyak karena ayahnya harus ke bogor. Jadi Melati juga merawat tanaman-tanaman itu agar tidak kehausan.

Memasak dan beberes rumah sudah dia selesaikan. Tinggal menunggu Arjuna turun untuk sarapan. Sambil menunggu Arjuna, Melati kebelakang untuk menyetel mesin cuci.

Arjuna yang sudah turun dan mengetahui Melati tidak ada di meja makan dan dapur segera menyusul kebelakang.

Benar saja Melati sedang serius menghadap mesin cuci. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan Arjuna langsung memeluk Melati dari belakang.

Melati yang kaget tersentak mencoba melepaskan pelukan Arjuna. Tetapi sayangnya tenaganya tidak sekuat Arjuna. Akhirnya Melati menikmati pelukan itu.

" Sayang sedang apa? Apa kamu tidak capek, ayo lah temani aku sarapan! " ucap Arjuna manja.

"Tuan, jangan seperti ini. Kalau sampai ada yang tau bagaimana? " jawab Melati khawatir.

" Jangan panggil aku tuan. Panggil aku sayang atau Arjuna. Kita ini pacaran masa iya memanggilnya tuan. " keluh Arjuna.

" Tidak enak kalau sampai ada yang lihat tuan, kita kan sedang dirumah. "

"Kalau kamu tidak mau memanggilku sayang, aku tidak akan melepaskan pelukanku. "

Entah kenapa Arjuna mejadi sangat manja kepada Melati. Rasa malu dengan badannya yang tinggi besar nyatanya malah sangat manja kepada Melati.

"Kenapa kamu jadi sangat manja seperti ini Arjuna, ayo sarapan nanti keburu telat kerja. " ucap Melati sambil membalikan badan.

Pelukan Arjuna nyatanya masih belum terlepas. Bahkan sekarang tubuhnya berhadapan dengan Melati. Membuat peluknya semakin nyaman tak ingin dilepaskan.

"Temanin aku sarapan ya sayang. Bahagia sekali aku memiliki kamu. " ucap Arjuna. Yang tiba-tiba mengecup kening Melati.

" Yasudah lepaskan pelukannya dulu, sekarang ayo kita sarapan. "

Arjuna melepaskan pelukanya. Kemudian mengandeng tanggan Melati agar ikut kemeja makan. Arjuna menarik kursi mempersilahkan Melati untuk duduk.

" Silahkan tuan putri. Duduklah! "

Senyum Melati mengembang, dirinya amat bahagia karena di ratukan oleh Arjuna. Setelah Melati duduk. Arjuna segera duduk disebelah Melati. Mereka menikmati sarapan dengan sangat hangat.

Arjuna sangat bahagia. Karena sejak Nando meninggal dan Lila memutuskan pindah apartemen dia selalu sarapan dimeja makan ini sendiri.

Terkadang rasa malas makan karena dia terlalu kesepian menikmati makanan. Papa nya yang sibuk kadang tidak sempat sarapan atau jika makan selalu lebih dahulu daripada Arjuna.

Karena Brawijaya selalu disiplin meskipun dia bos, dia tidak pernah berangkat siang dia selalu datang sebelum karyawannya datang. Karena baginya mencontohkan hal baik itu lebih mudah dari pada menyuruh orang untuk mengikuti aturannya.

Setelah selesai makan. Bergegas Melati mengantar Arjuna sampai ke garasi mobil.

Tangan Melati tidak pernah lepas dari genggaman Arjuna.

"Hari ini aku benar-benar bahagia. Terimakasih Melati kamu sudah mau hadir di hidupku. Rasanya kita sudah seperti suami istri saja ya kalau tinggal berdua seperti ini. " goda Arjuna sambil tertawa kecil.

" Berangkat hati-hati Arjuna. Jangan lupa makan siang ya. " jawab Melati.

Melati memang rasanya masih malu-malu. Masih menyimpan jarak sedikit diantara arjuna. Tetapi buat Arjuna itu tidak apa-apa. Karena dia sangat memaklumi posisi Melati.

Arjuna berpamitan dan masuk kedalam mobil. Dia mengendarai mobil menuju kantornya. Sedangkan Melati melanjutkan pekerjaannya.

................

Waktu cepat berlalu. Senja sore sudah tidak sabar menampakan diri. Matahari mulai menyinarkan sinar senjanya.

Melati mulai memasak untuk makaan malam. Bergelut dengan semua bahan dan alat-alat didapur sampai tidak terasa magrib sudah akan berkumandang. Segera Melati menata semua makanan dimeja makan.

Setelah selesai Melati segera mandi dan merapikan dirinya.

Dia duduk dimeja nakasnya. Memoles wajah dan bibirnya tipis.

" Kenapa aku jadi centil seperti ini. Nanti akan sangat terlihat oleh Arjuna kalau aku berdandan buat dia. "

Tidak lama Melati mendengarkan suara mobil Arjuna memasuki garasi. Bergegas Melati menyambutnya.

Melati berpura-pura sedang menyiapkan makanan ke meja makan. Karena Melati tidak mau jika sikapnya terlalu kentara dihadap Arjuna.

"Masak apa hari ini Melati?" tanya Arjuna sambil mendekat kemeja makan.

" Kesukaan mu Arjun. Sayur sop dan ayam goreng. " jawab Melati tersenyum.

Saat menatap wajah Melati, Arjuna begitu terpesona akan kecantikan wanita pujaannya itu. Karena semakin di lihat semakin cantik.

" Aku mandi dulu nanti kita makan bersama ya! " perintah Arjuna.

Melati mengangguk dan segera kedapur untuk menyiapkan jus semangka kesukaan Arjuna.

Beberapa saat kemudian mereka makan bersama.

Setelah makan Arjuna punya ide untuk mengajak Melati menonton film di ruang keluarga.

"Melati, kamu suka menonton film apa? " tanya Arjuna

" Apa ajalah, yang penting horor. " jawab Melati sambil tersenyum kecil.

" Kapan-kapan kita nonton bioskop ya, biar sama kayak anak muda jaman sekarang. "

" Kita sudah tua Arjuna, masa iya kita kayak abg menonton bioskop segala. "

" Biar saja, kita kan masih muda. " jawab Arjuna sambil bermanja-manja kepada Melati.

Saat sudah sampai di ruang keluarga , Arjuna masuk ke kamar dan keluar membawa banyak makanan ringan.

" Arjun, kamu mau buka toko? kenapa ada cemilan segitu banyak? " tanya Melati kaget.

" Aku tidak tau apa yang kamu suka, jadi aku hampir beli semuanya. " ucap Arjuna.

"Lama-lama kamu beli toko dan pelayannya. " goda Melati.

"Ide bagus, besok-besok aku bawa saja toko dan pelayannya kesini ya. "

Melati dan Arjuna tertawa bersama-sama. Dalam hatinya Melati bahagia akhirnya hidupnya tidak lagi hampa.

" Arjun kan bisa bawa aku ke tokonya, kenapa kamu harus mempersulit dirimu dengan membawa toko itu kemari? "

"Karena aku tidak mau kamu lelah pergi ke toko. Aku tau kamu sudah sangat lelah dengan pekerjaan rumah ini Melati sayang atau aku cari pembantu lagi saja dan kamu menikah denganku? "

"Bicara apa kamu itu Arjun, jangan bercanda. " jawab Melati.

"Aku tidak sedang bercanda Melati, apa perlu sekarang aku telfon mang Ujang dan bilang kalau aku melamarmu. "

" Sudah lah itu filmnya dimulai, jangan berkhayal lagi. " ucap Melati mengalihkan pembicaraan.

Melati tidak berfikir bisa menikah dengan Arjuna, karena perbedaan kasta yang cukup nyata.

Saat ini bisa saling mencintai saja sudah sangat bersyukur. Dia tidak tau apa yang akan terjadi jika pak Brawijaya mengetahui hubungan anaknya dengan seorang asisten rumah tangga sepertiku.

Apa lagi ayah, pasti akan marah karena menilai aku terlalu genit dengan mengoda Arjuna.

" Ah sudahlah, aku tidak mau memikirkan itu. Semua akan aku jalani sebagaimana mestinya. Yang penting saat ini Arjuna bahagia dan mencintai aku. Aku menerimanya berarti aku siap juga terluka jika memang jalannya harus terjal." gumam Melati.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!