LILA SECANTIK NAMANYA

Mentari sore bersinar sangat cerah, Seakan sangat bahagia menyambut senja.

Wanita cantik bertubuh tinggi berjalan dari arah gerbang menuju taman. Semakin dekat semakin terlihat begitu cantik.

"Wah kalian sibuk bermain ya sama bi Melati, pasti kalian senang? " tanya Lila sambil berjalan kearah anak-anak.

Mereka menjawab kompak pertanyaan Lila dengan seruan, '' Iya ma.. Sangat bahagia. "

Melati yang melihat Lila sudah datang segera mendekat kepada Lila menawarkan minuman.

"Kak Lila, ini ada jus jeruk, apakah kak Lila ingin disiapkan makan? " tanya Melati sambil memberikan segelas jus jeruk.

"Terimakasih Melati untuk minumannya, tidak usah aku sudah makan tadi, duduklah disini Melati aku ingin berbincang denganmu. " jawab Lila sambil mempersilahkan Melati duduk disampingnya.

Sementara saat Melati dan Lila berbincang anak-anaknya dan Arjuna sibuk bermain mewarnai dan menggambar.

Pandangan Arjuna sesekali mencuri ke arah Melati. Memastikan gadis cantik itu masih ada di pandangannya. Arjuna masih sangat kagum dengan Melati karena dia sangat mudah akrab dengan orang lain. Sifatnya yang supel membuatnya gampang dekat dengan orang lain.

"Melati ternyata anaknya mang Ujang ya?, seneng gak kerja disini? " tanya Lila memecahkan kecanggungan.

"Iya kak Lila, saya anak satu-satunya mang ujang, pas tau bi Menik cuti dadakan ayah saya sibuk cari pengganti tapi dari pada orang lain saya menawarkan diri dan tuan Brawijaya menyetujuinya. Alhamdulilah saya senang bekerja disini kak. " jawab melati.

Sambil meminum jus jeruk Lila terus mengobrol dengan Melati. Hingga Melati tiba-tiba menanyakan hal yang membuatnya penasaran sedari tadi.

"Kak Lila, maaf boleh kah saya bertanya? "

tanya Melati sambil tersenyum ragu.

""Boleh dong Melati, coba tanyakan. Pasti ada tanya yang besar hinggap di benakmu ya. ""

"Kak Lila, kalau boleh tau, apakah kakak menantu dari tuan Brawijaya?. "

""Iya Melati saya menantu dari papa Brawijaya. Tapi sudah hampir 8bulan ini saya tidak tinggal disini, saya memilih mandiri dengan tinggal di apartemen dan bekerja dikantor, anak-anak setiap minggu pasti datang kesini bertemu kakeknya. ""

"Mohon maaf kalau saya lancang bertanya kak Lila, saya hanya tidak ingin salah karena sementara mengantikan bi Menik, tetapi saya belum terlalu tau tentang keluarga tuan. " jawab Melati sambil menundukan kepalanya.

Didalam hatinya berdetak kencang. Ternyata benar jika Kak Lila adalah menantu Brawijaya berarti dia adalah istri dari tuan Arjuna. Entah mengapa perasaannya terasa sakit saat mendengarkan jawaban Lila. Dia tidak tau kenapa perasaanya bisa seperti ini.

"Kak Lila, saya pamit kedapur dulu untuk melanjutkan pekerjaan, kalau Kak Lila butuh sesuatu panggil saya saja. " pamit Melati masih binggung dengan perasaan yang dia rasakan.

"" Baik Melati aku harap kamu betah ya disini, dan semoga Arjuna tidak merepotkanmu. ""

Melati menggangguk dan segera melangkah pergi kedapur.

Arjuna melihat Melati pergi, segera menyusul Melati sebelum masuk ke dapur dia memanggilnya.

"Melati....., tunggu saya mau minta tolong. " panggil Arjuna menghentikan langkah Melati.

"Iya tuan, apakah tuan butuh sesuatu. " jawab Melati sembari berputar untuk mendekat kepada Arjuna.

" Melati saya minta tolong pesankan buket bunga mawar warna putih 20 tangkai, suruh antar sekarang ya, sebelum Lila dan anak-anaknya pulang. " perintah Arjuna.

Melati yang mendengarkan perintah Arjuna merasa perasaanya kian terasa aneh. Entah sakit atau apa kenapa perasaan ini sangat tidak nyaman dihati Melati.

" Baik tuan, saya akan segera memesakan buketnya. " jawab Melati sambil buru-buru masuk ke dapur untuk mencari nomer telfon toko bunga langganan Brawijaya.

Dalam hati Melati bergumam. Benar saja kata pelayan toko tadi betapa beruntungnya mereka di ratukan oleh tuan Arjuna.

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***