BERTEMU CINTA PERTAMA

Restoran tempat makan yang Arjuna pilih terkesan sangat romantis. Melati sangat suka dengan suasana yang dikelilingi dengan banyak bunga.

"Tuan, restorannya indah yah, banyak sekali bunga. " ucap Melati sambil matanya mengedarkan pandangan di setiap sisi restoran.

"Melati suka? Dan satu lagi jika tidak ada siapapun cuma kita berdua, panggil saja aku Arjuna. Jangan tuan, tidak enak rasanya didengar. "

"Tapi tuan, tidak sopan jika saya hanya memanggil nama. "

"Sudah lah kita juga seumuran Melati, kalau kamu masih memanggilku tuan saat kita diluar begini saya akan marah kepadamu. "

"Baik Arjuna, saya akan mengikuti perintah tuan Arjuna. " jawab Melati sambil tersenyum.

"Tuh kan, tuan lagi. " ucap Arjuna kesal

Melati yang melihat raut wajah Arjuna yang sedang kesal malah membuatnya tertawa. Arjuna makin kebingungan kenapa Melati malah tertawa.

"Tuan sangat lucu jika sedang kesal seperti itu ya. "

"Lama-Lama kamu pintar mengoda juga ya Melati. " ucap Arjuna sambil tersenyum genit.

"Iya Melati ketularan Arjuna. " jawab Melati sambil terkekeh pelan.

Makanan yang di pesan sudah datang, mereka segera menikmati makanan yang Arjuna pesan. Mereka makan sambil sesekali bergurau satu sama lain.

Saat sedang menikmati makanan. Tiba-tiba ada yang datang menyapa Melati. Seorang pria berwajah oriental. Memiliki tubuh tinggi dan berbadan putih. Tidak kalah ganteng dengan Arjuna.

"Melati, apa kabar kenapa kamu tidak pernah terlihat lagi sekarang. " sapa lelaki itu.

"Eh, Ferdi sedang apa kamu disini. " ucap Melati.

"Aku tadi sedang menemuin klien dari jauh aku lihat seperti kamu, dan ternyata benar. " ucap Ferdi.

" Oh iya Ferdi kenali... " ucap Melati sambil melihat Arjuna.

Belum selesai Melati mengenalkan, Arjuna sudah berdiri dan mengulurkan tanggannya.

"Halo, salam kenal aku temannya Melati, arjuna. " ucap Arjuna.

"Salam kenal juga, saya cinta pertamanya Melati, ferdi. " ucap Ferdi sambil tertawa.

"Silahkan duduk ikut gabung Fer, nanti saya pesankan makanan. " ucap Arjuna.

"Tidak usah terimakasih brow, aku kesini hanya ingin menyapa Melati. Dan Melati ini nomer telfon ku, aku harap kapan-kapan kita bisa bertemu lagi, menyelesaikan yang belum selesai. Dan sepertinya aku harus pamit dulu. " ucap Ferdi.

Melati hanya diam dan mengangguk tanpa mengucapkan kata apapun.

Setelah Ferdi berlalu pergi dan tidak nampak lagi dalam pandangan, Arjuna segera menanyakan kepada Melati.

" Dia siapa, beneran cinta pertamamu? Dan apakah kamu masih suka dengan dia sampai sekarang? " tanya Arjuna penasaran.

" Dia hanya teman, sudah cepat makan dan segera pulang kita, tuan kan baru sembuh harus banyak istirahat. " jawab Melati mengalihkan pembicaraan.

Melihat Melati mengalihkan pembicaraan membuat Arjuna makin berfikir jika memang dia adalah cinta pertama Melati.

Ferdi memang cinta pertama Melati, karena dia berpacaran cuma dengan Ferdi dulu saat sama-sama masih kuliah. Hanya saja setelah ibu Melati meninggal , Melati memutuskan untuk cuti. Dan setelah Melati cuti barulah tau jika Ferdi selingkuh dengan teman baiknya Kenanga. Sejak saat itu Melati menghindari Ferdi. Meskipun Ferdi meminta maaf berkali-kali dan menyampaikan jika dia tidak berselingkuh dengan Kenanga semua itu tidak bisa di percayai lagi. Karena Melati sendiri sudah berkali-kali melihat mereka berdua jalan dan menonton bioskop.

Bagi Melati melihat mereka jalan berdua itu sudah bukti yang kuat jika memang mereka melakukan perselingkuhan.

*******

Setelah menghabiskan makanan dan membayarnya. Melati dan Arjuna bergegas pulang kerumah.

Melati sejak bertemu Ferdi dia menjadi lebih murung dan pendiam. Arjuna pun tidak berani menggangunya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Hingga tidak berapa lama sampailah mereka dirumah.

Arjuna membantu membawakan baju-baju yang dia belikan kepada Melati.

"Tuan, terimakasih untuk hari ini. " ucap Melati.

"Sama-sama Melati, terimakasih juga sudah mau menemaniku, sekarang mandilah dan istirahat aku pamit kekamar." Jawab Arjuna.

Melati segera menuju ke kamarnya, dan ternyata mang Ujang sedang menunggu Melati di dapur.

"Dari mana aja nak, ini apa kenapa banyak sekali belanjaan. " tanya mang Ujang heran.

" Ini dibelikan tuan Arjuna, aku sudah menolaknya ayah, tapi tuan memaksa katanya imbalan menemaninya membeli kado buat kak Lila. " jawab Melati.

" Oh yasudah kamu istirahat, ayah mau pulang dulu. " pamit mang Ujang.

Melati mengganguk dengan lesu, membuat ayahnya yang sudah pamit berjalan menghampirinya lagi.

" Kamu kenapa Melati, ada yang kamu pikirkan? " tanya mang Ujang.

"Ayah tadi aku diajak makan ke restoran dan disana aku ketemu Ferdi yah, dia memberiku nomor telfon dan kata dia ada hal yang belum kita selesaikan. "

"Melati, sudah lupakan Ferdi, dia sudah sangat menyakitimu. Ayah tidak mau putri ayah tersakiti sama lelaki macam seperti dia. " tegas mang Ujang.

"Iya ayah, lagian pasti gak bakal ketemu lagi. Kalau Ferdi datang kerumah bilang aja sekarang Melati merantau yah, biar dia gak ganggu-ganggu lagi. "

"Yasudah sekarang kamu istirahat tidak usah memikirkan apa-apa. "

Setelah ayahnya pulang. Melati segera masuk kamar dan membersihkan badan.

Setelah selesai mandi handphone Melati berkedip.

"Siapa yang chat tumben sekali handphoneku ada notif. "

Melati segera menghampiri handphonenya.

"Hai Melati, save ya. Ini nomerku Arjuna, "

Melati tersenyum manis, dia memang sudah mau satu bulan bekerja di rumah ini, tetapi memang dia tidak pernah bertukar nomer dengan Arjuna.

" Baik tuan, akan saya save nomer tuan Arjuna. " balas Melati.

"Kita lagi chat aja kamu masih memanggil ku tuan 🤧 "

"Baik Arjuna, aku tidak akan memanggilmu tuan😂. "

"Melati seneng gak diajakin jalan-jalan? Lain kali aku ajak pergi lagi ya, lumayan sekarang kalau ada kamu aku tidak akan bingung meminta pendapat kepada orang lain tentang hadiah mana yang bagus. "

Membaca chat dari Arjuna membuatnya senang sekaligus gusar. Ternyata memang tuan Arjuna tujuannya masih tetap kak Lila.

Dan kejadian tadi pagi mungkin karena efek tuan Arjuna setelah sakit. Memanglah seharusnya Melati tidak menaruh harapan apapun kepada tuannya.

" Baik tuan, lain kali kalau butuh pendapat Melati siap jadi konsultan. " jawab Melati.

" Melati besok sore tidak usah masak ya, kau ikut aku menemui Lila, aku mau memberikan hadiah yang kau pilihkan tadi, dia pasti sangat bahagia. "

Sudah dapat Melati tebak, jika esok adalah hari tuan Arjuna mungkin akan memberikan sesuatu yang romantis untuk kak Lila.

"Aku tidak boleh terlalu kepedean, sadar diri Melati kamu ini siapa? Tidak mungkin tuan Arjuna mau dengan gadis asisten rumah tangga sepertimu. " gumam Melati sambil berusaha memejamkan mata.

Sementara Arjuna dikamar sedang merancang sesuatu yang indah besok.

"Aku harap dia akan bahagia besok, dan pastinya akan aku buat dia tidak melupakan momen ini besok. " gumam Arjuna.

Arjuna tidur, dengan membawa mimpi indah untuk esok.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!