SISI LAIN ARJUNA

" Ting... Tong.. Ting... Tong.... "

Bunyi suara bel rumah Arjuna.

Rasanya saat setelah bekerja beberapa hari di rumah ini, baru kali ini Melati mendengarkan suara bel berbunyi.

Melati yang sedang sibuk memasak, buru-buru mematikan kompornya dan pergi ke depan untuk membuka pintu.

" Ini tamu yang di tunggu tuan atau memang pesanan yang datang ya?. " ucap Melati sambil berlari kecil.

"Krek..... "

Pintu di buka, terlihat sosok pelayan dari sebuah restoran cepat saji di depannya.

" Selamat pagi ibu, saya dari pihak Pizza mengantarkan pesanan tuan Arjuna. "

Terlihat pelayan pizza membawa setumpuk pizza, entah apa saja isinya kenapa begtu banyak pesanannya.

" Baik kak, terimakasih. Sudah lunas pembayaran ya kak?. "

" Sudah ibu, terimakasih atas pesanannya selamat menikmati. "

Melati mengambil setumpuk pizza itu lalu membawanya ke tempat makan.

Ada 10box besar pizza didepan matanya.

"Ini sebanyak ini pizza mau dimakan sendiri sama tuan atau berapa banyak sih teman dia sampai harus pesan sebanyak ini. " gumam Melati bertanya-tanya dalam hatinya.

Melati kemudian naik ke lantai atas menuju kamar arjuna. Tetapi belum sampai Melati ke kamar Arjuna. Bunyi Bel berbunyi kembali.

"Ting... Tong... Ting... Tong.... "

Melati buru-buru turun lagi kelantai satu, menghampiri pintu utama.

Saat Melati membuka pintu dilihatnya seorang gadis cantik berambut lurus dan dibelakangnya ada 2 laki-laki dan 2 perempuan.

" Selamat pagi bi.... " sapa wanita cantik itu.

" Pagi ibu ada yang bisa saya bantu?. " jawab Melati terheran, siapa gerangan wanita cantik dan anak-anak ini.

" Halo bi Melati ya, pasti gantinya bi Menik, kenalin saya Lila, sudah janjian sama Arjuna tadi. "

" Baik ibu silahkan masuk, tuan ada dikamar mari saya antar. "Ucap Melati mempersilahkan Lila masuk.

"Tidak usah diantar bi, biar saya dan anak-anak langsung masuk kekamarnya Arjun saja. " jawab Lila sambil tersenyum.

"Baik bu, silahkan akan saya bikinkan minum dulu. " ucap Melati dengan raut wajah yang heran. Dipikiranya penuh dengan tanda tanya, siapa wanita itu, terlihat akrab sekali dengan tuan Arjuna. Bahkan sepertinya dia sudah sering kesini karena dia tau letak kamar tuan Arjuna.

"Kring... Kring... " suara telpon berbunyi membuyarkan lamunan Melati.

"Halo dengam Melati. "

" Melati bawa ke kamar semua makanan yang saya pesan dan buatkan jus semangka 5 ya" ucap Arjuna di telpon.

"Baik tuan, akan segera saya bawakan ke kamar. " jawab Melati dengan wajah yang penuh tanda tanya.

Sambil menyiapkan segala macam cemilan yang dipesan, Melati membuat jus semangat. Di dalam hatinya dia masih sangat penasaran sebeneranya siapa wanita cantik itu, dan anak-anak yang sangat tampan dan cantik itu.

Setelah selesai menyiapkan jus, Melati segera naik ke lantai dua membawakan semua pesanan yang tuan Arjun minta.

"Tok.. Tok.. Tok... "

"Tuan.... "

" Iya Melati masuk lah bawa kesini ya. " jawab Arjuna sedikit berteriak.

Melati membuka pintu kamar Arjuna dan segera masuk melintasi lorong kamar Arjuna. Setiap masuk kamar Arjuna jantung Melati entah kenapa bisa berdetak dengan sangat cepat. Bau aroma kamar ini memang khas Arjuna yang membuat Melati semakin berdebar kencang.

" Tuan, ini makanan dan minumanya. " ucap Melati sambil berusaha menenangkan diri.

" Melati taruh semua di balkon ya. " jawab arjuna yang sedang memangku anak wanita yang paling kecil.

Melati segera menaruh makanan dibalkon. 3 anak yang lebih besar, mungkin kira-kira berumur 12 tahunan sedang bermain di balkon.

"Terima kasih bibi makanan dan jusnya. " sapa seorang anak perempuan.

"Sama-sama cantik. " jawab Melati tersenyum.

Saat ingin berpamitan keluar kamar, Kelati mendengar anak yang sedang dipangku tuan Arjuna memangil tuan arjuna dengan sebutan papa.

"Papa, nanti santi mau sekolah yang pinter sama kayak papa ya. " ucap seorang anak perempuan itu.

Dilihatnya Lila dan Arjuna hanya tersenyum melihat celotehan anak itu.

"Tuan, saya pamit keluar lanjut masak kalau butuh sesuatu boleh telfon saya di dapur. " ucap Melati.

Arjuna hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Makasih ya bi Melati, tapi kayaknya kita hampir seumuran. Lebih baik aku panggil kamu MElati saja biar lebih akrab ya. " ucap Lila sambil tersenyum manis.

Lila memang sangat cantik dan senyumnya yang manis tentu membuat orang yang memandangnya jatuh cinta.

"Baik ibu tidak apa-apa. " jawab Melati sungkan.

"Jangan panggil aku ibu, panggil aja Lila atau panggil kak saja biar lebih akrab, karena jika nanti kamu betah disini kita akan sering bertemu. "

"Baik kak Lila, kalau begitu Melati ijin lanjutin masak untuk makan siang nanti. "

Sementara Arjuna sibuk bermain dengan keempat anak itu di balkon. Kamar tuan Arjuna memang membuat siapa saja yang disini betah, selain luas dan harum kamar tuan arjuna juga penuh dengan komputer yang bisa dibuat main game.

Belum lagi balkon yang luas dan bisa melihat suasana sekitar komplek.

"Bahagia sekali tuan Arjuna, rasanya aku belum pernah melihat tuan Arjuna sebahagia ini. " gumam Melati sambil berjalan menuju luar.

Melati segera melanjutkan pekerjaanya, memasak semua masakan yang sudah ada di daftar menu setiap harinya. Di rumah keluarga Brawijaya memang lah menu setiap hari sudah di sediakan jadi kita hanyak tinggal memasaknya sesuai dengan daftar yang di berikan.

Sambil memasak Melati masih memikirkan sebenarnya siapa kak Lila itu dan 4 anak itu. Dan yang paling mengganggu Melati adalah seorang anak perempuan yang memangilnya papa.

"Apa iya tuan Arjuna sudah menikah? tapi kalau sudah menikah kenapa wanita itu tidak tinggal disini. Dan satu lagi kalau tuan Arjuna sudah menikah kenapa ayah tak pernah cerita kalau ada pernikahan di rumah keluarga Brawijaya. Aduh semua ini membuat ku penasaran. " gumam Melati dalam hatinya.

"Melati... " suara itu membuatnya kaget.

"Tuan, sejak kapan disini? Maaf saya terlalu fokus masak sampai tidak tau tuan datang. "

" Kamu bukan fokus masak Melati, tapi kamu fokus melamun. " goda Arjuna kepada Melati.

Melati pun haya bisa tertunduk malu dihadapan Tuan Arjuna.

Tiba-tiba Arjuna mendekati Melati, sangat dekat. Aroma tubuh yang waktu itu tercium lagi. Jantung melati berdetak cepat membuatnya tidak bisa berkata dan tidak sanggup menatap mata Arjuna.

Arjuna meraih wajah Melati dengan kedua tanganya, tatapan lembut Melati membuat jantung Arjuna berpacu. Tetapi lagi-lagi Arjuna berusaha tetap tenang mengendalikan perasaannya.

"Melati cantik, aku kan sudah pernah bilang jangan selalu menundukan kepalamu. Kamu tuan putri jangan sampai mahkotamu jatuh. "

Saat beberapa detik mata Melati dan Arjuna saling bertatap. Mereka terdiam dalam jarak yang sangat dekat.

" Maaf tuan, ada perlu apa turun kenapa tidak telfon saja. " ucap melati sambil menarik tubuhnya kebelakang sedikit menjauhi Arjuna.

" Tidak ada perlu apa-apa, aku hanya memastikan masakan sudah jadi atau belum Melati. "

Arjuna mencoba mengalihkan pandangan dari Melati dengan melihat apa saja yang melati masak. Arjuna tidak mau Melati tau kalau hatinya berdetak sangat cepat setiap dekat dengan Melati.

"Arjun... " Suara itu tiba--tiba memecahkan kecanggungan mereka. Lila datang kedapur menemuin Arjuna dan Melati.

" Iya Lila ada apa? " jawab Arjuna dan segera mendekat ke Lila.

" Aku titip anak-Anak dulu ya, nanti sekitar jam 16.00 aku jemput lagi. Mereka sedang asik bermain dikamarmu, kau jaga ya bersama Melati. " ucap Lila sambil tersenyum melihat melati.

"Oke tidak apa-apa Lila, kau boleh tinggalkan mereka disini. " jawab Arjuna

"Melati, aku titip ya. " ucap Lila sambil melambaikan tangan kepada Melati.

Arjuna mengantarkan Lila sampai kepintu depan. Sedangkan Melati yang masih terdiam bingung karena tatapan Tuan Arjuna masih bergelut dengan memikirkan semua hal yang baru saja terjadi.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!