Keindahan Malam

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa bulan sudah kembali menampakkan wujud nya. Tak seperti malam sebelumnya, malam ini langit terlihat mendung dengan awan yang menutupi langit. Bahkan Sean yang berada di lantai teratas hotel tempatnya untuk beristirahat tidak dapat menemukan bintang satu pun. Pria tampan yang memiliki wajah arogan itu terlihat sendu. Sean seakan benar-benar merasakan kehilangan bintangnya.

Sean segera membuka handphone nya. Ia melihat video yang di ambil dari rekaman cctv hotel. Dia ingin tau seperti apa keadaan bintangnya setelah mengalami hal yang tak di sangka sebelumnya. Kaki tangannya bekerja dengan baik sehingga Bram dan keluarga yang lain tidak mengetahui jika ia mengawasi Lucy.

Sean menatap sendu video Lucy yang terlihat sangat hancur di parkiran hotel. Rasa sedih dan kesal bercampur menjadi satu ketika ia melihat Brian mencari kesempatan untuk memeluk bintangnya. "Pria brengsek ini berani sekali memeluk bintangku!" gumam Sean mengepalkan tangannya.

"Sayang," panggilan Tasya membuat nya kembali ke mode datar dan acuh. Ia benar-benar muak melihat wanita yang sudah menjadi istrinya itu. "Sayang, kamu di sini rupanya," ucap Tasya menghampiri Sean lalu memeluknya dengan erat. Karena ini adalah malam pertamanya bersama Sean, Tasya pun tanpa malu mengenakan pakaian yang sedikit terbuka. Hal itu bukan nya membuat Sean tertarik padanya justru semakin jijik melihatnya.

"Sebaiknya kita tidur, besok aku harus ke kantor," ucap Sean membuat Tasya berdecak kesal.

"Sayang, kamu gimana sih, masa kamu mau tidur begitu saja dan melewatkan malam indah kita," ucap Tasya dengan wajah cemberutnya namun Sean memilih untuk tidak menghiraukannya.

"Sayang," panggil Tasya sembari menggoyangkan tubuh Sean dengan pelan.

"Tidurlah, kau pasti lelah. Aku juga lelah, jadi aku ingin tidur lebih awal," ucap Sean beralasan agar Tasya tak memaksakan kehendaknya.

Tasya yang mendapatkan penolakan berdecak kesal lalu mau tak mau ikut berbaring di samping Sean. Walaupun ia tak mendapatkan jatah malam pertamanya, setidaknya ia bisa memeluk Sean tanpa penolakan sedikit pun. Sean yang larut dalam pikiran nya tak memperdulikan pelukan Tasya di perutnya.

Di danau yang terkenal di kota, terlihat Brian dan Lucy duduk di cafe yang langsung menghadap ke pemandangan Danau. Di sana keduanya duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun atau pun sekedar berbasa-basi. Lucy yang merasakan hatinya belum membaik, hanya diam menikmati pemandangan malam sembari meminum kopi hangat miliknya.

"Ini di makan rotinya," ucap Brian sembari menyodorkan roti yang sering di makan Lucy dengan kopi. Lucy yang tak bernafsu makan hanya diam tanpa menjawab ucapan Brian. Brian yang lagi-lagi mendapatkan respon itu tidak merasa sakit hati. Dia sudah terbiasa mendapatkan sikap itu dari teman-temannya ketika sedang bersedih termasuk Lucy.

"Brian," panggil Lucy tanpa menolehkan wajahnya menatap Brian.

"Hm," sahut Brian mengalihkan fokusnya kepada Lucy.

"Terimakasih kasih ya," ucap Lucy lirih dengan mata yang masih setia memandang keindahan danau di depannya.

"Tidak masalah," ucap Brian sembari tersenyum bahagia ke arah Lucy.

"Maaf merepotkan mu," ucap Lucy namun kali ini ia melihat ke arah Brian.

"Jangan di pikirkan Lu, kau sama sekali tidak merepotkan ku. Justru aku senang bisa berada di sampingmu di saat dirimu berada dalam kondisi seperti ini," ucap Brian lalu mengambil roti Lucy lalu memotongnya menjadi beberapa bagian. Setelah roti terpotong, Brian pun menyodorkan nya di hadapan Lucy dengan sendok untuk mengambil roti yang di celup ke kopi.

"Terimakasih Brian, betapa beruntungnya aku mempunyai sahabat sepertimu," ucap Lucy lalu mulai menikmati roti kopinya.

Apakah aku hanya sebatas sahabat di dalam hidupmu Lu? Batin Brian menatap Lucy seakan berharap statusnya berubah menjadi lebih tinggi dari sebatas sahabat.

"Sama-sama, aku senang melihatmu yang sudah terlihat lebih baik," ucap Brian sembari tersenyum hangat pada Lucy.

"Iya, hehe," sahut Lucy mulai menerbitkan kembali senyum indahnya.

"Gitu dong, kan manis," puji Brian membuat tawa pecah di antara keduanya.

🍒🍒🍒

Pagi telah tiba, kini Lucy kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasanya. Walaupun patah hati dan kehilangan orang yang di cintainya, Lucy harus tetap menjalani hidupnya dengan penuh semangat. Seperti biasa, Lucy memasak sarapan pagi dengan bahan seadanya. Menjadi anak rantau membuangnya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan mandiri.

"Ct,-ct-ct, manis,,," panggil Lucy pada kucing kesayangannya yang mempunyai tiga warna di tubuhnya.

"Makanlah," ucap Lucy sembari menyodorkan sepiring makanan untuk sih manis kesayangannya. Setelah itu Lucy pun menikmati sarapan paginya dengan nasi goreng yang di tambahi telur.

Beberapa menit menikmati sarapan paginya, kini Lucy pun bergegas pergi ke toko miliknya. Ia menjual berbagai jenis makanan ringan dan gorengan hangat. Selain menjadi seorang pengusaha kecil-kecilan, Lucy pun juga bekerja sebagai konten creator yang menyuguhkan video tutorial memecahkan masalah di sosial media.

Walaupun Lucy terlahir dari keluarga yang berkecukupan, tak membuatnya menjadi anak yang manja dan terus berpangku kepada orang tuanya. Karena Lucy tomboy dan menguasai teknik bela diri, kedua orang tua nya pun melepaskan nya dengan syarat tetap berkabar sesering mungkin. Lucy merasa hidup sendiri jauh lebih berkesan dan menyenangkan daripada hidup bersama keluarga namun tak bisa bebas menjadi diri sendiri.

"Maaf Mbak, apakah gorengannya sudah ada yang matang?" tanya pelanggan pertama Lucy.

"Sebentar ya Tuan, sebentar lagi gorengannya ma-," ucap Lucy tak menyelesaikan kalimat nya ketika melihat orang yang mengunjunginya.

"Bimo, kapan kau kembali dari luar negeri?" tanya Lucy dengan wajah bahagia sekaligus terkejut dengan kehadiran Bimo di tokonya.

Lucy mematikan kompornya dan mengangkat gorengan yang sudah matang, setelah itu ia. pun menghampiri sahabat lamanya yang sudah dua tahun tak berkabar.

"Ayo duduk Bim," ajak Lucy yang di ikutin Bimo. "Kenapa tidak bilang sih kalau mau pulang? Kan kami bisa menjemputmu di bandara," ucap Lucy yang di balas senyuman oleh Bimo.

"Senyum-senyum saja, sudah makan? Mau gorengan tadi kan? Sebentar kalau begitu," ucap Lucy bangkit dari duduknya lalu meninggalkan Bimo dan menuju ke dapur. Beberapa menit berlalu, kini Lucy membawa sarapan untuk Bimo. Tak lupa ia juga membawa gorengan kesukaan Bimo.

"Masih tau saja gorengan kesukaan ku," ucap Bimo yang di sambut dengan senyuman Lucy.

"Ya tau lah, iya kali lupa!" ucap Lucy dengan nada yang tidak ada feminim-feminimnya.

"Sudahlah, cepat makan," ucap Lucy yang di angguki Bimo.

Dari luar toko, terlihat sebuah mobil sengaja berhenti di depan sana. Seseorang yang berada di dalamnya tak berhenti memandangi Lucy. Orang itu kesal melihat Lucy lagi-lagi bersama dengan sahabat laki-lakinya. Ya, orang yang terlihat tengah menahan cemburu itu tak lain ialah Sean. Ia sengaja bangun pagi-pagi sekali agar terhindar dari Tasya dan bisa melihat bintangnya dari kejauhan.

Episodes
1 Mengukir kenangan indah
2 Matahari dan Bintang berada di garis edarnya.
3 Pernikahan Sean dan Tasya
4 Kekacauan di pesta
5 Keindahan Malam
6 Memantau
7 Bayangan matahari
8 Khawatir
9 Drama Tasya
10 Pertengkaran Hebat
11 Bayangan Masa depan
12 Bulan Madu
13 Kehadiran yang tak di sangka
14 One day you will be mine
15 Kecewanya Sean
16 Jatuh sakit
17 Kebahagiaan sesaat
18 Sendiri hingga akhir
19 Pertengkaran di rumah sakit
20 Paket misterius
21 Restoran Seafood
22 Tidak ada harapan lagi
23 Toko baru
24 Bermalam di toko Lucy
25 Rencana Tasya
26 Pria asing
27 Matahari dan Bulan bersatu?
28 Seterang bintang.
29 Tidak semurah itu
30 Kemarahan Sean
31 One day with you
32 Pertengkaran Hebat
33 Ambisi Steven.
34 Kabar mengejutkan
35 Mengunjungi Sean
36 Menghabiskan waktu berdua
37 Bersepeda
38 Liontin berlian biru
39 Hari terakhir
40 Pergi
41 Mawar merah klasik
42 Firasat buruk
43 Prustasi
44 Tiga pilihan
45 Menyusul ke Australia
46 Melawan perompak
47 Terpaksa kembali
48 Acara selamatan kehamilan Tasya
49 Video berkualitas tinggi
50 Akhir dari drama Tasya
51 Mendapat Restu
52 Restoran Bakso
53 Penyihir
54 Kediaman kedua orang tua Lucy
55 Bintang dan Matahari tidak bersinar di waktu yang sama
56 Kekesalan Tasya
57 Pertemuan tak terduga
58 Dingin namun perhatian
59 Apa kau mau aku memaafkanmu?
60 Tanpa matahari kehidupan di bumi akan hancur
61 Nekad menemui Romo
62 Kembali kepangkuan Mama
63 Seperti air cucian piring
64 Keputusan Sean
65 Paket pertama Sean
66 Tidak menyia-nyiakan kesempatan
67 Keputusan Hakim
68 Hancur untuk kesekian kalinya
69 Mati Rasa
70 Ikhlas
71 Pernikahan Lucy
72 Hari Bahagia
73 Godaan Brian
74 Ikhlas melepaskanmu
75 Dapat bunga langsung dapat jodoh
76 Malam indah pengantin baru
77 Manisnya pengantin baru
78 Tokyo
79 Disneyland Tokyo
80 Kejutan Sean
81 Kelahiran anak pertama Sean
82 End
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Mengukir kenangan indah
2
Matahari dan Bintang berada di garis edarnya.
3
Pernikahan Sean dan Tasya
4
Kekacauan di pesta
5
Keindahan Malam
6
Memantau
7
Bayangan matahari
8
Khawatir
9
Drama Tasya
10
Pertengkaran Hebat
11
Bayangan Masa depan
12
Bulan Madu
13
Kehadiran yang tak di sangka
14
One day you will be mine
15
Kecewanya Sean
16
Jatuh sakit
17
Kebahagiaan sesaat
18
Sendiri hingga akhir
19
Pertengkaran di rumah sakit
20
Paket misterius
21
Restoran Seafood
22
Tidak ada harapan lagi
23
Toko baru
24
Bermalam di toko Lucy
25
Rencana Tasya
26
Pria asing
27
Matahari dan Bulan bersatu?
28
Seterang bintang.
29
Tidak semurah itu
30
Kemarahan Sean
31
One day with you
32
Pertengkaran Hebat
33
Ambisi Steven.
34
Kabar mengejutkan
35
Mengunjungi Sean
36
Menghabiskan waktu berdua
37
Bersepeda
38
Liontin berlian biru
39
Hari terakhir
40
Pergi
41
Mawar merah klasik
42
Firasat buruk
43
Prustasi
44
Tiga pilihan
45
Menyusul ke Australia
46
Melawan perompak
47
Terpaksa kembali
48
Acara selamatan kehamilan Tasya
49
Video berkualitas tinggi
50
Akhir dari drama Tasya
51
Mendapat Restu
52
Restoran Bakso
53
Penyihir
54
Kediaman kedua orang tua Lucy
55
Bintang dan Matahari tidak bersinar di waktu yang sama
56
Kekesalan Tasya
57
Pertemuan tak terduga
58
Dingin namun perhatian
59
Apa kau mau aku memaafkanmu?
60
Tanpa matahari kehidupan di bumi akan hancur
61
Nekad menemui Romo
62
Kembali kepangkuan Mama
63
Seperti air cucian piring
64
Keputusan Sean
65
Paket pertama Sean
66
Tidak menyia-nyiakan kesempatan
67
Keputusan Hakim
68
Hancur untuk kesekian kalinya
69
Mati Rasa
70
Ikhlas
71
Pernikahan Lucy
72
Hari Bahagia
73
Godaan Brian
74
Ikhlas melepaskanmu
75
Dapat bunga langsung dapat jodoh
76
Malam indah pengantin baru
77
Manisnya pengantin baru
78
Tokyo
79
Disneyland Tokyo
80
Kejutan Sean
81
Kelahiran anak pertama Sean
82
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!